Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI


Dosen Pengampuh : Hastuti Usman, SST., M.Keb.

Tentang :
“Pengelolaan Gangguan Menyusui Pada Bayi Sakit ”

Disusun Oleh :
Kelompok 7 kelas 2A
1. Clessiya Rafdalista R.Sampo
2. Elviani Lagani
3. Isfanika

Prodi :
S.Tr. Kebidanan

Poltekkes Kemenkes Palu


2021/2022

1|Page
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya

kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Askeb Nifas dan Menyusui tentang “Pengelolaan

Gangguan Menyusui Pada Bayi Sakit”

Dan kita semua berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman serta ilmu bagi para

pembaca. Sehingga untuk ke depannya sanggup memperbaiki bentuk maupun tingkatkan isikan

makalah sehingga menjadi makalah yang miliki wawasan yang luas dan lebih baik lagi.

Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, Kami percaya tetap banyak kekurangan dalam

makalah ini, Oleh karena itu kami sangat berharap saran dan kritik yang membangun berasal dari

pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1    Latar Belakang.......................................................................................................................................4
1.2    Rumusan Masalah.................................................................................................................................4
1.3    Tujuan Penulisan...................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................................5
2.1 Pengertian dalam Menyusui................................................................................................................5
2.2 Masalah dalam Menyusui Bayi Sakit..................................................................................................6
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................................................8
3.2 SARAN................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................9

3|Page
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang


Kegagalan dalam proses menyusui sering disebabkan karena timbulnya beberapa masalah, baik masalah

pada ibu maupun pada bayi. Pada sebagian ibu yang tidak paham masalah ini, kegagalan menyusui sering

dianggap problem pada anak saja.Masalah dari ibu yang timbul selama menyusui dapat dimulai sejak

sebelum persalinan (periode antenatal), pada masa pasca persalinan dini, dan pasca masa persalinan

lanjut. Masalah menyusui dapat pula diakibatkan karena keadaan khusus.

Selain itu ibu sering benar mengeluhkan bayinya sering menangis, atau “menolak” menyusu, dan

sebagainya yang sering diartikan bahwa ASI nya tidak cukup, atau ASInya tidak enak, tidak baik atau

apapun pendapatnya sehingga sering menyebabkan diambilnya keputusan untuk menghentikan menyusui.

Masalah pada bayi umumnya berkaitan dengan manajemen laktasi, sehingga bayi sering menjadi

“bingung puting” atau sering menangis, yang sering diinterprestasikan oleh ibu dan keluarga bahwa ASI

tidak tepat untuk bayinya.

1.2     Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian dalam Menyusui ?

2. Bagaimana masalah dalam menyusui bayi sakit ?

1.3      Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dalam menyusui.

2. Untuk mengetahui masalah dalam menyusui bayi sakit.

4|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Menyusui

Laktasi adalah suatu seni yang harus dipelajari dalam pemberian ASI, untuk keberhasilan

mengatasi tidak diperlukan alat alat yang khusus dan biaya yang mahal karena yang diperlukan

hanyalah kesabaran, waktu, pengetahuan tentang menyusui dan dukungan dari lingkungan

terutama suami ( Sujiyantini, 2010 )

Menyusui adalah cara alami untuk memberikan asupan gizi, Imunitas dan memelihara

emosional secara optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. tidak ada susu formula yang

dapat menyamai ASI baik dalam hal kandungan nutrisi, faktor pertumbuhan, hormon dan terutama

Imunitas. karena Imunitas bayi hanya bisa didapatkan dari Asi (Kemenkes RI, 2014)

Menyusui merupakan proses memberikan air susu ibu mulai dari diproduksi sampai proses bayi

menghisap dan menelan ASI sampai anak umur 2 tahun. Dalam menyusui yang benar diperlukan

pengetahuan ibu baik agar anak mendapatkan manfaat ASI dan kenyamanan bayi menghisap,

proses pemberian ASI dimulai dari sebelum menyusui, bayi diletakkan menghadap perut

ibu/payudara, payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang dibawah,

bayi diberi rangsangan, melepas isapan bayi, menyusui berikutnya mulai dari payudara yang

belum terkosongkan, Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada

puting susu dan areola sekitarnya, dan menyendawakan bayi.

5|Page
2.2 Masalah dalam Menyusui Bayi Sakit

Kejadian sakit bayi dimana sakit yang terjadi adalah rentang usia 0 sampai 6 bulan, dan

merupakan sakit yang mengganggu sistem imun (bukan sakit karena kelainan kongenital, kelainan

penyakit bawaan, jatuh atau kecelakaan). Frekuensi kejadian sakit dibagi menjadi tiga kategori.

Dikategorikan sering sakit dimana dalam usia 0-6 bulan bayi pernah mengalami sakit lebih dari

tiga kali. Bayi kategorikan jarang sakit dimana dalam usia 0-6 bulan bayi pernah mengalami sakit

sebanyak satu sampai tiga kali, dan dikategorikan tidak pernah mengalami sakit dimana dalam

usia 0-6 bulan bayi tidak pernah mengalami sakit.

Tidak ada alasan untuk menghentikan pemberian ASI. Untuk bayi tertentu seperti diare, justru

membutuhkan lebih banyak ASI untuk rehidrasi. Yakinkan ibu bahwa alam telah menyiapkan air

susu bagi semua makhluk, sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu semua ibu sebenarnya

sanggup menyusui bayi kembar.

Penanganan untuk Bayi sakit yaitu teruskan menyusui bayi dan bawa bayi ke sarana

kesehatan/tenaga kesehatan.

Pesan Penting dalam Menyusui Bayi

a. Susui bayi segera dalam 30 menit pertama setelah lahir, berikan kolostrum.

b. Hindarkan pemberian minuman pralakteal (air gula, aqua, dan lainnya) sebelum ASI

keluar, tetapi usahakan agar bayi diberi kesempatan menghisap untuk merangsang

produksi ASI sehingga ASI akan lebih cepat keluar.

6|Page
c. Susui bayi pada kedua payudara secara bergantian.

d. Bayi hanya diberi ASI selama 4 bulan pertama (ASI Ekslusif).

e. Berikan ASI tanpa jadwal.

f. Perhatikan cara/posisi menyusui yang benar, yaitu putting dan areola payudara harus

masuk kedalam mulut bayi agar putting terhindar dari lecet.

g. Mulai untuk memberi makanan pendamping ASI (MPASI) pada umur 4 bulan dalam

bentuk makanan lumat.

h. Menyusui sebaiknya dilanjutkan sampai anak berumur 2 tahun. Penyampihan dilakukan

secara bertahap.

i. Teruskan menyusui walaupun ibu atau bayi sedang sakit. Kecuali ibu atau bayi sakit

berat, sesuai dengan petunjuk dokter.

j. Perhatikan gizi bumil/menyusui karena ibu memerlukan ekstra makanan dan minum

lebih banyak

k. Bila ibu bekerja diluar rumah, beri ASI sebelum dan sesudah pulang kerja. Hanya

selama ibu bekerja, bayi boleh diberikan susu formula.

7|Page
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu dari

payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu.

Bukti eksperimental menyimpulkan bahwa air susu ibu adalah gizi terbaik untuk bayi.

Tidak ada alasan untuk menghentikan pemberian ASI. Untuk bayi tertentu seperti diare, justru

membutuhkan lebih banyak ASI untuk rehidrasi. Penanganan untuk Bayi sakit yaitu teruskan

menyusui bayi dan bawa bayi ke sarana kesehatan/tenaga kesehatan.

3.2 SARAN

Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat

jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan

mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis

sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

8|Page
DAFTAR PUSTAKA

o Siti Erniyati Berkah Pamuji, 2020. Hypnolactation Meningkatkan Keberhasilan Laktasi

dan Pemberian ASI Eksklusif

o Hananto, 1989 dalam Setiawan, Albertus. 2009. “Pemberian MpASI Dini dan

Hubungan Kejadian Infeksi Pada Bayi 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas

Cipayung, Kota Depok Tahun 2009”. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan

Masyarakat Universitas Indonesia.

o Fraser & Cooper A. 2009. Myles Text Book for Midwives. Elsevier. United Kingdom.

o Aryani, Yeni, and Fatiyani Alyensi. "PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN DALAM

UPAYA MEMPERBANYAK PRODUKSI ASI MELALUI PELATIHAN BAGI PARA

BIDAN." Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 3.2 (2019): 361-367.

9|Page

Anda mungkin juga menyukai