Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI ORGANISASI DAN


STRATEGI

DISUSUN OLEH:

NAFILA AZZAHRA (10090120004)

AULIA FADILAH (10090120025)

AUDYTRI PURNAMA NISA (10090120026)

ISTY RIZKY SOFIA (10090120034)

HASNA FAIDAH HAKIM (10090120145)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTASEKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur hanya kepada Allah Swt, karena atas berkat
Rahmat dan Hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW. Penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Informasi Organisasi dan
Strategi” Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Elly
Hallimatusaidah selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
yang telah membantu dan bimbingannya, hingga makalah ini dapat
diselesaikan.

Namun penyusun menyadari bahwa makalah ini masih sangat


sangat terbatas, baik dari segi metodelogi penulisan isi dan literatur
penulisan makalah ini. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini dan untuk
penulisan makalah berikutnya.

Demikian penulisan makalah ini penyusun perbuat dengan


sebenarnya semoga dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya,
mohon maaf apabila ada kesalahan atas makalah ini atas saran yang
diberikan penulis ucapkan Terima Kasih.

Bandung, 27 September 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Organisasi memiliki kegiatan menyerap sumber daya, mengolah serta
memproduksi. Rutinitas, merupakan SOP (Standar Operating Procedures)
yang biasanya terdiri dari aturan, prosedur serta praktik yang telah
dikembangkan untuk memenuhi keadaan yang diharapkan. Proses bisnis,
merupakan sekumpulan dari rutinitas. Dengan mengamati proses bisnis kita
akan dapat melihat/memahami bagaimana bisnis dalam perusahaan bekerja.
Perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi
bisnis yang semakin kompetitif menimbulkan persaingan yang semakin
tajam, ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan milik pemerintah
maupun swasta yang didirikan, baik itu perusahaan berskala besar,
perusahaan menengah maupun berskala kecil. Banyak perusahaan yang
didirikan merupakan faktor pemicu tingkat persaingan yang semakin tajam di
lingkungan dunia usaha itu sendiri. Keadaan seperti itu baik secara langsung
maupun tidak langsung akan dapat menpengaruhi kelangsungan hidup usaha
yang dirintis oleh para pelaku yang terlibat di dalamnya, dilain pihak
perusahaan di dalam usahanya memasarkan suatu produk memasarkan suatu
produk yang dihasilkan terkadang mengalami kesulitan di dalam
menyalurkan produknya kepada konsumen, hal ini memaksa perusahaan
untuk lebih pro-aktif dalam mengantisipasi situasi tersebut.
Dimasa perekonomian Indonesia ini semakin berkembang, misalnya
dapat dilihat dari perkembangan industri penghasil barang, salah satu
industri penghasil barang yang perkembangannya pesat adalah industri
yang bergerak pada minuman ringan. Perkembangan yang pesat ini juga
diikuti dengan semakin ketatnya persaingan diantara competitor perusahaan
yang mulai menjamur. Perusahaan tersebut berebut untuk mendapatkan
pangsa pasar yang luas guna meningkatkan laba melalui volume penjualan.
Peran Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi sangat diperlukan
untuk mendukung kegiatan bisnis yang dilakukan. Salah satu alat yang
mempengaruhi sistem informasi dan organisasi untuk melayani kepentingan
perusahaan bisnis adalah dengan pemanfaatan teknologi informasi. Interaksi
antara teknologi informasi dan organisasi bermanfaat untuk proses bisnis
yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan manajemen.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pernyataan di atas maka penulis merumuskan masalah adalah
sebagai berikut :
a. Fitur-fitur apa saja dari organisasi yang perlu diketahui oleh para manajer
dalam menyukseskan pembangunan dan penggunaan sistem informasi?
Apa dampak dari sistem informasi bagi organisasi?
b. Bagaimana model daya kompetitif Porter membantu perusahaan dalam
mengembangkan strategi kompetitif dengan menggunakan sistem
informasi?
c. Bagaimana model rantai nilai dan model nilai web membantu organisasi
bisnis dalam mengidentifikasi kesempatan dalam menerapkan aplikasi
strategis sistem informasi?
d. Bagaimana sistem informasi membantu organisasi bisnis dalam
menggunakan kompetensi inti (daya saing utama) dan strategi berbasis
jaringan secara terpadu guna mencapai keunggulan kompetitif ?
e. Apa tantangan yang muncul dari strategi sistem informasi dan bagaimana
tantangan tersebut seharusnya diselesaikan?

1.3 Tujuan Masalah


a. Untuk mengetahui informasi fitur-fitur organisasi yang perlu diketahui
oleh para manajer dalam menyukseskan pembangunan dan penggunaan
sistem informasi.
b. Untuk mengetahui model daya kompetitif porter perusahaan dalam
mengembangkan strategi kompetitif dengan menggunakan sistem
informasi.
c. Untuk mengetahui informasi model raantai nilai dan model nilai web
organisasi bisnis serta mengidentifikasi kesempatan dalam menerapkan
aplikasi strategis sistem informasi.
d. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi serta membantu
organisasi bisnis dalam menggunakan kompetensi inti (daya saing utama)
dan strategi berbasis jaringan secara terpadu guna mencapai keunggulan
kompetitif.
e. Untuk mengetahui tantangan yang muncul dari strategi sistem informasi
dan bagaimana tantangan tersebut seharusnya diselesaikan.
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Fitur-Fitur Organisasi Yang Perlu Diketahui Manajer Dalam


Kesuksesan Pembangunan Dan Penggunaan Sistem Infromasi

Sistem informasi dan organisasi saling memengaruhi satu sama lain.


Sistem informasi dibangun oleh manajer untuk melayani kepentingan
perusahaan. Pada saat bersamaan, organisasi harus waspada sekaligus terbuka
terhadap pengaruh dari sistem informasi untuk mendapatkan manfaat dari
teknologi baru. Untuk itu manajer perlu mengidentifikasi dan menjelaskan
fitur organisasi yang membantu menunjukkan perbedaan dalam penggunaan
sistem informasi oleh organisasi, berikut fitur-fitur yang perlu diketahui:
Fitur umum untuk organisasi meliputi:
1) Rutinitas dan proses bisnis: Prosedur operasi standar telah dikembangkan
yang memungkinkan organisasi menjadi produktif dan efisien sehingga
mengurangi biaya dari waktu ke waktu.
2) Politik organisasi: Sudut pandang yang berbeda tentang bagaimana
sumber daya, penghargaan, dan hukuman harus didistribusikan
membawa perlawanan politik terhadap perubahan organisasi.
3) Budaya organisasi: Asumsi yang menentukan tujuan dan produk
organisasi menciptakan hambatan yang kuat terhadap perubahan,
terutama perubahan teknologi.
4) Lingkungan organisasi: Ada hubungan timbal balik antara organisasi dan
lingkungan; sistem informasi memberikan organisasi cara untuk
mengidentifikasi perubahan eksternal yang mungkin memerlukan
tanggapan organisasi.
5) Struktur organisasi: Sistem informasi mencerminkan jenis struktur
organisasi - kewirausahaan, birokrasi mesin, birokrasi divisi, birokrasi
profesional, atau adhocracy.
2. 1. 1 Dampak Sistem Informasi Bagi Organisasi
Kemajuan teknologi membuat segala aktivitas yang
dilakukan semakin mudah. Internet meningkatkan aksesibilitas,
penyimpanan, dan distribusi informasi dan pengetahuan untuk
organisasi hampir semua informasi dapat tersedia di mana saja
kapan saja. Dalam sebuah bisnis sistem informasi pada suatu
organisasi tentunya akan memberikan dampak yang cukup besar.
Berikut beberapa dampak yang dihasilkan dari sistem informasi
pada sebuah organisasi secara umum:
Dampak positif dari Sistem Infromasi:
A. Persaingan antar perusahaan yang ada dalam industri
Meningkatnya daya saing karena teknologi informasi
meningkatkan efisiensi dan efektifitas organisasi. Teknologi
informasi dapat menjaga keamanan laporan suatu organisasi
yang memiliki kemungkinan laporan organisasi dicuri, sistem
informasi juga dapat meningkatkan akurasi serta kehadiran SI
dapat meningkatkan kepuasan karyawan.
B. Daya tawar pembeli sistem informasi membantu menjaga
hubungan baik dengan pembeli, dan dapat melayani pelanggan
di mana saja dan kapan saja selama 24 jam.
C. Daya tawar pemasok
Sistem informasi membantu menjalin hubungan baik dengan
pemasok, sistem informasi memudahkan perusahaan untuk
mencari dan membandingkan pemasok yang lebih baik dan
lebih murah. Selain itu SI mampu menawarkan produk atau
jasa dan memudahkan proses pendidikan, serta
mendistribusikan informasi ke pemasok dan memudahkan
perusahaan dalam mencari pemasok. SI juga dapat digunakan
untuk mengintegrasikan rantai pasokan dengan pemasok.
D. Risiko pendatang baru
SI memungkinkan perusahaan menekan biaya produksi
sehingga dapat menjual barang lebih murah dari pesaing baru
dengan harga lebih rendah.
E. Ancaman produk atau jasa pengganti
Sistem Informasi memungkinkan diversifikasi produk.

Selain dampak positif, Sistem Informasi juga memiliki dampak


negatif diantaranya:
A. Persaingan antara perusahaan yang ada di industri
Keberadaan Sistem Informasi, yang berguna untuk
meningkatkan daya saing setiap perusahaan juga dapat
mengancam eksistensi suatu organisasi. Dalam hal ini, hukum
alam berlaku di mana yang kuat akan bertahan.
B. Daya tawar pembeli
Sistem informasi memungkinkan perusahaan kehilangan
pelanggan karena pelanggan dapat mencari dan
membandingkan produk atau jasa secara online dengan cepat
dan mudah melalui Internet.
C. Daya tawar pemasok
SI memungkinkan perusahaan kehilangan pemasok karena
penyedia online dapat mencari dan membandingkan organisasi
yang lebih menguntungkan.
D. Ancaman pesaing baru memasuki pasar
SI memungkinkan perusahaan yang tidak dapat bersaing
dengan pesaing baru karena pesaing baru dapat menggunakan
TI untuk melakukan pemasaran online tanpa harus mendirikan
toko untuk pemasaran.
E. Ancaman produk atau jasa pengganti
Sistem informasi memungkinkan organisasi mendapatkan
kerugian akibat dari produk atau jasa pengganti.
2. 2 Model Daya Kompetitif Porter Membantu Perusahaan Dalam
Mengembangkan Strategi Kompetitif Dengan Menggunakan Sistem
Informasi
Model ini memberikan gambaran tentang perusahaan, pesaingnya, dan
lingkungan bisnis. Model Porter berkaitan dengan keseluruhan lingkungan
bisnis perusahaan. Dalam model ini, lima kekuatan kompetitif membentuk
nasib perusahaan: pesaing tradisional, pendatang pasar baru, produk dan
layanan pengganti, pelanggan, pemasok.
Beberapa perusahaan melakukan lebih baik daripada yang lain karena
mereka memiliki akses ke sumber daya khusus yang tidak semua dimiliki
oleh orang lain, atau karena mereka dapat menggunakan sumber daya yang
tersedia secara umum dengan lebih efisien. Bisa jadi karena sumber
pengetahuan dan informasi yang unggul. Terlepas dari itu, mereka dicirikan
oleh pertumbuhan penjualan, profitabilitas atau pertumbuhan produktivitas
dan pada akhirnya dapat meningkatkan penilaian pasar saham dibandingkan
dengan pesaing.
Dalam daya kompetitif porter terdapat empat strategi kompetitif yang
dimungkinkan berkat sistem informasi yang dapat diikuti oleh perusahaan.
Empat strategi generik, yang masing-masing sering dimungkinkan oleh
penggunaan sistem dan teknologi informasi, meliputi:
a. Kepemimpinan biaya rendah: biaya operasi yang lebih rendah dan harga
yang lebih rendah.
b. Diferensiasi produk: memungkinkan produk dan layanan baru atau secara
signifikan mengubah kenyamanan pelanggan saat menggunakan produk
dan layanan yang ada.
c. Fokus pada ceruk pasar: mengaktifkan pendekatan pasar sasaran dan
layani pasar sasaran yang sempit ini lebih baik daripada pesaing.
d. Penguatan pelanggan dan pemasok: Penguatan hubungan dengan
pemasok serta menambah keintiman dengan pelanggan.
2. 3 Model Rantai Nilai dan Model Nilai Web dalam Organisasi Bisnis untuk
Mengidentifikasi Kesempatan dalam Menerapkan Aplikasi Strategis
Sistem Informasi

Model rantai nilai menyoroti aktivitas spesifik di perusahaan di mana


strategi kompetitif dapat diterapkan dengan lebih baik dan sistem informasi
lebih mungkin memiliki efek strategis. Model tersebut mengidentifikasi titik-
titik leverage yang spesifik dan kritis di mana perusahaan dapat menggunakan
teknologi informasi secara lebih efektif untuk meningkatkan posisi
kompetitifnya. Model rantai nilai menganggap bisnis sebagai serangkaian
aktivitas fundamental yang menambahkan berbagai nilai pada produk atau
layanan perusahaan. Kegiatan ini diklasifikasikan sebagai kegiatan utama
atau pendukung. Kegiatan utama secara langsung berkaitan dengan produksi
dan penjualan produk dan jasa perusahaan yang menciptakan nilai tambah
bagi pelanggan. Aktivitas pendukung memungkinkan aktivitas inti
dilaksanakan dan menjangkau infrastruktur organisasi. Rantai nilai
perusahaan dapat dikaitkan dengan rantai nilai pemasok, distributor dan
pelanggan.
Model rantai nilai dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang
bagi sistem informasi. Sistem informasi dapat digunakan pada setiap tahap
dalam rantai nilai untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi
biaya, meningkatkan profit margin, dan membangun hubungan yang lebih
dekat dengan pelanggan dan pemasok. Organisasi dapat menggunakan sistem
informasi untuk mempelajari bagaimana aktivitas nilai tambah dilakukan
pada setiap tahap rantai nilai. Sistem informasi dapat meningkatkan hubungan
dengan pelanggan (customer relationship management system) dan dengan
pemasok (supply chain management system) yang berada di luar rantai nilai
tetapi termasuk dalam rantai nilai yang diperluas. Sistem informasi dapat
membantu perusahaan melacak tolak ukur dalam organisasi dan
mengidentifikasi praktik terbaik dari industri masing-masing. Setelah
menganalisis berbagai tahapan rantai nilai, organisasi dapat menyusun daftar
dari kandidat aplikasi untuk sistem informasi.
Sebuah web nilai adalah sekelompok perusahaan independen yang
menggunakan teknologi informasi untuk mengoordinasikan rantai nilai
mereka untuk bersama-sama menghasilkan produk atau layanan. Ini lebih
berpusat pada pelanggan dan beroperasi kurang linier dibandingkan rantai
nilai tradisional. Value Web adalah sistem jaringan yang dapat meyamakan
proses bisnis pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis antara perusahaan yang
berbeda dalam suatu industri atau industri terkait.
Sistem informasi memungkinkan jaringan nilai yang fleksibel dan
dapat disesuaikan dengan perubahan penawaran dan permintaan. Hubungan
dapat disatukan atau tidak disatuka dalam menanggapi perubahan kondisi
pasar. Perusahaan dapat mengurangi waktu mereka ke pasar dan kontak
pelanggan dengan mengoptimalkan hubungan web mereka yang berharga
untuk membuat keputusan cepat tentang siapa yang dapat memberikan
produk atau layanan yang mereka butuhkan dengan harga dan lokasi yang
tepat. Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membangun dan
mengoperasikan jaringan nilai.

2. 4 Sistem informasi membantu organisasi bisnis dalam menggunakan


kompetensi inti (daya saing utama) dan strategi berbasis jaringan secara
terpadu guna mencapai keunggulan kompetitif

Sistem informasi membantu organisasi bisnis mencapai efisiensi


tambahan dengan mempersatukan kegiatan operasional unit bisnis yang
terpisah-pisah sebab perusahaan terdiri dari banyak unit bisnis. Sistem
informasi juga dapat membantu suatu organisasi bisnis mempengaruhi
kompetensi dengan cara mempromosikan dan menyebarluaskan pengetahuan
di seluruh unit bisnis perusahaan serta mendukung suatu jaringan interaksi
padat diantara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan. Selain itu,
memfasilitasi model bisnis berdasarkan jaringan pengguna pelanggan
berskala besar yang membawa manfaat dari ekonomi jaringan dan
meningkatkan kinerja keseluruhan unit bisnis dengan mengedepankan sinergi
dan kompetensi inti. Kompetensi inti yaitu suatu aktivitas di mana perusahaan
menjadi pemimpin kelas dunia. Setiap sistem informasi yang mendorong
berbagi pengetahuan di seluruh unit bisnis meningkatkan kompetensi.
Strategi perusahaan virtual menggunakan kemampuan perusahaan lain
tujuannya untuk memasarkan, membangun, dan mendistribusikan (produk
maupun jasa). Dalam suatu ekosistem bisnis, sekumpulan industri bekerja
sama untuk memberikan nilai pada pelanggan. Model perusahaan virtual
bermanfaat ketika perusahaan merasa lebih murah untuk memperoleh produk,
layanan, ataupun kemampuan dari vendor eksternal atau ketika perlu bergerak
cepat untuk menggunakan peluang pasar baru dan kekurangan waktu serta
sumber daya untuk meresponsnya sendiri.

2. 5 Tantangan yang muncul dari strategi sistem informasi dan cara


menyelesaikan tantangan tersebut

Sistem informasi memiliki hubungan erat dengan struktur, budaya,


dan proses bisnis organisasi. Selain itu, dimanfaatkan untuk membantu
perusahaan agar bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang serta
menghadapi tekanan kompetitif yang membentuk struktur persaingan dalam
perusahaan. Menerapkan sistem strategis sering memerlukan perubahan
organisasi yang luas dan transisi dari satu tingkat ke tingkat sosioteknik.
Banyak sistem informasi strategis mudah ditiru oleh perubahan lainnya, maka
keunggulan strategis tidak selalu dapat dipertahankan. Hubungan yang
kompleks antara sistem informasi, kinerja organisasi, dan pengambilan
keputusan wajib dikelola dengan hati-hati.
Tantangan yang muncul dari strategi sistem informasi yaitu sistem
informasi harus bisa berperan merubah dasar cara bersaing, membangun
halangan-halangan untuk masuk sebagai mekanisme pertahanan diri dengan
membuat produk skala ekonomis, membuat biaya berpindah, menguasai
akses ke chanel distribusi, membuat produk atau jasa yang berbeda atau
menciptakan biaya yang mahal untuk kompetisi. Selain itu, ancaman dari
produk-produk baru yang biasanya digerakan oleh bidang Research and
Development didukung oleh sistem informasi yang canggih. Tantangan lain
yaitu tentang hubungan dengan kekuatan tawar-menawar dari pelanggan
untuk menjadikan pelanggan tetap setia dan loyal Cara yang paling efektif
untuk mengunci pelanggan agar tetap loyal adalah dengan menimbulkan
switching costs atau biaya berpindah. Dan juga kekuatan tawar-menawar
pemasok/supplier untuk menentukan harga barang dan waktu pengiriman
barang terutama barang langka atau barang-barang yang memiliki permintaan
tinggi dari konsumennya. Kekuatan pemasok tersebut bisa diimbangi dengan
cara menimbulkan persaingan antar pemasok dan memilih pemasok yang
terbaik.
Tantangan dapat diselesaikan dengan cara:
a. Pihak manajemen perusahaan: melakukan perubahan-perubahan dalam
pelaksanaan sistem informasi teknologi seiring dengan arah
perkembangan perusahaan untuk membantu meraih keberhasilan sesuai
dengan tujuan perusahaan.
b. Pihak perusahaan: memberikan pelatihan terkait Teknologi dan Sistem
Informasi bagi divisi Teknologi Informasi maupun divisi lain dalam
perusahaan yang bertindak sebagai pengguna agar sistem informasi yang
diterapkan dapat membantu perusahaan dalam melaksanakan efisiensi
serta efektifitas dalam pelaksanaan tugas.
c. Pentingnya diterapkan Standard Operational Procedure (SOP) dalam
setiap tahap pelaksanaan tugas masing-masing bagian agar sistem dapat
berjalan dengan efektif.
d. Perlu adanya perubahan terhadap budaya perusahaan yang terbentuk
sebelum diterapkannya sistem informasi melalui sosialisasi dan edukasi
yang dilakukan dan melalui penerapan kedisiplinan dalam penerapan
konsistensi terhadap SOP yang sudah diterapkan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi memiliki peran yang sangat
diperlukan untuk mendukung dan meningkatkan kegiatan bisnis yang dilakukan.
Salah satu alat yang mempengaruhi sistem informasi dan organisasi untuk
melayani kepentingan perusahaan bisnis adalah dengan pemanfaatan teknologi
informasi. Interaksi antara teknologi informasi dan organisasi bermanfaat untuk
proses bisnis yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan manajemen.
Sistem informasi dan organisasi saling memengaruhi satu sama lain.
Dalam sebuah bisnis sistem informasi pada suatu organisasi tentunya akan
memberikan dampak yang cukup besar. Dampak sistem informasi bagi organisasi
dan perusahaan bisnis terdiri dari dampak positif dan negatif.
Sistem informasi membantu organisasi bisnis mencapai efisiensi tambahan
dengan mempersatukan kegiatan operasional unit bisnis yang terpisah-pisah sebab
perusahaan terdiri dari banyak unit bisnis, dan dapat membantu suatu organisasi
bisnis mempengaruhi kompetensi dengan cara mempromosikan dan
menyebarluaskan pengetahuan di seluruh unit bisnis perusahaan serta mendukung
suatu jaringan interaksi padat diantara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu
perusahaan. Selain itu, sistem informasi memiliki hubungan erat dengan struktur,
budaya, dan proses bisnis organisasi.

3.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis, diantaranya:
1. Sistem informasi dibangun oleh manajer untuk melayani kepentingan
perusahaan. Organisasi harus waspada sekaligus terbuka terhadap pengaruh dari
sistem informasi untuk mendapatkan manfaat dari teknologi baru. Untuk itu
diharapkan agar manajer dapat mengidentifikasi dan menjelaskan fitur organisasi
yang membantu untuk menunjukkan perbedaan dalam penggunaan sistem
informasi oleh organisasi.
2. Agar perusahaan dapat melakukan perubahan-perubahan dalam pelaksanaan
sistem informasi teknologi seiring dengan arah perkembangan perusahaan untuk
membantu meraih keberhasilan sesuai dengan tujuan perusahaan.
3. Dengan kemunculan internet membuat kemajuan teknologi dapat membuat
segala aktivitas yang dilakukan semakin mudah.
MAKALAH SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI
ORGANISASI DAN STRATEGI
Anggota Kelompok

01 02
Nafila Azzahra Aulia Fadilah
05
Hasna Faidah
03 Hakim 04
Audytri Purnama Isty Rizky Sofia
Nisa
Latar Belakang
Masalah
Organisasi memiliki kegiatan menyerap sumber daya,
mengolah serta memproduksi. Perubahan lingkungan
bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi bisnis yang
semakin kompetitif menimbulkan persaingan yang semakin
tajam
Dimasa perekonomian Indonesia ini semakin berkembang,
diikuti dengan semakin ketatnya persaingan diantara
competitor perusahaan yang mulai menjamur.
Peran Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi sangat
diperlukan untuk mendukung kegiatan bisnis yang
dilakukan. Salah satu alat yang mempengaruhi sistem
informasi dan organisasi untuk melayani kepentingan
perusahaan bisnis adalah dengan pemanfaatan teknologi
informasi.
Rumusan
Masalah
Tujuan
Masalah
Fitur Organisasi yang Perlu Diketahui Manajer
dalam Kesuksesan Pembangunan Dan Penggunaan
Sistem Infromasi
Rutinitas dan Budaya
proses bisnis Organisasi
Politik
organisasi
Lingkungan Stuktur
Organisasi Organisasi
Dampak Sistem
Informasi Bagi
Organisasi
Dampak Positif dari Sistem Informasi
Persaingan
antar
Daya tawar perusahaan
pembeli sistem yang ada Daya tawar
informasi dalam industri pemasok
01 02 03 04 05
Risiko Ancaman
pendatang produk atau
baru jasa pengganti
Dampak Negatif dari Sistem Informasi
Persaingan
antar
perusahaan
Daya tawar yang ada di Daya tawar
pembeli industri pemasok
01 02 03 04 05
Ancaman Ancaman
pesaing baru produk atau
memasuki jasa pengganti
pasar
Model Daya Kompetitif Porter
Membantu Perusahaan Dalam
Mengembangkan Strategi
Kompetitif Dengan
Menggunakan Sistem
Informasi
strategi generik, yang masing-masing sering
dimungkinkan oleh penggunaan sistem dan teknologi
informasi

Kepemimpinan Diferensiasi
biaya rendah produk

Fokus pada Penguatan


ceruk pasar pelanggan dan
pemasok
Model Rantai Nilai dan Model Nilai Web
dalam Organisasi Bisnis untuk
Mengidentifikasi Kesempatan dalam
Menerapkan Aplikasi Strategis Sistem
Informasi
—Model Rantai Nilai
• Model rantai nilai menyoroti aktivitas spesifik di perusahaan di
mana strategi kompetitif dapat diterapkan dengan lebih baik dan
sistem informasi lebih mungkin memiliki efek strategis
• Model rantai nilai menganggap bisnis sebagai serangkaian
aktivitas fundamental yang menambahkan berbagai nilai pada
produk atau layanan perusahaan
• Model rantai nilai dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang
bagi sistem informasi. Sistem informasi dapat digunakan pada
setiap tahap dalam rantai nilai untuk meningkatkan efisiensi
operasional, mengurangi biaya, meningkatkan profit margin, dan
membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan dan
pemasok
—Model Nilai Web
• Sebuah web nilai adalah sekelompok perusahaan independen
yang menggunakan teknologi informasi untuk mengoordinasikan
rantai nilai mereka untuk bersama-sama menghasilkan produk
atau layanan
• Value Web adalah sistem jaringan yang dapat meyamakan proses
bisnis pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis antara perusahaan
yang berbeda dalam su
• Sistem informasi memungkinkan jaringan nilai yang fleksibel dan
dapat disesuaikan dengan perubahan penawaran dan permintaan.
atu industri atau industri terkait
Sistem informasi membantu organisasi bisnis
dalam menggunakan kompetensi inti dan strategi
berbasis jaringan secara terpadu guna mencapai
keunggulan kompetitif

● Sistem informasi membantu organisasi bisnis mencapai


efisiensi tambahan
● Sistem informasi juga dapat membantu suatu organisasi
bisnis mempengaruhi kompetensi
● Strategi perusahaan virtual menggunakan kemampuan
perusahaan lain tujuannya untuk memasarkan, membangun,
dan mendistribusikan
Tantangan yang muncul dari strategi
sistem informasi

sistem informasi harus bisa hubungan dengan kekuatan


berperan merubah dasar cara tawar-menawar dari pelanggan
bersaing, membangun halangan- untuk menjadikan pelanggan
halangan untuk masuk tetap setia dan loyal Cara yang
paling efektif untuk mengunci
pelanggan agar tetap loyal adalah
dengan menimbulkan switching
costs atau biaya berpindah
cara menyelesaikan tantangan tersebut

Pihak Pentingnya
1 3 diterapkan
manajemen
perusahaan SOP

Pihak Perubahan
2 4
Perusahaan thp budaya
perusahaan
Kesimpulan

1).
Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi
memiliki peran yang sangat diperlukan untuk
mendukung dan meningkatkan kegiatan bisnis
yang dilakukan.

2).
Sistem informasi dan organisasi saling
memengaruhi satu sama lain

3).
Sistem informasi membantu organisasi bisnis
mencapai efisiensi tambahan dengan
mempersatukan kegiatan operasional unit bisnis
yang terpisah-pisah
Saran

1). Sistemmelayani
informasi dibangun oleh manajer untuk
kepentingan perusahaan

Agar perusahaan dapat melakukan perubahan-


perubahan dalam pelaksanaan sistem informasi
2). teknologi seiring dengan arah perkembangan
perusahaan untuk membantu meraih
keberhasilan sesuai dengan tujuan perusahaan.

3).
Dengan kemunculan internet membuat kemajuan
teknologi dapat membuat segala aktivitas yang
dilakukan semakin mudah

Anda mungkin juga menyukai