Pendahuluan
Neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang
Angka 30% ternyata bukan merupakan angka saja. Angka tersebut juga
merupakan perkiraan angka statistik kelainan kandungan yang diderita wanita, yaitu
Mioma Uteri. Jumlah penderita belum diketahui secara akurat karena banyak yang
ini adalah suatu tumor jinak pada rahim yang berasal dari otot rahim. Tumor ini
Asal mulanya penyakit mioma uteri berasal dari otot polos rahim. Beberapa
karena sering kali tumbuh lebih cepat pada kehamilan dan biasanya berkurang
ukurannya sesudah menopause. Berdasarkan lokasinya mioma uteri dibagi dalam tiga
jenis, yaitu pertumbuhan tetap di dalam dinding rahim, pertumbuhan ke arah rongga
rahim dan pertumbuhan ke arah permukaan dinding rahim Sering kali tumor jinak
rahim ke arah rongga ini membesar dan bertumbuh keluar dari mulut rahim. Tumor
yang ada dalam rahim dapat tumbuh lebih dari satu, teraba seperti kenyal, bentuknya
bulat dan berbenjol-benjol sesuai ukuran tumor. Beratnya bervariasi, mulai dari
beberapa gram saja, namun bisa juga mencapai lima kilogram atau lebih.
1
Mioma Uteri dapat mengganggu kehamilan dengan dampak berupa kelainan
letak bayi dan plasenta, terhalangnya jalan lahir, kelemahan pada saat kontraksi
memperparah Mioma Uteri. Saat hamil, mioma uteri cenderung membesar, dan
sering juga terjadi perubahan dari tumor yang menyebabkan perdarahan dalam tumor
sehingga menimbulkan nyeri. Selain itu, selama kehamilan, tangkai tumor bisa
terputar.
Lantas bagaimana cara penanganannya? Bila tumor berukuran kecil dan tidak
membesar, cukup dilakukan pemeriksaan rutin setiap tiga sampai enam bulan sekali.
Jika terjadi komplikasi dan timbul perdarahan, perlu diberikan transfusi darah dan
obat penghilang rasa nyeri. Tindakan operasi dilakukan jika tumor membesar dan bila
timbul gejala penekanan dan nyeri dan perdarahan yang terus menerus.
Insidensi
wanita yang berumur 35 tahun menderita mioma uteri walaupun tidak disertai gejala-
gejala. Mioma uteri tidak pernah terjadi setelah menopause, bahkan yang telah ada
pun biasanya mengecil bila mendekati masa menopause. Setelah menopause kira-kira
hanya 10 % saja mioma yang masih tumbuh. Menurut Novak dalam Sarwono(1994)
pada 27 % wanita berumur 25 tahun mempunyai sarang mioma, dan lebih banyak
2
Di Indonesia, mioma uteri di temukan sebanyak 2,39 – 11,7 % pada semua
penderita ginekologi yang dirawat. Jarang ditemukan satu sarang mioma saja pada
uterus, biasanya berjumlah 5-20 sarang, walaupun ada juga yang mencapai jumlah
100 sarang. Biasanya untuk mencapai ukuran sebesar kepalan tangan dibutuhkan
waktu tiga tahun. Mioma uteri lebih banyak ditemukan pada nulipara dan wanita-
Patogenesis
Meyer dan De Snoo mengajukan Cell nest atau teori genitoblas. Percobaan
menimbulkan tumor fibromatosa baik pada permukaan maupun pada tempat lain
dalam abdomen. Efek fibromatos ini dapat dicegah dengan pemberian preparat
estrogen pada mioma lebih bayak didapati dari pada miometrium normal. Menurut
Meyer asal mioma adalah sel imatur, bukan dari selaput otot yang matur.
Patologi Anatomi
Sarang mioma di uterus dapat berasal dari servik uterus hanya 1-3%, sisanya
rongga uterus.
3
b. Mioma intramural : mioma terdapat di dinding uterus diantara serabut
miometrium.
diantara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma intra ligamenter. Mioma
subserosum dapat pula tumbuh menempel pada jaringan lain misalnya ke ligamentum
atau omentum dan kemudian membebaskan diri dari uterus, sehingga disebut
wandering/parasitic fibroid. Jarang sekali ditemukan satu macam mioma saja dalam
satu uterus. Mioma pada serviks dapat menonjol ke dalam saluran serviks sehingga
ostium uteri eksternum berbentuk bulan sabit. Apabila mioma dibelah maka tampak
bahwa mioma terdiri atas berkas otot polos dan jaringan ikat yang tersusun seperti
konde/pusaran air (whorl like pattern), dengan pseudocapsule yang terdiri dari
jaringan ikat longgar yang terdesak karena pertumbuhan sarang mioma ini. Pernah
ditemukan 200 sarang mioma dalam satu uterus, namun biasanya hanya 5-20 sarang
saja. Dengan pertumbuhan moima dapat mencapai berat lebih dari 5 kg. Jarang sekali
mioma ditemukan pada wanita berusia 20 tahun, paling banyak pada umur 35-45
tahun agar dapat mencapai ukuran sebesar tinju, akan tetapi beberapa kasus ternyata
tumbuh cepat. Setelah menopause banyak mioma menjadi lisut, hanya 10 % saja yang
4
Mioma uteri ini lebih sering didapati pada wanita nulipara atau yang kurang
subur. Faktor keturunan juga memegang peran. Perubahan sekunder pada mioma
uteri yang terjadi sebagian besar bersifat degeneratif. Hal ini oleh karena
1. Atrofi : sesudah menopause ataupun sesudah kehamilan mioma uteri menjadi kecil
2. Degenerasi hialin : perubahan ini sering terjadi terutama pada penderita berusia
lanjut. Tumor kehilangan struktur aslinya menjadi homogen. Dapat meliputi sebagian
besar atau hanya sebagian kecil daripadanya seolah-olah memisahkan satu kelompok
3. Degenerasi kistik : dapat meliputi daerah kecil maupun luas, dimana sebagian
dari mioma menjadi cair, sehingga terbentuk ruangan-ruangan yang tidak teratur
berisi seperti agar-agar, dapat juga terjadi pembengkaan yang luas dan bendungan
limfe sehingga menyerupai limfangioma. Dengan konsistensi yang lunak ini tumor
berusia lanjut oleh karena adanya gangguan dalam sirkulasi. Dengan adanya
pengendapan garam kapur pada sarang mioma maka mioma menjadi keras dan
pada kehamilan dan nifas. Patogenesis : diperkirakan karena suatu nekrosis subakut
sebagai gangguan vaskularisasi. Pada pembelahan dapat dilihat sarang mioma seperti
daging mentah berwarna merah disebabkan oleh pigmen hemosiderin dan hemofusin.
Degenerasi merah tampak khas apabila terjadi pada kehamilan muda disertai emesis,
5
haus, sedikit demam, kesakitan, tumor pada uterus membesar dan nyeri pada
perabaan. Penampilan klinik ini seperti pada putaran tangkai tumor ovarium atau
mioma bertangkai.
Komplikasi
1. Degenerasi ganas
abdomen akut. Jika torsi terjadi perlahan-lahan, gangguan akut tidak terhjadi.
Hal ini hendaknya dibedakan dengan suatu keadaan dimana terdapat banyak
karena gangguan sirkulasi darah padanya. Misalnya terjadi pada mioma yang
6
leukore dan gangguan-gangguan yang disebabkan oleh infeksi dari uterus
sendiri.
dikeluhkan sangat tergantung pada tempat sarang mioma ini berada. (serviks,
terjadi.
1. Perdarahan abnormal.
dan dapat juga terjadi metroragia. Beberapa faktor yang menjadi penyebab
adenokarsinoma endmetrium
2. Rasa nyeri
7
Rasa nyeri bukanlah gejala yang khas tetapi dapat timbul karena gangguan
sirkulasi darah pada sarang mioma, yang disertai nekrosis setempat dan
dismenore.
Gangguan ini tergantung pada besar dan tempat mioma uteri. Penekanan pada
pada rekum dapat menyebabkan obstipasi dan tenesmia, pada pembuluh darah
dan pembuluh limfe di pinggul dapat menyebabkan edema tungkai dan nyeri
panggul.
Infertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma menutup atau menekan pars
abortus oleh katena distorsi rongga uterus. Rubin (1958) menyatakan bahwa apabila
karena letaknya pada serviks uteri, menyebabkan inersia maupun atonia uteri,
mekanik dalam fungsi miometrium, menyebabkan plasenta lepas dari dasarnya, dan
2. Dapat terjadi degenerasi merah pada waktu hamil ataupun masa nifas,
3. Meskipun jarang mioma uteri bertangkai dapat juga mengalami torsi dengan
Diagnosis
Seringkali penderita mengeluh rasa berat dan adanya benjolan pada perut
dengan uterus.
9
Mioma intramural akan menyebabkan kavum uteri menjadi luas, yang
dapat teraba dengan jari yang masuk kedalam kanalis servikalis. Dan terasa benjolan
Diagnosis banding yang perlu dipikirkan tumor abdomen dibagian bawah atau
dilahirkan harus dibedakan dengan inversio uteri, mioma intra mural harus dibedakan
dugaan klinis.
Pengobatan
mioma uteri tidak membutuhkan suatu pengobatan dalam bentuk apapun, terutama
apabila mioma itu masih kecil dan tidak menimbulkan gangguan atau keluhan.
Walaupun demikian mioma uteri memerlukan pengamatan setiap 3-6 bulan. Dalam
menopause dapat terhenti pertumbuhannya atau menjadi lisut. Apabila terlihat adanya
suatu perubahan yang berbahaya dapat terdeteksi dengan cepat agar dapat diadakan
tindakan segera.
Dalam dekade terakhir ada usaha mengobati mioma uterus dengan GnRH
agonist (GnRHa). Hal ini didasarkan atas pemikiran leiomioma uterus terdiri atas sel-
sel otot yang diperkirakan dipengaruhi oleh estrogen. GnRHa yang mengatur reseptor
leiomioma.
10
Pemberian GnRHa (buseriline acetate) selama 16 minggu pada mioma uteri
menjadi kecil. Akan tetapi setelah pemberian GnRHa dihentikan, leiomioma yang
lisut itu tumbuh kembali dibawah pengaruh estrogen oleh karena mioma itu masih
mengadung reseptor estrogen dalam konsentrasi yang tinggi. Perlu diingat bahwa
a. Pengobatan operatif
uterus. Tindakan ini dapat dikerjakn misalnya pda mioma submukosum pada
Yang akhirnya ini jarang dilakukan karena uterus harus lebih kecil dari telor
angsa dan tidak ada perlengketan dengan sekitarnya. Adanya prolapsus uteri
Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga penderita
Komplikasi
%) dari seluruh mioma. Kita harus curiga apabila mioma cepat membesar dan
gangguan sirkulasi akut dan nekrosis dan menjadi sindrom abdomen akut.
yang bisa berupa metroragia/menoragia dan infeksi dari uterus itu sendiri.
12
PRESENTASI KASUS
IDENTITAS
Nama : Ny. S
Umur : 35 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Nama Suami : Tn. Z
Umur : 37 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Tegallayang, Bangunharjo, Pandak, Bantul
Tanggal Masuk : 24-07-2010
Cara Masuk : Poli Obsgyn
:
:
I. ANAMNESA
Keluhan Utama
Nyeri perut bagian bawah.
Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 20 hari yang lalu os merasakan nyeri perut bagian bawah, perut terasa panas
dan keras. Os tidak merasakan adanya benjolan di perut kanan bawah. Os juga
mengeluh keluar darah dari jalan lahir sedikit-sedikit sejak tanggal 6 September 2003.
Satu hari sebelum masuk Rumah Sakit Os periksa ke Puskesmas dan disarankan
untuk periksa ke Rumah Sakit karena terdapat benjolan diperut bawah. Sejak
setengah tahun lalu os merasa menstruasi tidak teratur kadang banyak dan kadang
sedikit dan kadang terjadi 1 bulan 2 kali.
13
Riwayat Penyakit Dahulu
Os belum pernah menderita penyakit serupa. Riwayat hipertensi dan diabetes mellitus
disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada yang menderita penyakit serupa.
Riwayat Haid
Menarche : 15 Tahun
Lama Haid : 7 hari
Siklus haid : 30 hari
Disertai rasa sakit : tidak
Riwayat gangguan pola menstruasi : tidak ada
Riwayat Perkawinan
Menikah satu kali dengan suami sekarang 13 tahun
Riwayat Obstetrik
No. Keadaan kehamilan, Umur Keadaan anak Tempat
persalinan, keguguran, sekarang/Tgl. Perawatan
dan nifas lahir
b. Status Ginekologi
Pemeriksaan Luar
Inspeksi : keadaan umum baik
Palpasi : teraba massa 3 jari dibawah pusat, keras, sulit digerakkan, permukaan rata,
dengan nyeri tekan.
Pemeriksaan Dalam
VT vulva/uretra/vagina tenang, teraba benang IUD, porsio lunak sebesar ibu jari
tangan, OUE tertutup, adneksa parametrium/cavum douglas tenang
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG : Myoma uteri ukuran 10x10 cm
Hasil Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan Nilai Satuan Range Normal
Hb 9,5 Gram % 12-16
AL 8,2 Ribu/ul 4-10
AT 334 Ribu/ul 150-450
Hematokrit 31,2 % 36-46
PPT 13,2 detik
APTT 28,7 detik
Ureum 16
Kreatin 1,08
SGOT 37
SGPT 21
Elektrolit
Natrium 139,4
Kalium 4,54
Clorida 111,1
16
HbsAg _
VII. TERAPI
Miomektomi
Infus RL 20 tetes/menit
Parasetamol 3x1 tab
Inj.Ceftriaxon 2x 1 gr
Inj.Tramadol 3x1 amp
VII. PROGNOSIS
dubia ad bonam
FOLLOW UP BANGSAL
Tanggal 25 Juli 2010 Jam 07.00 WIB
Subyektif : keluhan nyeri perut sebelah bawah.
Obyektif :
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis
Vital Sign : T : 100/70 mmHg S : 38 0 C
N : 100 x/menit R : 20 x/menit
Kepala : Mesochepal
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
17
Hidung : deformitas tidak ada
Mulut : bibir tidak sianosis, gigi geligi tidak ada
karies dentis, lidah kotor,tepi hiperemis dan
tremor
Leher : JVP tidak meningkat, deformitas tidak ada
Thorak : Inspeksi : simetris, deformitas tidak ada, tidak
ada ketinggalan gerak
Palpasi : vokal fremitus kanan = kiri, iktus kordis
tak teraba
Perkusi : sonor
Auskultasi : paru : suara dasar vesikuler, ronkhi
dan wheezing tidak ada
Cor : suara jantung I-II murni reguler, gallop dan
bising tidak ada
Abdomen : Inspeksi : datar, striae gravidarum tidak ada,
venektasi tidak ada
Auskultasi : peristaltik normal
Palpasi : teraba massa, konsistensi keras,
permukaan rata, sulit digerakkan dan tidak nyeri
tekan. Hepar dan lien tak teraba
Perkusi : tympani
Perempuan, fluxus -, flour -, BAB/BAK normal
Reflek fisiologik positif, reflek patologis negatif,
Genetalia : oedema dan varises tidak ada
Ekstremitas :
18
- Transfusi PRC 1 kolf dilanjutkan cek Hemoglobin
Planing :
- Infus RL 20 tetes per menit
- Persiapan Operasi hari ini
20
ada ketinggalan gerak
Palpasi : vokal fremitus kanan = kiri, iktus kordis
tak teraba
Perkusi : sonor
Auskultasi : paru : suara dasar vesikuler, ronkhi
dan wheezing tidak ada
Cor : suara jantung I-II murni reguler, gallop dan
bising tidak ada
Abdomen : Inspeksi : datar, striae gravidarum tidak ada,
venektasi tidak ada
Auskultasi : peristaltik normal
Palpasi : teraba massa setinggi 3 jari dibawah
pusat dengan ukuran satu kepal tangan,
konsistensi keras, permukaan rata, sulit
digerakkan dan tidak nyeri tekan. Hepar dan lien
tak teraba
Perkusi : tympani
Genetalia : Perempuan, pengeluaran pervaginam tidak ada
Reflek fisiologik positif, reflek patologis negatif,
Ekstremitas : oedema dan varises tidak ada
Planing :
- Infus RL 20 tetes per menit
- Inj. Ceftriaxon 2x1 gr
- Inj. Vitamin C 2x1 amp
- Inj. Tramadol 3x1 amp
21
Tanggal 28 Juli 2010
Subyektif : nyeri bekas operasi
Obyektif :
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Komposmentis
Vital Sign : T : 110/70 mmHg S : 36 0 C
N : 86 x/menit R : 20 x/menit
Kepala : Mesochepal
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
Hidung : deformitas tidak ada
Mulut : bibir tidak sianosis, gigi geligi tidak ada
karies dentis lidah kotor,tepi hiperemis dan
tremor
Leher : JVP tidak meningkat, deformitas tidak ada
Thorak : Inspeksi : simetris, deformitas tidak ada, tidak
ada ketinggalan gerak
Palpasi : vokal fremitus kanan = kiri, iktus kordis
tak teraba
Perkusi : sonor
Auskultasi : paru : suara dasar vesikuler, ronkhi
dan wheezing tidak ada
Cor : suara jantung I-II murni reguler, gallop dan
bising tidak ada
Abdomen : Inspeksi : datar, striae gravidarum tidak ada,
venektasi tidak ada
Auskultasi : peristaltik normal
Palpasi : teraba massa setinggi 3 jari dibawah
pusat dengan ukuran satu kepal tangan,
konsistensi keras, permukaan rata, sulit
22
digerakkan dan tidak nyeri tekan. Hepar dan lien
tak teraba
Perkusi : tympani
Genetalia : Perempuan, pengeluaran pervaginam tidak ada
Reflek fisiologik positif, reflek patologis negatif,
Ekstremitas : oedema dan varises tidak ada
Planing :
- Infus RL 20 tetes per menit
- Inj. Ceftriaxon 2x1 gr
- Inj. Vitamin C 2x1 amp
- Inj. Tramadol 3x1 amp
23
Thorak : Inspeksi : simetris, deformitas tidak ada, tidak
ada ketinggalan gerak
Palpasi : vokal fremitus kanan = kiri, iktus kordis
tak teraba
Perkusi : sonor
Auskultasi : paru : suara dasar vesikuler, ronkhi
dan wheezing tidak ada
Cor : suara jantung I-II murni reguler, gallop dan
bising tidak ada
Abdomen : Inspeksi : datar, striae gravidarum tidak ada,
venektasi tidak ada
Auskultasi : peristaltik normal
Palpasi : teraba massa setinggi 3 jari dibawah
pusat dengan ukuran satu kepal tangan,
konsistensi keras, permukaan rata, sulit
digerakkan dan tidak nyeri tekan. Hepar dan lien
tak teraba
Perkusi : tympani
Genetalia : Perempuan, pengeluaran pervaginam tidak ada
Reflek fisiologik positif, reflek patologis negatif,
Ekstremitas : oedema dan varises tidak ada
Planing :
- Amoxicillin 3x500 gr
- Asam Mefenamat 3x500 gr
- Ferrofort 2x1
- BLPL
24
PEMBAHASAN
Seorang wanita berusia 35 tahun datang dengan keluhan nyeri pada perut bagian
bawah, merasa ada benjolan di perut yang semakin membesar sejak tiga minggu yang
lalu. Ibu haid sebelumnya teratu. Pada saat datang, kita berpikir apakah telat
menstruasinya karena ibu sedang hamil atau karena penyebab yang lain.
• massa teraba sebesar telur bebek, kesan tumor padat dengan ukuran diameter
penunjang berupa USG, ditambah dengan EKG dan Hb. Hasil EKG dalam batas
normal dan Hb pasien termasuk rendah ( < 12 ). Hasil USG menunjukkan uterus
mengandung massa (tumor) padat berukuran 10x 10x 7 dan v/u dalam batas normal
karena mengingat bahwa pasien belum memiliki keturunan dan kemungkinan untuk
26