Anda di halaman 1dari 6

History and Background

Abstrak
In the story and background behind journalism,The topic of journalism will be
explained. There is a product that became the first product of the journalism in
the world, commonly known as in this world.Commonly known as Arta
Diurna . This product was invented in the Caesar era.
Pembahasan
Pertama kali sebuah produk jurnalisme ditemukan pada era caesar yang disebut
dengan Arta Diurna. Arta Diurna pertama kali dirujuk sebagai buku harian
yang mencakup beberapa hal yaitu tentang hukum, kelahiran dan di anggap
sebagai surat kabar pertama di dunia. Kata Diurna dalam bahasa perancis du
jour yang berarti ‘hari’ dan jurnal dalam bahasa inggris yang berarti ‘laporan .
Dalam bahasa indonesia, terminologi dibagi menjadi 2 kelompok yaitu
jurnalistik dan jounalisme. Walaupun mirip namun memiliki arti yang berbeda.
Jurnalistik yang berarti hal-hal yang berhubungan dengan koleksi dan
penyuntingan berita untuk presentasi melalui media. Sedangkan jurnalisme
didefinisikan sebagai kegiatan profesi atau penulisan untuk surat kabar,
majalah, atau situs web berita atau mempersiapkan berita yang akan disiarkan.
Berikut beberapa definisi mengenai jurnalisme yang di kemukakan oleh
beberapa pakar yaitu ;
1. Adinegoro (1984)
Adinegoro dalam Ilmu komunikasi jurnalistik, mendefinisikan jurnalistik
sebagai suatu kompetensi dalam mengubah ide-ide utama untuk
menghasilkan informasi dan berita melalui media kepada publik.
2. Djen Amar (1984)
Dalam hukum Komunikasi Junalistik, Djen Amar formulates
mengemukakan Jurnalistik sebagai kegiatan mengumpulkan, menulis,
melaporkan dan menerbitkan informasi kepada publik dan,
3. Fraser Bond (1961) mengemukakan bahwa Jurnalisme mencakup semua
bentuk, yang di dalamnya ada berita dan momen dimana berita dapat
menjangkau publik.
Kesimpulannya adalah Jurnalisme itu sebagai proses meneliti berita, menulis
dan menerbitkan berita agar menjadi salah satu wadah bagi masyarakat untuk
dapat mengetahui berita-berita terbaru dan untuk menampilkan karakteristik
dari Jurnalisme. Ini membantu agar kedepannya Jurnalistik semakin lebih
berkembang.
Media And Style
Abstrak
Di Zaman sekarang berita lebih mudah diakses dengan berbagai cara. Berbagai
macam berita yang disiarkan bisa cepat terakses dan menyebar ke seluruh dunia
dalam jangka waktu yang singkat. Banyak sekali media yang bisa digunakan
untuk mencari berita terbaru salah satunya adalah Handphone.
Pembahasan
Media-media yang digunakan adalah :
1. Jurnalisme tercetak
Kita tahu bahwa Jurnalisme pertama kali diperkenalkan melalui media
cetak. Media ini bisa kita jumpai dengan sangat mudah dan dimana saja.
2. Elektronik Jurnalisme
Televisi, Radio dan Film merupakan media elektronik yang digunakan
untuk membagi serta menyiarkan berita ataupun informasi yang terbaru.
3. Jurnalisme daring
Media yang digunakan yaitu internet. Ini menjadi salah satu yang paling
mudah di akses oleh siapapun. Kita dapat mencari kata kunci berita tersebut
dan bisa langsung membaca
4. Gaya
Jurnalisme telah berkembang dengan cara dipresentasikan yang biasa
disebut dengan gaya. Ada beberapa Gaya Jurnalisme
1. Jurnalisme perdamaian;
2. Jurnalis perang;
3. Jurnalisme pembangunan;
4. Joumalisme kuning;
5. Jurnalis Clickbait;
6. Jurnalis perang salib;
7. Jurnalisme warga;
8. Jurnalisme masyarakat;
9. Selidikilah jurnalisme;
10. Jurnalisme perusahaan;
11. Jurnalisme merek; dan
12. Jurnalistik religius.
Kesimpulannya adalah Jurnalisme sudah sangat berkembang. Dimana kita bisa
mendapatkan informasi dengan berbagai cara dan sangat mudah untuk
mengaksesnya. Banyak sekali media-media yang sudah berkembang dan sangat
banyak jenisnya. Oleh karena itu media-media ini sangat membantu untuk
mencari informasi secara cepat dan mudah.
Press in Indonesia
Abstrak
Indonesia sekarang ini selalu di kaitkan dengan Jurnalisme. Apapun yang
dilakukan oleh ataupun diberitakan oleh media, mereka harus bertanggung
jawab dengan berita yang dibagikan. Ini menjadi sebuah konteks, yang dimana
Jurnalisme selalu dihubung-hubungkan dengan Indonesia.
Pembahasan
1. Pers dan peraturan
Pers di Indonesia disebut sebagai lembaga sosial yang mencakup
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Jurnalisme yaitu mencari dan
memberikan informasi. Lembaga pers di Indonesia juga harus memiliki
izin hukum agar dapat menyampaikan informasi. Jurnalisme juga telah
berkembang dari hal kecil hingga hal yang besar. Oleh karena itu
jurnalisme menjadi sumber utama yang terpercaya dan akurat dalam
menyampaikan suatu informasi. Selama tahun 1945-1950 pers digunakan
untuk memprovokasi masyarakat dalam berjuang untuk mendapatkan
kemerdekaan dan ini merupakan tahap pertama. Tahap kedua, meskipun
Indonesia sudah mandiri namun Indonesia masih berusaha menyelesaikan
konflik antara warga negara. Dimana, pers sangat digunakan untuk
mengalahkan partai pada saat itu. Tahap ketiga, Orde baru yang
merupakan masa dimana segalanya di atur baik itu pers dan apapun yang
berkaitan dengan Jurnalisme. Setiap berita yang di Tersebar sudah harus
terkonfirmasi oleh pemerintah. Apabila tidak mematuhi maka lembaga
atau Berita tersebut akan ditutup oleh pemerintah. Masa reformasi adalah
masa dimana Indonesia telah bebas dari segala macam aturan dan ini
ditandai dengan runtuhnya orde baru. Dimasa ini pers mulai berkembang
menjadi lebih baik dan semua berita dapat terakses baik oleh semua
masyarakat. Oleh karena itu Indonesia membentuk undang-undang no 40
tahun 1999 sebagai tanda agar pers di Indonesia tidak harus mendapatkan
ijin dari pemerintah untuk menyebarkan suatu berita kepada masyarakat
dan ini dijadikan sebagai pilar demokrasi di Indonesia.
2. Pers sebagai kontrol publik
Pers merupakan pilar demokrasi. Artinya warga negara mempunyai hak
untuk berbicara sehingga diharapkan kegiatan jurnalistik menjadi media
untuk memberikan aspirasi.
Kesimpulannya adalah Pers sudah tidak lagi diatur oleh pemerintah dan sudah
diberikan kebebasan dalam menyebarkan berita. Oleh karena itu Pers sangat
membantu dalam menyuarakan aspirasi masyarakat. Segala sesuatu yang
dilakukan oleh pers harus dipertanggungjawabkan karena pers sangat berperan
penting.

Theoretical foundation of press


Abstrak
Ada beberapa teori yang terdiri dari empat teori press yaitu :
1. Authoritarian Theory
Teori ini biasa disebut dengan teori otoriter. Disini pers bertugas untuk
membantu pemerintah politik yang berkuasa. Dalam hal ini pers tidak
punya hak untuk memberikan pendapat. Ketika ketahuan melakukannya
maka mereka akan ditangkap oleh pemerintah. Teori ini berkembang
pada abad ke-15 hingga ke-16 sewaktu mesin cetak ditemukan oleh
Johannes Gutenberg pada tahun 1454 dan pers bertugas untuk
menyampaikan apa yang diinginkan oleh yang berwenang. Disini para
jurnalistik tidak ada kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya
walaupun pendapat tersebut bertentangan dengan yang berwenang.
2. Teori liberal
Teori ini disebut teori liberal. Tugas pers disini adalah untuk memantau
kinerja pemerintah. Pers bebas dalam menyampaikan berita namun berita
yang disampaikan tidak oleh berisi kebohongan. Hal ini bertujuan agar
masyarakat dapat mengetahui kebenaran suatu berita. Teori ini muncul
pada abad 17 atau 18. Teori ini menekankan pada kebebasan individu.
Dimana pers diberikan kebebasan penuh. Kewajibannya untuk
melindungi hak-hak masyarakat, melayani kebutuhan ekonomi dan
politik masyarakat.
3. Teori pers komunis
Teori ini telah berkembang pada abad 20 sebagai hasil dari komunis Uni
Soviet. Disini pers digunakan sebagai alat pemerintah. Dimana pers harus
tunduk kepada pemerintah. Teori ini pertama muncul dua tahun setelah
revolusi Oktober 1917. Disini pers di tuntut agar melakukan yang terbaik
bagi pemerintah dan partai politik. Meskipun hal ini sangat berlawanan
dengan yang seharusnya. Dalam arti Pers digunakan sebagai alat
indoktrinasi para massa.
4. Teori tanggung jawab sosial press
Dalam teori ini pers bertanggungjawab atas masyarakat. Teori ini muncul
sekitar abad ke 20. Jika media massa digunakan sebagai alat politik untuk
partai maka hal itu telah melanggar aturan dan norma yang berlaku dalam
masyarakat. Teori ini upaya untuk mengatasi kontradiksi antara
kebebasan pers media massa dengan tanggung jawab sosial.
Press politics in Indonesia
Abstrak
Kehidupan sangat berkaitan dengan yang namanya politik. Hal ini membuat
pers dan media berkontribusi terhadap dampak politik pada masyarakat.
Pembahasan
1. Kecenderungan politis
Kebebasan pers di Indonesia sudah di mukai sejak tahun 1998. Sejak
runtuhnya Orde bar, pers mulai berkembang dan pemerintah tidak lagi
memiliki hak untuk mengatur. Sejak saat itulah kehidupan bangsa dan
negara berpaut pada demokrasi. Dalam prakteknya, politik tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Nyatanya Politik
menjadi daya tarik oleh publik. Dimana-mana hanya terdengar berita
mengenai politik yang sedang terjadi. Ketika adanya kegiatan (pilpres)
semua media dipenuhi oleh informasi politik. Dalam hal ini pers
digunakan sebagai alat propaganda oleh politik untuk mencapai
tujuannya.
2. Pers dan pemasaran
Setelah runtuhnya Orde baru, hal ini menjadi kebebasan yang luar biasa
bagi pers. Dimana tidak ada lagi yang bisa campur tangan dalam kegiatan
pers, baik itu pemerintah maupun partai lain. Artinya pers telah merdeka.
Namun hal ini tidak sepenuhnya bebas dari campur tangan lembaga luar.
Ada beberapa alasan yang bisa menjadi penyebab campur tangan dari luar
lembaga. Salah satunya adalah karena kebutuhan. Artinya mengakui
keberadaannya di dunia pers di Indonesia. Pers harus diakui sebagai
infrastruktur di sebuah negara yang demokratis yang memungkinkan
untuk mengkontrol masyarakat atas jalannya suatu pemerintahan.
Lembaga pers akan berusaha sebaik mungkin untuk menarik perhatian
publik dengan membuat topik-topik yang menarik dan menjadi berita
utama dalam media sehingga dapat menghancurkan kepercayaan publik.
Hal ini dapat menodai demokrasi pers, yang tentunya telah melanggar
aturan yang seharusnya menegakkan nilai-nilai kebenaran.
3. Filter dan berbagi
Keberadaan media seperti ini dapat dilihat dari bagaimana cara media
menyajikan berita kepada masyarakat dengan sudut pandang yang
menjadi fokus. Jika ada campur tangan dengan lembaga luar maka hal ini
akan menjadi keuntungan bila dilaporkan. Ketika media selalu
memberika popularitas kepada lembaga tertentu maka semakin besar
keuntungan finansial dan pemasaran yang diperoleh oleh media. Maka
tidak akan ada keseimbangan dalam menyampaikan sebuah berita yang
benar kepada masyarakat. Hal ini akan membuat masyarakat terjebak
dalam berita yang tidak benar yang malah menguntungkan pihak tertentu
dan merugikan banyak orang. Oleh karena itu masyarakat dituntut untuk
bijak dalam memilih sebuah berita dan media harus bijak dalam
menyaring berita agar membahayakan masyarakat.
Kesimpulannya adalah Pers harus dapat memberikan berita yang benar
dan akurat, tidak terpaku oleh politik dan dapat menyaring berita agar
tidak merugikan banyak pihak.

Anda mungkin juga menyukai