Abstrak
Pekembangan teknologi informasi dibidang konstruksi berkembang semakin pesat. Teknologi virtual building
dengan sistem komputasi dikembangkan dengan prinsip Building Information Modeling (BIM), mampu
menciptakan modeling secara 3D di bidang konstruksi (arsitektur, struktur dan MEP). Tekla Structures salah satu
perangkat lunak berbasis BIM yang mampu membuat dan mengelola data akurat dan rinci. Tekla Structures
mempunyai kemampuan dalam modeling, detailing, engineering, drawing, reporting, scheduling. Pembangunan
atap dome baja menggunakan sistem truss pada Gedung Olahraga UTP Surakarta dengan bentang 40meter.
Memerlukan detail drawing yang baik pada proses fabrikasi, sehingga didapatkan hasil yang presisi pada saat
pemasangan. Proses pemasangan dilakukan secara segmented. Gambar fabrikasi atap dome terdiri dari Gambar
Arrangement, Section drawing : Kuda-kuda K1 & K2, Anchor bolt plan, Lateral & Windbrace, Purlin & Sagrod,
Detail drawing : Rafter 1 s/d 13, Cutting plan. Dan report bill of materials (BOM) terdiri dari Assembly List, Assembly
Part List, Bolt List, Material List dan Part List.
PENDAHULUAN
Tekla Structures merupakan salah satu
Perkembangan teknologi informasi yang perangkat lunak berbasis BIM yang mampu
semakin pesat diberbagai bidang, khususnya membuat dan mengelola data secara akurat
pada bidang konstruksi. Memberikan banyak dan rinci. Tekla Structures mempunyai
manfaat pada pekerjaan konstruksi yang kemampuan dalam modeling, detailing,
mempunyai tingkat kesulitan dan komplek engineering, drawing, reporting, scheduling.
dalam proses pengerjaan. Dalam beberapa Tekla Stuctures biasanya digunakan dalam
pekerjaan konstruksi yang berkaitan beberapa perencanaan bangunan baja, karena umumnya
disiplin ilmu, misalnya arsitektur, struktur dan dalam perencanaan bangunan struktur baja
mekanikal elekrikal & plumbing (MEP). Pada memerlukan gambar pelaksanaan yang detail
tahap pengerjaan konstruksi mengalami pada sambungan-sambungan. Sehingga pada
kendala crash (bertabrakan/ berbenturan). tahapan fabrikasi diperlukan gambar detail atau
Maka diperlukan teknologi yang dapat shop drawing pada proses marking
memodelkan secara virtual building. Virtual (penandaan), cutting (pemotongan), drilling
building yaitu memasukkan seluruh elemen (pengeboran), assembling (penyetelan) dan
bangunan ke dalam sebuah database lengkap. welding (pengelasan).
Dengan teknologi tersebut diharapkan dapat Pembangunan konstruksi atap dome
menggambarkan seluruh elemen struktur baja menggunakan sistem truss pada Gedung
secara tiga dimensi (3D). Teknologi virtual Olahraga UTP Surakarta dengan bentang 40
building dengan sistem komputasi yang meter (gambar 1). Memerlukan detail drawing
dikembangkan didasarkan pada prinsip yang baik pada proses fabrikasi (roll), sehingga
Building Information Modeling (BIM), mampu didapatkan hasil yang presisi pada saat
menciptakan modeling secara 3D berbagai pemasangan. Dan proses pemasangan
bidang konstruksi (arsitektur, struktur dan dilakukan secara segmented.
MEP).
Tekla Structures
TINJAUAN PUSTAKA
Tekla Structures adalah perangkat lunak
Building Information Modeling (BIM) building information modeling (BIM) 3D yang
digunakan dalam industri bangunan dan
Building Information Modeling (BIM) konstruksi untuk pendetailan baja dan beton,
adalah teknologi dan proses revolusioner yang pracetak dan casting in-situ. Perangkat lunak
dengan cepat mengubah cara memahami ini memungkinkan pengguna untuk membuat
bangunan, desain, konstruksi dan dan mengelola model struktural 3D dalam
mengoperasikan (Hardin, 2009). beton atau baja, dan memandu mereka melalui
proses dari konsep hingga pembuatan. Proses
Dari perspektif teknologi, buiding pembuatan gambar kerja atau shop drawing
information modeling adalah simulasi proyek dilakukan secara otomatis.
yang terdiri dari model 3D komponen proyek
dengan menghubungkan semua informasi Tekla Structures BIM merupakan
yang diperlukan pada perencanaan, desain, software BIM berbasis ensiklopedi proyek yang
konstruksi dan pengoprasian (Kymmell, 2008), memungkinkan untuk membuat dan mengelola
Gambar 2. data secara akurat dan rinci, serta dapat
membuat model struktur 3D tanpa melupakan
material dan struktur yang kompleks (Saputri,
2012).
software lainnya seperti perencanaan produksi, Gambar, laporan dan data CNC dapat
sumber daya, sistem otomatisasi mesin, dsb dibuat secara otomatis dari model 3D kapan
(Gambar 3). Sehingga kegiatan AEC (architect, saja diperlukan. Gambar terintegrasi
engineering, construction) terintegrasi dalam sepenuhnya dengan model, memungkinkan
satu pemodelan yang dapat diakses secara manajemen perubahan yang efektif namun
real time (Azhar, 2012) mudah.