1 PB
1 PB
Suryoto
Departemen Matematika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang 50275
suryoto_math@undip.ac.id
Abstract. Neutrosophic limit means the limit of a neutrosophic function. This article discusses the
neutrosophic limit and the algebraic aspects related, including neutrosophic function, neutrosophic
mereo-limit, neutrosophic limit and it’s calculation. The rules and the calculation method of
neutrosophic limit similar to the rules and the method for calculating the classical limit, only the role
of independent variables in the classical limit is taken over by a closed interval which is a subset of the
set of real numbers.
relatif masih baru dalam khasanah ilmu himpunan bagian dari dan himpunan
matematika, khususnya di bidang kalkulus. bagian dari , dengan suatu indeterminate
Untuk membahas neutrosofik limit, perlu
diperkenalkan suatu unsur neutrosofik Di dalam suatu neutrosofik relasi selain
yang dinamakan indeterminasi yang dapat memuat pasangan terurut
,
dengan
diartikan sebagai suatu ketidak-pastian. derajat keanggotaan 1, ada kemungkinan
Pada [2], [3], dan [4] telah diperkenalkan juga memuat pasangan terurut ,
,
unsur neutrosofik sebagai suatu unsur yang dengan himpunan bagian dari dan
bersifat idempoten terhadap operasi himpunan bagian dari , yang mungkin
perkalian dan dikenal dengan istilah menjadi anggota tetapi tidak diketahui
indeterminate atau indeterminasi. Unsur ini berapa derajat keanggotaannya atau
memegang peranan penting dalam menjadi anggota tidak sepenuhnya dengan
pembahasan yang berkaitan dengan konsep nilai neutrosofik , ,
, dimana < 1
ke-neutrosofik-an secara umum. Pada adalah derajat keanggotaan di dalam ,
makalah ini unsur neutrosofik sebagai menyatakan derajat keanggotaan dari
suatu indeterminasi dinotasikan dengan . indeterminate, dan menyatakan bukan
Pada makalah ini dibahas tentang anggota dari .
neutrosofik limit dan aspek aljabar yang Contoh 2.2 Diberikan relasi ∶ 1, 3, 5 →
terkait, terutama yang berkaitan dengan 0, 2, 4, 6 dengan
definisi dasar neutrosofik limit, analasis 1, 0, 2
, 3,5, 4, 6
limit dengan definisi − = %
dan 1, 3, 4
.", .#, .#
, 5, 2, 4
?
penghitungan neutrosofik limitnya.
maka dari relasi ini dapat dilihat bahwa
1, 0, 2
dan 1, 0, 2
adalah
anggota tegas dari , sedangkan
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
1, 3, 4
menjadi anggota sebagian di
2.1.Neutrosofik Fungsi
dalam , yaitu 70% menjadi anggota, 10%
Sebagai awal pembahasan berikut ini
diberikan pengertian neutrosofik fungsi.
113
Suryoto (Neutrosofik Limit dan Penghitungannya)
(
= * , maka # ≡ * .
•6
3•
•7
114
Jurnal Matematika Vol. 19, No. 3, Desember 2016 : 113 - 120
115
Suryoto (Neutrosofik Limit dan Penghitungannya)
dengan |:| menyatakan nilai mutlak dari : Berikut diberikan contoh terkait dengan
dan
merupakan himpunan batas- definisi − untuk neutrosofik limit
batas dari , dengan demikian fungsi.
R
= maks |inf
|, |sup
|.
Definisi P − Q untuk Neutrosofik Limit Contoh 2.14 Dari fungsi ( pada bagian
Kiri dan Limit Kanan 2.2, jika diambil / = 3, serta diberikan
Misalkan ( ∶ )(R) → )(R) suatu sebarang > 0, maka
neutrosofik fungsi. Definisi − dari η2(# :
, (* :
4, 20* , 0@ 4
neutrosofik limit kiri merupakan perluasan maks
dari definisi limit kiri klasik, dimana peran = η:, 3
< |inf 2(# :
, (* :
4 −
nilai mutlak |∙| digantikan dengan notasi :<3
η∙
, demikian pula peran skalar inf 20* , 0@ 4|,B
116
Jurnal Matematika Vol. 19, No. 3, Desember 2016 : 113 - 120
117
Suryoto (Neutrosofik Limit dan Penghitungannya)
hingga jika η:, /
< maka η8:
, \2
< 1i|x |. Untuk sebarang
2
119
Suryoto (Neutrosofik Limit dan Penghitungannya)
1 pendefinisian neutrosofik fungsi yang
< 1 + |\1 |
2 dipakai sebagai dasar pembahasan
1 + |\1 | limitnya.
t
1
+1 + |\2 |
2 Dari hasil pembahasan sejauh ini diperoleh
1i|x2 | bahwa sifat-sifat utama yang berlaku pada
# #
= * + * = . limit klasik masih berlaku pada neutrosofik
Dengan memilih = min1 , 2 , 3
, limit. Berkaitan dengan penghitungan
maka diperoleh jika η:, /
< maka neutrosofik limit, dengan memanfaatkan
η(:
∙ 8:
, \1 ∙ \2
< . metode baku seperti metode analitik dan
e. Dibuktikan sejalan dengan pembuktian metode perasionalan, neutrosofik limit
pada bagian (d). fungsi yang mempunyai bentuk tak tentu
f. Mengingat dapat ditentukan, asalkan limit ini ada.
2(:
4o = ( z{:{
{∙{({{|{
:
∙ {
⋯{{
∙{ :
,
({}
4. DAFTAR PUSTAKA
sebanyak o faktor
maka diperoleh [1] Smarandache, Florentin., (2015),
lim 2(:
4o “Neutrosophic Precalculus and
I→J Neutrosophic Calculus, Hexis,
= limI→J 2(:
∙ (:
∙ ⋯ ∙ (:
4 Phoenix – Arizona
Selanjutnya dengan memanfaatkan [2] Proceedings of The First International
hasil pada bagian (d) diperoleh Conference on Neutrosophy,
lim2(:
4o = lim (:
∙ Neutroshopic Logic, Neutroshophic
I→J I→J
lim (:
∙ ⋯ ∙ lim (:
Set, Neutroshopic Probability and
I→J I→J
= 2limI→J (:
4o .
Statistics, University of New Mexico,
Gallup, 1 – 3 Desember 2001, ISBN :
g. Dapat dibuktikan sejalan dengan bukti
1–931233–67–5.
bagian (f).
[3] Smarandache, Florentin, (2003), A
Unifying Field in Logics :
Neutroshopic Logic. Neutroshopy,
3. PENUTUP
Neutroshophic Set, Neutroshopic
Dari uraian pada bagian sebelumnya
Probability, American Research Press,
diperoleh hubungan antara limit fungsi
Rehoboth, New Mexico.
klasik dan neutrosofik limit fungsi sebagai
[4] Smarandache, Florentin, (2014),
perumuman dari limit klasik, diantaranya
Neutroshopic Theory and Its
adalah bahwa keduanya mempunyai
Applications, Collected Papers, Vol.1.
kemiripan definisi, tetapi dari sifat-sifat
[5] Varberg, Dale, Purcell & Rigdon,
yang berlaku pada umumnya tidak
(2006), Calculus 9th edition,
selamanya bersesuaian antara kedua limit
University Edwardsville – Illinois
tersebut. Terutama yang berkaitan dengan
120