Oleh :
Muhammad Idris Darmawan
4122320130027
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan ridhonya
penulis dapat menyelesaikan Makalah Datum Lokal di Indonesia ini dengan baik. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk, itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan
berikutnya. Penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca.
Salatiga
Penulis
i
DAFTAR ISI
1
PENDAHULUAN
Posisi dari suatu titik biasanya dinyatakan dalam bentuk koordinat, baik koordinat dua
dimensi maupun koordinat tiga dimensi, yang mengacu pada suatu sistem koordinat tertentu
atau datum tertentu. Dalam penentuan posisi suatu titik di permukaan bumi, titik nol dari sistem
koordinat yang digunakan dapat berlokasi di titik pusat massa bumi (sistem koordinat
geosentrik) atau dapat berpusat di salah satu titik di permukaan bumi (sistem koordinat
toposentrik). Sistem koordinat geosentrik banyak digunakan dalam metode metode penentuan
posisi secara ekstra terestris, sedangkan sistem koordinat toposentrik banyak digunakan oleh
metode penentuan secara terestris.
2
PEMBAHASAN
Untuk menjamin adanya konsistensi dan standardisasi, perlu adanya suatu sistem yang
menyatakan koordinat. Sistem ini disebut Sistem Referensi Koordinat atau Sistem Referensi
Geodesi dengan unsur-unsur atau parameter penyusunnya berupa Sistem Referensi, Kerangka
Referensi Koordinat dan Datum Koordinat (Datum Statik, Semi Dinamik, Dinamik, Semi
Kinematik, dan Kinematik).
Berdasarkan orientasi sumbunya, Sistem Referensi (koordinat) ini dibagi menjadi dua
jenis, yaitu:
1. Sistem terikat bumi (Conventional Terestrial System) sumbu-sumbunya ikut berotasi
bersama dengan bumi, umumnya digunakan untuk menyatakan posisi titik yang berada
di bumi.
2. Sistem terikat langit (Conventional Inertial System) sumbu-sumbunya diikatkan kepada
benda-benda langit lain, umumnya digunakan untuk menyatakan posisi titik-titik dan
objek-objek angkasa (contoh: Sistem Satelit).
3
Dalam sistem terikat ke bumi, dikenal sumbu Z mengarah ke kutub, sumbu X sejajar
dengan titik Greenwich, sementara sumbu Y tegak lurus masing-masing ke sumbu Z dan X
(lihat ilustrasi di gambar 1). Dalam sistem terikat ke langit dikenal sumbu Z mengarah ke
Conventional Ephemeris Pole (CEP) 2000, sumbu X mengarah ke titik semi (vernal equinox),
sementara sumbu Y tegak lurus masing-masing ke sumbu Z dan X. Contoh Sistem Referensi
antara lain ICRS (International Celestial Reference System) dan ITRS (International Terrestrial
Reference System).
4
Gambar Bagan yang menujukkan Sistem Referensi Koordinat atau Sistem Referensi
Geodesi dengan unsur-unsur atau parameter penyusunnya berupa
Sistem Referensi, Kerangka Referensi Koordinat dan Datum Koordinat
(Datum Statik, Semi Dinamik, Dinamik, Semi Kinematik, Kinematik).
5
I.I. Datum Statik
Didefinisikan ketika set (kumpulan) koordinat dari titik-titik bench mark jaring
Kerangka Koordinat, masing-masing memiliki satu nilai yang definitif dan bersifat
tetap dalam semua fungsi waktu. Datum Statik ini digunakan biasanya berdasarkan
asumsi bumi yang bersifat tetap, atau pengaruh dinamika bumi diasumsikan tidak
akan mempengaruhi nilai koordinat yang telah ditetapkan.
6
I.III.Datum Semi Dinamik
Didefinisikan ketika set (kumpulan) koordinat dari titiktitik bench mark jaring
Kerangka Koordinat, masing-masing memiliki satu nilai yang ditetapkan pada
epoch reference tertentu (freeze coordinates). Sebagai contoh kita tentukan epoch
reference-nya ke 1 januari 2000 (epoch 2000.0). Dengan adanya epoch reference
tersebut kita dapat mengadopsi pengaruh geodinamika dan deformasi terhadap set
(kumpulan) koordinat dengan pendekatan Model Deformasi, yang disusun dari
pemodelan geodinamika dan deformasi.
Dalam hal ini, datum sangat dibutuhkan oleh sebagian disiplin ilmu khususnya
Geodesi dan Geomatika dalam mendefinisikan sistem koordinat yang tepat dan
menyatakan suatu posisi terhadap permukaan bumi dengan teliti serta dapat digunakan
dalam suatu pengukuran juga perhitungan yang berhubungan dengan penentuan suatu
posisi di permukaan bumi. Namun terdapat kendala dalam menentukan suatu posisi
dengan banyaknya datum yang telah digunakan oleh disiplin ilmu Geodesi. Datum –
datum tersebut ada yang bersifat local dan global. Datum tersebut mempunyai
perbedaan, perbedaannya terlihat pada besar parameter utama pada datum itu sendiri,
parameter utama yang dimaksud adalah setengah sumbu panjang (a), setengah sumbu
pendek (b), dan penggepengan ellipsoid (f).
7
Parameter datum geodetik :
• Parameter utama, yaitu setengah sumbu panjang ellipsoid (a), setengah sumbu
pendek (b), dan penggepengan ellipsoid (f).
• Parameter translasi, yaitu yang mendefinisikan koordinat titik pusat ellipsoid
(Xo,Yo,Zo) terhadap titik pusat bumi.
• Parameter rotasi, yaitu (εx, εy, εz) yang mendefinisikan arah sumbu-sumbu
(X,Y,Z) ellipsoid.
• Parameter lainnya, yaitu datum geodesi global memiliki besaran yang banyak
hingga mencakup konstanta-konstanta yang merepresentasikan model gaya berat
bumi dan aspek spasial lainnya.
8
receiver yaitu satu receiver disebut sebagai monitor atau base, receiver
keduadikenalsebagai rover ,yang pindah jalur untuk posisi.
• Datum vertikal adalah bidang referensi untuk sistem tinggi ortometris. Datum
vertikal digunakan untuk merepresentasikan informasi ketinggian atau kedalaman.
Biasanya bidang referensi yang digunakan untuk sistem tinggi ortometris adalah
geoid. Datum vertical merupakan sebuah titik yang dijadikan sebagai acuan untuk
penentuan ketinggian titik lainnya (dengan orde yang lebih rendah).Pengukuran
titik kontrol vertikal dilakukan dengan menentukan perbedaan tinggi antara dua
titik terhadap bidang referensi ketinggian yang sama. Penentuan ketinggian titik
dilakukan dengan pengukuran sipat datar, menggunakan peralatan waterpas yang
mengacu pada suatu bidang nivo (tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai
potensial gaya berat yang sama).
9
- Eurepean Datum 1989 digunakan oleh negara negara yang terletak di benua
eropa.
- Australian Geodetic Datum 1998 digunakan oleh negara negara yang terletak di
benua australia.
• Datum global adalah datum geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi yang
sesuai dengan bentuk geoid seluruh permukaaan bumi. Karena masalah
penggunaan datum yang berbeda pada negara yang berdekatan maupun karena
perkembangan teknologi penentuan posisi yang mengalami kemajuan pesat, maka
penggunaan datum mengarah pada datum global. Datum datum global yang
pertama adalah WGS 60, WGS66, WGS 72, awal tahun 1984 dimulai penggunaan
datum WGS 84, dan ITRF.
10
Mirip dengan WGS 84 adalah North American Datum 1983 (NAD 83). Ini
adalah datum horizontal resmi untuk digunakan di jaringan geodetik Amerika Utara dan
Tengah. Seperti WGS 84, ini didasarkan pada elipsoid GRS 80 sehingga keduanya
memiliki pengukuran yang sangat mirip. NAD 83 juga dikembangkan menggunakan
citra satelit dan penginderaan jauh dan merupakan datum default pada sebagian besar
unit GPS saat ini.
Sebelum NAD 83 adalah NAD 27, sebuah datum horizontal dibangun pada
tahun 1927 berdasarkan elipsoid Clarke 1866. Meskipun NAD 27 telah digunakan
selama bertahun-tahun dan masih muncul di peta topografi Amerika Serikat, NAD 27
didasarkan pada serangkaian perkiraan dengan pusat geodesi yang berbasis di Meades
Ranch, Kansas. Titik ini dipilih karena dekat dengan pusat geografis Amerika Serikat
yang berdekatan. Yang juga mirip dengan WGS 84 adalah Ordnance Survey of Great
Britain 1936 (OSGB36) karena posisi garis lintang dan garis bujur pada kedua datum
sama. Namun, ini didasarkan pada ellipsoid Airy 1830 karena menunjukkan Inggris
Raya , pengguna utamanya, yang paling akurat.
European Datum 1950 (ED50) adalah datum yang digunakan untuk
menunjukkan sebagian besar Eropa Barat dan dikembangkan setelah Perang Dunia
II ketika sistem pemetaan perbatasan yang andal diperlukan. Itu didasarkan pada
Ellipsoid Internasional tetapi berubah ketika GRS80 dan WGS84 mulai
digunakan. Saat ini garis lintang dan bujur ED50 mirip dengan WGS84 tetapi garis
tersebut menjadi semakin jauh di ED50 saat bergerak menuju Eropa Timur.
Ketika bekerja dengan datum peta ini atau lainnya, penting untuk selalu
menyadari datum mana peta tertentu dirujuk karena seringkali ada perbedaan besar
dalam hal jarak antara tempat ke tempat di setiap datum yang berbeda. "Pergeseran
datum" ini kemudian dapat menyebabkan masalah dalam hal navigasi dan / atau dalam
mencoba menemukan tempat atau objek tertentu karena pengguna datum yang salah
terkadang dapat berjarak ratusan meter dari posisi yang diinginkan.
Bagaimanapun, datum mana pun yang digunakan, mereka mewakili alat
geografis yang kuat tetapi paling penting dalam kartografi, geologi, navigasi, survei,
dan kadang-kadang bahkan astronomi. Sebenarnya, "geodesi" (ilmu tentang
pengukuran dan representasi bumi) telah menjadi subjek tersendiri dalam bidang ilmu
kebumian.
Datum geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi yang sesuai dengan
bentuk geoid seluruh permukaaan bumi. Karena masalah penggunaan datum yang
11
berbeda pada negara yang berdekatan maupun karena perkembangan teknologi
penentuan posisi yang mengalami kemajuan pesat, maka penggunaan datum mengarah
pada datum global. Datum datum global yang pertama adalah WGS 60, WGS66, WGS
72, awal tahun 1984 dimulai penggunaan datum WGS 84, dan ITRF (International
Terestrial Reference System).
12
▪ Sumbu x merupakan perpotongan bidang meridian acuan (Greenwich
Mean Astronomical Meridian, sebagaimana ditetapkan oleh Bureau
International l’Heure) dan bidang ekuator;
▪ Sumbu y menyesuaikan terhadap sumbu x dan z, dengan mengikuti
aturan tangan kanan.
13
berpengaruh signifikan pada aplikasi praktis. Parameter-parameter elipsoid
WGS-84 dan GRS80, diringkas pada Tabel 2 (Subarya,2019) dibawah.
14
GPS Week yang menunjukkan kapan kerangka referensi diberlakukan,
contoh : pada 8 Pebruari 2012 adalah GPS Week 1674, „WGS84(G1674)‟.
Realisasi ke-enam kerangka referensi WGS84 diringkas pada Tabel 3.
(Malys et al., 2016, dalam 16 Subarya 2019), yang mengindikasikan sejak
Januari 2002 ketidak-tentuan (uncertainty) pada penentuan posisi dengan
kerangka referensi WGS-84 relatif terhadap ITRF2008 adalah « 2 cm
15