Anda di halaman 1dari 53

LABORATORIUM GEOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


Nomor Tugas : 04
Mata Kuliah : Praktikum Petrologi dan Mineralogi

LAPORAN AKHIR
MINERAL DAN MINERALOGI

Nama : Muhamad Fakhri Abdillah


NPM : 10070119115
Shift : V (lima) / 14.30 – 17.30 WIB
Hari/Tanggal Praktikum : Selasa / 28 September 2021
Hari/Tanggal Laporan : Selasa / 5 Oktober 2021
Asisten : 1. Indra Karna Wijaksana, S.Pd.,M.T.
2. Wahyu Budi Khorniawan, S.T.,M.T
3. Ir. Sri Indarto
4. Deni Mildan S.T
5. Fahri Hafidz Gumilar
6. Muhammad Daffa Naufaldy
7. Hevi Rosdiana
8. Roberto Wahab

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1443 H / 2021 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua sehingga kita bisa
melaksanakan praktikum ini, Alhamdulillah, Praktikum Petrologi dan Mineralogi
berjalan dengan lancar dan penuh dengan kemudahan.
Sehingga akhirnya tersusunlah sebuah laporan akhir Praktikum Petrologi dan
Mineralogi ini. Laporan ini telah saya susun dengan sebaik mungkin. Hal ini
bertujuan untuk memenuhi tugas Praktikum Petrologi dan Mineralogi.
Dengan selesainya laporan praktikum ini, maka saya tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan Praktikum Petrologi dan
Mineralogi ini.
Demikian ini laporan Praktikum Petrologi dan Mineralogi ini dibuat. Saya
mohon kritik dan sarannya apabila terdapat kekurangan dengan penyusunan
laporan ini. Semoga laporan Praktikum Petrologi dan Mineralogi ini dapat
bermanfaat bagi saya selaku penulis.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Cimani, 4 Oktober 2021


Mahasiswa

Muhamad Fakhri A
NPM.10070119115

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR............................................................................. i

DAFTAR ISI...........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan..................................................................1
1.2.1 Maksud.............................................................................1
1.2.2 Tujuan..............................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI.................................................................3


2.1 Pengertian Mineral...................................................................3
2.2 Proses Pembentukan Mineral..................................................4
2.3 Klasifikasi Mineral....................................................................6
2.4 Sifat Fisik Mineral.....................................................................7

BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN.................................................12


3.1 Tugas.......................................................................................12
3.2 Pembahasan............................................................................12
3.2.1 Deskripsi Mineral.............................................................12
3.2.2 Keterbentukan Mineral.....................................................17
3.2.3 Klasifikasi Mineral Menurut Berzellius..............................38
3.2.4 Mineral Logam dan Nonlogam.........................................38
3.2.5 Mineral Alterasi................................................................39
3.3.6 Lokasi Perusahaan Bahan Galian Logam dan Nonlogam40

BAB IV ANALISA..................................................................................41

BAB V KESIMPULAN..........................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan tidak lepas dengan kebutuhan pokok manusia yang
dimana sebagai bahan penunjang untuk hidup ekonomi. Salah satunya adalah
penambangan. Pertambangan di beberapa wilayah merupakan kegiatan yang
termasuk mampu menunjang ekonomi Indonesia yang besar. Dimana kegiatan
pertambangna menghasilkan beberapa bahan yang memiliki nilai jual yang tinggi.

Salah satu materi dari tambang yaitu mineral, mineral sendiri adalah Mineral
adalah suatu bahan alam yang mempunyai sifat-sifat fisik kimia tetap dapat berubah
unsur tunggal atau persenyawaan kimia yang tetap, pada umumnya anorganik,
homogen, dapat berupa padat, cair dan gas. Mineral merupakan unsur yang penting
berada dalam batuan.

Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai
mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain
mempelajari tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara
terjadinya dan kegunaanya.

Dalam praktikum kali ini yang akan dibahas lebih lanjut mengenai
mendeskripsi mineral. Dimana dalam pendeskripsian tersebut terdapat beberapa
cara untuk mendefinisi bentuk krista; warna, corkilap, kekerasa, pecahan, belahan,
dan lain-lain yang hasil akhirnya yaitu mengetahui kelas dari jenis kristal tersebut.

1.2 Maksud dan Tujuan Praktkum


1.2.1 Maksud
Untuk memahami mineral dan mineralogi dan dapat mendeskripsi jenis dari
mineral tersebut, yang akan sangat berguna dalam dunia kerja pertambangan dan

1
2

juga untuk memenuhi syarat dan kriteria untuk memasuki dunia kerja pertambangan.
Diharapkan dengan melakukan praktikum ini dapat mengerti mendeskripsi bentuk
mineral.

1.2.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :

1. Untuk mampu memahami Mineral dan Mineralogi.

2. Untuk mampu mengetahui klasifikasi berzellius

3. Untuk mampu mendeskripsi mineral.


BAB II
TEORI DASAR

2.1 Pengertian Mineral


Mineral merupakan objek padat atau solid yang tersusun dari senyawa kimia
yang terbentuk secara alami oleh alam dengan peristiwa-peristiwa anorganik, yang
memiliki penempatan atom secara beraturan dan memiliki sifat kimia dan fisika
tertentu. Dengan kata lain mineral memiliki beberapa artian yang salah satunya di
bidang geologi adalah sebagai suatu zat persenyawaan kimia yang terbentuk secara
alami anorganik dan memiliki beberapa karakteristik, sifat fisika dan kimia dapat
dimanfaatkan untuk kebutuhan ekonomi yang memiliki nilai jual yang tinggi.
Mineralogi merupakan salah satu cabang ilmu dalam bidang geologi yang
mempelajari tentanng mineral berupa individu tau bentuk kesatuan yang lebih detail
dari ilmu dasar mineral. Dalam mineralogi antara lain mempelajari tentang fisik-fisik
kimia dan juga fisika, lebih tepatnya mineralogi dikhususkan untuk melakukan
analisis mineral dan mendeskripsi tentang mineral secara megaskopis, dapat
ditentukan dengan cara mengklasifikasikan sifat mineral.

Sumber : Nirwa Famias, 2014


Gambar 2.1
Mineral

3
4

2.2 Proses Pembentukan Mineral


Dalam pembentukan mineral di alam secara alami. Mineral dibagi menjadi
dua yaitu mineral logam dan mineral non logam. Kedua jenis terbentuk dengan
proses-proses tertentu yang dipengaruhi oleh kondisi di alam dan oleh faktor-faktor
lainnya,sehingga terbentuk mineral-mineral. Proses dalam pembentukan mineral
sangat beragam diantaranya yaitu :
1. Proses Magmatis
Pada proses ini magma primer yang bersifat ultrabasa mengalami
pembekuan, yang dimana dalam pembekuannya membentuk mineral silikat
dan mineral bijih yang akan membentuk mineral logam dan nonlogam ,
dalam proses magmatis terbagi menjadi 2 yaitu, early magmatis dan late
magmatis. Proses ini terjadi pada suhu >600⁰C
2. Proses Pregmatisme
Proses ini terjadi setelah proses magmatis ,yang dimana terjadi pada suhu
450–600⁰ C , terdapat sisa-sisa magma yang isinya adalah cairan, gas dan
terjadi kumpulan batuan dari batuan granit
3. Proses Pneumatolisis
Proses isi terjadi pada termperature antara 450-550⁰C, gas mulai
membentuk jebakan pneumatolisis yang menyisakan magma encer yang
terjadi dengan proses volatile. unsur volatile akan bergerak menerobos
batuan beku yang telah ada dan batuan samping disekitarnya yang kemudian
membentuk mineral Pneumatolisis. Selain itu juga terdapat faktor lain seperti
proses sumblimasi yang terjadi oleh batuan yang sudah menerobos melewati
cela-cela batuan yang berada disekitarnya.
4. Proses Hidrothermal
Proses ini merupakan proses pembentukan minral yang terjadi dikarenakan
temperatur dan tekanan yang sangat rendah, dan larutan magma yang
dimana sebelumnya sudah terbentuk atau sudah mengalami pendinginan.
Pada proses inilah dimana mineral mineral terbentuk dan mengalami proses
Cavity Filling yang artinya proses mineralisasi dengan mengisi atau
melengkapi ruang yang terdapat didalam batuan.
5

5. Proses Replacement (Metasomatic replacement)


Pada proses ini merupakan pengendapan pengendapan setelah proses
hidrothermal, biasanya pada proses ini didominasi oleh unsur sulfides dan
dominasi unsur unsur endapan lainnya
6. Proses Sendimenter
Pada proses ini terbentuk endapan yang terbuat dari proses pengendapan
pada batuan dan telah mengalami proses pelapukan sebelumnya. Proses ini
mengakibatkan terperangkapnya suatu mineral pada suatu tempat yang akan
menyebabkan terjadinya sedimentasi di tempat tersebut.
7. Proses Evaporasi
Proses ini terbentuk pada suatu proses dimana keterbentukannya terjadi
pada daerah yang kurang adanya air atau bisa diangap kering dan memiliki
suhu yang cukup tinggi sehingga tempat tersebut dapat dikatakan panas.
Sehinga akibatnya mineral yang terlarut dalam air akan tetap tinggal dan
pengurangan kadar air saat terjadi proses penguapan.
8. Konsentrasi Residu dan Mekanik
Proses ini merupakan proses terdapan endapan residual yang sebelumnya
telah mengalami proses pelapukan dan proses pengendapan yang terjadi
pada tempat yang sama. Biasanya terjadi pencampuran dari zat zat dari luar
9. Proses Oksidasi Supergen Enrichmen
Proses ini terjadi saat dekat dengan permukaan bumi dan mengalami proses
pelapukan oleh faktor udara dan faktor ait sehingga terjadi pelapukan
membentuk padatan yang massif atau bisa disebut dengan gosam. Setelah
itu pada zona oksidasi akan terjadi akumulasi mineral oksidasekunder limonit
dan membentuk mineral sekunder pada zona sulfida.
10. Metamorfisme
Pada proses metamorfisme dapat terbentuk dari mineral batuan beku,
batuan sedimen, atau batuan metamorf itu sendiri yang membentuk mineral
baru atau menghasilkan mineral yang sama tetapi memiliki sifat yang
berbeda karena adanya faktor yang menyesuaikan dengan keadaan
lingkungan sekitar pada saat terjadinya proses metamorfisme.
6

2.3 Klasifikasi Mineral


Klasifikasi mineral menjadi salah satu cara untuk menentukan mineral
tergolong dalam unsur yang telah diketahui. Jumlah mineral hingga saat ini telah
mencapai hingga 2300 lebih, jumlah ini akan terus bertambah tiap tahun dengan
penambahan mineral rata rata 25 per tahun. Mineral menurut Berzelius dapat
digolongkan menjadi 8 berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia yaitu :
1. Native Element
Merupakan unsur bebas, yang dimana tidak terdapat unsur unsur lainnya.
Unsur ini digolongkan menjadi 3 yaitu :
a. Logam, unsur ini bersifat sangat padat, lunak, dan dapat menghantarkan
listrik
b. Semi Logam, unsur ini bersifat lunak, dan kurang dapat menghantarkan
listrik
c. Non-logam, unsir ini bersifat memiliki warna trasparan, dapat menembus
cahaya, memiliki bidang belahan yang jelas, dan tidak bisa
menghantarkan listrik
2. Sulfide and Sufosal
Merupakan Unsur Sulfur yang bergabung dengan unsur logam dan semi
logam. Unsur ini dibagi menjadi 2 yaitu tellurides dan arsenides.
3. Halides
Halides merupakan keadaan dimana unsur unsur logam bersenyawa dengan
unsur halogen yang dimana biasanya terdapat pada lapisan batuan sedimen
yang mengandung evaporit.
4. Oxides and Hydroides
Oxides tersusun atas senyawa senyawa yang bergabung dengan oksigen,
unsur ini tidak berubah ubah sifatnya contohnya saat Fe bergabung dengan
O mebentuk Fe203
5. Carbonates, Nitrates dan Borates
Carbonates adalah dimana satu atau lebih senyawa logam maupun non
logam menyatu dengan carbonate radikal (CO3-2) dan calcite (CaCo3)
6. Sulfates, Chromates, Molibdates, dan Tungstates
7

Merupakan dimana senyawa logam ataupun non logam yang berikatan


dengan sulfates, chromates, molibdates, dan tungstates
7. Phospates, Arsenates, dan Vanadates
Klasifikasi phospates, arsenates, dan vanadates meliputi senyawa senyawa
logam maupun non logam yang mengikat phospates, arsenates dan
vanadates
8. Silicates
Silicates merupakan klasifikasi dimana unsur unsur logam mengikat Si –

2.4 Sifat Fisik Mineral


Sifat fisik pada suatu mineral sangat berkaitan terhadap unsurnya, seperti
struktur kimia dan komposisi kimiawinya. Sifat fisik ini sangat perlu diketahui karena
dengan sifat fisik kita dapat mengetahui secara langsung. Sifat fisik mineral antara
lain :
1. Bentuk Kristal
Bentuk kristal merupakan keadaan terluar dari suatu mineral yang
memperlihatkan susunan atom yang teratur dari mineral tersebut. suatu
mineral memiliki lingkungan yang memungkinkan mineral tersebut untuk
dapat membentuk sebuah kristal dengan teratur

Sumber:Riski Dwi, 2015


Gambar 2.2
Bentuk Kristal.
8

2. Kilap
Kilap merupakan kenampakan pantulan cahaya pada kristal. Mineral dengan
permukaan seperti logam, disebut memiliki sifat kilap seperti logam dan
disebut kilap logam (metalik). Sedangkan mineral yang kilapnya tidak
menyerupai logam disebut kilap non logam (non metalik). Mineral dengan
kilap non logam mempunyai kilap yang memiliki variasi.

Sumber: :Riski Dwi, 2015


Gambar 2.3
Kilap Batuan.

3. Warna
Warna merupakan sifat fisik yang sangat mudah untuk dikenal. Warna
mineral pada umumnya mencerminkan komposisi kimia dari mineral tersebut.
Selain itu lingkungan terbentuknya mineral dapat juga mempengaruhi warna
mineral. Minreal pengotor pada mineral dapat juga mempengaruhi warna
mineral.

Sumber: :Riski Dwi, 2015


Gambar 2.4
Warna pada mineral batuan.

4. Cerat
8

Cerat adalah warna mineral dalam bentuk keadaan bubuk atau serbuk. Cerat
suatu mineral dapat diketahui dengan menggoreskan mineral tersebut pada
9

suatu keping porselen. Meskipun warna suatu mineral dapat bermacam-


macam, tetapi ceratnya selalu sama. Jadi warna cerat lebih merupakan
warna asli dari suatu mineral. Cerat dapat juga membantu untuk
membedakan mineral metalik dengan non metalik. Mineral dengan kilap
metalik biasanya mempunyai cerat lebih gelap daripada mineral dengan kilap
non metalik. Mineral-mineral yang mempunyai warna atau kenampakan yang
sama atau hampir sama, mempunyai cerat yang berbeda.

Sumber:obdulum.blogspot.co.id, 2010
Gambar 2.5
Cerat Batuan.

5. Kekerasan
Salah satu sifat fisik mineral yang sangat berguna adalah kekerasan, yaitu
daya tahan mineral terhadap proses abrasi atau goresan. Mineral yang lunak
akan mudah tergores sedang mineral yang keras tidak akan mudah tergores.
Kekerasan dua macam mineral dapat dibandingkan dengan menggoreskan
mineral yang satu terhadap yang lainnya. Mineral dengan kekerasan lebih
rendah akan tergores oleh mineral yang kekerasannya lebih tinggi.
Kekerasan satu mineral yang belum diketahui dapat diukur dengan
menggoreskan pada mineral lainnya yang sudah diketahui kekerasannya,
atau sebaliknya. Nilai kekerasan suatu mineral dapat dibandingkan dengan
skala Mosh, yaitu urutan nilai kekerasan mineral yang terdiri dari sepuluh
mineral dengan kekerasan mulai dari 1 sampai 10.
10

Sumber:Riski Dwi, 2015


Gambar 2.6
Kekerasan Batuan
6. Belahan
Belahan adalah mineral yang pecah melalui suatu bidang rata. Mineral yang
mempunyai bidang belah dapat diketahui dengan menunjukkan adanya
bidang yang rata apabila mineral tersebut dipecahkan. Contoh mineral
dengan belahan yang baik adalah mika. Karena mika mempunyai belahan
satu arah, maka bila mineral tersebut dihancurkan akan membentuk
lembaran-lembaran yang tipis. Mineral dapat mempunyai belahan beberapa
arah. Mineral yang mempunyai bidang belahan lebih dari satu arah dikenal
dengan jumlah bidang rata yang ditunjukkan dan sudut yang dibentuk oleh
bidang belahannya.

Sumber: :Riski Dwi, 2015


Gambar 7
Belahan pada batuan
7. Berat Jenis
10

Berat jenis merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara berat


mineral dengan berat air yang mempunyai volume yang sama. Jika mineral
11

mempunyai berat 3 kali dari berat air dengan volume yang sama dengan
volume mineral tersebut, maka mineral tersebut mempunyai berat jenis 3.
Secara praktis, berat jenis suatu mineral dapat diperkirakan dengan
menimbangnya di tangan. Bila mineral tersebut terasa berat. Mineral dengan
berat jenis lebih besar dari 2,89 disebut mineral berat (heavy minerals).
Sedangkan mineral dengan berat jenis kurang dari 2,89 disebut mineral
ringan (light minerals). Kedua macam mineral tersebut dapat dipisahkan
dengan menggunakan cairan berat. Mineral berat ini pada umumnya terdiri
dari mineral logam, sehingga kumpulan dari mineral berat dalam jumlah yang
besar dapat bersifat ekonomis. Selain itu asosiasi mineral berat tertentu
dapat digunakan untuk menentukan sumber atau asal dari material sedimen
atau batuan sedimen.
8. Kemagnetan
Adalah sifat mineral terhadap magnet, apakah mineral itu tertarik ataupun
tidak. Terdapat 3 golongan dalam kemagnetan yaitu feromagnetik dimana
mineral memiliki daya tarik yang kuat terhadap magnet, faramagnetik dimana
mineral tidak memiliki daya tarik terhadap magnet, dan diamagnetic dimana
mineral memiliki daya tarik yang lemah terhadap magnet.
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
1. Pendeskripsian mineral (5 Mineral) berdasarkan literatur dan parameter
pendeskripsian disesuaikan dengan yang sudah dipelajari.

2. Sebutkan, Jelaskan & Gambarkan keterbentukan mineral. Serta berikan


contoh mineralnya beserta foto dan pendeskripsiannya masing-masing 2
mineral.

3. Membuat table atau mind map semenarik mungkin mengenai klasifikasi


mineral menurut Berzellius pada kertas HVS meliputi mnama mineral beserta
rumus kimianya (setiap golongan minimal 5 mineral)

4. Merangkum mengenai mineral alterasi beserta contohnya (minimal 2 lembar)

5. Mencari lokasi keterdapatan perusahaan bahan galian mineral logam dan non
logam pada peta Indonesia. (5 perusahaan logam, 5 perusahaan non logam)

3.2 Pembahasan
3.2.1 Deskripsi Mineral
1. Kode Mineral : LG/Mn/01/2021
Warna : Wheat
Kilap : Mutiara
Kekerasan : 2,5 - 5,5
Pecahan : Conchoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Maleable
Gores : Putih

12
13

Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Translucent
Perawakan : Tabular
Nama Mineral : Barite
Golongan : Sulfates
Sistem kristal : Orthorombik
Manfaat : Bahan kertas dan karet
Berat jenis : 4,5 g/cm3
Foto dan Sketsa :

2. Kode Mineral : LG/Mn/02/2021


Warna : White
Kilap : Non logam
Kekerasan : < 2,5
Pecahan : Conchoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Britle
Gores : Putih
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Transparan
Perawakan : Filliform
Nama Mineral : Gypsum
Golongan : Sulfates
14

Sistem kristal : Monoklin


Manfaat : Bahan konstruksi bangunan
Berat jenis : 2,3 g/cm3
Foto dan Sketsa :

3. Kode Mineral : LG/Mn/03/2021


Warna : Black
Kilap : Logam
Kekerasan : > 5,5
Pecahan : Conchoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Maleable
Gores : Merah kehitaman
Kemagnetan : Feromagnetik
Transparansi : Opaque
Perawakan : Lamelar
Nama Mineral : Hematite
Golongan : Oxides
Sistem kristal : Hexagonal
Manfaat : Sumber bahan besi
Berat jenis : 5,26 g/cm3
Foto dan Sketsa :
15

4. Kode Mineral : LG/Mn/04/2021


Warna : Gold
Kilap : Logam
Kekerasan : > 5,5
Pecahan : Conchoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Maleable
Gores : Hitam
Kemagnetan : Feromagnetik
Transparansi : Opaque
Perawakan : Tabular
Nama Mineral : Pirit
Golongan : Sulfides
Sistem kristal : Isometrik
Manfaat : Pembuatan asam belerang
Berat jenis : 5,19 g/cm3
Foto dan Sketsa :
16

5. Kode Mineral : LG/Mn/05/2021


Warna : Ghost White
Kilap : Lemak
Kekerasan : 2,2 - 5,5
Pecahan : Conchoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Maleable
Gores : Putih
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Translucent
Perawakan : Lamellar
Nama Mineral : Kalsit
Golongan : Carbonate
Sistem kristal : Trigonal
Manfaat : Pembuatan bahan semen
Berat jenis : 2,71 g/cm3
Foto dan Sketsa :
17

3.2.2 Keterbentukan Mineral


1. Pengkristalan Magma

Sumber : Data Pribadi, 2020


Gambar 3.1
Metasomatisme Kontak

Magmatisme merupakan endapan yang berasal dari proses magmatic


langsung dan lebih dikenal ortomagnetik dynamo 90% pengkristalan terjadi. Kristal
terbentuk dari batuan silikat dan sisa-sisa magma yang kompleks dan banyak pola
serta bervariasi.

a. Kode Mineral : LG/Mn/01/2021


Warna : Green
18

Kilap : Kaca
Kekerasan : > 5,5
Pecahan : Conchoidal
Belahan : Tidak Sempurna
Ketahanan : Maleable
Gores : Putih
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Translucent
Perawakan : Menjarum
Nama Mineral : Olivine
Golongan : Silicate
Sistem kristal : Orthorombik
Manfaat : Pembuatan perhiasan
Berat jenis : 3,37g/cm3
Foto dan Sketsa :

b. Kode Mineral : LG/Mn/02/2021


Warna : Ghost White
Kilap : Mutiara
Kekerasan : > 5,5
Pecahan : Conchoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Britle
19

Gores : Putih
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Translucent
Perawakan : Memapan
Nama Mineral : Orthoclas
Golongan : Silicate
Sistem kristal : Monoklin
Manfaat : Bahan ubin
Berat jenis : 25 g/cm3
Foto dan Sketsa :

2. Hydrothermal

Sumber : Data Pribadi, 2020


Gambar 3.2
Hydrothermal
20

Hydrothermal adalah larutan sisa magma yang bersifat “Aqueous” sebagai


hasil diferensiasi magma. Hydrothermal ini kaya akan logam – logam yang relative
ringan merupakan sumber terbesar 90% dari proses – proses pembentukan
endapan

a. Kode Mineral : LG/Mn/03/2021


Warna : Merah
Kilap : Damar
Kekerasan : 2,5 - 5,5
Pecahan : Uneven
Belahan : Tidak Sempurna
Ketahanan : Maleable
Gores : Orange
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Opaque
Perawakan : Memapan
Nama Mineral : Cinnaber
Golongan : Sulfides
Sistem kristal : Trigonal
Manfaat : Bahan merkuri
Berat jenis : 8,17 g/cm3
Foto dan Sketsa :
20
21

b. Kode Mineral : LG/Mn/04/2021


Warna : Sienna
Kilap : Kaca
Kekerasan : 2,5 - 5,5
Pecahan : Conchoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Britle
Gores : Coklat
Kemagnetan : Feromagnetik
Transparansi : Opaque
Perawakan : Melapis
Nama Mineral : Muskovit
Golongan : Silicate
Sistem kristal : Monoklis
Manfaat : Bahan peralatan listrik
Berat jenis : 2,9 g/cm3
Foto dan Sketsa :
22

3. Metamorfisme

Sumber : Data Pribadi, 2020


Gambar 3.3
Metamorfisme

Dalam proses ini, mineral diubah menjadi mineral baru atau mineral yang di
produksi, memiliki sifat ang berbeda karena faktor lingkungan. Cairan sis magma
yang masuk ke celah dan membuat mineral baru.

a. Kode Mineral : LG/Mn/05/2021


Warna : Brown
Kilap : Kaca
Kekerasan : > 5,5
Pecahan : Conchoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Maleable
Gores : Coklat
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Translucent
Perawakan : Membilah
Nama Mineral : Anortit
23

Golongan : Sulicate
Sistem kristal : Triklin
Manfaat : Bahan kertas
Berat jenis : 2,76 g/cm3
Foto dan Sketsa :

b. Kode Mineral : LG/Mn/06/2021


Warna : White
Kilap : Kaca
Kekerasan : > 5,5
Pecahan : Conchoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Maleable
Gores : Putih
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Translucent
Perawakan : Memapan
Nama Mineral : Albit
Golongan : Silicate
Sistem kristal : Triklin
Manfaat : Bahan ornamen
Berat jenis : 2,61 g/cm3
Foto dan Sketsa :
24

4. Metamorfisme

Sumber : Data Pribadi, 2020


Gambar 3.4
Metamorfisme

Dalam proses sublimasi perubahan yang dialami merupakan padat ke gas.


Reaksi gas di magma yang menembus keluar permukaan tanah melewati celah-
celah dan berkontak dengan atmosfer mengakibatkan perubahan fasa yang dialami
gas.

a. Kode Mineral : LG/Mn/007/2021


Warna : Dark khaki
Kilap : Lemak
Kekerasan : < 2,5
24

Pecahan : Hackly
25

Belahan : Sempurna
Ketahanan : Britle
Gores : Kunig
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Opaque
Perawakan : Mendaun
Nama Mineral : Belerang
Golongan : Native Element
Sistem kristal : Orthorombik
Manfaat : Kosmetik, Kesehatan
Berat jenis : 2,1 g/cm3
Foto dan Sketsa :

b. Kode Mineral : LG/Mn/08/2021


Warna : Ghost White
Kilap : Kaca
Kekerasan : < 2,5
Pecahan : Conchoidal
Belahan : Tidak Sempurna
Ketahanan : Britle
Gores : Putih
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Transparan
26

Perawakan : Mendaun
Nama Mineral : Sel Amonia
Golongan : Halides
Sistem kristal : Isometri
Manfaat : Bahan pemurni logam mulia
Berat jenis : 1,5 g/cm3
Foto dan Sketsa :

5. Pengkayaan Supergen

Sumber : Data Pribadi, 2020


Gambar 3.5
Pengkayaan Supergen
27

Pengkayaan supergen terdapat 3 tahapan yaitu :


- Terjadinya oksidasi dipermukaan terdapat air, gossan mencapai muka air
tanah
- Setelah itu terjadinya pengaliran badan bijih ke zona oxide zone
- Badan bijih kemudian terlarut di enrichment zone

a. Kode Mineral : LG/Mn/010/2021


Warna : Black
Kilap : Logam
Kekerasan : 2,5 – 5,5
Pecahan : Hackly
Belahan : Tidak Sempurna
Ketahanan : Maleable
Gores : Hitam
Kemagnetan : Feromagnetik
Transparansi : Opaque
Perawakan : Membilah
Nama Mineral : Besi
Golongan : Native Element
Sistem kristal : Isometri
Manfaat : Bahan besi
Berat jenis : 7,87 g/cm3
Foto dan Sketsa :
28

b. Kode Mineral : LG/Mn/017/2021


Warna : Black
Kilap : Logam
Kekerasan : > 5,5
Pecahan : Conchoidal
Belahan : Tidak Sempurna
Ketahanan : Maleable
Gores : Abu - abu
Kemagnetan : Feromagnetik
Transparansi : Opaque
Perawakan : Membilah
Nama Mineral : Pirolusit
Golongan : Oxides
Sistem kristal : Tetragonal
Manfaat : Industri Baja
Berat jenis : 6,2 g/cm3
Foto dan Sketsa :
29

6. Evaporasi

Sumber : Data Pribadi, 2020


Gambar 3.6
Evaporasi atau Penguapan

Evaporasi merupakan proses penguapan yang terjadi pada garam di Laut. Air
laut terendapkan lalu terjadi pengendapan, dan endapan yang tertinggal akan
berubah mengkristal oleh suhu yang panas oleh matahari.

a. Kode Mineral : LG/Mn/009/2021


Warna : Ghost White
Kilap : Kaca
Kekerasan : < 2,5
Pecahan : Conchoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Britle
Gores : Putih
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Transparan
Perawakan : Membilah
Nama Mineral : Halite
Golongan : Halides
Sistem kristal : Isometri
Manfaat : Bahan penyedap makanan
30

Berat jenis : 2,17 g/cm3


Foto dan Sketsa :

b. Kode Mineral : LG/Mn/011/2021


Warna : Azure
Kilap : Kaca
Kekerasan : 2,5 – 5,5
Pecahan : Hackly
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Britle
Gores : Putih
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Transparan
Perawakan : Membilah
Nama Mineral : Dolomit
Golongan : Carbonates
Sistem kristal : Hexagonal
Manfaat : Bahan industry baja
Berat jenis : 2,9 g/cm3
Foto dan Sketsa :
31

7. Sedimentasi

Sumber : Data Pribadi, 2020


Gambar 3.7
Sedimentasi

Pada proses ini terdapat 3 tahapan yaitu pelapukan, transportasi, dan terjadi
pengendapan. Proses ini menghasilkan sedimen dari proses penyimpanan beberapa
mineral dan sebelumnya mengalami pelapukan oleh beberapa faktor

a. Kode Mineral : LG/Mn/010/2021


Warna : Black
Kilap : Logam
Kekerasan : 2,5 – 5,5
Pecahan : Hackly
32

Belahan : Tidak Sempurna


Ketahanan : Maleable
Gores : Hitam
Kemagnetan : Feromagnetik
Transparansi : Opaque
Perawakan : Membilah
Nama Mineral : Besi
Golongan : Native Element
Sistem kristal : Isometri
Manfaat : Bahan besi
Berat jenis : 7,87 g/cm3
Foto dan Sketsa :

b. Kode Mineral : LG/Mn/017/2021


Warna : Black
Kilap : Logam
Kekerasan : > 5,5
Pecahan : Conchoidal
Belahan : Tidak Sempurna
Ketahanan : Maleable
Gores : Abu - abu
Kemagnetan : Feromagnetik
Transparansi : Opaque
33

Perawakan : Membilah
Nama Mineral : Pirolusit
Golongan : Oxides
Sistem kristal : Tetragonal
Manfaat : Industri Baja
Berat jenis : 6,2 g/cm3
Foto dan Sketsa :

8. Konsentrasi Residual

Sumber : Data Pribadi, 2020


Gambar 3.8
Konsentrasi Residual
34

Dalam fase ini endapan sisa yang disebabkan oelh proses pelapukan dan
sesedimentasi di tempat yang sama. Maka endapan tidak bergeser melalui udara
dan angin. Proses pelapukan bersifat fisika dan kimia.

a. Kode Mineral : LG/Mn/011/2021


Warna : Black
Kilap : Logam
Kekerasan : > 5,5
Pecahan : Conchoidal
Belahan : Tidak Sempurna
Ketahanan : Maleable
Gores : Hitam
Kemagnetan : Feromagnetik
Transparansi : Opaque
Perawakan : Membilah
Nama Mineral : Magnetit
Golongan : Oxides
Sistem kristal : Isometri
Manfaat : Bahan besi
Berat jenis : 5,17 g/cm3
Foto dan Sketsa :

b. Kode Mineral : LG/Mn/013/2021


35

Warna : Dark khaki


Kilap : Logam
Kekerasan : 2,5 - 5,5
Pecahan : Hackly
Belahan : Tidak Sempurna
Ketahanan : Maleable
Gores : Coklat
Kemagnetan : Feromagnetik
Transparansi : Opaque
Perawakan : Memapan
Nama Mineral : Tembaga
Golongan : Native Element
Sistem kristal : Isometri
Manfaat : Bahan kabel
Berat jenis : 8,94 g/cm3
Foto dan Sketsa :
36

9. Metamorfisme

Sumber : Data Pribadi, 2020


Gambar 3.9
Metamorfisme

Proses metamorfisme menghasilkan batuan metamorf yang asalnya dari


mineral batuan beku,sedimen,dan batuan metamorf itu sendiri. Dalam proses ini,
mineral diubah menjadi minerak baru atau mineral yang diproduksi, tetapi memiliki
sifat yang berbeda karena menyesuaikan kondisi lingkungan.

a. Kode Mineral : LG/Mn/015/2021


Warna : Dark khaki
Kilap : Logam
Kekerasan : 2,5 - 5,5
Pecahan : Subconchoidal
Belahan : Tidak Sempurna
Ketahanan : Britle
Gores : Hitam kekuningan
Kemagnetan : Feromagnetik
Transparansi : Opaque
37

Perawakan : Membilah
Nama Mineral : Kalkopirit
Golongan : Sulfides
Sistem kristal : Tetragonal
Manfaat : Bijih tembaga
Berat jenis : 4,18 g/cm3
Foto dan Sketsa :

b. Kode Mineral : LG/Mn/014/2021


Warna : Black
Kilap : Logam
Kekerasan : 2,5 - 5,5
Pecahan : Conchoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Ducktile
Gores : Abu-abu
Kemagnetan : Feromagnetik
Transparansi : Opaque
Perawakan : Memapan
Nama Mineral : Galena
Golongan : Sulfides
Sistem kristal : Hexagonal
Manfaat : Bahan bateeai
38

Berat jenis : 8,1 g/cm3


Foto dan Sketsa :

3.2.3 Klasifikasi Mineral Menurut Berzellius

Sumber : Data Pribadi, 2020


Gambar 3.10
Klasifikasi Mineral menurut Berzellius

3.2.4 Mineral Logam dan nonlogam


Mineral adalah senyawa kimia yang muncul secara alami sebagai zat yang
bersifat anorganik,serta memiliki sifat kimia dan fisika yang berbeda-beda. Beberapa
39

mineral terkandung dalam pembentukan batuan. Ketika batuan ini mengalami


perubahan dari satu jenis ke yang lain dipengaruhi oleh perubahan suhu dan
tekanan. Struktur dan sifat kimia maupun fisiknya pun ikut berubah. Mineral dibagi
menjadi beberapa klasifikasi, salah satunya mineral logam dan nonlogam.
Mineral logam biasanya berasl dari batuan beku. Batuan beku merupakan
jenis batuan yang dibentuk pertama kali setelah proses pendinginan dan pemadatan
oleh magma. Magma dibuat dengan melelehkan batuan yang ada dibawah suhu
yang sangat tinggi dan tekanan rendah. Mineral logam dapat menjadi bijih homogen
dari suatu jenis logam. Secara umum mineral logam mampu mempertahankan kilau.
Mineral non logam merupakan mineral yang tidak mengandung unsur logam
dalam unsur kimia anorganiknya. Beberapa contoh umumm termasuk Clay,
Diamond, Dolomit, Gypsum, dll. Mineral nonlogam termasuk dalam kategori bahan
perhiasan.
40

3.2.5 Lokasi perusahaan bahan galian mineral logam dan nonlogam

Keterangan :
1. PT. Antam, Tbk (Emas) Gunung Salak, Bogor.
2. PT. Aigincourt Resources (Emas) Sumatera Utara.
3. PT. Adara Indonesia (Batubara) Kalimantan Selatan.
4. PT. Kitadin (Batubara) Kalimantan Timur.
5. PT. Freeport Indonesia (Tembaga, Emas) Papua
6. PT. Gunung Marmer Raya (Marmer) Sulawesi Utara
7. PT. Kaltim Diamond Coal (Batubara) Kalimantan
8. PT. Virtue Dragon Nikel (Nikel) Sulawesi Selatan
9. PT. Nusa Halmahera Mineral (Emas) Maluku Utara
10.PT. Kaltim Prima Coal (Batubara) Kalimantan Timur
BAB IV
ANALISA

Berdasarkan praktikum kali ini mendeskripsikan mineral hal yang pertama


dilakukan yaitu menentukan beberapa klasifikasi mineral yang bertujuan untuk
mengetahui jenis mineral dari objek yang kita teliti dengan memanfaatkan sifat fisik
dan sifat kimia dari mineral tersebut.
Dalam bentuk kristal banyak yang memiliki bentuk fisik yang sama seperti
bentuk mineral kalsit dan mineral kuarsa, sehingga yang dapat dibedakan adalah
dari kekerasannya, karena dalam pembedaan warna terkadang memiliki warna yang
sama
dalam kasus pendeskripsisan mineral terdapat mineral logam akan tetapi tidak
memiliki kilap logam, semua itu dikarenakan tidak ada sifat khusus sehingga
diperlukan pengecekan lebih lanjut mengenai gores, kekerasan, atau pun warna.
Dan oleh karna itu kita tidak dapat menilai langsung sebuah mineral dengan satu
pendeskripsisan saja
Dalam karakteristik warna, terkadang unsur unsur pembentuk senyawa
kristal memiliki warnanya tersendiri, dan apabila kandungan pembentuk senyawanya
agak tinggi ataupun tinggi dapat menimbulkan corak warna pada mineral seperti,
seperti tembaga yang berwarna kehijauan, perak kemerahan, phospat hijau, sulfur
kuning, atau pun galena hitam
Dalam menganalisis system kristal terdapat beberapa kristal memiiliki
senyawa-senyawa homogen yang memiliki bangun/struktur yang sama kemudian
bersatu saling menempel dengan rapih maka terbentuklah kristal yang tubuhnya
sama dengan tubuh senyawa-senyawa homogen yang membentuknya.

41
41
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil kegiatan praktikum mengenai “Pengenalan Batuan


Metamorf” dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Mineral merupakan benda anorganik yang berada di alam, atom-atomnya


tersusun secara teratur dan memiliki sifat fisika dan kimia. Proses
pembentukan mineral dapat meliputi proses magmatisme, pregmatisme,
pneumatolisis, hridrothermal, metasomatic replacement, sendimenter,
evaporasi, konsentrasi residu dan mekanik, supergen enrichmen dan
metamorfisme

2. Menurut berzelius Klasifikasi mineral dapat dibagi menjadi 8 yaitu native


element, sulfida, oksida dan hidroksida, halides, carbonat nitrat dan borat,
sulphates, chromates, molybdates dan tungstates, phospat arsenat dan
vanadat,dan silicate. Dan ciri fisik mineral dapat berupa kilap, kemagnetan,
kelistrikan, daya lebur, berat jenis, warna, kekerasan, sifat dalam, bentuk dan
cerat

3. Dalam pendeskripsian mineral secara makroskopik, yaitu dengan melihat


sifat fisiknya seperti warna, kilap, kekerasan, belahan, ketahanan, goresan,
kemagnetan, transparansi, perawakannya. Pada saat melakukan
pendeskripsian dibutuhkan ketelitian yang sangat penting guna menunjang
ketepatan saat pendeskripsian.

42
DAFTAR PUSTAKA

1. Andi Panguriseng, 2016 “Proses Pembentukan Mineral” www.sitesgoogle.com.


Diakses pada 4 Oktober 2021 pukul 16.17 WIB

3. Prihatin tri, 2010 “Sifat Sifat Fisik Mineral” www.ptbudie.com. Diakses pada 4
Oktober 2021 pukul 15.26 WIB

4. Sridianti, 2018 “Pengertian Mineral“ www.sridianti.com. Diakses pada 4 Oktober


2021 pukul 11.23 WIB

5. Wibowo, Riyadi,“Pengenalan Mineral”, riyadi.wibowo.blogspot Diakses


Pada Tanggal 4 Oktober 2021 pada pukul 14:08 WIB
FORM PENILAIAN LAPORAN

Laporan Akhir

Format BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V Dapus


(10) (15) (5) (20) (30) (15) (5)

Total Nilai
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai