Anda di halaman 1dari 4

Menilai Keunggulan Resolusi 

Citra
Maret 25, 2012 by dwi putro sugiarto

Citra merupakan gambaran kenampakan permukaan bumi hasil penginderaan pada


spectrum elektromagnetik tertentu yang ditayangkan pada layar atau disimpan pada
media rekam/cetak. Pengolahan Citra merupakan proses pengolahan dan analisis citra
yang banyak melibatkan persepsi visual. Proses ini mempunyai cirri data masukan dan
informasi keluaran yang berbentuk citra.

Istilah pengolahan citra digital secara umum didefinisikan sebagai pemrosesan citra dua
dimensi dengan komputer. Dalam definisi yang lebih luas, pengolahan citra digital juga
mencakup semua data dua dimensi. Citra digital adalah barisan bilangan nyata maupun
kompleks yang diwakili oleh bit-bit tertentu.

Setiap citra memiliki resolusi yang berbeda-beda. Resolusi adalah kemampuan suatu
sistem optik-elektronik untuk membedakan informasi yang secara spasial berdekatan
atau secara spektral mempunyai kemiripan. Dalam pengindraan jauh, dikenal konsep
resolusi, yaitu resolusi spasial, resolusi temporal, resolesi spektral, dan resolusi
radiometrik. Sehingga pengertian resolusi itu sendiri mencakup beberapa hal :
Ukuran ketelitian data citra satelit

Kemampuan menampilkan sejumlah pixel pada layer tayangan

Kemampuan semua jenis pengindera (lensa, antenna, tayangan, bukaan rana, dll.)
untuk menyajikan citra tertentu dengan tajam. Ukuran dapat dinyatakan dengan baris
per mm atau meter. Pada citra RADAR resolusi biasa dinyatakan dalam lebar pancaran
efektif dan panjang jangkauan. Pada citra infra merah resolusi biasa dinyatakan dalam
IFOV. Resolusi juga dapat dinyatakan dalam perbedaan temperatur atau karakter lain
yang mampu diukur secara fisik (Manual of Remote Sensing)

Setiap jenis citra memiliki keunggulan masing-masing dalam hal resolusi. Citra tertentu
dapat unggul untuk resolusi tertentu namun lemah untuk jenis resolusi yang lain. Untuk
lebih jelasnya, masing-masing kualitas citra dalam berbagai resolusi dapat diterangkan
sebagai berikut :

1.    Resolusi spasial

Resolusi spasial adalah ukuran objek terkecil yang masih dapat disajikan dibedakan,
dan dikenali pada citra. Semakin kecil ukuran objek yang dapat direkam, semakin baik
resolusi spasialnya. Begitupun sebaliknya, semakin besar ukuran obyek yang dapat
direkam, semakin buruk resolusi spasialnya.
Dalam kaitan ini, mucullah istilah resolusi tinggi dan resolusi rendah. Pada istilah
pertama, ukuran pikselnya relatif kecil sehingga dapat menggambarkan bagian
permukaan bumi secara detil dan halus. Sementara yang kedua, ukuran pikselnya
relatif besar sehingga hasil penggambarannya agak kasar (Prahasta, 2008).

Berikut adalah resolusi spasial pada beberapa jenis citra :

1. Citra SPOT resolusi spasialnya 10 dan 20 meter


2. Citra Landsat TM resolusi spasialnya 30 meter
3. Citra Landsat MSS resolusi spasialnya 79 meter
4. Citra IKONOS resolusi spasialnya 1.5 meter, diluncurkan pertama kali pada
tanggal 24 September 1999 oleh Space Imagine, merupakan citra satelit komersil
pertama.
5. Citra QuickBird resolusi spasialnya yang tertinggi saat ini yaitu 0.61 meter.
Diluncurkan pada tanggal 18 Oktober 2001 oleh Digital Globe.
6. Citra OrbView 3 resolusi spasialnya adalah 1 meter (pankromatik) dan 4 meter
(multispektral). Diluncurkan pada 26 juni 2003 oleh GeoEye.
7. Formosat 2 resolusi spasialnya adalah 2 meter (pankromatik) dan 8 meter
(multispektral).

2.   Resolusi Temporal

Resolusi temporal adalah kemampuan sensor untuk merekam ulang objek yang sama.
Semakin cepat suatu sensor merekam ulang objek yang sama, semakin baik resolusi
temporalnya.

1. Satelit GMS resolusi temporalnya yaitu 2 x sehari


2. Landsat MSS dan TM resolusi temporalnya yaitu18 hari untuk generasi 1, 16 hari
untuk generasi 2
3. Satelit SPOT resolusi temporalnya yaitu 26 hari
4. Satelit IKONOS resolusi temporalnya yaitu 3 hari. Satelit ini mengorbit bumi
sinkron dengan matahari setinggi 681 km. Waktu revolusinya  adalah 98 menit.
5. Satelit QUICKBIRD resolusi temporalnya yaitu 3-7 hari. Satelit ini mengorbit bumi
sinkron dengan matahari setinggi 450 km. Waktu revolusinya adalah 93.4 menit.
6. Satelit ORBVIEW 3 resolusi temporalnya adalah 3 hari. Mengorbit pada
ketinggian 470 km. Satelit ini merekam data seluas 2.100 Km² setiap menitnya.
7. Sateli FORMOSAT 2 resolusi temporalnya yaitu 1 hari. Mengorbit pada ketinggian
891 km, satelit ini melewati beberapa wilayah Indonesia setiap hari, termasuk
Pulau Sulawesi, sekaligus dapat melakukan perekaman data tiap kali melintas.

3.  Resolusi Spektral

Resolusi spektral merupakan ukuran kemampuan sensor dalam memisahkan objek pada
beberapa kisaran panjang gelombang. Prahasta (2008) menyatakan bahwa resolusi
spektral merujuk pada batas-batas spektral, domain atau lebar band (radiasi
elektromagnetik) yang direkam oleh sistem sensor satelit yang bersangkutan. Dengan
kata lain, resolusi ini merujuk pada kemampuan sensor dalam mendefinisikan interval
panjang gelombang elektromaknetik secara halus. Oleh karena itu, citra digital high
spectral resolution merupakan hasil rekaman dari suatu batas-batas spektral tertentu
dan bandwidth yang cukup sempit untuk (diharapkan) memperoleh spectral signature
yang lebih akurat pada obyek-obyek diskrit (daripada bandwith yang lebih lebar atau
kasaran).

Dibawah ini  contoh tabel resolusi spektral dan aplikasinya untuk studi kasus di
lapangan :

Resolusi spektral

4.   Resolusi Radiometrik

Resolusi radiometrik yaitu ukuran kemampuan sensor dalam merekam atau mengindera
perbedaan terkecil suatu objek dengan objek yang lain (ukuran kepekaan sensor).
Resolusi radiometrik berhubungan dengan kekuatan sinyal, kondisi atmosfir (hamburan,
serapan dan tutupan awan), dan saluran spektral yang digunakan.

Oleh karena itu penggunaan citra penginderaan jauh digital sangat dipengaruhi oleh
kualitas citra atau kemampuan koreksi (koreksi radiometrik dan koreksi geometrik) atau
merestorasi datanya, sehingga informasi yang diperoleh cukup akurat dan dapat
diandalkan selain itu juga berfungsi untuk memulihkan data citra yang mengalami
distorsi ke arah gambaran yang lebih sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Resolusi radiometrik merupakan range representasi/kuantisasi data, biasanya


dipergunakan untuk format raster. Range tersebut dapat berupa 2 bit (0-1), 3 bit (0-3),
4 bit (0-15), 5 bit (0-31), 6 bit (0-63), 7 bit (0-127), 8 bit (0-255), 10 bit (0-1023), 16
bit (0-65535).

Ref : Irwan Trikurniadi dkk : Sistem Pengolahan Citra Digital

Anda mungkin juga menyukai