Laporan Mineral Dan Mineralogi
Laporan Mineral Dan Mineralogi
LAPORAN AKHIR
MINERAL DAN MINERALOGI
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua sehingga kita bisa
melaksanakan praktikum ini, Alhamdulillah, Praktikum Petrologi dan Mineralogi
berjalan dengan lancar dan penuh dengan kemudahan.
Sehingga akhirnya tersusunlah sebuah laporan akhir Praktikum Petrologi dan
Mineralogi ini. Laporan ini telah saya susun dengan sebaik mungkin. Hal ini
bertujuan untuk memenuhi tugas Praktikum Petrologi dan Mineralogi.
Dengan selesainya laporan praktikum ini, maka saya tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan Praktikum Petrologi dan
Mineralogi ini.
Demikian ini laporan Praktikum Petrologi dan Mineralogi ini dibuat. Saya
mohon kritik dan sarannya apabila terdapat kekurangan dengan penyusunan
laporan ini. Semoga laporan Praktikum Petrologi dan Mineralogi ini dapat
bermanfaat bagi saya selaku penulis.
Muhamad Fakhri A
NPM.10070119115
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan..................................................................1
1.2.1 Maksud.............................................................................1
1.2.2 Tujuan..............................................................................2
BAB IV ANALISA..................................................................................41
BAB V KESIMPULAN..........................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu materi dari tambang yaitu mineral, mineral sendiri adalah Mineral
adalah suatu bahan alam yang mempunyai sifat-sifat fisik kimia tetap dapat berubah
unsur tunggal atau persenyawaan kimia yang tetap, pada umumnya anorganik,
homogen, dapat berupa padat, cair dan gas. Mineral merupakan unsur yang penting
berada dalam batuan.
Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai
mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain
mempelajari tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara
terjadinya dan kegunaanya.
Dalam praktikum kali ini yang akan dibahas lebih lanjut mengenai
mendeskripsi mineral. Dimana dalam pendeskripsian tersebut terdapat beberapa
cara untuk mendefinisi bentuk krista; warna, corkilap, kekerasa, pecahan, belahan,
dan lain-lain yang hasil akhirnya yaitu mengetahui kelas dari jenis kristal tersebut.
1
2
juga untuk memenuhi syarat dan kriteria untuk memasuki dunia kerja pertambangan.
Diharapkan dengan melakukan praktikum ini dapat mengerti mendeskripsi bentuk
mineral.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
3
4
2. Kilap
Kilap merupakan kenampakan pantulan cahaya pada kristal. Mineral dengan
permukaan seperti logam, disebut memiliki sifat kilap seperti logam dan
disebut kilap logam (metalik). Sedangkan mineral yang kilapnya tidak
menyerupai logam disebut kilap non logam (non metalik). Mineral dengan
kilap non logam mempunyai kilap yang memiliki variasi.
3. Warna
Warna merupakan sifat fisik yang sangat mudah untuk dikenal. Warna
mineral pada umumnya mencerminkan komposisi kimia dari mineral tersebut.
Selain itu lingkungan terbentuknya mineral dapat juga mempengaruhi warna
mineral. Minreal pengotor pada mineral dapat juga mempengaruhi warna
mineral.
4. Cerat
8
Cerat adalah warna mineral dalam bentuk keadaan bubuk atau serbuk. Cerat
suatu mineral dapat diketahui dengan menggoreskan mineral tersebut pada
9
Sumber:obdulum.blogspot.co.id, 2010
Gambar 2.5
Cerat Batuan.
5. Kekerasan
Salah satu sifat fisik mineral yang sangat berguna adalah kekerasan, yaitu
daya tahan mineral terhadap proses abrasi atau goresan. Mineral yang lunak
akan mudah tergores sedang mineral yang keras tidak akan mudah tergores.
Kekerasan dua macam mineral dapat dibandingkan dengan menggoreskan
mineral yang satu terhadap yang lainnya. Mineral dengan kekerasan lebih
rendah akan tergores oleh mineral yang kekerasannya lebih tinggi.
Kekerasan satu mineral yang belum diketahui dapat diukur dengan
menggoreskan pada mineral lainnya yang sudah diketahui kekerasannya,
atau sebaliknya. Nilai kekerasan suatu mineral dapat dibandingkan dengan
skala Mosh, yaitu urutan nilai kekerasan mineral yang terdiri dari sepuluh
mineral dengan kekerasan mulai dari 1 sampai 10.
10
mempunyai berat 3 kali dari berat air dengan volume yang sama dengan
volume mineral tersebut, maka mineral tersebut mempunyai berat jenis 3.
Secara praktis, berat jenis suatu mineral dapat diperkirakan dengan
menimbangnya di tangan. Bila mineral tersebut terasa berat. Mineral dengan
berat jenis lebih besar dari 2,89 disebut mineral berat (heavy minerals).
Sedangkan mineral dengan berat jenis kurang dari 2,89 disebut mineral
ringan (light minerals). Kedua macam mineral tersebut dapat dipisahkan
dengan menggunakan cairan berat. Mineral berat ini pada umumnya terdiri
dari mineral logam, sehingga kumpulan dari mineral berat dalam jumlah yang
besar dapat bersifat ekonomis. Selain itu asosiasi mineral berat tertentu
dapat digunakan untuk menentukan sumber atau asal dari material sedimen
atau batuan sedimen.
8. Kemagnetan
Adalah sifat mineral terhadap magnet, apakah mineral itu tertarik ataupun
tidak. Terdapat 3 golongan dalam kemagnetan yaitu feromagnetik dimana
mineral memiliki daya tarik yang kuat terhadap magnet, faramagnetik dimana
mineral tidak memiliki daya tarik terhadap magnet, dan diamagnetic dimana
mineral memiliki daya tarik yang lemah terhadap magnet.
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
1. Pendeskripsian mineral (5 Mineral) berdasarkan literatur dan parameter
pendeskripsian disesuaikan dengan yang sudah dipelajari.
5. Mencari lokasi keterdapatan perusahaan bahan galian mineral logam dan non
logam pada peta Indonesia. (5 perusahaan logam, 5 perusahaan non logam)
3.2 Pembahasan
3.2.1 Deskripsi Mineral
1. Kode Mineral : LG/Mn/01/2021
Warna : Wheat
Kilap : Mutiara
Kekerasan : 2,5 - 5,5
Pecahan : Conchoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Maleable
Gores : Putih
12
13
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Translucent
Perawakan : Tabular
Nama Mineral : Barite
Golongan : Sulfates
Sistem kristal : Orthorombik
Manfaat : Bahan kertas dan karet
Berat jenis : 4,5 g/cm3
Foto dan Sketsa :
Kilap : Kaca
Kekerasan : > 5,5
Pecahan : Conchoidal
Belahan : Tidak Sempurna
Ketahanan : Maleable
Gores : Putih
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Translucent
Perawakan : Menjarum
Nama Mineral : Olivine
Golongan : Silicate
Sistem kristal : Orthorombik
Manfaat : Pembuatan perhiasan
Berat jenis : 3,37g/cm3
Foto dan Sketsa :
Gores : Putih
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Translucent
Perawakan : Memapan
Nama Mineral : Orthoclas
Golongan : Silicate
Sistem kristal : Monoklin
Manfaat : Bahan ubin
Berat jenis : 25 g/cm3
Foto dan Sketsa :
2. Hydrothermal
3. Metamorfisme
Dalam proses ini, mineral diubah menjadi mineral baru atau mineral yang di
produksi, memiliki sifat ang berbeda karena faktor lingkungan. Cairan sis magma
yang masuk ke celah dan membuat mineral baru.
Golongan : Sulicate
Sistem kristal : Triklin
Manfaat : Bahan kertas
Berat jenis : 2,76 g/cm3
Foto dan Sketsa :
4. Metamorfisme
Pecahan : Hackly
25
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Britle
Gores : Kunig
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Opaque
Perawakan : Mendaun
Nama Mineral : Belerang
Golongan : Native Element
Sistem kristal : Orthorombik
Manfaat : Kosmetik, Kesehatan
Berat jenis : 2,1 g/cm3
Foto dan Sketsa :
Perawakan : Mendaun
Nama Mineral : Sel Amonia
Golongan : Halides
Sistem kristal : Isometri
Manfaat : Bahan pemurni logam mulia
Berat jenis : 1,5 g/cm3
Foto dan Sketsa :
5. Pengkayaan Supergen
6. Evaporasi
Evaporasi merupakan proses penguapan yang terjadi pada garam di Laut. Air
laut terendapkan lalu terjadi pengendapan, dan endapan yang tertinggal akan
berubah mengkristal oleh suhu yang panas oleh matahari.
7. Sedimentasi
Pada proses ini terdapat 3 tahapan yaitu pelapukan, transportasi, dan terjadi
pengendapan. Proses ini menghasilkan sedimen dari proses penyimpanan beberapa
mineral dan sebelumnya mengalami pelapukan oleh beberapa faktor
Perawakan : Membilah
Nama Mineral : Pirolusit
Golongan : Oxides
Sistem kristal : Tetragonal
Manfaat : Industri Baja
Berat jenis : 6,2 g/cm3
Foto dan Sketsa :
8. Konsentrasi Residual
Dalam fase ini endapan sisa yang disebabkan oelh proses pelapukan dan
sesedimentasi di tempat yang sama. Maka endapan tidak bergeser melalui udara
dan angin. Proses pelapukan bersifat fisika dan kimia.
9. Metamorfisme
Perawakan : Membilah
Nama Mineral : Kalkopirit
Golongan : Sulfides
Sistem kristal : Tetragonal
Manfaat : Bijih tembaga
Berat jenis : 4,18 g/cm3
Foto dan Sketsa :
Keterangan :
1. PT. Antam, Tbk (Emas) Gunung Salak, Bogor.
2. PT. Aigincourt Resources (Emas) Sumatera Utara.
3. PT. Adara Indonesia (Batubara) Kalimantan Selatan.
4. PT. Kitadin (Batubara) Kalimantan Timur.
5. PT. Freeport Indonesia (Tembaga, Emas) Papua
6. PT. Gunung Marmer Raya (Marmer) Sulawesi Utara
7. PT. Kaltim Diamond Coal (Batubara) Kalimantan
8. PT. Virtue Dragon Nikel (Nikel) Sulawesi Selatan
9. PT. Nusa Halmahera Mineral (Emas) Maluku Utara
10.PT. Kaltim Prima Coal (Batubara) Kalimantan Timur
BAB IV
ANALISA
41
41
BAB V
KESIMPULAN
42
DAFTAR PUSTAKA
3. Prihatin tri, 2010 “Sifat Sifat Fisik Mineral” www.ptbudie.com. Diakses pada 4
Oktober 2021 pukul 15.26 WIB
Laporan Akhir
Total Nilai
LAMPIRAN