Anda di halaman 1dari 3

Kesehatan dan Hak Asasi Manusia

A. Pendahuluan

Isu perlindungan kesehatan pasien dalam pelayan kesehatan di akui sebagai salah satu hak asasi
manusia yang fundamental, fundamental Human Right tertuang dalam Statement Universal
Declaration Human Right 1948.

Sejarah telah membutikkan bahwa ketentuan perlindungan dan keamanan pasien serta seharusnya
tindak kehati-hatian dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan sudah ada sejak lama. Bahkan,
membebankan sanksi yang sangat berat terhadap pelanggaran ketentuan tersebut.

Sesungguhnya setiap individu mulai pada saat sebagai janin di dalam kandungan ibunya sampai ia
menghirup udara dunia dan pada akhirnya mati, memiliki hak asasi, terlepas dari ras, warna kulit,
agama, maupun keyakinan pribadi, dalam konteks kesehatan masyarakat sejarah telah membuktikan
bahwa peningkatan pemenuhan dan fasilitas air, sanitasi, gizi, dan perumahan lebih berhasil
meningkatkan derajat kesehatan dari pada usaha pengobatan curative dan pencegahan preventive.
Upaya ini tidak terlepas dari kontribusi ketentuan hukum dan peraturan perundan-undangan
kesehatan.

Persoalan mendasar yang sampai kini tetap di pertanyakan sejak kapan hak asasi manusia itu
pertama kali diakui dalam kehidupan manusia baik dalam konsep politik maupun dalam konsep
sehingga berkembang menjadi hukum dalam hukum nasional maupun dalam hukum internasional.
Begitupula keterkaitan hak asasi dengan kesehatan lingkup substansinya, sifat dan kekuatan
mengikatnya sebagai hukum masih memerlukan telaah yang mendalam.

B. Definisi Hak Asasi Manusia

Mahfud M.D merumuskan hak asasi manusia adalah sebagai hak yang melekat pada martabat
manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan,dan hak tersebut dibawa manusia sejak lahir
kebumisehinnga hak tersebut bersifat fitri kodrati.

Aantony flew menyataan bahwa hak-hak asasi merupakan suatu perangakat asas-asas yang timbul
dari nilai-nilai.

Undang-undang No.36 Tahun 1999 Tentang hak asasi manusia adalah pasal 1,angka 1 ´´Hak Aasasi
Adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberagaman manusia sebagai mahluk tuhan
YME dan merupakan Anugrahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum,pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.

C. Pendekatan hukum dan kesehatan dalam pemeliharaan keehatan.

Himpunan dari berbagai perturan dari berbagai peraturan mulai dari tertulis, di samping
yurisprudensi, hukum kebiasaan, ilmu hukum dan liteatur dipakai dalam menangani permasalahan
hukum kesehatan. Dengan kata lain pendekatan permasalahan hukum kesehaan dilakukan dengan
melalui pendekatan legislative,yudisial dan ilmu hukum dan hukum tak tertius lainnya terhadap
pemeliharaan kesehatan dilakukan melalui pendekatan tersebut.
Eksistensi dan penegaka hukum terhadap pelayanan kesehatan baik yang bertujuan untuk
pengobatan kuratif maupun peningkatan derajat kesehatan promotive rehabilitasi rehabilitative
atau pencegahan preventife dilakukan dengan menetapkan fakta-fakta dalam pemeliharaan
kesehatan yang di dasarkan syarat suatu pelayananyang dijalankan oleh tenaga kesehatan meliputi
terseddia,aman,mudah,terjangkau dan berkualitas,

D. Hukum dan kesehatan masyarakat

Suatu integritas hukum dan kesehatan masyarakat seyogianya merefleksi 3 prinsip yaitu
menetapkan kewajiban, kekuasaan, dan pembatasan, ketentuan hukum yang mengatur masalah
kesehatan sudah semestinya membebankan kewajiban pada pemerintah untuk mempromosikan
kesehatan dan kesejahtraan sisial masyarakat. Dalam hubungan positif pasal 6 Undan-Undang No.
36 tahun 1992 tentang kesehatan di tegaskan tanggung jawab pemerintah untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.

ketentuan ini jelas akan mengakomodir pada perlindungan kesehatan dan keselamatan masyarakat
dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Tujuan menghubungkan antara kesehatan dengan hak asasi manusia adalah untuk memberikan
kontribusi dalam pemenuhan kesejahtraan manusia melampaui apa yang dapat diciptaakn melalui
kesehatan terpencil atau pendektaan berbasis hak asasi manusia.

1. Dampak Dari kebijakan kesehatan, program Dan praktik hak asasi manusia

DI negara Kita dalam Undang-undang kesehatan No. 36 Tahun 2009 di tegaskan bahwa pemerintah
bertanggung jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan membina Dan mengatasi upaya
kesehatan yang merata Dan terjangkau masyarakat.

Berkaitan dengan kebijakan kesehatan masyarakat program Dan pelaksanaan Hak Asasi Manusia
terutama pada 3 fungsi Utama Dari kesehatan masyarakat yaitu :

a. Mengkaji kebutuhan kesehatan Dan permasalahan Dari suatu masyarakat

b. Mengembangkan kebijakan terhadap isu kesehatan yang di proitaskan

c. Menjamin implementasi program pada tujuan strategis bidang kesehatan

2. Dampak kesehatan Akibat penyelenggaraan hak asasi manusia. Ini mengusulkan agar semua
pelanggaran hak asasi manusia terutama ketika parah, meluas harus diakui Dan di nilai.

3. Promosi Dan perlindungan Dan hak asasi manusia dengan Promosi Dan perlindungan hak asasi
manusia

Dalam peraktiknya penerapan hukum untuk kesehatan terdapat beberapa permasalahan dalam
substantial.

Pertama ketentuan hukum ini masih tersebar dalam berbagai peraturan Peru dang-undangan. Kedua
beberapa peraturan sudah saatnya di tinjau kembali Karena tidak sesuai dengan perkembangan Dan
dinamika masyarakat. Ketiga beberapa praturan menyangkut kesehatan masyarakat kurang dapat
lagi mengayomi Dan memberikan jaminan kesehatan masyarakat kurang dapat lagi mengayomi Dan
memberikan jaminan kepastian hukum.

E. Hak untuk sehat dalam Era globalisasi manusia


Hak untuk sehat sebagai pengejawantahan Dari hak atas pemeliharaan kesehatan
adalahkewenangan atas jaminan bahwa proses untuk memelihara kesehatan itu Ada. Hak atas
pemeliharaan kesehatan bukan hak kesehatan. Dengan dasar hak atas pemeliharaan kesehatan
Maka pada asasnya setiap orang dapat menggunakan pelayanan kesehatan jika membutuhkannya.

Dalam hubungan ini Purnadi Purbacaraka Dan soerjono soekanto mengemukakan Ada ya dua
macam hak asasi manusia yaitu hak asasi positif Dan hak asasi negatif. Hak asasi positif berisikan
kewenangan dasar yang sepenuhnya harus di Jamin seperti hak untuk bekerja dengan upah yang
memadai, hak atas pelayanan kesehatan, hak atas perumahan, hak atas jaminan terhadap resiko
keuangan, dalam kecelakaan kerja, pensiun, keadaan sakit, Hari Tua Dan seterusnya.

Hak asasi negatif merupakan perangkat hak-hak manusia yang harus di lindungi terhadap segala
macam gangguan yang datang Dari luar terhadap prtibadi Dan kelompokdan terhadap pemerintah
Dan negara.

Pemahaman memgenai kesehatan di atas yang kemudian di ambil sebagai Salah Satu hak
pemeliharaan kesehatan yang fundamental yang tertuang dalam Declaration of Human Right 1948
artikel 25.

Tanggung jawab pemerintah untu meningkatkan derajat kesehatan yang optimal melalui penentuan
Dan pelaksanaan kebijakan Dan program kesehatan masyarakat. Dalam pasal 9 UU No. 36 tahun
2009 di nyatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

F. Hak Asasi Manusia dalam perspektif hukum kesehatan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai