Anda di halaman 1dari 3

PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2020/2021

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA

Mata Kuliah : Hukum Tata Negara


Semester : II
Prodi : Hukum Adat
Fakultas : Hukum
Dosen : Dr. I Putu Sastra Wibawa SH.MH
Mahasiswa : I Wayan Sueca
NIM : 2008020021

Soal
1. Pemerintah Indonesia saat menghadapi Pendemi Covid 19 mengeluarkan beberapa
kebijakan dalam bentuk produk peraturan perundang-undangan. Berikan pendapat
saudara tentang hal tersebut dari sudut pandang Hukum Tata Negara!
2. Hubungan antar Lembaga Negara di Indonesia sampai saat ini telah terjadi beberapa
konflik kewenangan, dll. Berikan uraian singkat Satu Contoh Konflik Kewenangan
Antar Lembaga Negara yang pernah terjadi di Indonesia dari mulai latar belakang
terjadinya konflik sampai pada penyelesaiannya!
3. Pasal 1 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
menyebutkan “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang-Undang dasar” dan “Negara Indonesia adalah Negara hukum”. Berikan
pendapat saudara tentang hal tersebut terkait dengan paham Demokrasi yang dianut
Indonesia!
4. Sistem Hukum di Indonesia digolongkan sistem hukum yang berjenjang jika dilihat dari
sudut pandang peraturan perundang-undangan. Berikan pendapat saudara tentang
hal tersebut dengan mengkaitkan dengan teori hierarki hukum berjenjang dan kaitkan
pula dengan aturan hukum yang terkait!
5. Sistem ketatanegaraan Indonesia saat ini menganut paham Pemisahan Kekuasaan
dengan adanya sistem check and balances. Berikan pendapat saudara tentang hal
tersebut dan berikan contoh penerapan check and balances di Indonesia!
6. Berikan pendapat saudara mengenai implementasi prinsip-prinsip hak asasi manusia
yang kebablasan justru dapat mengancan keamanan dan kedaulatan Negara!
7. Negara Indonesia adalah Negara kesatuan, namun menjalankan sistem otonomi
daerah terkait hubungan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah.
Berikan pendapat saudara tentang hal tersebut!
Jawaban :
1. Menurut pendapat saya, semua kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah selama
pandemi Covid-19 dalam bentuk produk perundang-undangn tersebut,jika dilihat dari
sudut pandang Hukum Tata Negara yaitu jelas Pemerintah kita bertujuan untuk
mengatur dan menata setiap tindakan dan prilaku dari pada semua unsur negara
dimasa pndemi, dimulai dari lembaga negara,organisasi negara,warga negara untuk
dapat bertindak dan berprilaku yang sesuai dan patuh dengan semua kebijakan yang
dikeluarkan pemerintah, yang mana setiap kebijakan pemerintah tersebut tidak
mengesampingkan hak-hak dan kewajiban masyarakatnya dan juga tidak
bertentangan dengan Hak Asasi Manusia.

2. Contoh konflik kewenangan antar Lembaga Negara adalah Presiden SBY


bersengketa dengan dpr dan BPK. Konflik tersebut bermula dari gugatan Presiden
Susilo Bambang Yudoyono(SBY) terhadap DPR dan BPK yang mana gugatannya
tersebut digugat melalui gugatan Sengketa Kewenangan Lembaga Negara (SKLN)
terkait pembelian divestasi 7% saham PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) oleh
pemerintah. Sengketa tersebut di latarbelakangi karena adanya selisih pendapat dan
perbedaan pandangan anatara pemerintah dan DPR. Pemerintah berpendapat bahwa
investasi pemerintah lewat pembelian 7% saham divestasi PT. NNT Tahun 2010
dengan pemegang saham asing seharusnya tanpa persetujuan DPR, sedangkat
menurut DPR semua kebijakan dari pemerintah tersebut harus melalui persetujuan
DPR, sehingga disini terjadi konflik kewenangan antar lembara negara. Konflik
tersebut diselesaikan melalui putusan pengadilan,melalui mekanisme dan langkah-
langkah yang sesuai dengan sistem hukum di indonesia.

3. Menurut pendapat saya, terkait dengan paham demokrasi yang dianut di indonesia
jika ditinjau dari pasal 1 ayat (2) dan (3) uud Negara RI, artinya rakyat indonesia
berhak menentukan kedaulatan daripada pemerintah indonesia, tetapi tidak terlepas
dari UUD Negara RI didalam melaksanakan kedaulatan tersebut, serta tidak terlepas
dari sistem hukum yang berlaku, itu artinya semua warga negara indonesia
mempunyai hak yang sama didalam pengambilan keputusan yang dapat merubah
hidup mereka tetapi harus sesuai dengan Uud negara RI dan semua harus taat
hukum karena hukum berlaku bagi setiap warg negara tidak memandangan
derajat,status dan kedudukannya, artinya semua warga negara indonesia akan sama
dimata hukum.
4. Sistem hukum berjenjang adalah sistem hukum yang seperti pada anak tangga
dengan kaidah yang berjenjang dimana norma hukum yang paling rendah harus
berpegangan atau berpedoman pada norma hukum yang lebih tinggi dan seterusnya
sampai kaidah hukum yang tertinggi yaitu kontribusi, jika dihubungkan dan dikaitkn
terhadap aturan hukum yang berlaku semua saling ada keterkaitan dn tidak boleh
bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku.

5. Sistem check and balances adalah pengawasan dan keseimbangan dan saling
mengontrol antara lembaga-lembaga negara didalam menjalankan pemerintahan dan
kekusaannya. Control pelaksanaan check and balances dalam cabang kekuasaan
legislatif di indonesia dapat dilihat dalam mekanisme hubungan antara MPR,DPR dan
DPD yang tentunya semua lembaga tersebut saling kontrol dan dalam mengambil
keputusan tidak boleh bertentangan antara lembaga satu dengan yang lain.

6. Di indonesia dengan ideologi pancasila yang dianutnya dapat mengimplementasikan


Hak Asasi Manusia dengan baik sesuai dengan sifat-sifat dasar dari ideologi tersebut,
yaitu Hak Asasi setiap rakyat di implementasikan secara bebas. Antara lain salah satu
contoh rakyat memiliki kebebasan berpendapat atau bebas dalam berbicara dan
memiliki kebebasan dalam berkumpul atau memiliki suatu perkumpulan. Jika prinsip
dasar dari hak asasi ini diimplementasikan secara kebablasan,bukan tidak mungkin
akan dapat mengancam keamanan dan kedaulatan di indonesia, misalnya :
kebebasan dalam berpendapat seringkali menimbulkan perbedaan antar umat
beragama dan juga antar penganut partai politik sehingga sering terjadi kekacauan.
Kebebasan dalam berkumpul/memiliki suatu perkumpulan juga sering mengancam
keamanan NKRI, karena kerap kali terbentuknya suatu perkumpulan yang sifatnya
bertentangan dengan ideologi pancasila (misalnya perkumpulan teroris,geng
motor,ormas,dll.) semua itu dapat mengacaukan stabilitas keamanan di NKRI. Maka
dari itu pengimplementasian dari hak asasi manusia perlu adanya batasan dan aturan
sehingga dalam menjalankan kebebasannya disertai juga dengan tanggungjawab
serta memperhatikan dan tidak menganggu hak-hak asasi orang lain.

7. Di indonesia adalah negara kesatuan yang terdiri dari banyak pulau,sehingga disebut
pula sebagai negara kepulauan. Setiap kepulauan tersebut terdiri dari kepemerintahan
daerah yang menjalankan sistem pemerintahan otonomi daerah. Artinya setiap daerah
berhak menjalankan sistem pemerintahan sendiri,memiliki aturan (Perda)
sendiri,menentukan kepala daerah sendiri, tetapi tidak terlepas dari pemerintah
pusat,artinya setiap kebijakan yang dirancang pemerintah daerah harus mendapat
persetujuan dari pemrintah pusat.

Anda mungkin juga menyukai