Anda di halaman 1dari 1

• Peningkatan tekanan pelvis renal oleh karena obstruksi berupa batu akan menstimulasi sintesis

dan pelepasan prostaglandin yang secara langsung menyebabkan spasme otot ureter. Serta
kontraksi otot polos ureter ini akan menyebabkan gangguan peristaltik dan pembentukan laktat
lokal. Akumulasi dari laktat ini akan menyebabkan iritasi serabut syaraf tipe A dan C pada
dinding ureter. Serabut syaraf ini akan mengirimkan sinyal ke dorsal root ganglia T11 – L1 dari
spinal cord dan akan diinterprestasikan sebagai nyeri pada korteks serebri.

• Kolik renal terjadi karena obstruksi dari urinary flow oleh karena BSK, dan diikuti dengan
peningkatan tekanan dinding saluran kemih (ureter dan pelvik), spasme otot polos ureter,
edema dan inflamasi daerah dekat BSK, meningkatnya peristaltik serta peningkatan tekanan BSK
di daerah proksimal.

• Peningkatan tekanan di saluran kemih ini serta peningkatan tekanan aliran darah dan kontraksi
otot polos uretra merupakan mekanisme utama timbulnya nyeri atau kolik ini. Selain itu juga
karena terjadinya peningkatan sensitifitas terhadap nyeri. Peningkatan tekanan di pelvik renal
akan menstimulasi sintesis dan pelepasan prostaglandin sehingga terjadi vasodilatasi dan
diuresis dimana hal ini akan menyebabkan peningkatan tekanan intrarenal. Prostaglandin
berperan langsung pada ureter untuk spasme otot polos ureteral. Permanen obstruksi saluran
kemih oleh karena BSK, menyebabkan lepasnya prostaglandin sebagai respon terhadap
inflamasi

Anda mungkin juga menyukai