Anda di halaman 1dari 4

LEARNING JOURNAL AKUNTABILITAS

Angkatan : XXXI (Kelompok 4)


Nama : dr. AGUS YULIANTO, Sp.B
NDH : 32
Instansi : PEMERINTAH KABUPATEN BARITO SELATAN
Nama Mentor : RESTI TELUNI, S.Farm.,Apt,M.Si
Jabatan Mentor : KEPALA BIDANG PELAYANAN MEDIK

POKOK PIKIRAN SERTA PENERAPAN NILAI DASAR AKUNTABILITAS SEBAGAI


PEGAWAI NEGERI SIPIL

A. KONSEP AKUNTABILITAS
1. Pengertian Akuntabilitas
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang harus dicapai.

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi


untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain
adalah :
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan
antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyeleggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas merupakan kontrak antara pemerintah dengan aparat birokrasi,
serta antara pemerintah yang diwakili oleh PNS dengan masyarakat. Kontrak antara
kedua belah pihak tersebut memiliki ciri antara lain: Pertama, akuntabilitas eksternal
yaitu tindakan pengendalian yang bukan bagian dari tanggung jawabnya. Kedua,
akuntabilitas interaksi merupakan pertukaran sosial dua arah antara yang menuntut
dan yang menjadi bertanggung jawabnya (dalam memberi jawaban, respon,
rectification, dan sebagainya). Ketiga, hubungan akuntabilitas merupakan hubungan
kekuasaan struktural (pemerintah dan publik) yang dapat dilakukan secara asimetri
sebagai haknya untuk menuntut jawaban (Mulgan 2003).

PNS perlu menjadi pelayan masyarakat dengan nilai akuntabilitas untuk


membentuk sikap dan prilaku PNS yang mengedepankan kepentingan publik, inparsial
dan berintegritas. Aspek - Aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu
akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil,
akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi,
serta akuntabilitas memperbaiki kinerja. Sedangkan berdasarkan tingkatan
akuntabilitas memiliki 5 (lima) tingkatan berbeda, yaitu akuntabilitas personal,
akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan
akuntabilitas stakeholder.

B. MEKANISME AKUNTABILITAS
1. Setiap organisasi memiliki mekanisme akuntabilitas tersendiri. Mekanisme ini dapat
diartikan secara berbeda-beda dari setiap anggota organisasi hingga membentuk
perilaku yang berbeda-beda pula. Contoh mekanisme akuntabilitas organisasi,
antara lain sistem penilaian kinerja, sistem akuntansi, sistem akreditasi, dan sistem
pengawasan (CCTV, fingerprint, ataupun software yang dapat memonitor pegawai
menggunakan komputer atau website yang dikunjungi).

2. Akuntabilitas terwujud apabila ada alat akuntabilitas. Indonesia memiliki alat


akuntabilitas antara lain adalah Perencanaan Strategis (strategic plans), Kontak
Kinerja, dan Laporan Kinerja.
3. Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa aspek yang
harus diperhatikan, yaitu :
 Kepemimpinan
 Transparansi
 Integritas
 Tanggung jawab
 Keadilan
 Kepercayaan
 Keseimbangan
 Kejelasan

C. PENERAPAN NILAI AKUNTABILITAS DI RSUD JARAGA SASAMEH


Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal,
akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan akuntabilitas
stakeholder.

Tabel 1. Penerapan Akuntabilitas di RSUD Jaraga Sasameh

No Tingkatan Akuntabilitas Penerapan


.
1 Akuntabilitas personal Menjadi pribadi yang akuntabel.
a) Menjadi personal yang memposisikan diri mencarikan solusi
masalah tersebut sebagai penengah bukan memperkeruh atau
menambah masalah.
b) Selalu menjunjung tinggi kejujuran, Kerjakan apa yang ditulis,
dan tulis apa yang kita kerjakan
c) Melakukan 5S saat pelayanan (Senyum, Salam, Sapa, Sopan,
dan Santun).
2 Akuntabilitas individu Penerapan dilingkungan kerja yang selama ini telah dilakukan
seperti
a) Absensi kehadiran setiap hari
b) Bekerja melayani pasien dengan penuh tanggung jawab sesuai
kompetensi yang dimiliki
c) Melayani pasien tanpa memandang perbedaan
d) Selalu menjaga kerahasiaan pasien
3 Akuntabilitas kelompok Pembagian kewenangan dan semangat kerjasama
yang tinggi dapat dilihat dari :
a) Didalam instalasi kamar operasi, kami selalu memiliki
kordinasi sesuai dengan kompetensi keahlian masing masing,
dan saling menghormati dan menghargai peran masing, guna
tercipta pelayanan kamar operasi yang baik
b) Begitu juga pada ruang rawat inap, dan juga ruang gawat
darurat
4 Akuntabilitas organisasi Hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai,disampaikan dalam
bentuk laporan pertanggung jawaban (LPJ) setiap
tahun/bulan/kejadian tertentu, seperti kasus operasi terbanyak, dsb
5 Akuntabilitas stakeholder RSUD Jaraga Sasameh memiliki Website resmi dan bekerjasama
dengan DPRD setempat membuat Facebook Resmi bernama
Aspirasi Masyarakat Barito Selatan (AMBS).
AMBS merupakan wadah untuk merespon secara terbuka terhadap
kritik dan saran masyarakat, agar bisa dicermati langsung secara
umum. Pihak RS akan menelaah kritik dan saran dari masyarakat,
dan menindak lanjuti secara langung maupun surat
pemanggilan/peringatan kepada unit atau individu yang dikomplain.
AMBS dibuat agar tercipta pelayanan dan kinerja yang adil,
responsif dan bermartabat.

Anda mungkin juga menyukai