Anda di halaman 1dari 7

CAPAIAN PEMBELAJARAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Seni dan Industri Kreatif


Program Keahlian : Animasi
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Animasi
Waktu : 216 Jam Pelajaran

A. Rasional
Dasar-dasar Animasi merupakan kumpulan muatan/materi keahlian seni
dan ekonomi kreatif pada program keahlian animasi. Dasar-dasar Animasi
memiliki ruang lingkup bahasan yang meliputi seni teknologi animasi, seni
produksi animasi, seni gerak, seni penceritaan, serta seni visual dan
komposisi.

Seni Teknologi Animasi merupakan pengetahuan dan kemampuan kerja


terhadap pemakaian aplikasi atau tools yang dipergunakan di dalam
ekosistem industri animasi yang meliputi seni teknologi analog dan seni
teknologi digital pada bidang kerja 2 dimensi dan 3 dimensi. Seni Produksi
merupakan pengetahuan dan kemampuan peserta didik di dalam memahami
dan mengimplementasikan pipeline kerja animasi, yang meliputi pipeline
kerja pra-produksi, produksi, dan pasca produksi. Seni visual dan komposisi
merupakan pengetahuan dan kemampuan kerja peserta didik terhadap
bidang, bentuk, warna dan komposisi. Seni gerak merupakan pengetahuan
dan kemampuan dasar kerja terhadap implementasi gerak dalam aplikasi
kerja produksi. Seni penceritaan merupakan pengetahuan dan kemampuan
dasar kerja terhadap bagaimana suatu cerita itu bisa berkomunikasi dengan
penonton. Dalam kaidah dasarnya, bercerita melalui visual adalah dasar
kemampuan yang perlu diasah, baik berupa susunan foto, video maupun
gambar. Teknik merangkai dan menyusun visual akan membantu
menciptakan komunikasi ide yang mudah dimengerti orang lain.

Mata pelajaran Dasar-dasar Animasi berfungsi untuk menumbuhkan


kreativitas, mengasah kepekaan estetis, dan sensitivitas terhadap fenomena
alam dan lingkungan kehidupan. Peserta didik mengamati fenomena alam
dan kehidupan secara objektif dan imajinatif, melakukan eksplorasi atau
eksperimen untuk menemukan bentuk-bentuk visual yang estetis, kreatif,
inovatif, dan imajinatif, sehingga peserta didik didorong untuk menemukan
fakta-fakta, membangun konsep, melakukan eksplorasi secara prosedural,
serta membangun nilai-nilai baru secara mandiri. Selain itu, sebagai
landasan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan
kompetensi animasi pada pembelajaran konsentrasi keahlian di kelas XI dan
XII.

Mata pelajaran Dasar-dasar Animasi berkontribusi dalam membangun


kemampuan dasar peserta didik menguasai keahlian di bidang animasi
dengan memegang teguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia terhadap manusia dan alam, bernalar kritis, mandiri,
kreatif, komunikatif dan adaptif terhadap lingkungan.

B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Animasi bertujuan membekali peserta didik
dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan
hard skills) meliputi:
1. Memahami proses bisnis industri kreatif di bidang animasi;
2. Memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta
isu-isu global pada bidang animasi;
3. Memahami profil technopreneur, job profile, peluang usaha dan
pekerjaan/profesi di bidang animasi;
4. Memahami teknik dasar proses produksi pada industri animasi;
5. Memahami aspek legal pada produksi animasi;
6. Memahami quality control pada produksi animasi;
7. Memahami aplikasi berbasis teknologi untuk digunakan selaras dengan
kebutuhan industri;
8. Memahami unsur visual untuk diterapkan dan diaplikasikan ke dalam
karya desain;
9. Memahami dasar pergerakan buatan untuk diterapkan berdasarkan
instruksi kerja;
10. Memahami cerita secara visual.

C. Karakteristik
Dasar-dasar Animasi merupakan bekal dasar peserta didik dalam
membangun etos kerja, yang meliputi komunikasi, critical thinking,
kolaborasi, kreativitas, dan membangun kecintaan terhadap bidang
pekerjaan animasi. Keahlian animasi terakomodir pada 5 aspek keahlian
dasar meliputi seni teknologi animasi, seni produksi animasi, seni gerak,
serta seni visual dan komposisi, dan seni penceritaan, sebagai landasan
peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja yang
lebih spesifik.

Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja,


jabatan kerja setelah lulus dari program keahlian Animasi, dan konsentrasi
yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII untuk menumbuhkan passion
(renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di studio/bengkel/laboratorium;
3. Pembelajaran di unit Teaching Factory;
4. Projek sederhana;
5. Berinteraksi dengan alumnus atau praktisi industri;
6. Berkunjung pada industri yang relevan;
7. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap internalisasi wawasan serta soft skills ini membutuhkan porsi
dominan (sekitar 75%) dari waktu yang tersedia di kelas X, sebelum
mempelajari aspek-aspek hard skills yang lebih spesifik.

Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai


dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai.
Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran
berbasis projek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran
berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta
metode antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau
demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan
pembelajaran. Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non
tes, aspek sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal
record), penilaian antar-teman, dan penilaian diri serta aspek keterampilan
melalui penilaian proses, produk, dan portofolio. Pembelajaran Dasar-dasar
Animasi dapat dilakukan secara sistem blok disesuaikan dengan
karakteristik elemen materi yang dipelajari.

Mata Pelajaran Dasar-dasar Animasi terdiri atas 8 elemen yaitu sebagai


berikut:
Elemen Deskripsi

Proses bisnis industri kreatif di Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman


bidang animasi peserta didik tentang K3 di bidang animasi,
proses produksi di industri, pengetahuan
tentang kepribadian yang dibutuhkan agar
dapat mengembangkan pola pikir kreatif,
proses kreasi untuk menghasilkan solusi
desain yang tepat sasaran, aspek pengetahuan
peralatan dan teknologi, potensi lokal dan
kearifan lokal, dan pengelolaan SDM di
industri animasi.

Perkembangan teknologi di Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman


industri dan dunia kerja serta peserta didik tentang perkembangan proses
isu-isu global pada bidang produksi industri animasi, mulai dari
animasi teknologi konvensional sampai dengan
teknologi modern, penggunaan peralatan baik
manual maupun digital, Industri 4.0, Internet
of Things (IOT), teknologi digital dalam dunia
industri. isu pemanasan global, perubahan
iklim, aspek-aspek ketenagakerjaan, Life Cycle
produk industri sampai dengan reuse dan
recycling.

Profil technopreneur, job profile, Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman


peluang usaha dan tentang technopreneur/pelaku wirausaha
pekerjaan/profesi di bidang dalam bidang animasi, serta peluang usaha di
animasi bidang seni dan ekonomi kreatif yang mampu
membaca peluang pasar dan usaha, untuk
membangun visi dan passion, serta
melakukan pembelajaran berbasis projek
nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan.

Teknik dasar proses produksi Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman


pada industri animasi tentang proses produksi dan teknologi yang
diaplikasikan dalam industri animasi secara
tekun dan teliti, memahami perangkat kerja,
pemakaian aplikasi atau tools untuk
dioperasikan dalam ekosistem industri
animasi (perangkat kerja produksi animasi),
memahami sikap kerja dalam melakukan
komunikasi dan kerja sama tim, produksi
animasi yang meliputi istilah teknis atau
bahasa, unit kerja, proses (pipeline), fungsi
kerja (job desk) pada produksi animasi
(komunikasi/kerjasama dalam lingkup kerja
produksi animasi).

Aspek legal pada produksi Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman


animasi tentang aspek legal dalam produksi animasi,
meliputi kode etik yang berlaku di tempat
kerja, peraturan penamaan file kerja,
peraturan format file kerja, peraturan
penyimpanan file kerja, peraturan
pengamanan file kerja pada produksi animasi.

Quality control pada produksi Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman


animasi pengawasan mutu hasil yang dibuat para
pekerja animasi, dengan standar capaian yang
disepakati. Pengetahuan workflow pekerjaan
produksi animasi, pipeline pra-produksi,
produksi, dan pasca-produksi.

Aplikasi berbasis teknologi Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman


untuk digunakan selaras tentang pengoperasian perangkat kerja
dengan kebutuhan industri produksi baik yang digital maupun non-digital
yang dibutuhkan di area kerja pada bidang
kerja 2 dimensi maupun 3 dimensi, fungsi dan
kegunaan perangkat kerja, workflow
perangkat kerja, kapasitas perangkat kerja
(digital/non-digital), area tools kerja pada
perangkat kerja.

Unsur visual untuk diterapkan Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman


dan diaplikasikan ke dalam tentang penciptaan desain berdasarkan
karya desain prinsip dan unsur desain (bidang, bentuk,
warna dan komposisi), teknik yang benar
dalam bervisual, dikaitkan dengan pencapaian
nilai estetika.

Dasar pergerakan buatan Meliputi pemahaman tentang pengetahuan,


untuk diterapkan berdasarkan keterampilan dan sikap kerja yang
instruksi kerja dibutuhkan dalam membuat gerak objek
digital non-character, dasar pergerakan buatan
berdasarkan instruksi kerja pergerakan objek,
meliputi unsur gerak dalam kehidupan, suara,
waktu, masa dan sifat objek yang akan
digerakan.

Cerita secara visual Meliputi pemahaman tentang pembacaan


Shot/Scene/Sequence Storyboard dan
menganalisis cerita, pengambilan gambar,
adegan, dan urutan storyboard.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu
menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar.

Elemen Capaian Pembelajaran

Proses bisnis industri kreatif di Pada akhir fase E, peserta didik mampu
bidang animasi menjelaskan tentang K3 di bidang animasi,
proses produksi di industri, pengetahuan
tentang kepribadian yang dibutuhkan agar
dapat mengembangkan pola pikir kreatif,
proses kreasi untuk menghasilkan solusi
desain yang tepat sasaran, aspek perawatan
peralatan, potensi lokal dan kearifan lokal,
dan pengelolaan SDM di industri animasi.

Perkembangan teknologi di Pada akhir fase E, peserta didik mampu


industri dan dunia kerja serta menjelaskan tentang perkembangan proses
isu-isu global pada bidang produksi industri animasi, mulai dari
animasi teknologi konvensional sampai dengan
teknologi modern, penggunaan peralatan baik
manual maupun digital, Industri 4.0, Internet
of Things (IOT), teknologi digital dalam dunia
industri. isu pemanasan global, perubahan
iklim, aspek-aspek ketenagakerjaan, Life Cycle
produk industri sampai dengan reuse dan
recycling.

Profil technopreneur, job profile, Pada akhir fase E, peserta didik mampu
peluang usaha dan mendeskripsikan technopreneur/pelaku
pekerjaan/profesi di bidang wirausaha dalam bidang animasi, peluang
animasi usaha di bidang seni dan ekonomi kreatif
yang mampu membaca peluang pasar dan
usaha, untuk membangun visi dan passion,
serta melakukan pembelajaran berbasis
projek nyata sebagai simulasi projek
kewirausahaan.

Teknik dasar proses produksi Pada akhir fase E, peserta didik mampu
pada industri animasi menjelaskan tentang proses produksi dan
teknologi yang diaplikasikan dalam industri
animasi, perangkat kerja, pemakaian aplikasi
atau tools yang untuk dioperasikan dalam
ekosistem industri animasi (perangkat kerja
produksi animasi), memahami sikap kerja
dalam melakukan komunikasi dan kerja sama
tim, produksi animasi yang meliputi istilah
teknis atau bahasa, unit kerja, proses
(pipeline), fungsi kerja (job desk) pada
produksi animasi (komunikasi/kerjasama
dalam lingkup kerja produksi animasi).

Aspek legal pada produksi Pada akhir fase E, peserta didik mampu
animasi menjelaskan aspek legal dalam produksi
animasi meliputi: kode etik yang berlaku di
tempat kerja, peraturan penamaan file kerja,
peraturan format file kerja, peraturan
penyimpanan file kerja, dan peraturan
pengamanan file kerja pada produksi animasi.

Quality control pada produksi Pada akhir fase E, peserta didik mampu
animasi mendeskripsikan pengawasan mutu terhadap
hasil kerja animasi sesuai standar capaian
yang disepakati, pengetahuan workflow area
pekerjaan produksi animasi, pipeline pra-
produksi, produksi, dan pasca-produksi.

Aplikasi berbasis teknologi Pada akhir fase E, peserta didik mampu


untuk digunakan selaras mengoperasikan perangkat kerja produksi
dengan kebutuhan industri digital dan non-digital yang dibutuhkan di
area kerja pada bidang kerja 2 dimensi
maupun 3 dimensi, fungsi dan kegunaan
perangkat kerja, workflow kerja perangkat
kerja, kapasitas perangkat kerja (digital/non-
digital), dan area tools kerja pada perangkat
kerja.

Unsur visual untuk diterapkan Pada akhir fase E, peserta didik menjelaskan
dan diaplikasikan ke dalam tentang penciptaan desain berdasarkan
karya desain prinsip dan unsur desain (bidang, bentuk,
warna dan komposisi), dan teknik bervisual
dikaitkan dengan pencapaian nilai estetika.
Dasar pergerakan buatan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
untuk diterapkan berdasarkan menjelaskan pengetahuan, keterampilan, dan
instruksi kerja sikap kerja yang dibutuhkan dalam membuat
gerak objek digital non-character, dasar
pergerakan buatan sesuai instruksi kerja
pergerakan objek, meliputi unsur gerak dalam
kehidupan, suara, waktu, masa dan sifat
objek yang akan digerakan.

Cerita secara visual Pada akhir fase E, peserta didik mampu


menjelaskan cerita, Shot/Scene/Sequence
Storyboard dan penganalisisan cerita,
pengambilan gambar, adegan, dan urutan
storyboard.

E. Referensi
1. Struktur Kurikulum.
2. Kepmenaker Nomor 173 Tahun 2020 tentang SKKNI Kategori Informasi
dan Komunikasi Golongan Pokok Produksi Gambar Bergerak, Video dan
Program Televisi, Perekam Suara dan Penerbitan Musik Bidang Animasi.
3. Kepmenaker Nomor 301 Tahun 2016 tentang SKKNI Kategori Aktivitas
Profesional, Ilmiah dan Teknis Lainnya Bidang Desain Grafis dan Desain
Komunikasi Visual.

Anda mungkin juga menyukai