Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Prinsip sifat-sifat mendasar akuntansi dan seluruh outputnya yang menjadi dasar dalam
perkembangan teknik atau prosedur akuntansi yang dipakai dalam menyusun laporan
keuangan.
Prinsip dasar akuntansi menurut APB (Accounting Principles Board) statement 4 :
1. The cost principle/historical cost
Dasar penilaian yang tepat untuk mencatat perolehan barang. Dengan kata lain, setiap
perkiraan dinilai berdasarkan harga pertukarannya pada tanggal perolehan.
Contoh : biaya perolehan mesin
Kegunaan dari penerapan prinsip ini adalah agar laporan keuangan dapat
diperbandingkan (memiliki daya banding) dan dianalisis.
Contoh : penggunaan metode penyusutan
Hal ini tidak berarti bahwa metode tersebut tidak boleh dirubah. Jika perubahan
metode dilakukan, sifat pengaruh perubahan tersebut serta alasannya harus
diungkapkan dalam catatan laporan keuangan pada periode terjadinya perubahan.
Laporan keuangan sering berisi estimasi, dimana didasarkan pada pertimbangan
profesional terbaik dan didukung oleh informasi yang tersedia pada saat itu. Ketika
terjadi perubahan dalam estimasi (misalnya pada penetapan besarnya cadangan
piutang tak tertagih, lamanya masa manfaat aktiva tetap) harus tercermin dalam
periode berjalan dan periode berikutnya.
Tidak ada penyesuaian yang berlaku surut (retroactive adjustment) maupun penyajian
kembali laporan keuangan (restated financial statement). Jadi, perubahan dalam
estimasi akuntansi dianggap sebagai bagian dari proses akuntansi yang normal, bukan
sebagai koreksi atas periode sebelumnya.
Full disclosure principle – prinsip yang menyatakan bahwa informasi yang akan
mempengaruhi pengambilan keputusan harus diungkapkan.
Contoh : sebuah pabrik yang sedang digadaikan akan dijual. Lalu, pihak pabrik
harus melaporkan seluruh keadaan pabrik termasuk fakta bahwa pabrik
tersebut masih digadaikan kepada calon pembeli. Karena jika pihak pabrik
menutup-nutupi, maka hal itu akan berpengaruh pada keputusan yang akan
dibuat oleh calon pembeli tersebut.
Contoh sangat sederhana : piutang-piutang yang sudah lama belum dibayar dan
sudah lama jatuh tempo diasumsikan tidak tertagih. Akuntan melakukan
cadangan penyisihan kerugian piutang atas piutang-piutang yang tidak tertagih
tersebut (piutang-piutang tersebut dicatat ke biaya.
Informasi akan menjadi lebih berguna jika bisa diperbandingkan dengan informasi
serupa menyangkut perusahaan lain pada periode waktu yang sama atau dengan
informasi serupa dari perusahaan yang sama pada periode waktu yang berbeda.
Contoh : prinsip ini mungkin terdengar sama dengan prinsip nomer 5, yaitu The
conistency principle. Namun bedanya, jika The conistency principle itu
membandingkan metode penyusunan laporan keuangan perusahaan yang sama.
Nah, jika The uniformity dan comparability principle ini membandingkan
metode penyusunan laporan keuangan perusahaan yang berbeda.
A. Standar Akuntansi
Peraturan-peraturan khusus yang dijabarkan dari prinsip akuntansi yang mengatur tentang
bagaimana standar perlakuan pencatatan dan pelaporan terhadap semua transaksi atau
kejadian-kejadian tertentu yang dialami oleh suatu lembaga (entity) oraganisasi atau
perusahaan.
Pentingnya standar akuntansi:
Belkaoui (1985) mengemukakan pentingnya standar akuntansi yang baku, yaitu :
1. Dapat menyajikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan kegiatan
perusahaan yang dapat dipercaya kebenarannya dan memiliki daya banding,
2. Memberikan pedoman bagi akuntan dalam melaksanakan pekerjaannya secara hati-
hati dan independen.
3. Memberikan database kepada pemerintah tentang berbagai informasi yang dianggap
penting dalam menghitung pajak penghasilan, peraturan tentang perusahaan,
perencanaan dan pengaturan ekonomi, dan peningkatan efiesiensi ekonomi, serta
tujuan-tujuan makro lainnya.
4. Menarik perhatian para ahli dan praktisi di bidang teori dan standar akuntansi.