Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-nya serta kesehatan dan kesempatan sehingga makalah konsep dasar keperawatan ini
dapat kami selesaikan mengenai makalah teori Roy Calista dalam pelayanan keperawatan. Materi
dalam makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah konsep dasar keperawatan.

Konsep dasar keperawatan ini bertujuan untuk memberikan laporan kepada dosen atau
mahasiswa yang bersangkutan. Dalam makalah ini disajikan informasi mengenai hasil diskusi yang
telah kami lakukan mengenai tokoh keperawatan Roy Calista

Kami menyadari segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Namun demikian, kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi mahasiswa, dosen,
maupun perpustakaan sehingga dapat memudahkan dalam melaksanakan kegiatan proses
belajarmengajar. Selama proses penyusunan, makalah kami dibantu oleh panduan buku-buku yang
tersedia di perpustakaan guna mencari literatur yang berkaitan dengan materi yang diperlukan serta
pencarian jurnal keperawatan terbaru baik jurnal nasional maupun internasional yang mana
semuanya itu tidak lepas dari bimbingan dosen. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Kami berusaha untuk menyelesaikan tugas ini dengan sebaik-baiknya. Namun kami
menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, Tentunya, tidak
ada gading yang tidak retak, makalah ini tentu masih banyak kekurangan. Oleh karena itu , kritik dan
saran selalu penulis harapkan agar menjadi pedoman di masa yang akan datang. Akhir kata kami
ucapkan banyak Terima kasih.
DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………...……………………………………........... 2
Daftar isi…………………………………………………………………………...….…….3

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang………………………………………………………………………...4
1.2  Rumusan masalah……………………………………………………………………4
1.3  Tujuan penelitian…………………………………………………………..………..4
1.4  Manfaat penelitian…………………………………………………………..………5

BAB II PEMBAHASAN
2.1  Riwayat hidup Calista roy……………………………………………........6
2.2  Teori Calista roy…………………………………………..…………………….7
2.3  Teori penegasan Calista roy………………………………………………7
2.4  Konsep model adaptasi Calista roy…...………………………...……10

2.5 Model konseptual calista roy..............................................12


BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan…………..……………..…………..……………………………………..14
3.2  Saran…………………………………………...………………………………............14

3.4 Daftar Pustaka.....................................................................15

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Model konseptual Roy mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok situasi
atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Teori-teori yang
terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan yang berfokus lebih khusus pada
suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin ilmu. 
Model konseptual keperawatan dikembangkan atas pengetahuan para ahli keperawatan
tentang keperawatan yang bertolak belakang dari paradigma keperawatan. Model
konseptual dalam keperawatan dapat memungkinkan perawat untuk menerapkan cara
perawat bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Perawat perlu
memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan asuhan keperawatan
dalam praktek keperawatan atau sebagai filosofi dalam dunia pendidikan dan kerangka
kerja dalam riset keperawatan.
Ada berbagai jenis model konseptual keperawatan berdasarkan pandangan ahli dalam
bidang keperawatan, salah satunya adalah model adaptasi Roy. Roy dalam teorinya
menjelaskan empat macam elemen esensial dalam adaptasi keperawatan , yaitu : manusia,
lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Model adaptasi Roy menguraikan bahwa
bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara memepertahankan
perilaku secara adaptif karena menurut Roy, manusia adalah makhluk holistic yang memiliki
sistem adaptif yang selalu beradaptsi.
1.2  Rumusan masalah
2        Bagaimana teori Calista roy di bidang keperawatan ?
3        Bagaimana konsep model adaptasi Calista roy di profesi keperawatan ?
1.3 Tujuan penulisan
1.Tujuan Umum : Mampu memahami konsep model keperawatan menurut Roy dalam
manajemen Asuhan Keperawatan Anak.
2. Tujuan Khusus :
a. Memahami konsep model teori Roy.
b. Mampu menghubungkan model konsep Roy dengan proses keperawatan
c. Mampu mengevaluasi/menilai proses keperawatan di RS dengan konsep Roy.
d. Mendapatkan gambaran kondisi pelaksanaan konsep Roy di RS.
1.4  Manfaat praktek
1)   Bagi Penulis
Agar memenuhi salah satu tugas sebagai Mahasiswa dalam mata pelajaran KDK
(Konsep dasar keperawatan) serta menumbuh kembangkan wawasan terkait dengan
KDK (Konsep dasar keperawatan).
2)      Bagi Pembaca
Agar mengetahui serta menambah wawasan tentang Konsep dasar keperawatan
dan praktiknya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Riwayat hidup Calista roy
Suster Callista Roy adalah suster dari Saint Joseph of Carondet. Roy dilahirkan pada
tanggal 14 Oktober 1939 di Los Angeles California. Roy menerima Bachelor of Art Nursing
pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys College di Los Angeles dan Magister Saint in
nurshing pada tahun 1966 di Universitas California Los Angeles. Setelah mendapat gelar
perawat Roy memulai pendidikannya di sosiologi dan menerima gelar M.A tahun 1973 dan
ph.D tahun 1977 di universitas California.
Pada saat bekerja ditingkat magister, dalam sebuah seminar dengan Dorrothy E.
Johnson, Roy tertantang untuk mengembangkan sebuah model konsep keperawatan. Roy
bekerja sebagai staf perawat pediatric dan mengumumkan daya lenting dari anak-anak dan
menambahkan respon ke perubahan fisiologis-psikologis. Konsep adaptasi mempengaruhi
Roy dalam kerangka konsepnya yang sesuai dengan keperawatan. Konsep pokok dan model
ini dikembangkan saat Roy lulus dari universitas di California Los Angeles dari tahun 1964
sampai tahun 1966. Roy mulai mengoperasikan modelnya pada tahun 1968 ketika Mount
Saint Marys College menggunakan kerangka adaptasi yang didirikan oleh seorang Pisipol
dari kurikulum keperawatan. Roy menyesuaikan model pertama yang di hadirkan dari
literatur dalam artikel yang diterbitkan in nursing outlook pada tahun 1970.
Roy mengasosiasikan ke professor dan ketua dari departemen or nurshing di Mount
Saint Marys College hingga 1982. dari tahun 1983-1985 Roy sebagai Robert wood Johnson
Post Doctoral Fellow di universitas California San Fransisco sebagai sarjana perawat di
Neuroscience. Selama ini Roy melakukan pencarian pada intervensi perawat bagian luka-
luka dan pengalamannya dari perawat model pada klinik. Pada tahun 1988 Roy baru
memulai menyusun lulusan teori perawat di Sekolah Boston College of Nursing.
Roy menerbitkan banyak buku, artikel periodical dan menghadirkan banyak kuliah
dan workshops pada teori adaptasi perawatnya. Sebagian tentang budi pekerti dan uraian
yang baru dari Roy Adaption Model ( RAM ) yang diterbitkan di buku The Roy Adaptoin
Model merupakan ungkapan yang pasti.
Pada tahun 1981 Roy adalah seorang dari Sigma Theta Tau dan Roy pun menerima
hadiah National Founder selama bertahan di Fosterus Proffesional Nurshing Standars.
Prestasinya masuk pada tahun 1984 sebagai kehormatan dokter dari Humane Letters oleh
Alverno College. Pada tahun 1985 mendapat kehormatan dokter dari timur Michigan
University dan pada tahun 1986 A.J.N menghadiahi buku untuk model adaptasi utama Roy.
Roy diakui di dunia siapa wanita itu ? kepribadian dari Amerika dan sebagai Follow of the
American Academy of Nurshing.

2.2 Teori Calysta roy


a.       Sumber Teori
            Dimulai dengan pendekatan teori sistem Roy menambahkan kerja adaptasi dari
Harry Helson (1964) seorangahli fisiologis-psikologis. Untuk memulai
membangun pengertian konsepnya Harry Helson mengartikan respon adaptif sebagai
fungsi dari datangnya stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi yang dibutuhkan
individu. Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga jenis stimulus yaitu :

Focal stimuli : Individu segera menghadap

Konsektual stimuli : semua kehadiran stimuli yang menyumbangkan efek Dari focal stimuli.

Residual stimuli : faktor lingkungan mengakibatkan tercemarnya keadaan.

Teori Helson dikembangkan dari penyesuaian tingkat zona yang mana menentukan stimulus akan
mendatangkan respon hal yang positif maupun negatif. Sesuai dengan teori Helson, adaptasi adalah
proses yang berdampak positif terhadap perubahan lingkungan.

Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan pandangan terhadap manusia
sebagai sistem yang adaptif. Dengan teori adaptif Helson Roy mengembangkan dan memperluas
model dengan konsep dan teori dari Dohrenwed,R.S. Latarus, N.Malaznik, D.Mechanic dan H.Selye.
Roy memberi kredit spesial ke Driever penulis, Subdivisi garis besar dari kejujuran sendiri dan
Martinez serta Sarto, identitas keduanya umum dan stimuli sangat mempengaruhi mode. Teman
sekerja lain konsepnya juga rumit yaitu M.Poush dan J.Van Landingham dalam keadaan saling
bergantung dan B. Randa untuk fungsi aturan mode.

Setelah mengembangkan teorinya Roy mengembangkan model sebagai suatu kerangka kerja
pendidikan keperawatan, praktek keperawatan dan penelitian. Sejak itu lebih dari 1500 staf pengajar
dan mahasiswa-mahasiswa terbantu untuk mengklasifikasi, menyaring dan memperluas model.
Penggunaan model praktek juga memegang peranan penting untuk penyaringan model.

Perkembangan model keperawatan dipengaruhis oleh latar belakang Roy dan profesionalismenya.


Roy mempercayai kemampuan bawaan, tujuan dan nilai kemanusiaan. Pengalaman klinisnya
membantu perkembangan kepercayaan dari tubuh manusia dan spiritnya.

2.3  Teori Penegasan Calista roy

Dalam teorinya sister Callista Roy memiliki dua model mekanisme yaitu:

Ø  Fungsi atau proses control yang terdiri dari :

1.   Kognator

2.   Regulator

Ø  Efektor, mekanisme ini dibagi menjadi empat yaitu

1.   Fisiologi
2.   Konsep diri
3.   Fungsi peran
4.   Interpendensi
Regulator digambarkan sebagai aksi dalam hubungannya terhadap empat efektor cara
adaptasi yaitu: fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi. Berikut
penjelasan dari empat efektor yang telah disebutkan
1.      Mode Fungsi Fisiologi
Fungsi fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh dan fungsinya. Roy mengidentifikasi
sembilan kebutuhan dasar fisiologis yang harus dipenuhi untuk mempertahankan integritas,
yang dibagi menjadi dua bagian, mode fungsi fisiologis tingkat dasar yang terdiri dari 5
kebutuhan dan fungsi fisiologis dengan proses yang kompleks terdiri dari 4 bagian yaitu
1.   Oksigenasi : Kebutuhan tubuh terhadap oksigen dan prosesnya, yaitu ventilasi, pertukaran
gas dan transpor gas (Vairo,1984 dalam Roy 1991).
2.   Nutrisi : Mulai dari proses ingesti dan asimilasi makanan untuk mempertahankan fungsi,
meningkatkan pertumbuhan dan mengganti jaringan yang injuri. (Servonsky, 1984 dalam
Roy 1991).
3.   Eliminasi : Yaitu ekskresi hasil dari metabolisme dari instestinal dan ginjal. ( Servonsky, 1984
dalam Roy 1991)
4.   Aktivitas dan istirahat : Kebutuhan keseimbangan aktivitas fisik dan istirahat yang
digunakan untuk mengoptimalkan fungsi fisiologis dalam memperbaiki dan memulihkan
semua komponen-komponen tubuh. (Cho,1984 dalam Roy, 1991).
5.   Proteksi/ perlindungan : Sebagai dasar defens tubuh termasuk proses imunitas dan struktur
integumen ( kulit, rambut dan kuku) dimana hal ini penting sebagai fungsi proteksi dari
infeksi, trauma dan perubahan suhu. (Sato, 1984 dalam Roy 1991).
6.   The sense / perasaan : Penglihatan, pendengaran, perkataan, rasa dan bau memungkinkan
seseorang berinteraksi dengan lingkungan . Sensasi nyeri penting dipertimbangkan dalam
pengkajian perasaan.( Driscoll, 1984, dalam Roy, 1991).
7.   Cairan dan elektrolit. : Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalamnya termasuk air,
elektrolit, asam basa dalam seluler, ekstrasel dan fungsi sistemik. Sebaliknya inefektif fungsi
sistem fisiologis dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. (Parly, 1984, dalam Roy
1991).
8.   Fungsi syaraf / neurologis : Hubungan-hubungan neurologis merupakan bagian integral dari
regulator koping mekanisme seseorang. Mereka mempunyai fungsi untuk mengendalikan
dan mengkoordinasi pergerakan tubuh, kesadaran dan proses emosi kognitif yang baik
untuk mengatur aktivitas organ-organ tubuh (Robertson, 1984 dalam Roy, 1991).
9.   Fungsi endokrin : Aksi endokrin adalah pengeluaran horman sesuai dengan fungsi
neurologis, untuk menyatukan dan mengkoordinasi fungsi tubuh. Aktivitas endokrin
mempunyai peran yang signifikan dalam respon stress dan merupakan dari regulator koping
mekanisme ( Howard & Valentine dalam Roy,1991)
2.      Mode Konsep Diri
Mode konsep diri berhubungan dengan psikososial dengan penekanan spesifik pada
aspek psikososial dan spiritual manusia. Kebutuhan dari konsep diri ini berhubungan dengan
integritas psikis antara lain persepsi, aktivitas mental dan ekspresi perasaan. Konsep diri
menurut Roy terdiri dari dua komponen yaitu the physical self dan the personal self.
1.      The physical self, yaitu bagaimana seseorang memandang dirinya berhubungan dengan
sensasi tubuhnya dan gambaran tubuhnya. Kesulitan pada area ini sering terlihat pada saat
merasa kehilangan, seperti setelah operasi, amputasi atau hilang kemampuan seksualitas.
2.      The personal self, yaitu berkaitan dengan konsistensi diri, ideal diri, moral- etik dan
spiritual diri orang tersebut. Perasaan cemas, hilangnya kekuatan atau takut merupakan hal
yang berat dalam area ini.
3.      Mode fungsi peran
Mode fungsi peran mengenal pola – pola interaksi sosial seseorang dalam
hubungannya dengan orang lain, yang dicerminkan dalam peran primer, sekunder dan
tersier. Fokusnya pada bagaimana seseorang dapat memerankan dirinya dimasyarakat
sesuai kedudukannya
4.      Mode Interdependensi
Mode interdependensi adalah bagian akhir dari mode yang dijabarkan oleh Roy.
Fokusnya adalah interaksi untuk saling memberi dan menerima cinta/ kasih sayang,
perhatian dan saling menghargai.
Interdependensi yaitu keseimbangan antara ketergantungan dan kemandirian dalam
menerima sesuatu untuk dirinya.
Ketergantungan ditunjukkan dengan kemampuan untuk afiliasi dengan orang lain.
Kemandirian ditunjukkan oleh kemampuan berinisiatif untuk melakukan tindakan bagi
dirinya. Interdependensi dapat dilihat dari keseimbangan antara dua nilai ekstrim, yaitu
memberi dan menerima.
Output dari manusia sebagai suatu sistem adaptif adalah respon inefektif. Respon-
respon yang adaptif itu mempertahankan atau meningkatkan integritas, sedangkan
respon yang tidak efektif atau maladaptif itu mengganggu integritas.
Melalui proses umpan balik respon-respon memberikan lebih lanjut masukan (input)
pada manusia sebagai suatu sisem.Subsistem regulator dan kognator adalah mekanisme
adaptasi atau koping dengan perubahan lingkungan, dan diperlihatkan melalui
perubahan biologis, psikologis, dan social. Subsistem regulator adalah gambaran respon
yang kaitannya dengan perubahan pada sistem saraf, kimia tubuh dan organ endokrin
serta subsistem kognator adalah gambaran respon yang kaitannya dengan perubahan
kognitif dan emosi, termasuk didalamnya persepsi, proses informasi, pembelajaran, dan
membuat alasan dan emosional, yang termasuk didalamnya mempertahankan untuk
mencari bantuan.
2.3  Konsep Model Keperawatan Callista Roy
Sebelum mengenal konsep dasar keperawatan Callista Roy akan lebih baik jika
mengetahui filosofi, falsafah keperawatan. Filsafah keperawatan mengkaji penyebab dan
hukum-hukum yang mendasari realitas serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang
lebih berdasarkan pada alasan logis dan metode empiris.
Contoh dari falsafah keperawatan menurut Roy ( Mc Quiston, 1995 ) : Roy memiliki
delapan falsafah yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu empat berdasarkan falsafah
humanisme dan empat yang lainnya berdasarkan falsafah veritivity.
Falsafah humanisme / kemanusiaan berarti bahwa manusia itu memiliki rasa ingin
tahu dan menghargai, jadi seorang individu akan memiliki rasa saling berbagi dengan
sesama dalam kemampuannya memecahkan suatu persoalan atau untuk mencari solusi,
bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, memiliki holism intrinsik dan selalu
berjuang untuk mempertahankan integritas agar senantiasa bisa berhubungan dengan
orang lain.
Falsafah veritivity yaitu kebenaran , yang dimaksud adalah bahwa ada hal yang bersifat
absolut. Empat falsafah tersebut adalah :
1.      Tujuan eksistensi manusia
2.      Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
3.      Aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan umum
4.      Nilai dan arti kehidupan.
Roy kemudian mengemukakan mengenai konsep mayor, berikut beberapa definisi dari konsep
mayor Callista Roy :
a.       Sistem adalah kesatuan dari beberapa komponen atau elemen yang saling berhubungan
sehingga membentuk suatu kesatuan yang meliputi adanya input, control, proses, output
dan umpan balik.
b.      Derajat adaptasi adalah perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal, konsektual dan
residual.
c.       Droblem adaptasi adalah kejadian atau situasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
d.      Stimulus fokal adalah stimulus yang mengharuskan manusia berespon adaptif.
e.       Stimulus konsektual adalah seluruh stimulus yang memberikan kontribusi perubahan
tingkah laku yang disebabkan oleh stimulus fokal.
f.        Stimulus residual adalah seluruh faktor yang memberikan kontribusi terhadap perubaha
tingkah laku tetapi belum dapat di validasi.
g.      Regulator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon otomatik melalui
neural, cemikal dan proses endokrin.
h.      Kognator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon melalui proses yang
komplek dari persepsi informasi, mengambil keputusan dan belajar.
i.        Model efektor adaptif adalah kognator yaitu fisiological, fungsi peran, interdependensi
dan konsep diri.
j.        Respon adaptif adalah respon yang meningkatkan integritas manusia dalam mencapai
tujuan manusia untuk mempertahankan kehidupan.
k.      Fisiologis adalah kebutuhan fisiologis termasuk kebutuhan dasar dan bagaimana proses
adaptasi dilakukan.
l.        Konsep diri adalah seluruh keyakinan dan perasaan
m.    Penampilan peran adalah penampilan fungsi peran dalam hubungannya di dalam
hubungannya di lingkungan sosial.
n.      Interdependensi adalah hubungan individu dengan orang lain sebagai support sistem.

2.4   Model Konseptual Callista Roy


Model konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang
menerangkan tentang serangkain ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi
atau kejadian terhadap suatu ilmu dan pengembangannya. Roy dengan fokus adaptasinya
pada manusia terdapat 4 elemen esensial yaitu keperawatan, manusia, kesehatan dan
lingkungan.definisi dari keempat elemen esensial menurut Roy :
1)   Keperawatan
Keperawatan sebagai disiplin ilmu mengobservasi, mengklasifikasikan, dan
menghubungkan proses yang berpengaruh terhadap kesehatan. Keperawatan
menggunakan pendekatan pengetahuan untuk menyediakan pelayanan bagi orang-orang.
Keperawatan meningkatkan adaptasi individu untuk meningkatkan kesehatan, jadi model
adaptasi keperawatan menggambarkan lebih khusus perkembangan ilmu keperawatan dan
praktek keperawatan. Dalam model tersebut keperawatan terdiri dari tujuan perawat dan
aktifitas perawat. Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan
lingkungannya, peningkatan adaptasi dilakukan melalui empat cara yaitu fungsi fisiologis,
konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Tujuan keperawatan diraih ketika stimulus
fokal berada dalam wilayah dengan tingkatan adaptasi manusia.
2)  Manusia
Menurut Roy manusia adalah sebuah sistem adaptif, sebagai sistem yang adaptif
manusia digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang memiliki input, control,
output dan proses umpan balik. Lebih khusus manusia didefinisikan sebagai sistem adaptif
dengan aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi, empat cara
adaptasinya yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Sebagai
sistem yang adaptif mausia digambarkan dalam istilah karakteristik, jadi manusia dilihat
sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan antar unit secara keseluruhan atau
beberapa unit untuk beberapa tujuan.
3)   Kesehatan
Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara utuh
dan terintegrasi secara keseluruhan. Dalam model keperawatan konsep sehat dihubungkan
dengan konsep adaptasi. Adaptasi adalah komponen pusat dalam model keperawatan,
dalam hal ini manusia digambarkan sebagai suatu sistem yang adaptif. Proses adaptasi
termasuk semua interaksi manusia dengan lingkungan ysng terdiri dari dua proses, proses
yang pertama dimulai dengan perubahan dalam lingkungan internal dan eksternal dan
proses yang kedua adalah mekanisme koping yang menghasilkan respon adaptif dan
inefektif.
4)   Lingkungan
Lingkungan digambarkan sebagai suatu keadaan yang ada di dalam dan di luar manusia.
Lingkungan merupakan input bagi manusia sebagai suatu sistem yang adapti

BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Ada tiga tipe teori keperawatan yaitu : terpusat pada keterikatan, timbal balik dan out
come. Model penyesuaian roy dikelomppokan dalam teori out come ditegaskan oleh
penulisnya sebagai “ konsep artikulasi yang baik dari seseorang sebagai pasien dan perawat
dalam mekanisme luar yang beraturan “ roy dalam mengaplikasikan konsep-konsepnya yang
berasal dari system dan disesuaikan kepada pasien yang telah mempersembahkan
artikulasinya untuk perawat dalam menggunakan peralatan untuk praktik, pendidikan, dan
penelitian.
Konsep-konsepnya tentang person (Roy menjelaskan bahwa person bisa berarti
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat luas dan masing-masing sebagai sistem
adaptasi holistik. Roy memandang person secara menyeluruh atau holistik yang
merupakan suatu kesatuan yang hidup secara konstan dan berinteraksi dengan
lingkungannya. Antara sistem dan lingkungan terjadi pertukaran informasi bahan dan
energi. Interaksi yang konstan antara orang dan lingkungannya akan menyebabkan
perubahan baik internal maupun eksternal. Dalam menghadapi perubahan ini individu harus
memelihara integritas dirinya dan selalu beradaptasi ) dan proses kontribusi perawat
terhadap ilmu pengetahuan dan seni merawat

3.2  Saran
Secara umum, pembaca diharapkan mampu menelaah dan mempelajari setiap konsep
dan model keperawatan yang sudah berkembang dan mampu membandingkan teori dan
model praktik yang sesuai dengan ilmu keperawatan itu sendiri sehingga tidak bertentangan
dengan etika, norma dan budaya.
Secara khusus, perawat harus mampu meningkatkan respon adaptif pasien pada
situasi sehat atau sakit . Perawat dapat mengambil tindakan untuk memanipulasi stimuli
fokal, kontextual maupun residual stimuli dengan melakukan analisa sehingga stimuli
berada pada daerah adaptasi. Perawat harus mampu bertindak untuk mempersiapkan
pasien mengantisipasi perubahan melalui penguatan regulator, cognator dan mekanisme
koping yang lain.
Pada situasi sehat, perawat berperan untuk membantu pasien agar tetap mampu
mempertahankan kondisinya sehingga integritasnya akan tetap terjaga. Misalnya melalui
tindakan promotif perawat dapat mengajarkan bagaimana meningkatkan respon adaptif.
Pada situasi sakit, pasien diajarkan meningkatkan respon adaptifnya akibat
adanya perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal. Misalnya, seseorang yang
mengalami kecacatan akibat amputasi karena kecelakaan. Perawat perlu
mempersiapkan pasien untuk menghadapi realita. Dimana pasien harus mampu
berespon secara adaptif terhadap perubahan yang terjadi didalam dirinya. Kehilangan
salah satu anggota badan bukanlah keadaan yang mudah untuk diterima. Jika perawat
dapat berperan secara maksimal, maka pasien dapat bertahan dengan melaksanakan
fungsi perannya secara optimal.
MAKALAH KONSEP KEPERAWATAN DASAR
KELOMPOK 1
TEORI CALISTA ROY
MATA KULIAH : KONSEP DASAR KEPERAWATAN
DOSEN PEMBIMBING : NS.NENGKE PUSPITA SARI,MAN
DISUSUN OLEH :

1. WANTIA ROMADANI NIM 202101113


2. FINKY LISANDRA NIM 202101119
3. NOKTA AGUSTIKA NIM 202101117
4. M. BIMA ABRIAN NUGRAHA NIM 202101098

STIKES SAPTA BAKTI KOTA BENGKULU


Jl. Mahakam Raya No. 16.Lkr.Barat, Kec. Gading Cempaka, Kota Bengkulu,
Bengkulu 38225

DAFTAR PUSTAKA

https://id.thpanorama.com/articles/cultura-general/callista-roy-biografa-teora-y-obras.html
https://jurnal.unived.ac.id/index.php/jnph/article/view/579

https://mediaperawat.id/teori-keperawatan-sister-calista-roy/

https://mediaperawat.id/konsep-manusia-dan-teori-kebutuhan-dasar-manusia/

https://www.academia.edu/36218578/MODELKONSEPDANTEORIKEPERAWATANSISTER CALISTA
_ROY
https://www.academia.edu/36218578/MODEL_KONSEP_DAN_TEORI_KEPERAWATAN_SISTER_C
ALLISTA_ROY

Anda mungkin juga menyukai