Anda di halaman 1dari 3

FM-UAD-PBM-04-16/R1

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TA. 2020/2021


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
MATA KULIAH (SKS) : DASAR IKM PRODI : IKM
DOSEN : MACHFUDZ EKO ARIANTO, KELAS/SEM : A, B, C, E / Satu
SKM., M.Sc
HARI/TANGGAL : JUMAT/22 JANUARI 2021 RUANG :
JAM MULAI/WAKTU : 08.00-09.30 WIB SIFAT UJIAN : Take home
BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM

Nama : Diena Zabilla


NIM : 2000029075
Kelas : IKM B

A. Petunjuk Pengerjaan :
1. Tulislah Nama, NIM, dan Kelas pada lembar jawab/soal anda, kiat sukses dalam poin ini adalah
anda harus ingat betul nama, NIM dan kelas anda sendiri, jangan tanya ke yang lain.
2. Berdoa sebelum mengerjakan, karena ini ujian So.. yang dibaca adalah doa sebelum ujian, bukan
doa sebelum makan, apa lagi doa sebelum tidur.
3. Segala bentuk kecurangan ditulis dalam berita acara, dan mendapat nilai nol (E) jika ketahuan,
tapi percayalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu, baik secara terang-terangan maupun
tersembunyi
4. Diperbolehkan membuka Buku, jurnal, dan referensi lainnya yang dapat dipercaya (kredibel),
bukan seperti omongannya yang tidak dapat dipercaya.
5. Dikerjakan di lembar jawab/soal milik sendiri, bukan milik orang lain.
Hasil ujian dikumpulkan ke PJ Kelas (tapi ingat PJ kelas jangan curang ya, pemimpin harus
amanah), dengan format (NIM_NAMA_KELAS), kemudian PJ kelas kirim secara kolektif via email
ke Machfudz.eko@gmail.com
6. Hari/tanggal dan waktu pengumpulan yaitu direntang waktu yang tertera di kolom atas
“HARI/TANGGAL, JAM MULAI/WAKTU” silahkan dilihat, jangan telat yah.
7. Kerjakanlah dengan senang hati, bahagia, gembira dan tidak tertekan
8. Saya menghargai setiap proses yang anda lakukan, anda semua TERBAIK.

B. SOAL
1. Jelaskan secara komprehensif apa yang menjadi faktor penyebab rendahnya kepatuhan
masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan (Mencuci tangan pakai sabun, memakai masker
dan menjaga jarak)! (nilai 0-50)
Jawab :
Menurut saya persepsi bahwa seseorang yang merasa dirinya rentan dan beresiko tertular, namun
ada yang merasa bahwa penyakit ini ringan dan tidak begitu serius bila terkena.Ini tergantung
persepsi akan keseriusan penyakit ini. Misal ada yang menganggap covid ini dianggap tidak serius,
tidak parah kalau terkena. Jika ada yang menganggap serius maka mereka akan menimbang protokol
kesehatan,edukasi sangat diperlukan untuk mengubah persepsi warga masyarakat untuk bisa
mematuhi protokol kesehatan. Meyakinkan bahwa menggunakan masker dan selalu cuci tangan
untuk melindungi mereka dari paparan dan berisiko tertular sangatlah penting.Kurang tegasnya
proses hukum di Indonesia juga menjadi dampak kenapa masyarakat tidak mematuhi protokol
kesehatan.
FM-UAD-PBM-04-16/R1

2. Puskesmas wajib menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat esensial, coba jabarkan


mengapa program esensial tersebut diwajibkan? (nilai 0-50)
Jawab :
Upaya kesehatan masyarakat esensial tersebut wajib diselenggarakan oleh setiap
Puskesmas untuk mendukung standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang
Kesehatan,Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya kesehatan
Masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/bersifat
Ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan,disesuaikan dengan prioritas pelayanan,
Disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,kekhususan wilayah kerja dan potensi
Sumber daya yang tersedia di masing masing puskesmas
UKM esensial ini terdiri dari :
A. Pelayanan promosi kesehatan
Tujuannya adalah menciptakan kondisi masyarakat yang sehat, baik di tingkat individu, kelompok,
hingga komunitas. Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI mendeskripsikan promosi kesehatan
sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan faktor-faktor
B. Pelayanan kesehatan lingkungan
sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat,bahwa Puskesmas berperan penting dalam
pelayanan kesling melalui upaya preventif, promotif dan kuratif secara berkesinambungan
Pelayanan kesling di Puskesmas merupakan pelayanan penting bagi standar pelayanan minimal
kabupaten/kota dan indikator pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan ke masyarakat
C. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
Posyandu (pos pelayanan terpadu) merupakan upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat
Indonesia dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan anak. Tujuan utama posyandu adalah
mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan, atau setelahnya
melalui pemberdayaan masyarakat.Berbeda dengan puskesmas yang memberikan pelayanan setiap
hari, posyandu hanya melayani setidaknya 1 kali dalam sebulan. Lokasi posyandu umumnya mudah
dijangkau masyarakat, mulai dari lingkungan desa atau kelurahan hingga RT dan RW.
D. Pelayanan gizi
Permasalahan gizi berkaitan dengan kesehatan di Indonesia saat ini makin kompleks. Kondisi gizi
buruk merupakan salah satu dari sekian banyak contoh permasalahan kesehatan akibat kurangnya
asupan gizi. Disisi lain, juga muncul permasalahan gizi lebih/ obesitas yang juga memiliki risiko
terjadinya penyakit degeneratif. Kedua permasalahan ini biasa disebut dengan masalah gizi ganda
(double burden). Permasalahan lainnya tak hanya tentang gizi ganda, masalah pola makan yang tak
sehat seperti konsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat yang dapat memicu munculnya
penyakit seperti jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, kanker dan lain-lain, turut menjadi
tugas besar untuk dipikirkan solusinya.Dengan adanya berbagai situasi yang telah digambarkan
tersebut, maka dari itu tak heran jika kini tenaga ahli gizi di Indonesia sudah menjadi kebutuhan
masyarakat dan menyebar di berbagai fasilitas pelayanan gizi seperti rumah sakit, puskesmas, klinik
kesehatan, layanan katering, hingga pusat kebugaran.
E. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
Jenis pelayanan pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah yang wajib diberikan oleh
pemerintah daerah kepada masyarakatnya ditetapkan berdasarkan hasil analisis dan diskusi data
epidemiologi penyakit jantung dan pembuluh darah.Supaya di negeri kita menghasilkan orang2 yang
sehat
F. Surveilans dan sentinel SKDR
>Mengenali kasus tertutup (klaster) tertentu.
>Menilai dampak program kesehatan masyarakat dan menilai pola permasalahan. kesehatan
masyarakat
>Mengukur faktor faktor risiko/penyebab penyakit.Memantau efektivitas dan mengevaluasi dampak
program pencegahan serta mengontrol pengukuran

Diverifikasi oleh: Disusun oleh:


FM-UAD-PBM-04-16/R1

Ketua program studi Penanggung jawab keilmuan Dosen Pengampu

Muhammad Syamsu Hidayat, Muhammad Syamsu Hidayat,


Machfudz Eko Arianto, SKM.,MSC
SE.,M.Sc.,Ph.D SE.,M.Sc.,Ph.D

Anda mungkin juga menyukai