Kebijakan Pendidikan Kel.8-1
Kebijakan Pendidikan Kel.8-1
MAKALAH
“PERSEPSI KEPALA MADRASAH MENGENAI IMPLEMENTASI
PENGHAPUSAN UN DI MAN 2 TABALONG”
Disusun Oleh:
Kelompok 8
1. Aulia Rahma 19010202 (Notulen)
2. Miftahul Husna 19010213 (Penanggap)
3. Muhammad Isnaini 19010253 (Moderator)
4. Nova Karlina 19010236 (Penyaji)
5. Rahmad Fauzi 19010248 (Penanggap)
6. Sari Ulfah 19010250 (Penyaji)
7. Siti Nurlia 19010242 (Penanggap)
BAB II
PERMASALAHAN
Secara etimologis, kebijakan merupakan terjemahan dari kata policy, juga
dapat dijumpai dalam egati lain, seperti Inggris, Latin, Yunani, dan Sanskrit.
1
Sedangkan pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Menurut Arif Rohman kebijakan pendidikan merupakan bagian dari
kebijakan Negara atau kebijakan egati pada umumnya. Kebijakan pendidikan
merupakan kebijakan egati yang mengatur khusus regulasi berkaitan dengan
penyerapan sumber, alokasi dan distribusi sumber, serta pengaturan perilaku
dalam pendidikan. Kebijakan pendidikan (educational policy) merupakan
keputusan berupa pedoman bertindak baik yang bersifat sederhana maupun
kompleks, baik umum maupun khusus, baik terperinci maupun longgar yang
dirumuskan melalui proses politik untuk suatu arah tindakan, program, serta
rencana-rencana tertentu dalam menyelenggarakan Pendidikan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan paket
kebijakan yang baru dikeluarkan, termasuk menghapus ujian nasional dan
menggantinya dengan asesmen, merupakan “ronde pertama” dalam upaya
memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia. Hal tersebut mendapat respon dari
Kepala Madrasah di MAN 2 Tabalong yaitu diantaranya:
1
Rusdiana, Kebijakan Pendidikan Dari Filosofi Ke Implementasi, (Bandung: Pustaka
Setia, 2015), hlm. 31
1. Motivasi Siswa Dalam Belajar Kurang
Dampak negative dari tidak adanya ujian nasional yang bisa
didapatkan salah satunya adalah motivasi belajar peserta didik yang semakin
berkurang. Ujian nasional yang selama ini dilakukan justru berefek pada
meningkatnya semangat belajar siswa karena memiliki target untuk lulus
sekolah. Sehingga menjadikan mereka untuk terus semangat dalam belajar.
Bapak Drs. Zainal Fanani mengatakan bahwa:
“Seperti yang kita ketahui sendiri mengenai mental siswa yang
kadang butuh paksaan agar bisa berprestasi. Bila tidak dipaksa,
banyak anak-anak yag merasa minder dan juga ragu akan apa yang
dilakukan kedepannya.”
BAB III
PEMECAHAN MASALAH
Menyikapi permasalahan yang terjadi, ada tindakan pengupayaan dari
Kepala Madrasah MAN 2 Tabalong terhadap dampak-dampak tersebut. Tindakan
yang dilakukan oleh Kepala Madrasah dalam menyikapi permasalahan mengenai
penghapusan ujian nasional, beberapa diantaranya ialah:
B. Rekomendasi
1. Kepada kepala madrasah diharapkan agar dapat terus memaksimalkan
pembuatan kebijakan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang
dihadapi.
2. Kepada guru diharapkan agar dapat memberi dorongan/motivasi positif
kepada siswa/I agar tetap giat dalam belajar.
3. Kepada kepala Kementrian Agama Kabupaten Tabalong diharapkan agar
dapat memberikan panduan pendidikan selama pandemi.
4. Diharapkan kepada orang tua murid berikan waktu terbaik untuk
mendidik dan mengawasi belajar anak dan perkembangan anak.
Tentukan waktu khusus untuk anak belajar dan bermain.
DAFTAR PUSTAKA
Rusdiana. 2015. Kebijakan Pendidikan Dari Filosofi Ke Implementasi. Bandung:
Pustaka Setia.
LAMPIRAN
LAMPIRAN I: DATA GURU
STRUKTUR MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 TABALONG
TAHUN 2020/2021