Dosen Pengampu :
Dr. Tri Wahyu Agustina S.P., M.Pd,
Hj. Asriyanti Mas’ud, M.Pd
Disusun oleh:
Rifa Nur Afifah 1192060081
Sephia Putri Mulyadi 1192060093
Sovi Varihah 1192060101
Tiara Nurul Arifiah 1192060111
Pendidikan Biologi 3C
A. Landasan Teori
Kecambah adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru saja berkembang dari tahap
embrionik di dalam biji. Kecambah terjadi karena adanya perkembangan pada tumbuhan.
Perkembangan adalah proses perubahan yang menyertai pertumbuhan menuju tingkat
pematangan atau kedewasaan makhluk hidup (Wigati dkk, 2018:4). Tahap perkembangan yang
berlangsung disebut perkecambahan. Perkecambahan atau germination merupakan proses
metabolism biji hingga dapat menghasilkan pertumbuhan dari komponen kecambah.
Kecambah memiliki bagian utama yang disebut dengan embrio. Embrio adalah suatu tanaman
baru yang terjadi dari bersatunya sel gamet jantan dengan sel gamet betina pada suatu proses
pembuahan. Embrio tersebut meliputi radikula, epikotil, hipokotil, dan katiledon.
Dalam tahapan ini, embrrio pada biji yang semula berada pada keadaan dormansi akan
mengalami perubahan fisiologis sehingga terjadilah perkecambahan. Dormansi merupakan
suatu mekanisme untuk mempertahankan diri terhadap suhu yang sangat rendah (membeku)
pada musim dingin, atau kekeringan di musim panas yang merupakan bagian penting dalam
peijalanan hidup tumbuhan tersebut (Fauziah, 2012:155). Dengan demikian, dormansi
merupakan suatu reaksi atas keadaan fisik atau lingkungan tertentu.
Ketika berada pada tahap perkecambahan, biji tumbuhan akan memiliki kandungan air
yang banyak karena biji menyerap air yang ada di lingkungannya. Masuknya air ke dalam biji
melalui proses imbibisi. Air akan masuk ke dalam biji dan memacu embrio yang ada dalam biji
untuk melepaskan hormon giberalin yang mendorong pelepasan enzim pada katiledon untuk
menghidrolisis cadangan makanan menjadi molekul-molekul sederhana. Molekul-molekul ini
selanjutnya akan diangkut menuju lokasi pertumbuhan pada embrio. Menurut Setiowati
(2007:5), gejala awal dari perkecambahan biasanya terlihat dari perkembangan radikula yang
menyebabkan kulit biji robek dan kecambah mulai tumbuh. Radikula adalah calon akar primer
dan merupakan bagian dari hipokotil. Proses perkecambahan terjadi karena sel-sel embrional
memiliki kemampuan membelah dan bertambah banyak. Kemampuan tersebut mengakibatkan
biji tumbuh menjadi kecambah. Pertumbuhan pada kecambah akan terus berlanjut terutama
pada bagian ujung batang dan akar. Pertumbuhan ini dapat berlangsung jika persediaan
makanan cukup untuk tumbuh. Apabila persediaan tersebut telah habis, maka kecambah akan
mengambil air dan mineral dari tanah. Selain itu, tumbuhan akan memperoleh makanannya
dari senyawa CO2 yang ada di sekitarnya. Bahan-bahan tersebut kemudian diolah melalui
proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan yang dibutuhkan oleh sel-sel penyusun
kecambah agar tumbuh dan berkembang. (Karmana, 2008:7)
Berdasarkan letak katiledon pada masa perkecambahan, terdapat dua tipe perkecambahan,
yaitu perkecambahan epigeal dan perkecambahan hipogeal.
1. Perkecambahan Epigeal
2. Perkecambahan Hipogeal
Jika syarat-syarat itu tidak terpenuhi, biji tinggal biji, tumbuhan baru yang ada
didalamnya (lembaga), berada dalm keadaan tidur (latent). Dalam keadaan ini lembaga
tetap hidup kadang-kadang sampai bertahun-tahun tanpa kehilangan daya tumbuhnya,
artinya jika kemudian memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk perkecambahanya
juga lalu dapat bekecambah. (Tjitrosoepomo, 2007:252)
C. Langkah Kerja
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada saat Praktikum
Kecambahkan biji jagung dan Kacang Hijau selama 7 hari (5 buah biji)
Berilah keterangan bagian-bagian dari kecambah dan biji di samping gambar yang
telah dibuat
D. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Morfologi Perkecambahan Jagung (Zea mays) dan Kacang Hijau (Vigna radiata)
No Gambar Literatur Gambar Tangan Keterangan
1 Nama Indonesia: Jagung
Nama Daerah : Jagong
Nama Ilmiah :Zea mays
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays
Sumber:
http://garisanku.blogspot.com/2015/10/kedalaman-tanam.html
Sumber:
Diakses Kamis, 5 November 2020 Pukul 10:59
Milind, P and Isha D. 2013. Zea maize;
A Modern Craze. Journal of Pharmacy.
4(6): 39-43
2 Nama Indonesia: Kacang Hijau
Nama Daerah : Kacang Hejo
Nama Ilmiah : Vigna radiata
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus :Vigna
Spesies : Vigna radiata
Sumber:
Hasanah, Fikriyah, dkk. 2018.
Sumber: Pengaruh Intensitas Spektrum Cahaya
https://hikmah-di.blogspot.com/2013/09/bab-i-pertumbuhan-
Warna Merah dan Hijau Terhadap
dan-perkembangan.html
diakses Jum’at, 6 November 2020 Pukul 7.30 Perkecambahan dan Fotosintesis
Kacang Hijau. Jurnal Ilmiah Penelitian
dan Pembelajaran. 4(2): 25-30
E. Pembahasan
Dari hasil pengangamatan perkecambahan yang kami lakukan pada 2 jenis tumbuhan,
yakni kacang hijau (Vigna radiata) dan jagung (Zea mays), terdapat perbedaan organ vegetatif
pada masing-masing biji. Dimana pada kacang hijau dalam tipe bijinyapun sudah berbeda
dengan biji jagung. Pada biji kacang hijau merupakan biji berkeping dua/dikotil. Hal ini seperti
yang dikatakan Aditya (2010: 5), bahwa kacang hijau termasuk kedalam golongan
Leguminoceae yang merupakan tanaman dikotil (memiliki dua keping biji) yang kaya zat gizi
sebagai cadangan makanan bagi lembaga (embrio) selama germinasi (proses perkecambahan).
Sedangkan biji jagung termasuk kedalam tipe biji berkeping satu/ monokotil. Seperti yang
dikatakan Saripurna (2019: 83), jagung adalah termasuk tanaman monokotil (tumbuhan berbiji
tunggal) sehingga perakarannya pun tergolong akar serabut yang kedalamannya dapat
mencapai 8 meter, meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 meter.
Struktur biji tumbuhan antara dikotil dan monokotilpun berbeda. Dimana pada biji
tumbuhan monokotil, yakni jagung terdiri atas koleoptil, plumula, radikula, koleoriza, dan
endosperma. Selain itu terlihat perbedaan warna yang membedakan antara embrio, endosperm,
dan epicarp biji jagung, ketika biji jagung dibelah.
Berbeda dengan struktur biji dikotil dari biji kacang hijau. Pada biji kacang hijau,struktur
bijinya memiliki bentuk hilum yang lonjong, lokasi ditepi dan posisinya menjorok. Bagian-
bagian biji yang dimiliki oleh kacang hijau tidak sekompleks biji kacang hijau. Seperti yang
dikatakan Kartasapoetra (2003), bahwa biji kacang hijau memiliki komponen biji yang terdiri
dari katiledon, plumula, radikuka, epokotil, hipokotil, akar primer, akar sekunder, dan daun
pertama. Pada biji kacang hijau, terlihat jelas struktur-struktur yang akan mengalami
perkecambahan, seperti plumula yang akan menjadi bakal daun serta radikula yang menjadi
bakal akar, yang paling luas bentuknya adalah kotiledon. Secara rinci bagian-bagian dari biji
kacang hijau adalah spermodermis (testa: kulit benih), kotiledon (daun lembaga), plumula
(pucuk lembaga), radikula (akar Lembaga), hipokotil dan epikotil. (Unzilla, 2017:3)
Pada biji jagung dan biji kacang hijau ada perbedaan yang paling bisa dibedakan, yakni
antara kotiledon yang dimiliki biji kacang hijau dengan kotiledon biji jagung. Kotiledon pada
biji kacang hijau berfungsi sebagai tempat cadangan makanan, sedangkan pada jagung
kotiledon berfungsi sebagai penyerap makanan dan endospermlah yang menjadi tempat
penyimpanan cadangan makanan. Seperti yang dikatakan Kamil (1979), pada tanaman jagung
endosperma merupakan bagian ynag terbesar dan didefinisikan sebagai suatu jaringan
penyimpanan cadangan makanan.
Dari biji jagung yang merupakan tipe monokotil dan dikotil, maka kita dapat melihat
juga tipe perkecambahan pada biji itu termasuk epigeal atau hipogeal. Pada perkecambahan
kacang hijau yang kami lakukan, terlihat bahwa kotiledon dapat terangkat dari permukaan
kapas ke atas dan mengeluarkan plumula yang ada ditengah kotiledon. Kotiledon semakin
terangkat karena adanya dorongan hipokotil. Bagian hipokotil dan epikotil akan memanjang.
Dibagian atas epikotil daun lembaga atau daun pertama akan terbuka. Semakin memanjang
bagian epikotil dan hipokotil, bagian kotiledon akan semakin mengkerut karena cadangan
makanan yang ada di dalamnya telah habis. Seperti yang disampaikan oleh Iriwanto (2015 :
1014) bahwa epigeal yaitu perkecambahan dengan kotiledon terangkat ke atas tanah dengan
memanjangkan hipokotil.
Sedangkan pada perkecambahan jagung, bagian kotiledon tidak terangkat dan tetap ada
dipermukaan kapas, hanya saja bagian radikula menonjol dan menembut kulit biji hingga
akhirnya dapat terlihat bagian radikula dan hipokotil. Pada bagian atas biji jagung, sekitar dekat
radikula munculah bagian yang nantinya akan menjadi bakal batang yang diawali dengan
koleoptil yang semakin tumbuh menjadi daun lembaga. Hal ini sesuai dengan Iriwanto (2015
: 1014), bahwa pada perkecambahan tipe hipogeal dimana kotiledon tidak membesar sehingga
kotiledon tetap dibawah tanah selama perkecambahan.
4. Dari pengamatan yang Anda lakukan, bagaimana sistem perakaran pada semua jenis
perkecambahan?
jawaban
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan, terdapat dua jenis system perakaran, yakni
akar tunggang dan akar serabut. Pada perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata)
sistem perakaran yang dimilikinya adalah akat tunggang. Akar tunggang adalah akar
pokok yang berasal dari akar lembaga dan biasanya terdapat pada tumbuhan biji dikotil
dan tumbuhan Gymnospermae. Sedangkan pada perkecambahan jagung (Zea mays)
terdapat sistem perakaran serabut. Akar serabut adalah akar yang keluar dari pangkal
batang an tidak memiliki perbedaan dengan akar lembaganya.
6. Apakah epikotil dan hipokotil pada semua kecambah itu menunjukkan kesamaan atau
perbedaan? Jelaskan!
Jawaban
Iya, pada semua kecambah epikotil dan hipokotil memiliki kesamaan. Dimana
keduanya merupakan struktur awal pertumbuhan tanaman dan berfungsi sebagai
pemanjangan. Perbedaanya pada epikotil merupakan bagian sumbu embrionik yang
terletak di atas kotiledon dan plumula yang nantinya akan membentuk apeks pucuk dan
daun primer di atas permukaan tanah. Sedangkan hipokotil melakukan pemanjangan
membentuk system akar primer. Hipokotil akan disambung oleh radikula yang
selanjutkan akan tumbuh lagi akar-akar sekunder.
G. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada
perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata) dan jagung (Zea mays), bahwa
perkecambahan merupakan tahapan awal pertumbuhan tanmanan. Perkecambahan
merupakan proses pertumbuhan embrio dan bagian-bagian lainnya pada biji yang
mempunyai kemampuan untuk tumbuh menjadi tumbuhan baru yang sempurna. Pada
perkecambahan yang kami amati, keduanya memiliki organ vegetatifnya tersendiri
dengan fungsi yang memang mereka butuhkan dalam proses perkecambahan hingga
menjadi tumbuhan sejati. Selain itu, terdapat perbadaan tipe perkecambahan. Pada
kacang hijau memiliki tipe perkecambahan epigeal dan pada jagung memiliki tipe
perkecambahan hypogeal.
DAFTAR PUSTAKA
Darjat Saripurna, A. C. (2019). Pemanggang Jagung Semi Otomatis Berbasis Mikrokontroler
Menggunakan Metode PWM (Pulse. Sains dan Komputer, 18(1), 82-86.
Fauziah, H. (2012). Fisiologi tumbuhan. Medan: Unimed Press.
Hasanah, F. d. (2018). Pengaruh Intensitas Spektrum Cahaya Warna Merah dan Hijau. Jurnal
Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran, 4(2), 25-30.
Ika, U. I. (2011). Struktur benih dan tipe perkecambahan. Malang: Jurusan
AgroteknologiFfakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
Karmana, O. (2008). Cerdas Belajar Biologi. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Maulana, A. I. (2010). PENGARUH EKSTRAK TAUGE (Phaseolus radiatus) TERHADAP
KERUSAKAN SEL. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Milind, P. a. (2013). Zea maize; A Modern Craze. Journal of Pharmacy, 4(6), 39-43.
Omegawati, W. H. (2018). Biologi. Klaten: PT Intan Pariwara.
Setiowati, T. (2007). Biologi Interaktif. Jakarta: Azka Press.
Tjitrosoepomo, G. (2007). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Unknown. (2015, Oktober 15). Kedalaman Tanam. Retrieved from Garisanku:
http://garisanku.blogspot.com/2015/10/kedalaman-tanam.html
Uripudin. (2013, September 1). Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan. Retrieved from
BAB I pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup: https://hikmah-
di.blogspot.com/2013/09/bab-i-pertumbuhan-dan-perkembangan.html
BAGIAN-BAGIAN DAUN
Judul Praktikum : Bagian-bagian Daun
Tujuan Praktikum :
A. Landasan Teori
Daun adalah organ fotosintesis utama pada sebagian besar tumbuhan,meskipun batang
yang berwarna hijau juga melakukan fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi
tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof
obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi
energi kimia. (Latifa, 2015: 668) Bentuk daun sangat bervariasi namun pada umunya terdiri
dari suatu helai daun (blade) yang pipih dan tangkai daun yang disebut petiola yang
menyambungkan daun dengan buku batang. Daun tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda
dalam hal susunan tulang daun utamanya sebagian besar monokotil memiliki tulang daun
utama paralel yang menjalar sepanjang helai daun sebaliknya, daun tumbuhan dikotil
umumnya memiliki banyak percabangan pada tulang daun utama karena morfologi daun sangat
bervariasi diantara spesies tumbuhan,para ahli taksonomi tumbuhan mengunakan ciri ciri
seperti bentuk daun,pengaturan spesial daun pada batang, dan pola tulang daun untuk
membantu mengidentifikasi dan mengklasifikasi tumbuhan.(Campbell, 2008:298 )
Menurut Tjitroepomo ada beberapa sifat-sifat daun yang perlu mendapat perhatian kita
ialah:
Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar maka daun dibedakan empat golongan,
yaitu dengan daun:
• Pangkal daunnya tidak bertoreh. Dalam golongan ini didapati bentuk-bentuk daun
seperti bangun bulat telur (ovatus), bangun segitiga (triangularis), bangun delta
(deltoideus), dan bangun belah ketupat (rhomboideus).
• Pangkal daun bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini termasuk bentuk-bentuk
daun seperti bangun jantung (cordatus), bangun ginjal atau kerinjal (reniformis),
bangun anak panah (sagitattus), bangun tombak (hastatus), dan bangun bertelinga
(auriculatus) (Tjitroepomo, 2016:23-25).
4) Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebarnya
Dalam golongan ini termasuk dalam daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit, atau lebarnya
jauh berbeda jika dibandingkan dengan panjang daunnya. Pada umumnya bentuk daun yang
dari pangkal ke ujung sama lebarnya adalah bangun garis (linearis), bangun pita (ligulatus),
bangun pedang (ensiformis), bangun paku atau dabus (subulatus) dan bangun jarum (acerosus)
(Tjitroepomo, 2005:22-25).
2. Ujung Daun
Ujung daun merupakan puncak daun, dimana letaknya paling jauh dari tangkai daun. Ujung
daun memiliki bentuk yang beraneka ragam, antara lain: (Rosanti, 2013).
1) Runcing (acutus). Ujung daun mengecil dan menyempit di kiri dan kanan secara
bertahap dan membentuk sudut kurang dari 90 .Meruncing (acuminatus). Hampir mirip
dengan ujung runcing, namun titik pertemuan tidak menyempit secara bertahap, tetapi
memilki jarak yang cukup tinggi pada akhir bagian ujung tersebut.
2) Tumpul (obtusus). Bila tulang daun yang berjarak jauh tiba-tiba menyempit lalu
membentuk sudut lebih besar dari 90 , maka ujung daun tersebut dikatakan tumpul.
3) Membulat (rotundatus). Ujung daun tidak membentuk sudut sama sekali.
4) Rompang (truncatus) ujung daun seperti garis.
5) Terbelah (retusus). Ujung daun memperlihatkan suatu lekukan.
6) Berduri (mucronatus), ujung daun ditutup oleh duri.
Tulang-tulang daun adalah bagian daun yang berfungsi untuk memberi kekuatan pada
daun atau sebagai penguat dan jalan untuk pengangkutan zat-zat. Menurut besar kecilnya
tulang-tulang daun dibedakan dalam tiga macam, yaitu ibu tulang daun (costa), tulang-tulang
cabang (nervus lateralis), dan urat-urat daun (vena). Berdasarkan arah tulang-tulang cabang
yang besar pada helaian daun dapat dibedakan beberapa macam susunan tulangnya dapat
dibedakan atas empat golongan, yaitu daun-daun yang bertulang menyirip (penninervis),
bertulang menjari (palminervis) dan bertulang sejajar (rectinervis) (Tjitroepomo, 2005:35).
Kedua tepi daun di kanan kiri pangkal dapat bertemu dan berdekatan satu sama lain , oleh sebab
itu pangkal daun dibedakan dalam :
1) Yang tepi daunnya di bagian itu tidak pernah bertemu, tetapi terpisah oleh pangkal ibu
tulang/ujung tangkai daun. Dalam keadaan demikia pangkal daun dapat dibedakan
menjadi:
a. Runcing
b. Meruncing
c. Tumpul
d. Membulat
e. Rompang atau rata
f. Berlekuk
(Tjitroepomo, 2005:32)
Daging daun (intervenium) adalah bagian daun yang terdapat diantara tulang-tulang
daun dan urat-urat daun. Dibagian ini zat-zat yang diambil dari luar tubuh menjadi zat-zat yang
sesuai dengan keperluan kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun tergantung tebal
tipisnya daging daunnya. Oleh karena itu daging daun dapat bersifat seperti selaput
(membranceus), seperti kertas (papyraceus) atau (chartaceus), seperti perkamen
(perkamenteus), seperti kulit belulang (coriaceus), dan berdaging (carnoss) (Tjitroepomo,
2005:47).
7. Warna Daun
Secara umum kita ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun tidak jarang kita jumpai
daun yang warnanya tidak hijau. Selain itu warna hijau pada daun dapat memperlihatkan
banyak variasi atau nuansa, misalnya merah, hijau bercampur atau tertutup warna merah, atau
hijau keku Banyaknya jumlah daun maka makin banyak jumlah stomata sehingga makin besar
transpirasinya, transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap air
dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata, banyaknya jumlah stomata maka
tanaman mampu menyerap CO2 dan menghasilkan O2. Distribusi stomata sangat berhubungan
dengan kecepatandan intensitas transpirasi pada daun, yaitu misalnya letak satu sama lain
dengan jarak tertentu dalam batas tertentu, maka makin banyak porinya makin cepat
penguapan. Jika lubang-lubang itu terlalu berdekatan, maka penguapan dari lubang yang satu
akan menghambat penguapan lubang dekatnya (Hariyanti, 2010:290).
C. Langkah Kerja
Amati bagian-bagian daun pada 4 sampel daunyang telah disediakan ( daun pepaya, daun
pisang, daun lidah mertua, dan daun jagung
Gambar dan warnai sampel daun sesuai dengan yang aslinya. Beri keterangan bagian-bagian
daun di samping gambar
Buatlah tabel bagian-bagian daun dan isilah sesuai dengan hasil pengamatan
D. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1 Morfologi Daun dan Bagian-Bagian Daun
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Sumber :
Kelas : Liliopsida
https://morfologi-tumbuhan-praktikum.com
Ordo : Zingiberales
diakses Jum’at 6 November pukul 14.00
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca L
Sumber :
http://Plantamor.com Diakses Jum’at, 6
November 2020 Pukul 14.50
2. Nama Indonesia : Daun Lidah Mertua
Nama Daerah : Lidah Mertua
Nama ilmiah : Senseviera trifasciata
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Lilliales
Sumber:
https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-
tanaman-lidah-mertua/
Diakses Pada pukul 15.20 6 November 2020
3. Nama Indonesia : Pepaya
Nama Daerah : Gedang
Nama Ilmiah : Carica papaya
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Vlolalles
Sumber:
Famili : Caricareae
http://kuliner.ilmci.com/resep/2015/05/manfaat-
Genus : Carica
daun-pepaya.aspx
Spesies : Carica papaya
diakses Jum’at 6 November 2020 Pukul 19.06
Sumber :
http://Plantamor.com
Diakes pada Jum’at, 6 November 2020 pukul 15.48
4. Nama Indonesia : Jagung
Nama Daerah : Jagong
Nama Ilmiah : Zea mays
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Sumber:
https://awaytogarden.com/new-corn-bred- Famili : Poaceae
organic-farms-gardens-tells-bigger-story/
diakses Jum’at, 6 November 2020 Pukul 6.30 Genus : Oryza
Spesies : Zea mays
Sumber : http://Plantamor.com
F. Pertanyaan
Pertanyaan :
G. Kesimpulan
Daun merupakan suatu tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan
mempunyai sejumlah besar daun. Bagian bagian daun yang lengkap mempunyai upih
daun, tangkai daun, dan helaian daun. Daun memiliki sifat-sifat daun dapat dipakai
sebagai petunjuk untuk mengenal suatu jenis tumbuhan. Adapun sifat-sifat daun yang
harus diperhatikan adalah ujung daun,pangkal daun,susunan tulang daun,tepi daun,daging
daun dan sifat-sifat lain lagi. Daun berfungsi sebagai pengambilan zat-zat makanan,
pengolahan zat-zat makanan,penguapan air, pernapasan, dan menangkap cahaya waktu
fotosintesis.
DAFTAR PUSTAKA
Haryanti, S. 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies
Tanaman Dikotil dan Monokotil. Jurnal Buletin Anatomi dan Fisiologi. 18(2)
University Press.
Elly Hikmah, Mulyawan, Ronny , dan Ismuhajaroh, Bakti Nur. 2019. Berdasarkan Morfologi
22
A. Landasan Teori
Pada dasarnya didalam suatu tumbuhan hanya terdapat tiga bagian saja yaitu dun,
batang dn akar. Dan yang lainnya hanyalah bakal dari ketiga itu yang akan bertumbuh
membesar. Daun adalah bagian dari tumbuhan yang sangan penting, karena organ ini
bagian terbanyak pada tumbuhan dan dari daun tumbuhan dapat berfotosintesis. Daun,
umumnya melekat pada dahan atau batang, tempat melekatnya daun biasanya disebut
dengan buku/nodus.
Daun biasanya tidak berumur panjang sehingga pada saat waktunya sudah habis
daun akan gugur, dari masa tumbuhnya daun umunya daun muda berwarna hijau
muda, daun tua berwarna hijau tua dan saat menuju gugur daun berwarna kuning.
Tetapi ada juga daun tua berwarna kuning atau merah seperti pada tumbuhan puring.
(Marina silahi, 2016:29)
Daun memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagaipenyimpan cadangan
makanan, pengambil dan pengolah zat maanan, penguapan uga pernafasan.
Apabila dilihat dari susunannya daun dikelompoka kedalam dua kelompok yaitu
daun lengkap dan tidak lengkap. Pada daun lengkap terdapat:
1. Pelepah daun
Tida semua tumbuhan terdapat pelepah daun, pelepah daun kebanyakan
dijumpai pada tumbuhan berbiji tunggal. Pelepah daun ini berfungsi sebgai pelindung
kuncup dan penguat batang
2. Tangkai daun
Tangkai daun biasanya berbentuk silinder dan menebal pada akarnya, bulat
merongga, pipih melebar dan setengah lingkaran. Fungsi dari tangkai daun yaitu
mendukung dan menempatkan posisi helaian agar dapat terdedah oleh sinar matahari,
serta menyalurkan zat hara dari akar menuju daun dan menyalurkan zat hasil asimilasi
dari daun menuju ke bagian lain tubuh tumbuhan.
3. Helaian daun
Bagian ini merupakan karakteristik sebuah daun. Karakteristik helaian daun
akan dianggap karakteristik daun secara keseluruhan, sehingga dalam menentukan
bangun daun, bagian yang diamati adalah helaian daun seutuhnya tanapa
memperhatikan apakah bangun daun memiliki lekuk atau toreh. Bangun daun tidak
terpengaruh oleh lekuk/toreh pada helaian daun. Contoh daun singkong digolongkan
memiliki daun bangun bulat, meskipun terdapat toreh/lekuk berbagi pada daun
tersebut. (Neni hasnunidah,2019).
Adapun pada daun tidak lengkap, biasanya hanya memiliki tangkai dan
helaian daun saja, atau hanya memiliki helaian daun lalu setelah dewasa helaian
tersebut akan menempel pada batang, atau hanya memiliki tangkai saja, dikarenakan
tangkainya berbentuk pipih sehingga terlihat seperti helaian daun.
Berdasarkan bagian helaian daun dari yang terlebar, terdapat empak bangunan
daun yaitu:
1. Bagian terlebar berada pada tengah tengah heaian daun
Daun seperti ini memiliki kemungkinan bentuk bulat, perisai, jorong,
memanjang, lanset, seperti pada daun kemboja
2. Bagian terlebar berada pada bawah tengah-tengah daun.
Daun seperti ini biasanya berbentuk bulat telor, segi tiga, delta, atau belah ketupat
seperti daun bengkuang
3. Bagian yang terlebar di atas tengah helaian daun.
Jenis tumbuhan yang memiliki bangun daun dengan bagaian terlebar di atas
tengah helaian daun dikelompokkan sebagai berikut.
a) Bola telur sungsang
b) Jantung sungsang
c) Segitiga terbalik
d) Sudip seperti pada daun tapak lima
4. Tidak ada bagian yang terlebar
Bagian ini daun memiliki bentuk Garis Pita Pedang Paku Jarum atau acerosu,,
misalnya daun pinus.
C. Langkah Kerja
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Sumber Kelas: Magnoliopsida
:https://m.dekoruma.com/artikel/65 Ordo : Cargophyllales
516/cara-menanam-bunga-kertas
Diakses :Sabtu, 7 November 2020 Famili : Nytaginaceae
Pukul 10.02 Genus : Bougainvillea
Spesies : Bougainvillea spectabilis
Modifikasi daun : Braktea
Sumber :
Anggita, Devi. 2018. Skiring Fotokimia dan uji
tokasilitas dari ekstrak bunga kertas. Jurnal Saintek.
Vol.11(2): 21
2 Nama Indonesia : kaktus
Nama daerah : Kaktus
Nama ilmiah : Mimmaillaria xantina
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Sumber :
https://images.app.goo.gl/2fNirkTtYMAh Divisi : Spermatophyta
MGCG9
Kelas : Dicotiledonae
Diakses Sabtu, 7 November 2020
pukul 10.05 Ordo : Cactales
Famili : Cactaceae
Genus : Mammillaria
Spesies : Mimmaillaria xantina
Modifikasi Daun : Spinap phyllogenum
Sumber :
https://en.m.wikipwdia.org/mimmaillaria_mathilde
diakses Minggu, 8 November 2020 pukul 05.35
3 Nama Indonesia: Bawang Merah
Nama Daerah: Bawang Beureum (Jawa Barat)
Nama Ilmiah : Allium cepa var aggregatum
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Sumber
Divisi : Magnoliophyta
:https://www.hipwee.com/tips/cara-
menanam-bawang-merah/amp/ Kelas: Liliopsida
Diakses Sabtu, 7 November 2020
Ordo : Asparagales
Pukul 10.13
Famili : Alliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa var aggregatum
Modifikasi Daun: Bulbus squamosus
Sumber :
Anang, Firmansyah, Muhammad. 2015. Uji
Adaptasi bawang merah di lahan gambut pada saat
musim hujan dikalimantan tengah. Jurnal
Holtikultura. Vol. 24(2): 14.
Nama Indonesia: Cocor Bebek
Nama Daerah: Buntiris
Nama Ilmiah : Bryophyllum calycinum
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sumber : Ordo : Saxifragales
https://images.app.goo.gl/9rFvc6N Famili : Crassulaceae
NGGFanFGp7
Diakses Sabtu, 7 November 2020 Genus :Bryophyllum
Pukul 10.20 Spesies : Bryophyllum calycinum
Modifikasi Daun: Tunas adventif
Sumber :
Hidayat. 2014. Uji sensitivitas ekstrak
E. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami mnggunakan empat tanaman sebagai bahan pengujian
yaitu bunga kertas, kaktus, bawang merah, dan cocor bebek, pada dasarnya daun adalah
organ penting dalam tumbuhan karena daun adalah unsur hara, dari daun tumbuhan dapat
melakukan fotosintesis. Namun daun juga dapat bermodifikasi seperti pada kaktus daun
dapat bermodifikasi menjadi duri dan mengakibatkan kehilangan fungsinya sebagai
fotosintetik (Abdurahman,2008:36) Selain menjadi duri, daun juga bermodifikasi sebagai
modifikasi umbi lapis. Pada umbi bawang merah, daur keluar dari permukaan tanah
halayaknya batang. Pada bawang merah lapisan lapisan pada umbi bawang adalah daun
yang menebal, lunak, dan berdagimg (Mafrur.2020:29)
Pada tanaman cocor bebek selain berfungsi untuk foto sintesis daun juga berfungsi
sebagai alat perkembangbiakan (Aslizar:200). dari daun cocor bebek apabila ditanam akan
muncul tunas pada daun. Bahkan cara pembibitannyapun dapan dilakukan dengan cara
menananmkan daunnya saja, maka akan tumbuh tanaman cocor bebek. Tumbuhan
membentuk bunga, buah dan bizi yang bertujuan untuk pelestarian spesies dan melengkapi
daur hidupnya. Pada bunga kertas (Bougainvillea) daun bermodifikasi menjadi bunga atau
mahkota bunga. Ini bertujuan untuk menarik perhatian serangga. (Tetty,2007:9)
4. Ada berapa lapis pada umbi bawang yang anda amati? Dan apa fungsi lapisan-lapisan
tersebut?
6. Tampilkan video saat kegiatan observasi pada saat membuat laporan (maksimal lima
meit)
JAWAB
1. Bractea berfungsi untuk menarik perhatian serangga dan sebagai mahkota bunga
2. Tumbuhan sukulen berfungsi untuk memurnikan udara, karena tanaman sukulen tidak
mengeluarkan karbon dioksida pada malam hari, tanaman ini berfungsi untuk membantu tidur
lebih nyenyak
3. Fungsi duri kaktus adalah upaya meminimalisir penguapan air sehingga walauoun di tempat
gersang kaktus masih bisa bertahan, duri kaktus juga berfungsi sebagai pelindung diri dari
marabahaya.
4. Terdapat lima lapisan. Pada umbi bawang merah terdapat beberapa bagian yaitu dinding del
yang berfungsi sebagai pelindung sel, jaringan epitel yang berfungsi untuk pelindung terhadap
penguapan air, kerusakan mekanik, perubahan suhu dan hilangnya zat-zat makanan, nukleus
berfungsi sebagai pengendali proses berlangsungnya metabolisme dalam sel, membran inti dan
skelereid yangberfungi untuk menahan tekanan
G. Kesimpulan
Daun adalah organ penting dalam setiap tumbuhan, fungsi utama daun adalah untuk
berfotosintesis yang dimana dari fotosintesislah terdapat oksigen. Namun terdapat modifikasi
atau pengalihan fungsi dimana pada bunga kertas daun beralih fungsui menjadi mahkota
bunga, pada kaktus daun bermodifikasi sehingga fungsi dari duru adalah untuk menurunkan
penguapan, pada daun bawang merah higa bermodifikasi menjadi pelindung dari umbi
bawang merah begitupula pada daun cocor bebek.
DAFTAR PUSTAKA
Anggita, D. (n.d.). Skiring Fotokimia dan uji tokasilitas dari ekstrak bunga kertas. Jurnal Saintek, 11(2),
21.
Firmansyah, M. A. (2015). Uji Adaptasi bawang merah di lahan gambut pada. Jurnal Holtikultura.,
24(2), 14.
Hidayat, H. (2014). Uji sensitifitas ekstrak daun cocor bebek (klanchoe pinnata) terhadap
Staphylococcus. Jurnal ilmu kedokteran dan kesehatan, 1, 1.
Kurniawati, M. U. (2020). Modul pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Malang: Ahlimedia Press.
Lantunra, I. A. (2014). BUKU AJAR STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN II. Universitas
Hasanuddiin.
Yenny, A. D. (2006). buku pelajaran biology kelompok pertanian dan kesehatan. Bandung: Gfarindo.
AKAR DAN MODIFIKASI
AKAR
Judul Praktikum : Akar dan Modifikasi Akar
Tanggal Praktikum : Senin, 2 November 2020
Tujuan Praktikum : 1. Membedakan akar tunggang dan akar serabut
2. Mengidentifikasi berbagai jenis akar dan modifikasinya
A. Landasan Teori
a. Leher akar atau pangkal akar yaitu bagian akar yang bersambung dengan pangkal akar.
b. Ujung akar terdiri atas jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
c. Cabang-cabang akar yaitu bagian akar yang tidak langsung bersambung dengan
pangkal batang tetapi keluar dari akar pokok dan masing-masing dapat mengadakan
percabangan lagi.
d. Serabut akar yaitucabang-cabang yang halus dan berbentuk serabut.
e. Rambut-rambut aakar atau bulu-bulu akarterdiri atas jaringan yang berguna untuk
melindungiujung akar yang masih muda dan lemah.
f. Serabut akar yaitu cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut.
g. Tudung akar terdiri dari jaringan yang berguna untuk melindungi ujungakar yang masih
muda dan lemah.
Ketika tumbuha masih kecil yaiu dalam bentuk lembaga didalam biji, calon akar itu
sudah adadan disebut akar lembaga(radicula). Akar lembaga dapat memperlihatkan
perkembangan yang berbeda hingga pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam sistem
perakaran:
a. Sistem akar tunggang, jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Biasanya terdapat pada
tumbuhan biji belah dan biji telanjang.
b. Sistem akar serabut, jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati.
Baik pada sistem akar tunggang maupun akar serabut masing-masing dapat bercabang
–cabang untuk memperluas bidang penyerapan dan memperkuat berdirinya batang tumbuhan.
a. Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang, misalnya pada padi.
b. Akar-akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambang, misalnya pada pohon
kelapa.
c. Akar serabut besar-besar masing-masing tidak memperlihatkan percabangan misalnya
pada pandan(Jjitrosoepomo, 2005: 90).
Berhubungan dengan cara-cara hidup yang harus disesuaikan dengan keadaan-keadaan
tertentu, pada berbagai jenis tumbuhan kita dapati akar-akar yang mempunyai sifat dan
tugas khusus misalnya:
a. Akar udara dan akar gantung(radix aereus), akar ini menggantung di udara dan tumbuh
ke arah tanah. Bergantung pada tingginya tempat tempat permukaan keluarnya, akar
gantung dapat amat panjang sampai 30 m . Ketika menggantung akar ini menyerap air
dan zat gas dari udaradan mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air/udara yang
disebut velamen, namun setelah mencapai tanah berkelakuan seperti akar biasa.
b. Akar penggerak atau akar penghisap (haustorium) yaitu akar-akar yang terdapat pada
tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk menyerap air maupun zat
makanan dari inangnya, misalnya benalu.
c. Akar pelekat(radix adligans) yaitu akar-akar yang yang keluar dari buku-buku batang
tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjang nya, misalnya pada
lada.
d. Akar pembelit (cirrhus radicalis) juga untuk memanjat, tetapi dengan memeluk
penunjangnya , misalnya pada panili.
e. Akar nafas(pneumatophora) yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas
hingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnyatrumbuhan.
f. Akar tunjang yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah
danseakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah , karena batang tumbuhan
yang mempunyai batang demikian terdapat diatas tanah dan air, misalnya pohon pandan
dan pohon bakau.
g. Akar lutut yaitu akar yang tumbuh ke atas kemudian kemudian membengkok lagi
masuk kedalam tanah. Akar ini seperti akar napas yang terdapat pada tumbuhan di tepi
pantai yang rendah berlumpur dan berguna pula untuk kepentingan pernapasan,
misalnya pada pohon tanjang.
h. Akar banir yaitu akar berbentuk seperti papan-papan yang diletakkan miring untuk
memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar, misalnya pada sukun dan
kenari (Campbell, 2008: 317).
Amatilah 4 sampel akar, yakni akar pandan, wortel. Bengkoang, dan anggrek
Setelah diamati, gambar dan warnailah akar yang telah diamati pada kertas HVS
Klasifikasi
Sumber: Kingdom : Plantae
https://www.haibunda.com/mo
ms-life/20200527211927-76- Divisi : Magnoliophyta
143098/tips-menanam-wortel- Kelas : Magnoliopsida
di-pot-gampang-dan-panen-
enggak-lama/amp Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Diakses Sabtu, 7 November
2020 Pukul 22. 31 Genus : Daucus
Spesies : Daucus carota L
Sumber:
https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-
tanaman-pandan/
Diakses Sabtu, 7 November 2020 Pukul 22.
23
2. Nama Indonesia : Bengkuang
Nama Daerah : Bengkoang
Nama Ilmiah : Pachyrhizus erosus L
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Sumber:
Divisi : Magnoliophyta Tumbuhan berbunga
http://gedenews.blogspot.com/2 Kelas : Magnoliopsida berkeping dua/ dikotil
015/03/budidaya-bengkuang-
dengan- Ordo : Fabeles
menggunakan.html?m=1 Famili : Fabeceae suku polong – polongan
Diakses Sabtu, 7 November
2020 Pukul 21. 49 Genus : Pachyrhizus
Spesies : Pachyrhizus erosus L.
Sumber:
https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-
tanaman-wortel/
Diakses Sabtu, 7 November 2020 Pukul 21.
15
3. Nama Indonesia : Pandan
sumber:
Klasifikasi
https://www.materipertanian.co
m/klasifikasi-dan-ciri-ciri-
morfologi-tanaman-anggrek/ Kingdom : Plantae
Diakses Sabtu, 7 November Divis : Magnoliophyta
2020 Pukul 22.45
Kelas : Liliopsida
Ordo : Pandales
Famili : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : Pandanus amaryllifolius
Sumber :
Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Famili : Orchidaceae
Sumber: Genus : Dendrobium
https://rynari.wordpress.com/20
13/11/02/wangi-anggrek- Spesies : D. Crumenatum
merpati-di-pagi-sunyi/ Sumber :
diakses Sabtu, 7 November
2020 Pukul 23.15 https://id.wikipedia.org/wiki/Anggrek_merpat
i
Diakses Sabtu, 7 November 2020 Pukul 23.26
1. Wortel (Daucus carota L.). Dari hasil pengamatan akar wortel merupakan
tumbuhan yang memiliki tipe akar serabut, karena wortel memiliki akar berbentuk
tombak yang pangkal akarnya membesar runcing ke ujung dengan serabut-serabut
akar sebagai percabangan. Seperti yang dikemukakan oleh (Van steenis:2003) akar
ini sangat jelas menunjukan akar pkokoknya yaitu yang berbentuk tombak dan
dijadikan tempat menyimpan cadangan makanan Akar wortel mengalami
modifikasi menjadi umbi akar yang merupakan tempat penimbunan cadangan
makanan yang dapat dikonsumsi hewan dan manusia.
2. Akar bengkuang (Pachyrhizus erosus). Dari hasil pengamatan akar bengkuang ini
mempunyai bentuk seperti gasing (napiformis), karena memiliki pangkal akar yang
besar dan membulat, karena cabangnya berupa akar-akar serabut yang hanya
terdapat pada ujung yang sempit meruncing. Seperti yang dikemukakan oleh ( Van
steenis m 2003 ) bengkuang memiliki perakaran tunggang yang memiliki sedikit
cabang akar sama seperti halnya wortel tetapi berbeda dengan wortel bentuk akar
bengkuang lebih menyerupai gasing , bukan tombak. Pada bengkuang dapat dilihat
dengan jelas mana pangkal akar dan ujung akarnya dan juga ditemukan serabut
akarnya.
3. Akar anggrek (Phalaenopis amabilis). Dari hasil pengamatan akar anggrek
memiliki akar yang bentuknya seperti benang yang besar karena akar ini berupa
akar udara akar ini keluar, menggantung di udara dan tumbuh kearah tanah ,
gunanya untuk menyerap air dan zat gas dari udara . ( Cronquist , 1981) Anggrek
mempunyai akar yang cukup unik yaitu memiliki perakaran gantung dan biasanya
Padas saat muda setelah agak tua akarnya akan menyentuh tanah dan berubah fungsi
menjadi akar tunjang yang seakan akan menunjang batang agar tidak roboh .
4. Akar pandan (pandanus amaryllifolius ). Dari hasil pengamatan akar tanaman
pandan memiliki akar tunjang yang menopang pada tanaman lainnya sama seperti
akar udara, karena bagian akar yang terdapat di atas permukaan tanah pada akar ini
banyak di temukan lubang atau celah untuk kepentingan pernafasan. Seperti yang
dikemukakan oleh ( Cronquist , 1981) akar pandan termasuk pada salah satu
tanaman yang memiliki akar berupa akar tunjang, yaitu akar yang tumbuh dari
bagian bawah batang ke segala arah dan seolah-olah menunjang batang ini jangan
sampai rebah. Pada bagian akar yang terdapat di atas permukaan tanah pada akar
ini banyak di temukan lubang atau celah untuk kepentingan pernafasan.
F. Pertanyaan dan Jawaban
4. Kesimpulan
Setiap tanaman pasti mempunyai system perakaran masing-masing,keragaman system
perakaran berhubungan dengan jenis tanaman tersebut.misalnya pada tumbuhan dikotil
mempunyai system perakaran tunggang,sedangkan pada tumbuhan monokotil mempunyai
system perakaran serabut. Selain itu pada beberapa tumbuhan mempunyai sifat dan jenis akar
yang unik,hal ini berhubungan dengan fungsi akar dan cara-cara hidup yang harus disesuaikan
dengan keadaan-keadaan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan edisi ke tiga. Yogyakarta : UGM Press.
Campbell, Neil A., dkk.2008. Biology jilid 2 . Jakarta : Erlangga
Hapsari, A. T. (2018). Pertumbuhan Batang, Akar dan Daun Gulma Katumpangan
(Pileamicrophylla (L.) Liebm.). microphylla (L.) Liebm.). Buletin Anatomi dan
Fisiologi, 3(1), 79-84.
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB.
Sumardi, Issrep. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press.
Tjitrosomo, Siti Sutarmi. Prof. Dr. Ir. H. 1983. Botani Umum 1. Bandung :Angkasa.