Ikan cupang hias dan ikan cupang aduan punya ciri fisik dan karakter yang berbeda (Foto:
iStockphoto/Lisa5201)
Sebab itu sebenarnya adu ikan cupang juga tidak boleh dilakukan, sebab dalam konferensi
hewan internasional yang dilakukan pencinta hewan disebutkan bahwa hewan juga punya hak
untuk hidup.
Jika cupang beradu sendiri dianggap bukan menjadi masalah, namun jika direkam bisa jadi
merenggut hak asasi hewan untuk hidup.
Salah satu yang harus diperhatikan saat memelihara ikan cupang adalah pakan dan kebersihan
akuarium. (Photo by Mladen ANTONOV / AFP)
Lihat juga:Budidaya Ikan, Solusi Kesejahteraan Warga Kepulauan Seribu
Hal ini harus dilakukan agar nantinya anak ikan cupang yang keluar juga berkualitas. Indukan
ikan cupang yang bagus biasanya berasal dari keturunan ungu dengan kondisi tubuh yang
sehat.
Selain itu bebas penyakit dan tidak ada cacat bawaan pada tubuh ikan cupang, misalnya ada
sirip yang tinggi sebelah. Berikut ciri-ciri indukan ikan cupang yang sudah siap kawin:
Setidaknya hanya butuh tiga medium, yakni satu tempat untuk jantan, satu tempat untuk betina,
dan satu tempat untuk kawin mereka.
Si jantan dan betina tidak bisa serta merta bertemu lalu memadu kasih. Mereka harus
melakukan proses pendekatan. Itu sebabnya dibutuhkan tiga wadah.
Pertama masukkan jantan dan betina ke wadah masing-masing, bisa di gelas, baskom, atau
toples kecil. Isi dengan air tawar, lebih baik gunakan air sungai.
Setelah mereka masuk pada wadah masing-masing, pertemukan mereka berdua dengan
mendekatkan wadah bening dan lihat reaksi mereka. Sembari menunggu mereka, Anda bisa
menghias bakal tempat kawin sang jantan dan betina dengan menambah bebatuan dan tumbuh-
tumbuhan air.
Untuk mengawinkan ikan cupang jantan dan betina, perlu dilakukan proses pemisahan sebelum
dicampurkan dalam satu wadah yang sama (Foto: istockphoto/THEPALMER)
Selanjutnya ikuti langkah berikut:
Masukkan indukan jantan yang telah siap kawin terlebih dulu. Biarkan dia berada satu hari
dalam wadah tersebut. Sang jantan akan mengeluarkan gelembung yang nantinya berguna
untuk melindungi telur-telurnya.
Jika sang jantan telah mengeluarkan gelembung, masukkan indukan betina. Waktu pemijahan
yang baik pada ikan cupang biasanya pagi dan sore hari.
Selanjutnya tutup tempat perkawinan tersebut, sebab indukan ikan cupang adalah hewan yang
tidak suka privasinya diganggu.
Setelah perkawinan dan pembuahan selesai telur-telur akan tergeletak di dasar akuarium.
Segera keluarkan sang betina sebab dia punya kebiasaan aneh memakan telurnya sendiri.
Nantinya sang jantan yang akan menjadi pelindung telur-telur tersebut dengan gelembung-
gelembung-gelembung yang sudah dia buat.
Setelah kurang lebih satu hari, telur-telur tersebut akan menjadi burayak. Burayak masih tidak
perlu diberi makan selama tiga hari, sebab nutrisi dari telur masih ada tersisa.
Barulah setelah tiga hari Anda bisa memberikan mereka makan berupa kutu air. Pemberian
makan jangan melebihi jumlah burayak yang ada, sebab jika terlalu banyak maka membuat air
kotor dan burayak malah mati.
Selanjutnya, pisahkan indukan jantan dari para burayak setelah dua minggu. Kemudian
pisahkan para burayak itu ke wadah lain.
Setelah 1,5 bulan biasanya para burayak sudah berkembang sempurna dan bisa dibedakan
jenis kelaminnya.
Lihat juga:Cara Menanam Tanaman Hias untuk Pemula
Itulah cara ternak dan budidaya ikan cupang untuk pemula. Biasanya ikan cupang akan
mengeluarkan 100 telur dalam sekali pembuahan. Namun dari 100 telur itu biasanya hanya 30-
50 yang berhasil hidup.
Ketika ikan cupang sudah dikawinkan, ikan betina tidak boleh kawin lagi, namun ikan cupang
jantan masih bisa sampai 8 kali lagi namun perlu interval waktu yang tepat. Jaraknya 2-3 minggu
dari perkawinan sebelumnya. Selamat mencoba.