Kepemimpinan C2 Kel 1
Kepemimpinan C2 Kel 1
OUR
DENINIS
ADELIA PUSPITA RINI ARLINDA SAFIRA ARROHMANDHA F
200910202130 200910202069 200910202076
TEAM
EDITYA EKA NAIN
DEVINA FARAH N
PRASETYA PUTRI MUHAMMAD F
200910202124 200910202084 200910202141
KEPEMIMPINAN KONTINGENSI
DEfinisi:
Kepemimpinan yang mengedepankan pada
situasi kerja dan budaya organisasi.
iDE DAsAR:
Diperlukan gaya kepemimpinan tertentu
sesuai dengan situasi yang dihadapi.
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
CARA KERJA TEORI KONTINGENSI
Teori kepemimpinan yang menyarankan S2 (Selling-Coaching): Pemimpin memegang peran sentral dalam
model manajemen yang berbeda-beda yang pengambilan keputusan, namun pemimpin juga memberikan dukungan
disesuaikan dengan situasi 02 penuh terhadap anggota tim
R2 (Readiness level:Moderate): Model kepemimpinan ini untuk
situasi di mana anggota tim memiliki kompetensi rendah namun punya
motivasi dan kepercayaan tinggi untuk mengambil tanggung jawab
03 anggota tim.
R3 (Readiness level:Moderate): Model kepemimpinan ini untuk
situasi di mana anggota tim memiliki kompetensi tinggi namun punya
motivasi dan kepercayaan rendah untuk mengambil tanggung jawab
02 MeMproMosikan (sellinG)
Ditandai dengan komunikasi dua arah dari pemimpin,
walaupun masih memberikan pengarahan, tetapi pemimpin
masih meminta masukan dari bawahan sebelum mengambil
keputusan
03 berpartisipasi(participatinG)
Ditandai dengan kerjasama antara pemimpin dan
bawahan dalam pengambilan keputusan melalui
komunikasi 2 arah dan memberikan kemudahan akses
informasi penting
04 MendeleGasikan (deleGatinG)
Ditandai dengan kebebasan dan pendelegasian tugas serta
wewenang yang luas kepada bawahan. Pemimpin hanya
memberikan sedikit pengarahan dan pengawasan.
TEORI FIEDLER
M V G
A
M V G
Model kepeMiMpinan Gaya
Variabel
kontinGensi Fiedler kepeMiMpinan
situasional
Tinggi rendahnya prestasi kerja
satu kelompok dipengaruhi oleh 1.Hubungan pemimpin – anggota Gaya kepemimpinan menurut fiedler ada
sistem motivasi dari pemimpin dan 2.Kekuasaan posisi dua yaitu:
sejauh mana pemimpin dapat 3.Stuktur tugas 1.Orientasi pada tugas
2.Orientas pada hubungan antar anggota
mengendalikan dan mempengaruhi
suatu situasi tertentu.
TEORI PATH-GOAL
teori path-Goal adalah sebuah
Model kepeMiMpinan yanG
bersiFat kontinGensi
FUNGSI MEMBERI
01
KEJELASAN ALUR
FUNGSI MENINGKATKAN
02
JUMLAH HASIL (REWARD)
Gaya perilaku peMiMpin
03 PARTICIPATIVE ACHIEVEMENT-ORIENTED 04
LEADERSHIP LEADERSHIP
FAKTOR SITUASIONAL
KARAKTERisTiK KARATERisTiK
BAWAHAn LinGKunGAn
VARIABEL PENGGANTI
Adalah variabel yang membuat perilaku pemimpin
menjadi tidak perlu dan berlebihan yang meliputi
02
karakteristik bawahan, karakteristik tugas, dan
karakteristik organisasi
01 VARIABEL NETRALISATOR
Adalah suatu karakteristik dari tugas atau
organisasi yang mencegah seorang pemimpin untuk
bertindak dalam suatu cara tertentu atau yang
meniadakan pengaruh dari tindakan pemimpin.
KARAKTERISTIK ORGANISASI
Kohesivitas kelompok dapat menggantikan upaya pemimpin untuk
memotivasi bawahan berkontribusi terhadap tugas kelompok.
Peraturan dan kebijakan yang tidak fleksibel dapat berfungsi sebagai
netralisator sehingga mencegah pemimpin melakukan perubahan.
KARAKTERISTIK TUGAS
Tugas yang terstruktur dan berulang, bawahan dapat
melakukan tanpa banyak arahan.
KARAKTERISTIK BAWAHAN
Saat bawahan memiliki pengalaman, kemampuan, dan pelatihan yang cukup,
pemimpin hanya perlu memberi sedikit arahan karena telah memiliki
keterampilan dan pengetahuan untuk mengetahui apa yang harus dilakukan
dan bagaimana melakukannya.
Efektivitas pemimpin ditentukan oleh
kesesuaian antara gaya pemimpin dengan
keharmonisan situasinya. Alasan yang
menyebabkan gaya kepemimpinan tertentu
lebih efektif dalam beberapa situasi berbeda
dapat diterangkan melalui harmonis atau tidak
harmonis.
Misalnya dalam sebuah organisasi Himpunan
Mahasiswa, dalam situasi yang harmonis,
pemimpin menjadi orang yang disukai.
Memberikan tugas yang jelas dan mempunyai
kekuasaan yang besar. Dalam kondisi seperti
ini, jelas semua variabel situasi yang baik telah
tersedia, jadi pemimpin harus meningkatkan
kewibawaan bagi anggotanya. Jika pemimpin
dari Himpunan Mahasiswa tersebut ada dalam
situasi yang harmonis, makan anggotanya akan
bersedia mengikuti usaha pemimpin dalam
mengarahkan mereka.
contoh penerapan
“
KESIMPULAN
Kepemimpinan dengan model kontingensi memfokuskan perhatiannya pada kecocokan antara karakteristik watak pribadi
pemimpin, tingkah lakunya dan variabel-variabel situasional. Model kepemimpinan situasional berasumsi bahwa situasi
yang berbeda membutuhkan tipe kepemimpinan yang berbeda, maka model kepemimpinan kontingensi memfokuskan
perhatian yang lebih luas, yakni pada aspek-aspek keterkaitan antara kondisi atau variabel situasional dengan watak atau
tingkah laku dan kriteria kinerja pemimpin. Model kepemimpinan Fiedler (1967) disebut sebagai model kontingensi karena
model tersebut beranggapan bahwa kontribusi pemimpin terhadap efektifitas kinerja kelompok tergantung pada cara
atau gaya kepemimpinan (leadership style) dan kesesuaian situasi (the favourableness of the situation) yang dihadapinya.
Model kontingensi yang lain, Path-Goal Theory, berpendapat bahwa efektifitas pemimpin ditentukan oleh interaksi antara
tingkah laku pemimpin dengan karakteristik situasi (House 1971).
Thank You