 Perbedaan Pancasila dengan Ideologi Komunisme :
1. Pancasila melindungi HAM tanpa melupakan kewajiban
Asasi, sedangkan Komunisme mengabaikan HAM.
2. Pancasila menjunjung tinggi Nasionalisme, sedangkan
Komunisme mengabaikan Nasionalisme.
3. Dalam Pancasila tidak terdapat dominasi, sedangkan
dalam Komunisme terdapat dominasi Partai.
4. Pancasila berdasarkan kepentingan seluruh rakyat,
sedangkan Komunisme berdasarkan kepentingan
Negara.
5. Dalam Pancasila terdapat perbedaan pendapat,
sedangkan Komunisme tidak ada perbedaan pendapat.
 Tidak membedakan suku bangsa dan agama dalam
bernegara merupakan pengalaman Pancasila sila ke – 2.
 Rumusan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana terdapat
dalam Pembukaan UUD 1945 memberikan sifat yang khas
kepada negara kebangsaan Indonesia, yaitu :
1. Bukan merupakan negara sekuler yang memisahkan
antara agama dengan negara.
2. Bukan merupakan negara agama, yaitu negara yang
mendasarkan atas agama tertentu.
 Tiga tokoh yang berbicara dalam siding BPUPKI tanggal 29
Mei – 1 Juni yaitu, Muhammad Yamin, Soepomo dan
Soekarno.
 Pancasila merupakan sumber hokum positif Indonesia
sehingga dalam negara memiliki kedudukan sebagai
staatsfundamentalnorm atau pokok kaidah negara yang
fundamental.
 Sebagai bentuk implementasi perjanjian meja bundar,
bentuk negara Indonesia menjadi republik serikat (27
Desember 1949). Bentuk ini tidak bertahan lama karena
tanggal 17 Agustus 1950, Indonesia kembali ke bentuk
negara kesatuan. Selama periode RIS, Konstitusi yang
digunakan adalah konstitusi Republik Indonesia Serikat
(RIS).
 Kegagalan Dewan Konstituante dalam membentuk undang –
undang dasar yang baru membuat Presiden Soekarno
mengeluarkan Dekret Presiden pada tanggal 5 Juli 1959,
yang isi dekrit tersebut yaitu pembubaran Dewan
Konstituante, kembali ke UUD 1945 serta pembentukan
MPRS dan PDAS.
 Berdasarkan UUDS 1950, bentuk pemerintahan Indonesia
adalah parlementer yang dipimpin oleh seorang Perdana
Menteri.
 UUD 1945 diamandemenkan sebanyak 4 kali dengan
perubahan pasal sebagai berikut :
1. Amandemen I : 9 Pasal
2. Amandemen II : 27 Pasal
3. Amandemen III : 23 Pasal
4. Amandemen IV : 19 Pasal
 Ciri – ciri pemerintahan Presidensial yaitu :
1. Presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala
negara.
2. Presiden memiliki hak istimewa (preogratif) untuk
mengangkat dan memberhentikan Menteri.
3. Menteri bertanggung jawab kepada Presiden.
4. Lembaga eksekutif tidak bertanggung jawab kepada
lembaga legislative.
5. Lembaga eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.
 Pasal 24A UUD 1945 menyebutkan Mahkamah Agung
berhak mengadili tingkat pengadilan banding dan kasasi,
menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-
undang, serta wewenang lain yang diberikan undang-
undang, seperti Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden
dan Keputusan Daerah.
 Hubungan antara orang-orang yang menjadi pejabat
pemerintahan merupakan hal yang berhubungan dengan
kepentingan umum. Hukum yang mengatur hal tersebut
adalah hukum publik. Selain mengatur kepentingan umum
seperti politik dan pemilu, hukum publik juga mengatur
kegiatan pemerintahan sehari – hari.
 Bank Indonesia diatur oleh UU No. 3 Tahun 2004 tentang
perubahan atas UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia. Gubernur, Deputi Gubernur Senior dan Deputi
Gubernur Bank Indonesia diusulkan dan diangkat oleh
Presiden dengan persetujuan DPR. Dewan Gubernur
diangkat untuk masa jabatan 5 tahun dan dapat diangkat
kembali untuk satu kali masa jabatannya.
 Republik Demokrasi Timor Leste (RDTL) saat ini belum
dikategorikan sebagai anggota ASEAN sepenuhnya. RDTL
masih diberikan status observer. RDTL haru mengajukan
aplikasi resmi untuk menjadi anggota ASEAN, untuk
kemudian aplikasi tersebut dibahas oleh negara – negara
anggota ASEAN. Perkembangan terakhir, negara – negara
ASEAN memberikan sebagai anggota ASEAN.
 ASEAN mengharapkan Vietnam mengubah menjadi sistem
ekonomi liberal karena sistem perekonomian ini yang
memberikan kebebasan seutuhnya dalam segala bidang
perekonomian kepada setiap orang untuk memperoleh
keuntungan yang diinginkan.
 BPUPKI dibentuk sebagai perwujudan janji kemerdekaan
yang diberikan oleh Jepang kepada Indonesia. BPUPKI
bertugas menyelidiki serta menyampaikan pendapat untuk
selanjutnya disampaikan kepada pemerintah Jepang sebagai
bahan pertimbangan Indonesia merdeka.
 BPUPKI dibentuk oleh Jepang pada tanggal 29 April 1945,
beranggotakan 67 orang dan diketuai oleh Dr. Radjiman
Widyodiningrat serta wakilnya Ichibangase Yosio.
 PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai) bertugas untuk mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia. PPKI dibentuk pada tanggal 7
Agustus 1945 dan diketuai oleh Ir. Soekarno. Di awal
pembentukannya PPKI beranggotakan 21 orang.
 Sidang pertama PPKI berlangsung pada tanggal 18 Agustus
1945. Hasil sidang PPKI tersebut adalah mengesahkan
rancangan UUD 1945 sebagai dasar negara Indonesia,
memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden, serta
tugas presiden sementara dibantu oleh Komite Nasional
sebelum MPR dan DPR dibentuk.
 Pada saat proklamasi kemerdekaan, yang mengibarkan
bendera sang saka merah putih adalah Latif dan Suhud. Latif
Hendraningrat merupakan salah satu pejuang kemerdekaan.
Pada masa pendudukan Jepang ia menjadi anggota PETA
(Pembela Tanah Air). Suhud Sastro Kusumo juga seorang
pejuang.

 Perang dunia II juga membawa pengaruh terhadap
Indonesia, khususnya untuk mencapai kemerdekaan.
Pengaruh yang didapatkan Indonesia adalah Jepang kalah
dari sekutu sehingga memberikan janji kemerdekaan
kepada Indonesia. Jepang mengalami kekalahan pada saat
melawan sekutu sehingga mereka mencoba menarik simpati
Indonesia untuk membantu mereka melawan sekutu
dengan cara menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia.
 Dua blok yang terlibat dalam perang dunia II adalah blok
sekutu dan blok sentral. Blok sekutu terdiri atas Inggris,
Prancis, Rusia, RRC, Amerika Serikat, Austria dan Polandia.
Sedangkan yang termasuk blok sentral yaitu Jerman, Italia,
Jepang, Austria, Rumania dan Finlandia.
 Jepang menyerah pada sekutu tanggal 14 Agustus 1945.
 Putera dibentuk Jepang pada tanggal 1 Maret 1943.
Gerakan ini dipimpin oleh tokoh empat serangkai, yaitu Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara dan KH. Mas
Mansyur.
 Perundingan Kalijati ditandatangani tanggal 8 Maret 1942.
Dalam perundingan ini, Belanda menyerah kepada Jepang.
Perjanjian ini menjadi titik awal dimulainya penjajahan
Jepang di Indonesia.
 NICA (Netherland Indies Civil Administration). NICA dibentuk
oleh pihak sekutu dengan orang – orang Belanda yang
datang kembali (setelah kemerdekaan Indonesia) untuk
menguasai Hindia Belanda. Kedatangan NICA ke Indonesia
dipimpin oleh Van der Plass dan Van Mook.
 Kedatangan kembali pasukan sekutu ke Surabaya setelah
kemerdekaan dipimpin oleh Brigjen A.W.S Mallaby. Sekutu
datang ke Indonesia pada tanggal 25 Oktober 1945 yang
dipimpin oleh Brigjen A.W.S Mallaby. Pada tanggal 30
Oktober 1945 terjadi pertempuran yang hebat di gedung
Bank Internatio di Jembatan Merah dan menewaskan
Brigjen Mallaby. Tewasnya Brigjen Mallaby ini yang menjadi
awal terjadinya pertempuran tanggal 10 November 1945.
 Pertempuran di Ambarawa (salah satu pertempuran
mempertahankan kemerdekaan) dimulai pada tanggal 20
November 1945. Pertempuran ini mengakibatkan
meninggalnya Letkol Isdiman, yang kemudian digantikan
oleh Jenderal Sudirman. Pasukan sekutu akhirnya
meninggalkan kota Ambarawa tanggal 15 Desember 1945.
 Awal mula dibumihanguskannya kota Bandung adalah
tentara sekutu mengultimatum para pejuang untuk
mengosongkan kota Bandung. Ultimatum itu dilancarkan
sekutu sebanyak 2x dan baru pada ultimatum kedua tanggal
23 Maret 1946 para pejuang meninggalkan Bandung.
Namun, sebelum meninggalkan Bandung, para pejuang
membumihanguskan kota Bandung dengan tujuan agar
sekutu tidak dapat menduduki dan memanfaatkan sarana –
sarana yang vital.
 Budi utomo adalah organisasi pergerakan nasional pertama
di Indonesia. Kongres pertama Budi Utomo dilangsungkan di
Yogyakarta pada tanggal 3 – 5 Oktober 1908. Kongres ini
dihadiri beberapa utusan daerah yaitu, Bogor, Bandung,
Yogya I, Yogya II, Magelang, Surabaya dan Batavia.
 Pasal 37 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa hanya pasal-
pasal UUD 1945 yang dapat diubah, sedangkan Pembukaan
UUD 1945 bukanlah termasuk pasal UUD 1945. Mengacu
pada bunyi alinea IV Pembukaan UUD 1945, didalamnya
terdapat narasi Pancasila yang menggambarkan bahwa
Pancasila sebagai falsafah dan ideologi Negara merupakan
landasan sistem politik yang didasarkan pada kehendak
seluruh rakyat, dan merupakan sistem pemikiran yang
tumbuh dan berkembang dari sejarah perjuangan bangsa
Indonesia, maka sebagai falsafah, Pancasila mempunyai
fungsi menjadi dasar orientasi bagi penyelenggaraan
kehidupan nasional, yang meliputi ekonomi, politik, sosial
budaya dan pertahanan-keamanan.
 Pasal 7B, keputusan MPR atas usul pemberhentian Presiden
dan/atau Wakil Presiden harus diambil dalam rapat
paripurna MPR; dihadiri minimal ¾ jumlah anggota dan
disetujui minimal 2/3 dari jumlah anggota yang hadir.
 Terdapat beberapa tokoh yang keberatan terhadap sila
pertama dari piagam Jakarta diantaranya : Sam Ratulangi
(Sulawesi), Hamidhan (Kalimantan), I Ketut Pudja (Nusa
Tenggara dan Latuharhary (Maluku). Dari kasus keberatan
ini kemudian pada sidang PPKI pertama yaitu pada tanggal
18 Agustus 1945, Bung Hatta memberikan usul untuk
mengubah kalimatnya menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa
yang sebelumnya sudah dibicarakan dan dikonsultasikan
kepada 4 orang tokoh Islam, yaitu Kasman Singodimejo, Ki
Bagus Hadikusumo, dan Teuku M. Hasan.
 Terdapat beberapa sebab hingga pecahnya perang
Diponegoro yaitu :
Penyebab Khusus :
1. Timbulnya rasa kekecewaan di kalangan para ulama,
karena masuknya budaya barat yang tidak sesuai dengan
ajaran agama Islam.
2. Wilayah kesultanan Mataram yang semakin sempit dan
para raja sebagai pengusaha Pribumi yang mulai
kehilangan kedaulatan.
3. Belanda ikut campur tangan dalam masalah kesultanan.
4. Sebagian dari bangsawan merasa kecewa karena
Belanda tidak mau mengikuti adat istiadat dari keraton.
5. Para bangsawan juga merasa kecewa karena Belanda
telah menghapus sistem penyewaan tanah oleh para
bangsawan kepada petani yang mulai terjadi pada tahun
1824.
6. Kehidupan rakyat yang semakin menderita dan juga
disuruh kerja paksa dan harus membayar berbagai
macam pajak.
Penyebab khusus ialah provokasi yang dilakukan oleh pihak
Belanda untuk merencanakan pembuatan jalan menerobos
tanah pengeran Diponegoro dan juga membongkar makam
keramat para leluhur pangeran Diponegoro di Tegalrejo.
 Krisis multidimensi yang melanda negeri ini telah menjadi
penyebab lainnya gerakan reformasi dan jatuhnya
pemerintahan Orde Baru pada tahun 1998. Sebab – sebab
berakhirnya pemerintahan Orde Baru adalah
ketidakmampuan pemerintah dalam mengatasi persoalan
bangsa dan negara, seperti krisis politik, ekonomi, sosial dan
hukum.
1. Krisis Politik: pemerintah Orde Baru gagal membina
kehidupan politik yang demokratis, terbuka, adil dan
jujur. Contoh, setiap orang/kelompok yang mengkritik
kebijakan pemerintah dituduh sebagai tindakan
menentang NKRI-Anti Pancasila, KKN merajalela, Dwi
fungsi ABRI, masa kekuasaan presiden tidak terbatas.
2. Krisis Ekonomi: kurs rupiah melemah, likuidasi 6 Bank
bermasalah, Pemerintah membentuk Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN) dan mengeluarkan Kredit
Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) mengakibatkan
pemerintah harus menanggung beban utang yang sangat
besar dan kepercayaan dunia internasional terhadap
Indonesia semakin menurun, PHK meningkat, persediaan
sembako di pasaran menipis.
3. Krisis Sosial: ketidakpercayaan masyarakat terhadap
pemerintah, kerusuhan terjadi dimana – mana.
4. Krisis Hukum: kekuasaan kehakiman menjadi pelayan
kepentingan para penguasa dan kroni – kroninya, fungsi
lembaga tinggi negara dan organisasi sosial politik,
cenderung berjalan kurang efektif karena kekuasaan
lembaga kepresidenan sangat dominan. Praktik – praktik
pelanggaran HAM.