Anda di halaman 1dari 13

Nama : Ratna Nurlatifah

NIM : 175020300111017

SIKLUS PERSEDIAAN DAN PENGGUDANGAN

A. PENGARUH AKTIVITAS E-COMMERCE

Internet memiliki kegunaan khusus dalam pengelolaan persediaan, dari sini dapat
diketahui informasi lengkap berbasis real time yang dibutuhkan oleh rekan bisnis
(pemasok dan pelanggan). Informasi yang biasanya tersedia didalamnya, seperti jumlah
stok yang disimpan, lokasi produk, dan berbagai informasi lainnya yang diperlukan
manajemen untuk mengawasi aliran persediaan.
Selain kegunaannya yang penting, internet juga dapat menimbulkan resiko bisnis.
Penggunaannya dalam E-Commerce akan meningkatkan resiko bisnis jika pengendalian
untuk mengoperasikannya kurang memadai. Seperti pembetasan penggunaan password,
firewalls,  dan peengendalian teknologi manajemen lainnya. Hal tersebut akan
memunculkan kecurangan/kesempatan untuk mengubah jumlah persediaan yang telah
ada.

B. PROSES BISNIS DAN DOKUMEN SERTA CATATAN


Siklus persediaan dan pergudangan dapat dikatakan adalah paduan dari dua
sisitem yang terpisah tapi erat berhubungan. Yang pertama adalah arus barang secara
fisik, dan yang kedua adalah biaya yang terkait. Selama persediaan bergerak dalam
perusahaan,harus ada pengendalian yang cukkup baik atas pergerakan fisik maupun
biaya-biaya yang terkait. Pemeriksaan sekilas terhadap enam fungsi yang membentuk
siklus persediaan dan pergudangan akan membantu untuk memahami pengendalian
tersebut dan bahan bukti audit yang diperlukan untuk menguji efektifitasnya.

Memproses Pesanan Pembelian


Permintaan pembelian digunakan untuk meminta bagian pembelian untuk meng-
order barang persediaan. Permintaan dapat diajukan pegawai gudang pada saat
persediaan mencapai tingkat tertentu, untuk material yang akan digunakan memproduksi
order tertentu pelanggan, atau dilakukan atas dasar perhitungan periodik dari personil
yang berwenang. Apapun metode yang digunakan, pengendalian atas permintaan
pembelian dan order pembelian yang terkait harus dievaluasi dan diuji sebagai bagian
dari siklus perolehan dan pembayaran.

Menerima Bahan Baku Baru


Penerimaan barang yang di order adalah bagian dari siklus perolehan dan
pembayaran. Barang diterima harus diperiksa kuantitas dan kualitasnya. Bagian yang
menerima membuat laporan penerimaan barang yang menjadi bagian dari dokumentasi
yang perlu sebelum pembayaran dilakukan setelah inspeksi, barang dikirim ke gudang
dan dokumen penerimaan dikirimkan kebagian pembelian, gudang dan hutang usaha.

Menyimpan Bahan Baku


Setelah barang diterima, penyimpanan dilakukan di gudang sampai saatnya
dibutuhkan untuk proses produksi. Barang tersebut dikeluarkan gudang setelah ada
permintaan yang diotorisasi, perintah kerja, dan dokumen lain yang menyebutkan jenis
dan jumlah barang yang diminta.dokumen permintaan ini dugunakan untuk manufaktur
berkas induk persediaan perpetual dan membukukan perpindahan dari akun bahan baku
ke akun barang dalam proses.

Memproses Barang
Proses pengerjaan barang dalam siklus persediaan dan pergudangan sangat
bervariasi untuk masing-masing perusahaan. Besarnya jumlah barang yang akan
diproduksi secara umum dipengaruhi order pelanggan. Ramalan penjualan, tingkat
persediaan barang jadi yang telah ditetapkan, dan ekonomis tidaknya proses produksi
seringkali bagian pengandalian produksi, harus dibuat ketentuan yang mengatur kuantitas
produksi, pengendalian barang rusak, pengawasan kualitas dan perlindungan fisik
terhadap barang dalam proses. Bagian produksi harus mengadakan laporan produksi dan
barang rusak sehingga catatan akuntansi dapat mencerminkan pergerakan barang dan
biaya produksi yang akurat.
Dalam perusahaan manufaktur struktur pengendalian intern akuntansi biaya yang
baik adalah bagian penting dari fungsi proses barang. Struktur pengendalian intern
diperlukan untuk menunjukkan profitabilitas relatif berbagai produk, untuk perencanaan
dan pengendalian, dan untuk menilai persediaan bagi tujuan pelaporan keuangan.

Menyimpan Barang Jadi


Setelah barang jadi selesai dikerjakan bagian produksi, penyimpanan dilakukan
digudang menunggu pengiriman. Dalam perusahaan dengan sisitem pengendalian intern
yang baik, dilakukan pengendalian fisik atas barang jadi dengan memisahkannya dalam
beberapa area dengan akses terbatas. Pengendalian barang jadi biasanya dianggap bagian
dari siklus penjualan dan penerimaan kas.

Mengirimkan Barang Jadi


Pengiriman barang jadi adalah bagian integral dari siklus penjualan dan
penerimaan kas. Tiap pengiriman atau pengeluaran barang jadi harus didukung dokumen
pengiriman yang diotorisasi dengan memadai. Pengendalian untuk pengiriman telah
dibahas pada bab sebelumnya.

File Induk Persediaan Perpetual


Satu bentuk catatan yang belum di bahas sebelumnya adalah berkas induk
persediaan perpetual. Catatan pepetual yang terpisah biasanya diadakan untuk pencatatan
bahan baku dan barang jadi. Kebanyakan perusahaan tidak menggunakannya
untukbarang dalam proses.
Berkas induk persediaan perpetual hanya memasukkan informasi mengenai
jumlah unit persediaan yang dibeli, dijual dan yang tersimpan atau infomasi mengenai
biaya per unit. Untuk yang terakhir biasanya terdapat pada sisitem yang terencana dan
terkomputerisasi.
Untuk pembelian bahan baku, berkas induk persediaan perpetual diperbaharui
secara otomatis pada saat pembelian bahan diproses dalam sistem pencatatan transaksi
perolehan. Misalnya, saat sistem komputer memasukkan jumlah unit dan biaya tiap
pembelian bahan, informasi ini digunakan untuk memutakhirkan berkas induk persediaan
perpetual bersama dengan jurnal perolehan dan berkas induk hutang usaha. Bab 16
menguraikan bagaimana pencatatan transaksi pembelian.
Pemindahan bahan baku dari gudang harus dibukukan terpisah dalam komputer
untuk memperbaharui catatan perpetual persediaan. Hanya jumlah unit barang yang
dipindahakan yang perlu dibukukan karena komputer dapat menentukan harga per unit
nya dari berkas induk. Berkas induk perpetual persediaan bahan baku berisi, untuk tiap
jenis bahan baku,saldo awal dan akhir unit barang dan harga per unitnya, jumlah dan
biaya per unit tiap pembelian, dan jumlah dan biaya per unit bahan yang dikeluarkan
untuk produksi.
Berkas induk perpetual persediaan barang jadi mengikutkan informasi serupa
dengan bahan baku, tetapi dengan kompleksitas yang lebih besar jika catatan biaya per
unit juga diikutkan. Biaya-biaya barang jadi terdiri dari bahan baku, buruh langsung dan
biaya overhead yang seringkali membutuhkan alokasi dan pencatatan yang rinci jika
catatan perpetual menyertakan biaya per unit, pencatatan akuntansi biayanya harus
diintigrasikan dalam suatu sistem komputer.

C. BAGIAN ATAS AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PENGGUDANGAN


Tujuan dalam audit siklus persediaan dan pergudangan adalah menyediakan
kepastian bahwa laporan keuangan menyajikan informasi bahan baku, barang setengah
jadi, persediaan barang jadi, dan harga pokok penjualan secara wajar. Audit atas siklus
perediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi 5 (lima) aktifitas yang berbeda, yaitu :

1. Akuisisi dan pencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead.
Pada bagian ini, audit memiliki 3 (tiga) fungsi, yaitu pemrosesan atas pembelian
pesanan, penerimaan bahan baku, dan penyimpanan bahan baku. Auditor
mendapatkan pemahaman mengenai pengendalian internal atas ketiga fungsi tersebut
dan kemudian melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi, baik transaksi siklus akuisisi dan pembayaran serta siklus penggajian dan
personalia.
Pengujian terhadap pengendalian akuisisi bahan baku dan biaya manufaktur
tersebut harus berjalan efektif dan transaksi akuisisi dinyatakan dengan benar. Bila
tenaga kerja langsung merupakan bagian penting dalam persediaan manufaktur, maka
auditor harus melakukan verifikasi proses akuntansi yang benar atas biaya ini dalam
siklus penggajian dan personalia.

2. Perpindahan internal atas asset dan biaya.


Pemindahan internal dalam persediaan meliputi fungsi ke 4 (empat), yaitu
pemrosesan barang dan pentimpanan barang jadi. Klien membukukan aktivitasnya
dalam pencatatan akuntansi biaya, yang independen dari siklus lain dan diuji sebagai
bagian dari audit siklus persediaan dan pergudangan.

3. Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya.


Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupakn fungsi terakhir. Proses ini
merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan, maka auditor harus
mendapatkan pemahaman dan pengujian pengendalian internal atas pencatatan
pengiriman sebagai bagian dari audit siklus ini, termasuk prosedur dalam verifikasi
akurasi kredit atas persediaan yang dicatat daalam berkas utama persediaan perpetual.

4. Pengamanan fisik atas persediaan.


Auditor harus mengamati klien dalam menghitung persediaan fisik untuk
menentukan apakah persediaan yang tercatat memang ada pada tanggal neraca dan
dihitung dengan benar oleh klien. Pemeriksaan fisik merupakan jenis bukti penting
yang dapat digunakan utuk melakukan verifikasi terhadap keberadaan dan
perhitungan persediaan.

5. Penempatan harga dan kompilasi persediaan.


Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji untuk menentuan
apakah klien mengikuti metode persediaan yang sesuai dengan SAK dan konsisten
dengan tahun-tahun sebelumnya. Prosedur yang digunakan auditor untuk melakukan
verifikasi biaya ini disebut pengujian harga. Sebagai tambahan, auditor harus
melakukan pengujian kompilasi persediaan. Yaitu suatu pengujian utuk melakukan
verifikasi apakah perhitungan fisik dilakukan dengan benar, kuantitas dan harga
persediaan dijabarkan dengan benar untuk menghitung saldo buku besar.

D. PENGUJIAN ATAS AKUNTANSI BIAYA PERUSAHAAN


Sistem dan pengendalian atas akuntansi biaya bervariasi di setiap perusahaan.
Lebih bervariasi dibandingkan dengan wilayah audit lainnya, karea jenis persediaan dan
tingkat kemutahiran yang diinginkan manajemen sangat bervariasi. Misalnya, perusahaan
yag memproduksi mesin pertanian dapat memiliki pencatatan akuntansi dan pengendalian
internal yang sangat berbeda dengan produsen baja yang membuat dan memasang lemari
besi pesanan.tentunya perusahaan kecil dengan pemilik yang secara aktif terlibat dalam
proses produksi akan membutuhkan pencatatan yang lebih sederhana dibandingkan
perusahaan besar yang menghasilkan bermacam-macam produk.

Pengendalian Akuntansi Biaya


Pengendalian akuntansi biaya, adalah proses yang mempengaruhi persediaan fisik dan
penelusuran biaya terkait sejak bahan baku dipesan sampai barang selesai diproduksi dan
dipindaahkan kepeyimpanan. Jenis pengendalian ini dipisahkan menjadi 2 (dua) kategori:
- Pengendalian fisik atas bahan baku, barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi.
- Pengendalian atas biaya terkait
Untuk melindungi asset, banyak perusahaan secaraa fisik memisahkan dan membatasi
akses ketempat penyimpanan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi untuk
mengendalikan pergerakan persediaan. Klien dapaat menggunakan dokumen bernomor
urut untuk mengotorisasi pergerakan persediaan agar tidak terjadi penyalahgunaan asset.
Salinan atas dokumen tersebut harus dikirimkan langsung kebagian akuntansi oleh pihak
yang menerbitkan, tanpa melalui personel yang bertanggunng jawab atas pengawasannya.
Contoh dokumen yang efektif untk jenis ini adaalah permintaan bahan baku yang
disetujui untuk dikeluarkan dari ruang penyimpanan.
Pengendalian akuntansi biaya yang efektif lainnya dapat dilakukan dengan menyusun
berkas utama persediaan perpetual yang dilakukan oleh personel yang mewakili
wewenang atau akses asset, dengan alasan sebagai berikut :
 Mereka melakukan pencatatan atas persediaan yang ada, yang digunakan untuk
memulai produksi atau pembelian tambahan bahan baku.
 Mereka mencatat pemakaian bahan baku dan penjualan barang jadi, yang dapat
ditelaah untuk mengetahui tingkat keusangan barang yang pergerakannya lambat.
 Mereka mencatat pertanggungjawaban atas pengamatan terhadap perbedaaan antara
perhitungan fisik dan jumlah yang tertera didaftar perpetual.

Pengujian atas Akuntansi Biaya


Metodologi yang perlu diikuti auditor dalam memutuskan jenis pengujian yang akan
dilaksanakan. Auditor perlu memperhatikan empat aspek dalam akuntansi biaya, yaitu:
1. Pengendalian fisik atas persediaan
2. Dokumen dan pencatatan dalam pemindahan persediaan
3. Berkas utama persediaan perpetual
4. Pencatatan biaya per unit

Pengendalian fisik
Pengujian auditor atas pengendalian fisik bahan baku, barang setengah jadi, dan barang
jadi hanya terbatas pada tindakan pengamatan dan tanya jawab. Diamati apakah gudang
dikunci dan ditangani oleh pegawai yang kompeten. Auditor dapat meminta pengawas
persediaan untuk menjelaskan tugas mereka terkait dengan pengawas persediaan. Jika
auditor menyimpulkan bahwa pengendalian fisik tidak memadai dan persediaan akan
sulit dihitung secara akurat, maka auditor harus memperluas pengamatan ke pengujian
persediaan fisik untuk memastikan bahwa penghitungannya memadai.

Dokumen dan Catatan Pemindahan Persediaan


Perhatian utama auditor dalam hal pemindahan persediaan ialah apakah pemindahan yang
dicatat benar terjadi, pemindahan yang terjadi telah dicatat, jumlah diskripsi dan tanggal
transaksi dicatat dengan tepat. Pertama auditor memahami internal control, kemudian
pengujian melalui pemeriksaan terhadap catatan dan dokumen dilakukan.

Berkas Induk Persediaan Perpetual


Pengujian atas berkas induk persediaan perpetual untuk mengurangi pengujian fisik atau
mengubah saat pelaksanaannya dilakukan dengan pemeriksaan dokumen, yaitu dokumen
untuk verifikasi pembelian bahan yang mendukung pengurangan persediaan bahan dan
peningkatan barang jadi, pengurangan persediaan barang jadi.

Catatan Biaya Per Unit


Pencatatan akuntansi biaya yang memadai harus diintegrasikan dengan catatan produksi
dan catatan akuntansi lain untuk mendapatkan biaya yang akurat untuk semua produk.
Auditor harus memahami internal control, dan pengujian dilakukan sebagai bagian dari
pengujian terhadap perolehan, penjualan dan penggajian. Pengalokasian overhead juga
harus dievaluasi.

E. PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIVE TERHADAP


TRANSAKSI

PROSEDUR ANALITIS KEMUNGKINAN SALAH SAJI


Membandingkan persentase marjin kotor Lebih saji atau kurang saji persediaan dan
dengan tahun sebelumnya HPP
Membandingkan perputaran persediaan Persediaan yang using yang
(HPP/Persediaan Rata-Rata) dengan tahun mempengaruhi persediaan dan HPP
sebelumnya
Lebih saji atau kurang saji persediaan
Membandingkan biaya per unit Lebih saji atau kurang saji biaya per unit,
persediaan dengan tahun sebelumnya yang mempengarhui persediaan dan HPP
Membandingkan nilai persediaan yang Salah saji dalam kompilasi, biaya per unit
ditambahkan dengan tahun sebelumnya atau perkalian, yang mempengaruhi
persediaan dan HPP
Membandingkan biaya manufaktur tahun Salah saji biaya per unit persediaan,
berjalan dengan tahun sebelumnya (biaya terutama tenaga kerja langsung dan
variable harus disesuaikan dengan overhead manufaktur yang mempengaruhi
perubahan volume) HPP
Pengujian subtantif terhadap transaksi Rinci yang mendebit dan mengkredit akun sediaan
dan pengujian pisah batas yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan
dengan akun tersebut.
1. Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen yang
mendukung timbulnya transaksi tersebut.
2. Periksa pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung : bukti kas keluar, faktor
pembelian, laporan penerimaan barang, dan surat order pembelian.
3. Periksa pengkreditan akun sediaan ke dokumen pendukung : faktur penjualan,
laporan pengiriman barang, bukti pemakaian barang gudang, memo debit untuk retur
pembelian.
4. Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan persediaan.
5. Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian dalam minggu terakhir tahun
yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
6. Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya sediaan dalam minggu terakhir
tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.

F. DESAIN DAN PROSEDUR AUDIT OBSERVASI FISIK ATAS PERSEDIAAN


PSA 07 (SA 331) sekarang, mensyaratkan auditor untuk memeriksa efektifitas
metode klien dalam perhitungan persediaan dan mendapatkan keyakinan dari klien atas
kuantitas dan kondisi fisik persediaan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, auditor
harus:
- Hadir pada saat klien menghitung persediaan untuk menentukan saldo akhir tahun.
- Mengamati prosedur perhitungan klien.
- Melakukan tanya jawab kepada klien tentang prosedur perhitungan mereka.
- Melakukan mengujian terpisah saat perhitungan fisik.
Poin penting dalam persyaratan PSA 07adalah adanya perbedaan antara orang yang
melakukan pengamatan atas perhitungan fisik persediaan dan orang yang
bertanggungjawab atas perhitungannya. Klien bertanggungjawab untuk menyusun
prosedur perhitungan fisik akurat atas penyediaan dan membuat pencatatannya. Auditor
bertanggungjawab mengevaluasi dan mengamati prosedur klien termasuk melakukan
pengujian perhitungn persediaan dan mengambil kesimpulan apakah persediaan fisik
sudah memadai.

Pengendalian Atas Perhitungan Fisik


Terlepas dari metode pencatatan persediaan, klien harus melakukan perhitungan fisik
secara periodik atas persediaan, tetapi tidak perlu setiap tahun. Perhitungan fisik dapat
dilakukan mendekati tanggal neraca, tanggal interim, atau berbasis siklus sepanjang
tahun. Dua pendekatan terakhir dapat dilakukan jika terdapat pengendalian internal
memadai atas berkas utama persediaan perpetual.
Auditor perlu memahami pengendalian atas perhitungan fisik persediaan yang dilakukan
klien sebelum perhitungan fisik dilakukan.

Keputusan Audit
Keputusan audit atas pengamatan fisik persediaan sama dengan yang dilakukan pada area
audit lainnya. Keputusan ini mencangkup dengan prosedur audit, penetapan waktu
dilaksanakannya prosedur, penentuan jumlah sampel, dan pemilihan sampel untuk diuji.
Tiga keputusan terakhir akan dibahas berikut ini, dengan membahas prosedur audit yang
memadai untuk itu.

Penetapan waktu
Auditor menutuskan apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir tahun,
terutama dengan dasar akurasi berkas utama persediaan perpetual. Saat klien melakukan
perhitungan interim, yang disetujui auditor bila pengendalian internal efektif, auditor
pada saat itu melakukan pengamatan atas prhitungan persediaan dan menguji transaksi
yang tercatat dalam pencatatan persediaan dari tanggal perhitungan hingga akhir tahun.

Jumlah sampel
Jumlah jenis persediaan yang harus dihitung auditor sering kali sulit ditentukan karena
auditor harus berkonsentrasi untuk mengamati prosedur klien agar memudahkan jumlah
sampel dalam pengamatan fisik dapat diambil dari jumlah total jam yang dihabiskan,
bukan jumlah jenis persediaan yang dihitung.
Pemilihan sampel
Saat auditor melakukan pengamatan atas perhitungan persediaan, mereka harus berhati-
hati dalam :
- Mengamati perhitungan atas jenis persediaan yang signifikan dan sampel dari jenis
persediaan tertentu.
- Melakukan tanya jawab atas jenis yang mungkin usang atau rusak.
- Mendiskusikan dengan manajemen alasan tidak dimasukkannya persediaan tertentu.

Pengujian Atas Pengamatan Fisik


Bagian terpenting dalam pengamatan persediaan adalah menentukan apakah perhitungan
fisik yang dilakukan sesuai dengan intruksi klien. Agar dapat dilakukan secara efektif,
maka auditor perlu hadir pada saat perhitungan dilakukan.
Saat personil yang menghitung tidak menjalankan intruksi, auditor harus menghubungi
penyelia personil tersebut agar menyelesaikan persoalan ini atau memodofikasi prosedur
pengamatan. Misalnya, jika prosedur mengharuskan satu tim menghitung persediaan dan
tim kedua menghitung kembali untuk menguji akurasinya, maka auditor harus
menginformasikan kepada manajemen jika kedua tim ini bekerja bersama-sama.

G. DESAIN DAN MELAKUKAN PENGUJIAN UNTUK PENENTUAN HARGA


JUAL DAN KOMPILASI ATAS PERSEDIAAN
Pengendalian Harga dan Kompilasi
Pengendalian biaya per unit yang terintegrasi dengan produksi memberikan
kepastian bahwa klien menggunakan penetapan biaya yang wajar untuk menilai
persediaan akhir. Pencatatan biaya standar berguna untuk mengevaluasi kewajaran biaya
produksi jika manajemen selalu memperbarui prosedur terkait perubahan dalam produksi
dan biaya.
Untuk mencegah persediaan yang sudah usang dimasukkan dalam perhitungan
atau lebih saji, klien harus melakukan telaah formal dan pelaporan atas persediaan yang
sudah usang, pergerakannya lambat, rusak atau lebih saji, juga lakukan pengendalian
internal atas kompilasi persediaan untuk memastikan penghitungan fisik driringkas
dengan benar dan penetapan harganya sama dengan pencatatan, dijumlahkan dengan
benar, dan dimasukkan dalam berkas utama persediaan perpetual dan akun buku besar
terkait dalam jumlah yang benar.

Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi


Prosedur penetapan harga dan kompilasi bertujuan untuk pisah batas yang
dilakukan sebagai bagian dari penjualan dan akuisisi. Auditor dapat menggunakan
informasi yang diperolah dari klien sebagai kerangka referensi, termasuk deskripsi
masing-masing persediaan, jumlah, harga per unit, dan nilai perluasannya. Adapun tujuan
audit dan pengujian terkait atas penetapan harga dan kompilasi persediaan,

Penilaian Persediaan
Auditor harus memperhatikan tiga hal, Pertama, metodenya harus sesuai dengan
SAK. Kedua, penerapan metode harus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga, biaya
persediaan versus harga pasar harus dioertimbangkan. Dalam verifikasi penetapan harga
persediaan bergantung pada barang yang dibeli atau diproduksi.

Penetapan Harga atas Persediaan yang Dibeli


Dalam penilaian persediaan yang dibeli, auditor harus menetukan apakah klien
menggunakan LIFO, FIFO, rata-rata tertimbang, atau metode penilaian lainnya. Auditor
harus menentukan biaya-biaya yang dimasukkan dalam penilaian suatu jenis persediaan.
Setelah itu, auditor harus berfokus pada persediaan dengan nilai besar dan produk yang
harganya berfluktuasi. Auditor juga harus mendata jenis persediaan untuk diverifikasi
atas penetapan harga dan meminta faktur vendor kepada kliaen, lalu memeriksa faktur
yang memadai untuk memperhitungkan seluruh akun persediaan atas jenis yang diuji,
terutama yang menggunakan metode penilaian FIFO. Terakhir, auditor harus menguji
biaya per unit tercatat dalam pencatatan perpetual ke faktur vendor sebagai bagian dari
pengujian transaksi siklus dan pembayaran.

Penetapan Harga Persediaan yang Diproduksi


Dalam menetapkan harga persediaan yang diproduksi, auditor harus
mempertimbangkan biaya per unit atas bahan baku dan jumlah unit yang diperlukan
dalam memproduksi setiap unit output. Auditor juga harus memeriksa faktur vendor atas
berkas utama persediaan perpetual, lalu memeriksa spesifikasi rancangan, memeriksa
produk yang selesai dibuat, atau menemukan metode sejenis untuk menentukan jumlah
unit yang diperlukan untuk membuat satu unit produk.
Dalam hal tenaga kerja langsung, auditor harus melakukan verifikasi biaya per
jam atas tenaga kerja dan jumlah jam kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit
output. Auditor dapat menetukan jumlah jam kerja untuk memproduksi barang dari
spesifikasi rancangan atau sumber serupa.
Dalam overhead manufaktur, auditor harus mengevaluasi metode yang digunakan
untuk menguji konsistensi dan kewajaran dan menghitung kembali biaya untuk
menentukan apakah biaya overhead sudah benar. Jika klien memiliki pencatatan biaya
standar, maka metode yang tepat untuk menentukan penilaian adalah dengan menalaah
dan menganalisis selisih.

Biaya Perolehan atau Harga Pasar


Dalam menetukan biaya Harga Perolehan Persediaan, auditor harus
mempertimbangkan nilai realisasi bersih yang lebih kecil daripada biaya historis. Lalu,
auditor dapat menguji biaya penggantian dengan memeriksa faktur vendor pada periode
jeda atau faktur terakhir yang jika tidak terdapat pembeliaan persediaan setelah akhir
tahun. Auditor pun harus mempertimbangkan nilai penjualan persediaan dan
kemungkinan dampak fluktuasi harga untuk menemukan nilai realisasi, dimana
kemungkinan keusangan saat mengevaluasi persediaan.

Anda mungkin juga menyukai