OLEH:
NO BP : 1810252044
KELAS : PROTEKSI B
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITTAS ANDALAS
PADANG
2020
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Nematoda adalah jenis cacing tanah yang dapat ditemukan di tanah, air
tawar, air laut, dan di jaringan tanaman dan jaringan binatang. Nematoda
merupakan hewan yang terdapat pada semua jenis tanah, seperti tanah berpasir
yang bercampur dengan lempung, membuat nematoda dapat bergerak bebas, hal
ini dikarenakan tanah yang ringan serta memiliki pori dan rongga tanah yang
besar serta udara yang cukup didalam tanah (Munif, 2012).
Serangan nematoda yang menyerang daun dan biji tanaman gandum yaitu
nematoda Anguina tritici. Jenis nematoda yang berukuran besar dengan panjang
3-5 mm. Gejala serangan pada gandum dapat berupa penyakit (seed empedu),
tanaman menjadi kerdil, daun terdistorsi, serta benih gandum berukuran kecil
(bobot lebih ringan dan warna coklat hingga hitam). Pengendalian yang dapat
dilakukan terhadap nematoda parasite tanaman gandum adalah pengendalian
kimiawi, rotasi tanam, varietas tahan, sanitasi, dan perlakuan air hangat (Ami,
2015).
C. Pengamatan Praktikum
Langkah Kerja
LANGKAH KERJA
1. Ambil cairan dari selang sekitar 5ml agar pengamatan tidak susah
2. Amati air dengan menggunkan mikroskop stereo binokuler
3. Jika terdapat nematoda ambil dengan pipet tetes, dan teteskan di objek
glas sebanyak beberapa tetes
4. Amati kembali dengan mikroskop dan tetesan yg tidak ada nematoda di
lap dengan tisu
5. Matikan nematoda dengan api bunsen
6. Tutup tetesan dengan cover glass
7. Amati dengan mikroskop dengan perbesaran yg lebih besar ( 10x dan
40x) agar dapat melihat bentuk nematoda dengan jelas
3. TUGAS 3. BERBAGAI JENIS NEMATODA DI MINIMAL 3
KOMODITI
a. Pada Tanaman Gandum
Gejala kerusakan akibat serangan nematoda yang paling jelas terlihat pada
pertanaman pisang ialah rebahnya batang pisang atau mudahnya tanaman dicabut
khususnya pada waktu tanaman berbuah (Luc et al., 1995).
Morfologi/ekologi
Secara umum siklus hidup nematoda parasit tumbuhan itu hampir sama.
Telur menetas menjadi larva yang bentuk dan strukturnya sama dengan dewasa.
Larva berkembang dengan melakukan pergantian kulit pada setiap akhir fase.
Semua jenis nematoda mempunyai empat fase larva, pada fase ini nematoda
sangat aktif menginfeksi akar. Pada pergantian kulit yang terakhir maka dapat
diketahui jenis nematoda jantan atau betina. Nematoda jantan ditandai dengan
adanya specula. Sedangkan nematoda betina mempunyai vulva dan dapat
menghasilkan telur yang fertile setelah mengadakan perkawinan dengan nematoda
jantan atau dengan cara parthenogenesis. Apabila kondisi menguntungkan untuk
hidup maka siklus hidup bisa mencapai 3 – 4 minggu.
Pengendalian
Cara kultur teknis, Rotasi tanaman, Penggenangan selama beberapa bulan,
Penggunaan varietas resisten. Cara mekanis Menaikkan suhu tanah sampai 50 0C
selama 30 menit dengan uap panas atau air panas. Pencelupan bonggol anakan ke
dalam air panas suhu 50 0C selama beberapa menit. Cara kimiawi Penggunaan
nematisida Karbofuran, Etrofos dan Oksanil dengan dosis 12 gr bahan aktif per
rumpun, yang diaplikasikan pada saat tanam dan diulang tiap 6 bulan.
9. Gejala Serangan Nematoda Pada Tanaman Hortikultura
Pembahasan
Dari pengamatan yang saya lakukan yaiu terdapat gejala pada tanaman biji
seperti adanya bintil akar pada wilayah perakaran dan dayn tanaman jambu biji
rata-rata berubah warna menjadi kuning atau tidak hijau lagi.
Penyakit bintil akar atau puru akar pada jambu biji disebabkan oleh
nematoda puru akar Meloidogyne spp. nematoda ini menyebabkan perakaran
jambu biji menjadi bengkak (bintil), terdapatnya akar rambut (hairy root), dan
terjadi pertumbuhan sel dan pertambahan sel yang luar biasa pada perakaran.
Gejala pada tajuk adalah tanaman mengalami layu, daun menguning, atau
berwarna keunguan seperti kekurangan unsur magnesium, dan kerdil bahkan bisa
mengakibatkan tanaman mati (Krueger et al. 2014). Selain puru akar, pada
perakaran jambu juga ditemukan gejala busuk akar yang disebabkan oleh
nematoda parasit Radopholus similis. Nematoda ini menyebabkan akar nekrotik,
bagian korteks menjadi berwarna hitam, dan mengalami busuk akar. Kehadiran
nematoda puru akar dan busuk akar ini seringkali terjadi bersama-sama dan efek
sinergisme dari nematoda ini seringkali memperparah gejala pada tanaman.
A. Kesimpulan
Evans, K. 1982. Water use, calcium uptake and tolerance of cyst nematode attack
in potatoes. Potato Research 25 : 71-88.
Melakeberhan, H., J.W. Webster, R.C. Brook, J.M. D’Auria and M. Cacckette.
1987. Effect of Meloidogyne incognita on plant nutrient concentration and
its influence on plant physiology of bean . J. of Nematol. 19 : 324-330
Munif, A., Kristiana. 2012. Hubungan Bakteri Endofit dan Nematoda Parasit
Penyebab Penyakit Kuning pada Tanaman Lada di Provinsi Bangka
Belitung. Jurnal Pertanian Indonesia. Vol.3 No.1 Hal.71-78