Anda di halaman 1dari 20

TES WAWASAN KEBANGSAAN - Konsep Nasionalisme

A. Nasionalisme

Dalam bukunya yang berjudul Nationalism its meaning and history, Hans Kohn
menjelaskan bahwa nasionalisme merupakan sebuah paham yang berpendapat
bahwa kesetiaan dari individu tertinggi harus diserahkan kepada negara. Perasaan
yang mendalam dengan ikatan terhadap tanah air sebagai tumpah darahnya.
Nasionalisme juga dapat dimengerti sebagai sikap mencintai bangsa serta negara.

1. Nasionalisme arti sempit dan luas

Nasionalisme sendiri terbagi menjadi beberapa arti, yaitu arti sempit dan arti luas
yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

 Nasionalisme dalam artian sempit


Yaitu merupakan sikap untuk mencintai bangsa dan negara sendiri secara
berlebihan sehingga memiliki anggapan bahwa bangsa lain memiliki
kedudukan yang lebih rendah. Jenis nasionalisme seperti ini bisa disebut juga
sebagai nasionalisme yang chauvinisme. Sebagai contohnya adalah Jerman
pada masa Hitler.
 Nasionalisme dalam artian luas
Kemudian nasionalisme dalam artian luas yaitu sikap mencintai bangsa dan
negara sendiri, serta menganggap semua negara sama derajatnya.
 Nasionalisme dalam artian Pancasila
Pandangan atau sikap kecintaan rakyat terhadap Bangsa Indonesia dan
tanah air yang didasrkan pada nilai-nilai Pancasila. Dalam menerapkan
nasionalisme sesuai Pancasila maka ada beberapa prinsip-prinsip
nasionalisme Pancasila yang dituangkan menjadi 6 poin, sebagai berikut:
1) Dilandasi dengan nilai Pancasila
2) Menunjukkan sikap yang rela berkorban demi kepentingan Bangsa dan
Negara Indonesia
3) Menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan bangsa di atas
kepentingan pribadi atau golongan
4) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak kewajban antar sesama
manusia
5) Bangga menjadi bagian Bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia
6) Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia dan
mengembangkan tenggang rasa antar manusia

2. Hal yang harus dihindari dalam memupuk semangat nasionalisme

Seperti yang sudah diketahui di atas tadi bahwa terdapat nasionalisme yang
berlebihan, yaitu nasionalisme dalam artian sempit. Setiap rakyat Indonesia harus
memiliki sikap nasionalisme untuk Bangsa Indonesia. Namun tentu saja ada
beberapa hal yang harus kita hindari dalam memupuk semangat nasionalisme.
Berikut merupakan empat hal yang harus dihindari dalam memupuk nasionalisme:

 Sukuisme
Sikap pertama yang harus dihindari dalam memupuk Nasionalisme adalah
sikap sukuisme. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), sukusime
merupakan praktik atau paham yang mementingkan suku bangsa sendiri.
Paham atau sikap sukuisme ini menganggpa bahwa suku bangsa sendiri
paling baik, dan suku bangsa lainnya berada di bawah suku mereka. Sikap
sukuisme ini harus dihilangkan dalam memupuk semangat nasionalisme.
 Ekstrimisme
Sikap yang kedua adalah ekstrimisme, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia), ekstrimisme merupakan tindakan atau keadaan dimana orang
mengantu paham esktrim yang berdasarkan dari pandangan agama, politik,
dan sebagainya. Paham ekstrimisme ini dimengerti juga sebagai paham yang
mempertahankan pendirian dengan berbagai macam cara bahkan apabila
perlu menggunakan senjata atau kekerasan.
 Chauvinisme
Sikap yang harus dijauhi ketika ingin memupuk nasionalisme adalah sikap
Chauvinisime. Menurut Macmillan (2015), Chauvinisme merupakan sikap
atau superioritas sebuah organisasi atau periorangan yang memandang diri
mereka berbudi luhur dan dipandang kuat. Sementara menganggap yang lain
tidak berharga atau lemah.
 Provinsialisme
Sikap yang harus dijauhi yang keempat adalah provinsialisme. Merupakan
sebuah sikap yang selalu berkutat dengan provinsi atau daerah mereka
sendiri tanpa mementingkan provinsi lainnya.

3. Hal-hal untuk membina sikap nasionalisme

Jika tadi ada beberapa hal yang harus dihindari ketika ingin meningkatkan semangat
nasionalisme, maka ada juga beberapa hal penting yang harus diperhatikan untuk
membina sikap nasionalisme. Berikut merupakan tiga hal yang harus dilakukan
untuk membina nasionalisme di Indonesia:

 Mengembangkan sikap toleranasi


 Mengembangkan persamaan diantara semua suku bangsa yang ada di
Indonesia
 Memiliki rasa senasib, sepenanggungan diantara semua bangsa
Indonesia

4. Implementasi dan Pemahaman Nilai Pancasila Bagi Aparatur Sipil Negara


(ASN) dalam menjalankan tugasnya

Pegawai ASN harus mampu memahami serta mengaktualisasikan nilai Pancasila


dan semangat nasionalisme serta wawasan kebangsaaan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai bidang masing-masing. Pegawai ASN diminta untuk tahu dan
mempelajari bagaimana aktualisasi sila-sila yang ada di dalam Pancasila danmampu
memberikan inspirasi sikap nasionalisme dan wawasan kebangsaannya. Berikut
merupakan implementasi dan pemahaman nilai Pancasila bagi ASN sesuai sila-sila
dalam Pancasila:

 Implementasi dan Pemahaman Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa Bagi


Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan tugasnya
Dalam mengimplementasikan sila pertama, ASN perlu mendudukkan
Pancasila secara proporsional. Demokrasi di Indonesia tidak berarti hanya
daulat untuk rakyat saja melainkan juga untuk Tuhan, sehingga dikenal juga
sebagai teodemokrasi. Maka kekuasaan atau kabatan yang diemban bukan
hanya amanat manusia saja, melainkan juga amanat dari Tuhan sehingga
harus dilakukan dengan penuh dengan tanggung jawab dan sungguh-
sungguh.
Nilai ketuhanan dapat diimplementasikan dengan cara mengembangkan etika
sosial di tengah masyarakat. Dapat juga ditumbuhkan dengan sikap
nasionalisme dengan memperhatikan nilai lain seperti persatuan,
kemanusiaan, permusyawaratan, dan keadilan sosial.
 Implementasi dan Pemahaman Nilai Kemanusiaan Bagi Aparatur Sipil
Negara (ASN) dalam menjalankan tugasnya
Kemerdekaan Bangsa Indonesia merupakan salah satu bukti bahwa dunia
harus dibangun berdasar kesederjatan tiap bangsa dan egalitarianisme antar
umat manusia. Dalam hal ini, semangat atau sikap nasionalisme tidak boleh
terpisah dari semangat kemanusiaan. Belum bisa disebut memiliki sikap
nasionalis jika seseorang belum menunjukkan jiwa kemanusiaannya. Oleh
karena itu diperlukan pemimpin yang mampu menentukan kebijakan serta
arah pembangunan dengan pertimbangan keselarasan antara kemaslahatan
global dan juga kepentingan nasional.
 Implementasi dan Pemahaman Nilai Persatuan Indonesia Bagi Aparatur
Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan tugasnya
Dengan sikap gotong royong, Bangsa Indonesia harus bisa melindungi
bangsa dan tumpah darah Indonesia. Tidak membela atau menidamkan
suatu unsur kelompok atau masyarakat ataupun bagian tertentu dari teritorial
Indonesia. Terdapat 2 tujuan nasionalisme yang hendak disasar dari sikap
nasionalisme, yaitu tujuan nasionalisme untuk kedalam dan tujuan
nasionalisme untuk keluar.
Untuk nasionalisme ke dalam sendiri berkaitan dengan kemajemukan serta
keanekaragaman budaya, etnis, suku, dan agama yang mewarnai
kebangsaan Indonesia. Sedangkan untuk nasionalisme keluar adalah
nasionalisme yang memuliakan kemanusiaan secara universal yang
menjunjung tinggi sikap persaudaraan, perdamaian, juga keadlian antar umat
manusia yang ada di dunia.
 Implementasi dan Pemahaman Nilai Kerakyatan Dalam Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Bagi Aparatur Sipil Negara
(ASN) dalam menjalankan tugasnya
Pelayanan publik hendaknya memahami bagaimana kebutuhan rakat sebagai
pemegang saham utama pemerintahan. Pelayan publik diharapkan dapat
berperan tanpa memandang golongan, latar belakang dan memastikan
bahwa semua warga mendapatkan jaminan kesejahteraan.
Ditinggikannya aspirasi rakyat pada demokrasi perwakolan menuntut Rakyat
untuk bisa menjalankan sikap yang etis dalam bernegara. Untuk dapat
mewujudkan, peran dari wakil rakyat, pemerintah sebagai pelayan publik, dan
juga kaum terpelajar pada umumnya diharapkan bisa saling menopang satu
sama lain dan mengisi supaya tercipta warga negara dan pemerintahan yang
baik dan saling menopang.
 Implementasi dan Pemahaman Nilai Keadilan Sosial Bagi Aparatur Sipil
Negara (ASN) dalam menjalankan tugasnya
Komitmen yang ada dalam sila keadalian dalam Pancasila memiliki dimensi
yang luas. Peran negara dalam mewujudkan keadlian sosial bagi masyarakat,
setidaknya ada dalam 4 kerangka yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Mewujudkan relasi yang adil di semua tingaktan sistem kemasyarakatan
2. Mengembangkan struktur yang menyediakan kesetaraan dan kesempatan
3. Proses fasilitas akses atas informasi, layanan, dan sumber daya yang
diperlukan
4. Dukungan atas partisipasi bermakna atasu pengambilan keputusan bagi
semua masyarakat.

Sumber: Kepri.Kemenkumham.go.id (Modul wawasan kebangsaan)


BPSDM Jatim, BPSDM NTB
TES WAWASAN KEBANGSAAN - Konsep Integritas

B. Integritas

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Integritas merupakan sifat, mutu,
keadaan yang menunjukkan kesatuan ayng utuh sehingga memiliki potensi dan
menunjukkan kemampuan yang dapat memancarkan kewibawaan serta kejujuran.
Integritas nasional dipahami sebagai bentuk keutuhan prinsip moral dan etika
bangsa di dalam kehidupan bernegara.

1. Makna integritas menurut para ahli

Berikut merupakan beberapa ungkapan ahi mengenai pengertian dari integritas:

 Pengertian secara etimologis


Pertama adalah pengertian integritas secara etimologis, integritas berasal dari
bahasa Latin integer; atau yang dalam bahasa Inggris disebut juga sebagai
incorruptibility, yang memiliki makna yaitu suatu sikap teguh yang
mempertahankan prinsip yang melekat pada diri sendiri sebagai nilai-nilai
moral dalam kehidupan.
 Menurut Huston (2005)
Huston, dalam bukunya berjudul Trustworthiness menyebutkan bahwa orang-
orang yang memiliki integritas, memiliki kemampuan diantaranya adalah
sebagai berikut:
1) Orang yang berintegirtas akan bertindak secara terhormat dan benar.
Seseorang yang punya sikap berintegritas yang tinggi tentu akan memiliki
kemampuan untuk bertindak secara hormat dan benar. Namun posisi ataupun
kedudukan yang terhormat tidak selalu diikuti dengan perilaku yang tehormat
atau benar.
2) Orang yang berintegritas akan mendengarkan kata hati dan juga menjalani
prinsip-prinsip hidup. Sebagai contoh ketika seorang melakukan tindakan
yang melanggar norma, maka biasanya dalam hatinya dia tahu jika yang
dilakukannya itu tidak baik dan bertentangan dengan norma serta mengetahui
pula dampak yang dapat terjadi pada dirinya dan lingkungan nya. Sehingga
bisa mencegah dirinya sendiri untuk melakukan hal tersebut.
3) Orang yang berintegritas juga akan mempertahankan keyakiannya secara
berani dan terbuka. Misalnya sebagai contoh ASN atau pemimpin haruslah
jelas dalam mendeskripsikan kepada staf mereka tentang apa yang hendak
dijalankan atau dikerjakan, dan secara terbuka dan berani menunjukkan
kelebihan dan kelemahan dari tugas tersebut.
4) Orang yang memiliki integritas tinggi juga akan berusaha membangun dan
menjaga reputasi yang baik. Ini merupakan hal yang penting karena setiap
orang selalu berharap memiliki reputasi yang baik dalam lingkungan sosial
mereka. Namun, membangun reputasi yang baik tidaklah mudah, biasanya
harus melalui dengan kerja keras terus-menerus.
 Menurut Stephen R.Covey (2006)
Stephen R.Covey, dalam bukunya mengungkapkan perbedaan antara
integritas dan kejujuran. “Honesty is telling the truth, in other word,
conforming our words reality-integrity is conforming to our words, in other
words, keeping promises and fulfilling expectations.” Menurutnya, kejujuran
merupakan sebuah sikap untuk menyampaikan kebenaran dan ucapan yang
sesuai dengan kenyataan. Sedangkan integritas diungkapkan sebagai
integrity is doing what we say will do, atau artinya adalah sikap yang
dilakukan secara konsisten dan sesuai dengan apa yang dikatakan.

2. Jenis-Jenis Integritas

Integritas sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu terbagi menjadi 4 jenis.
Berikut merupakan beberapa jenis-jenis integritas:

 Integritas sosial
Integritas sosial merupakan wujud komitmen dari masyarakat dalam
memegang prinsip kehidupan dalam bermasyarakat dan mewujudkan
kehidupan masyarakat yang harmonis dan juga maju. Beberapa ciri yang
menunjukkan kehidupan integritas sosial di tengah masyarakat adalah
mampu menjaga kerukunan dan mengembangkan musyawarah, bisa saling
bekerjasama untuk memenuhi kepentingan bersama, saling menghargai,
toleransi yang tinggi, dan mengutamakan kepentingan masyarakat
dibandingkan kepentingan diri sendiri atau individu.
 Integritas bangsa
Integritas bangsa memiliki makna sebagai wujud dari komitmen sebagai
warga negara terhadap prinsip moral dan juga etika dalam kehidupan
berbangsa dan juga bernegara. Beberapa ciri yang menunjukkan bangsa
telah berintegritas adalah mampu menjaga persatuan dan keutuhan bangsa,
menyadari realitas bangsa yang multi agama dan multikulutur, serta rela
berkorban untuk kepentingan bela negara.
 Integritas individu
Integritas individu merupakan salah satu bentuk mengoptimalkan potensi di
dalam diri seseorang di dalama aspek cipta, rasa, karsa, dan juga iman.
Sikap integritas seorang individu ini memegang teguh terhadap prinsip-prinsip
hidup di dalam berpikir, bersikap, hingga beritndak. Beberapa ciri yang
menunjukkan seorang telah memiliki integritas individu adalah bersikap jujur
dan adil, berpikir positif, kritis, dan konstruktif, serta mampu menjunjung tinggi
nilai kebeneran dan keimanan.
 Integritas global
Integritas global berarti wujud komitmen sebagai warga dunia dalam
memegang prinsip moral. Indikasinya adalah mampu memahami bahwa bumi
merupakan satu-satunya tempat untuk hidup bersama sehingga mampu
menjaga kelestarian bumi bersama, mampu menjaga kedamaian dunia, dan
mengembangkan kerjasama antar bangsa negara untuk menciptakan
kemakmuran dunia.

3. Ciri-ciri individu yang berintegritas

Berikut merupakan beberapa ciri-ciri atau indikator individu yang memiliki integritas:

 Orang yang bertindak sesuai dengan ucapannya


 Orang yang tidak memakai kedok
 Orang yang konsisten antara nilai hidup yang dianut dan juga yang dijalankan
 Orang yang sama di depan dan juga di belakang
 Orang yang konsisten antara apa yang mereka imani dan apa yang mereka
lakukan
4. Manfaat integritas

Secara garis besar, sikap integritas memiliki 5 manfaat yang terbagi menjadi
manfaat integritas secara fisik hingga secara sosial. Berikut merupakan penjelasan
dari apa saja manfaat dari sikap integritas:

 Manfaat integritas secara fisik


Manfaat dari sikap integritas untuk fisik adalah, Integritas dapat membuat
seseorang menjadi pribadi yang lebih sehat dan bugar. Dengan keadaan ini
maka seseorang dapat melakukan aktivitas dan pekerjaannya sehari-hari
dengan baik.
 Manfaat integritas secara emosional
Manfaat dari sikap integritas untuk emosional adalah, sikap Integritas yang
dapat membuat diri seseorang penuh motivasi, empati, serta rasa solidaritas
yang tinggi dalam interaksi bekerja.
 Manfaat integritas secara spritiual
Manfaat dari sikap integritas untuk spiritual adalah, sikap integritas mampu
membuat seseorang menjadi lebih bijaksana dalam mengartikan sesuatu,
termasuk pengalaman hidupnya, seperti keberhasilan dan kegagalan yang
pernah di alaminya semasa hidup. Hal ini dapat menjadikan orang menjadi
lebih bijaksana.
 Manfaat integritas secara intelektual
Manfaat dari sikap integritas untuk intelektual adalah, Integritas dapat
mengoptimalkan kinerja otak individu.
 Manfaat integritas secara sosial
Manfaat dari sikap integritas untuk sosial adalah, sikap integritas mampu
mengembangkan hubungan antar individu maupun antar lingkungan
masyarakat, sebagai contohnya adalah mampu membuat seseorang mau
bekerjasama untuk menyelesaikan tugas maupun kegiatan yang menuntut
kekompakkan serta kerjasama yang baik.

5. Implementasi integritas ASN


ASN dituntut untuk bisa menjadi pribadi yang memiliki integritas yang tinggi, ini
merupakan kode etik dan kode perilaku ayng telah diatur di dalam Undang-Undang
ASN. Berdasarkan pasal 5 UU ASN, ada dua belas kode etik serta kode perilaku
ASN yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Melaksanakan tugas dengan berintergritas tinggi, jujur, serta bertanggung jawab;

2) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas


tinggi;

3) Melayani masyarakat dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

4) Melayani tugas dengan cermat dan juga disiplin;

5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang


berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang
undangan dan etika pemerintahan;

6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,


efektif, dan juga efisien;

8) Menjaga supaya tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

9) Tidak menyalahgunakan informasi intern mengenai negara, tugas, status,


kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

10) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN;

11) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin


pegawai ASN;

12) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.

Sumber: Modul pendidikan dan pelatihan prajabat golongan 3 (Lembaga


Administrasi Negara Republik Indonesia)
KKP.go.id (kementrian kelautan dan perikanan)

TES WAWASAN KEBANGSAAN - Konsep Bela Negara

C. Bela Negara

Kesadaran bela negara merupakan situasi dimana kita harus berupaya untuk
mempertahankan negara kita dari ancaman yang dapat menganggu
keberlangsungan hidup masyarakat Indonesai yang berdasarkan atas cinta tanah
air.

1. Definisi dari Bela Negara

Bela negara merupakan istilah konstitusi yang terdapat dalam pasal 27 ayat (3) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang dimana berbunyi “setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Artinya, secara
konstitusional bela negara adalah mengikat seluruh bangsa Indonesia sebagai hak
dan kewajiban setiap warga negara.

Upaya bela negara juga dijelaskan di dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara menyatakan bahwa
“Upaya Bela Negara” merupakan “sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin
kelangsungan hidup bangsa dan negara”. Upaya bela negara, selain sebagai salah
satu kewajiban masyarakat Indonesia, juga merupakan kehormatan bagi setiap
warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan
rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.

Dari beberapa pengertian bela negara yang tertuang dalam undang-undang maka
dapat disimpulkan bahwa bela negara merupakan:

1) Jiwa: Bela negara merupakan jiwa kecintaan kepada Bangsa Indonesia yang
didasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara
2) Kewajiban: Pun bela negara merupakan kewajiban dasar rakyat Indonesia

3) Kehormatan: Bela negara merupakan kehormatan bagi setiap warga negara


yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, serta sikap rela
berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa, yang ketika diwujudkan
dalam bentuk sikap dan perilaku, maka jiwa, kewajiban, dan kehormatan tersebut
menjelma menjadi “Upaya Bela Negara”

2. Nilai-nilai dasar bela negara

Setelah memahami apa definisi dari sikap bela negara, maka bela negara juga
memiliki nilainilai yang harus dipahami penerapannya di dalam kehidupan
bermasyarakat dan juga bernegara. Berikut merupakan beberapa nilai dari bela
negara:

 Cinta Tanah Air


Kesadaran bela negara yang ada pada setiap masyarakat didasarkan pada
kecintaan kita kepada tanah air kita. Cinta merupakan perasaan yang tumbuh
dari hati yang paling dalam tiap warga negara terhadap Tanah Air yakni
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD NRI
Tahun 1945. Untuk menumbuhkan nilai-nilai rasa cinta Tanah Air perlu
memahami Indonesia secara utuh meliputi:
1) Mengetahui tentang sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia
2) Mengetahui posisi geografi yang sangat strategis dan terkenal dengan
keindahan alamnya sebagai zamrud khatulistiwa yang merupakan anugerah
dari Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia.
3) Mengetahui Potensi sumber daya alam
4) Mengetahui Potensi sumber daya manusia
5) Melestarikan budaya yang ada
6) Turut menjaga lingkungan
7) Menjaga nama baik Indonesia

Dengan memahami keberadaan Indonesia seutuhnya, akan menumbuhkan


nilai-nilai dasar bela negara sebagai rasa bangga sebagai bangsa pejuang,
rasa memiliki sebagai generasi penerus, dan juga rasa bertanggung jawab
sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan
tumbuhnya rasa cinta Tanah Air pada tiap warga negara Indonesia, mak akan
lahir sikap bela negara yang kuat sebagai modal dasar kekuatan bangsa dan
negara yang siap berkorban untuk menjaga, dan membangun bangsa.

 Kesadaran akan berbangsa dan bernegara


Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus
sesuai dengan kepribadian bangsa, yang mana selalu dikaitkan dengan cita-
cita dan tujuan hidup bangsanya. Rasa cinta Tanah Air yang tinggi dari tiap
warga negara Indonesia perlu ditopang dengan sikap kesadaran berbangsa
yang selalu menciptakan nilai-nilai kerukunan, persatuan dan kesatuan dalam
keberagaman di lingkungan masing-masing serta sikap kesadaran bernegara
yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD NRI
Tahun 1945.

Untuk menumbuhkan sikap kesadaran berbangsa dan bernegara yang


merdeka dan berdaulat di antara negara-negara lainnya di dunia, perlu
memahami nilai-nilai yang terkandung dalam konsepsi kebangsaan yang
meliputi:
1) Wawasan Nusantara
2) Ketahanan Nasional
3)Kewaspadaan Nasional
4) Politik Luar Negeri Bebas Aktif.
Bisa juga dilakukan dengan mencegah perkelahian antar perorangan atau
antar kelompok dan menjadi anak bangsa yang berprestasi baik di tingkat
nasional maupun internasional. Dengan sikap sadar bela negara akan
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa sebagai kekuatan utama
bangsa Indonesia dalam menjamin keutuhan NKRI sepanjang zaman.
 Pancasila
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara, telah terbukti ampuh untuk
menjamin kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
diproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Pasca
Proklamasi kemerdekaan Indonesia, telah terjadi berulang kali peristiwa
sejarah yang mengancam keberadaan NKRI, namun berbagai bentuk
ancaman tersebut dapat diatasi, berkat kesetiaan rakyat Indonesia terhadap
ideology Pancasila. Kita tahu bahwa Pancasila adalah alat pemersatu
keberagaman yang ada di Indonesia yang memiliki beragam budaya, agama,
etnis, dan lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat mematahkan setiap
ancaman, tantangan, dan hambatan.

Untuk membangun kesetiaan setiap warga negara terhadap ideologi


Pancasila perlu memahami berbagai faktor yang turut mempengaruhi
berkembangnya pengalaman nilai-nilai Pancasila tersebut sebagai bagian
dari nilai-nilai dasar bela negara yang meliputi:
1) Penegakkan disiplin
2) Pengembangan etika politik
3) Sistem demokrasi
4) Menumbuhkan taat hukum

Kesetiaan tiap warga negara kepada Pancasila sebagai ideologi negara dan
sekaligus sebagai dasar negara, perlu diterjemahkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, merupakan jaminan bagi
kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
 Rela berkorban untuk berbangsa dan bernegara
Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban untuk bangsa
dan negara. Perjuangan bangsa Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan
dan mempertahankannya hingga saa ini, adalah berkat tekad para pejuang
bangsa yang rela berkorban demi bangsa dan negaranya. Sikap rela
berkorban telah menjadi bukti sejarah, bahwa kemerdekaan Indonesia
diperoleh dengan perjuangan yang tulus tanpa pamrih dari seluruh kekuatan
rakyat melawan colonial belanda dan kelompok yang anti kepada NKRI.
Dengan semangat pantang menyerah, para pejuang bangsa maju ke medan
perang, baik perang fisik militer maupun perang diplomasi untuk mencapai
kemenangan.
Untuk membangunsikap rela berkorban untuk bangsa dan negara tiap warga
negara perlu memahami beberapa aspek yang meliputi:
1) Konsepsi jiwa;
2) Semangat dan nilai juang 45
3) Tanggung jawab
4) Moral dan konstitusi
5) Sikap mendahulukan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi
atau golongan.
Dengan sikap rela berkorban demi bangsa dan negara, akan dapat
membangun kekuatan bangsa untuk membangun ketahanan nasional yang
kuat, kokoh dan handal dan menyukseskan pembangunan nasional berpijak
pada potensi bangsa negara secara mandiri.
 Memiliki kemampuan awal bela negara
Kemampuan bela negara itu sendiri akan dapat diwujudkan dengan tetap
menjaga kedisiplinan, sikap ulet, bekerja keras dalam menjalani profesi
masing-masing. Dapat diterapkan melalui:
1)Senantiasa menjaga kesehatannya sehingga memiliki kesehatan fisik dan
mental yang baik.
2) Memiliki kecerdasan emosional dan juga spiritual serta intelegensi yang
tinggi
3) Memiliki kemampuan memahami dan mengidentifikasi bentuk-bentuk
ancaman di lingkungan masing-masing sehingga selalu siap tanggap dan
lapor dini setiap ada kegiatan yang merugikan dan mengganggu keamanan
serta ketertiban masyarakat di lingkungannya masing-masing
4) Memiliki kemampuan, integritas dan kepercayaan diri yang tinggi dalam
membela bangsa dan negara

Sumber: Bela Negara Electronic Book (Kesbangpol.Banten)


Modul Agenda 1 (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia)
TES WAWASAN KEBANGSAAN - Konsep Pilar Negara

A. Pilar Negara

Negara pasti memiliki keyakinan yang dijadikan sebagai landasan hidup seluruh
rakyat dalam berbangsa, bermasyarakat, dan juga bernegara. Pilar yang kuat dan
kokoh dapat mencegah munculnya berbagai jenis gangguan serta ancaman baik
dari dalam negara.

1. Pengertian Pilar Negara

MPR dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 merancang dan melaksanakan


agenda pemantapan kehidupan berbangsa dan juga bernegara melalui sosialisasi
Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, yakni sosialisasi Pancasila
sebagai Dasar Negara. Kemudian Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara. Lalu Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagai Bentuk Negara, dan yang terakhir adalah Bhinneka Tunggal Ika
sebagai semboyan negara.

Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara memiliki pengertian sebagai


kumpulan nilai-nilai luhur yang harus dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia
dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa
dan negara Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, dan juga bermartabat.

Lewat pengalaman dari nilai empat pilar yang sudah disebutkan di atas tadi,
diharapkan dapat mengukuhkan jiwa nasionalisme, kebangsaan, dan patriotisme
generasi penerus bangsa sehingga bisa makin mencintai bangsa dan dapat
membangun negeri. Empat pilar ini bisa menjadi panduan yang efektif dan nyata jika
semua pihak di Indonesia, para penyelenggara negara serta masyarakat konsisten
dalam mengamalkan arti empat pilar secara luas.

2. Kedudukan empat pilar negara

Pilar-pilar negara yang sudah disebutkan di atas bukanlah dimaksudkan bahwa


keempat pilar negara ini memiliki kedudukan yang sama atau sejajar. Setiap pilar
kehidupan berbangsa dan bernegara mempunyai tingkat, konteks, dan juga fungsi
yang berbeda-beda. Berikut merupakan kedudukan empat pilar negara:

 Pancasila
Pilar yang pertama adalah Pancasila, pada prinsipnya Pancasila sebagai
ideologi dan dasar negara kedudukannya berada di atas tiga pilar yang lain.
Pancasila dimasukkan ke dalam empat pilar negara guna menjelaskan
adanya landasan ideologi dan dasar negara dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, yaitu Pancasila, yang menjadi salah satu pedoman penuntun bagi
pilar-pilar kebangsaan dan kenegaraan lainnya.
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara harus menjadi jiwa yang dapat
menginspirasi seluruh pengaturan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Nilai-nilai Pancasila baik sebagai ideologi dan dasar negara
sampai hari ini tetap kokoh menjadi landasan dalam bernegara. Pancasila
juga tetap tercantum dalam konstitusi negara kita meskipun beberapa kali
mengalami pergantian dan perubahan konstitusi. Ini menunjukkan bahwa
Pancasila merupakan konsensus nasional yang dapat diterima oleh semua
kelompok masyarakat Indonesia. Pancasila merupakan pilar negara yang
terbukti mampu memberi kekuatan kepada bangsa Indonesia, sehingga perlu
dimaknai, direnungkan, dan diingat oleh seluruh komponen bangsa.

 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


Pilar negara yang kedua adalah Undang-Undang Dasar Ngeara Republik
Indonesia Tahun 1945, undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 adalah konstitusi negara yang menjadi landasan konstitusional
bangsa Indonesia dan menjadi hukum dasar bagi setiap peraturan
perundang-undangan di bawahnya. Oleh karena itu, dalam negara yang
menganut paham konstitusional tidak ada satu pun perilaku penyelenggara
negara dan masyarakat yang tidak berlandaskan konstitusi.

 NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)


Pilar negara yang ketiga adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bentuk dari negara yang merupakan komitmen bersama, Negara Kesatuan
Republik Indonesia merupakan pilihan yang tepat untuk mewadahi
kemajemukan bangsa. Komitmen kebangsaan akan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia menjadi suatu “keniscayaan” yang harus
dipahami oleh semua komponen bangsa. Dalam Pasal 37 ayat (5) secara
tegas menyatakan bahwa khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan oleh siapapun, karena
merupakan landasan hukum yang kuat. Negara Kesatuan Republik Indonesia
tidak dapat diganggu gugat keberadaannya.

 Bhinneka Tunggal Ika


Pilar negara yang keempat adalah Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal
Ika merupakan semboyan negara sebagai modal untuk bersatu.
Kemajemukan bangsa merupakan kekayaan kita, kekuatan kita, yang
sekaligus juga menjadi tantangan bagi kita bangsa Indonesia, baik kini
maupun yang akan datang. Oleh karena itu sebagai rakyat Indonesia dan
sebagai ASN kemajemukan itu harus kita hargai, kita junjung tinggi, kita
terima dan kita hormati serta kita wujudkan dalam semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.

3. Tujuan Empat Pilar Kebangsaan

Empat pilar negara tidak dipilih tanpa alasan, ada beberapa tujuan empat pilar
kebangsaan ini dipilih. Pemilihan nilai-nilai empat pilar memiliki tujuan untuk
mengingatkan kembali kepada seluruh komponen bangsa supaya penyelenggaraan
dan juga pelaksanaan kehidupan dalam berbangsa dan juga bernegara dapat terus
dijalankan. Dengan tetap mengacu kepada tujuan yang negara cita-citakan, serta
bisa bersatu padu dalam mengisi pembangunan supaya Bangsa Indonesia bisa
menjadi bangsa yang lebih maju dan lebih sejahtera ke depannya.

4. Fungsi 4 Pilar Negara

Pilar negara atau pilar kebangsaan juga memiliki beberapa fungsi untuk kehidupan
berbangsa dan bernegara. Berikut merupakan beberapa fungsi dari 4 pilar negara:

1) Untuk menjaga kemurnian UUD 1945


2) Untuk menginspirasi rakyat Indonesia sehingga dapat kembali ke revolusi atau
kembali ke tujuan yang benar

3) Untuk menjadikan tombak sehingga bangsa tetap kokoh berdiri

4) Untuk menjadi sarana pembaharuan masyarakat

5) Untuk menjadi sarana pembangunan hukum bangsa

6) Untuk menjadi alat ketertiban dan pengaturan masyarakat

7) Untuk membangun kepahaman mengenai jiwa bangsa secara utuh dan lengkap

8) Untuk membangun karakter bangsa

9) Untuk membentuk watak serta peradaban bangsa Indonesia yang bermartabat


dalam rangka untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia

10) Untuk dijadikan sebagai landasan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, serta
bernegara

5. Wujud sikap yang mencerminkan 4 pilar negara

Agar keempat nilai pilar negara dapat diwujudkan demi kepentingan bersama
berbangsa dan bernegara, maka rakyat Indonesia harus memiliki semangat untuk
bersikap sesuai dengan 4 pilar negara yang ada. Berikut merupakan beberapa
wujud sikap yang mencerminkan empat nilai pilar kebangsaan:

1) Memiliki sikap yang mau mengembangkan persatuan dan kesatuan atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika

2) Memiliki sikap cinta tanah air

3) Tidak menjadi koruptor

4) Tidak membuat pernyataan atau tindakan yang dapat merugikan bangsa dan
tanah air

5) Tidak membedak-bedakan suku, ras, agama, adat, maupun bahasa

6) Memiliki sikap yang peduli terhadap bangsa dan negara

7) Turut menjaga ketertiban dan keamanan negara


8) Memiliki sikap saling menghargai dan menghormati antar sesama manusia

9) Memiliki sikap saling tolong-menolong

10) Tidak menyalahgunakan wewenang dan kekuasaan

Sumber: Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Sekretariat


Jendral MPR RI)
Kepri.Polri.go

Anda mungkin juga menyukai