a. Kunjungan Neonatal Cakupan kunjungan neonatal adalah pelayanan kepada neonatus pada masa 6 jam sampai dengan 28 hari setelah kelahiran sesuai standar. Standar pelayanan minimal: - Satu kali pada 6-48 jam (KN 1) - Satu kali pada 3-7 hari (KN 2) - Satu kali pada 8-28 hari (KN 3) b. Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus dengan komplikasi di satu wilayah kerja pada satu tahun yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih diseluruh sarana pelayanan kesehatan. Neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian. c. Kunjungan Bayi Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi post neonatal yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. d. Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) e. Mendapat ASI ekslusif f. Mendapatkan MPASI yang memadai g. Mendapatkan imunisasi dasar lengkap h. Tinggi badan sesuai usia anak i. Berat badan sesuai usia anak
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Kesehatan Anak
a. Asupan makanan yang kurang Asupan energi yang kurang dapat menyebabkan ketidakseimbangan negatif akibatnya berat badan lebih rendah dari normal atau ideal. b. Keadaan sosial ekonomi Keadaan sosial ekonomi suatu keluarga sangat memengaruhi tercukupi atau tidaknya kebutuhan primer, sekunder, serta perhatian dan kasih sayang yang akan diperoleh anak. c. Konsumsi gizi Konsumsi gizi makanan pada seseorang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan, atau sering disebut status gizi. Apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh, maka akan terjadi kesalahan akibat gizi (malnutrition). Malnutrisi ini mencakup kelebihan gizi (overnutrition) dan kekurangan gizi (undernutrition). d. Penyakit infeksi e. Pendidikan f. Pengetahuan g. Pola asuh yang kurang memadai h. Sanitasi lingkungan yang kurang baik i. Rendahnya ketahanan pangan tingkat rumah tangga dan perilaku terhadap pelayanan kesehatan