Anda di halaman 1dari 1

NAMA : ASRUL

NIM : 105111100419

Analisis Sistem Nilai Budaya memiliki 5 masalah pokok yaitu:


1. Hakekat hidup
2. Hakekat kerja atau karya manusia
3. Hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
4. Hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar
5. Hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
1. Hakekat Hidup
Masyarakat dipengaruhi oleh kebudayaan-kebudayaan dalam memahami arti dari
hidup.Sebagai contoh dalam Buddha, hidup itu buruk dan manusia harus mencapai
Nirvana. Hal ini mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam menjalani
kehidupannya. Namun, banyak kebudayaan yang menganggap hidup itu baik. Jadi,
variasi budaya mempengaruhi pemikiran-pemikiran manusia.
2. Hakekat kerja atau karya manusia
Ada beberapa yang menganggap kerja adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk
bertahan dalam kehidupan (survival). Namun, ada yang bekerja untuk mendapatkan
pangkat, jabatan, bahkan ada yang berpikir bekerja untuk meninggikan prestasi.
Bukan harta yang dicari, namun status sosial yang dimiliki setiap individu.
3. Hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
Masalah ini memiliki fokus dalam waktu. Ada budaya yang harus menganggap
penting masa lampau, ada yang memperhatikan masa kini adalah yang terpenting
sebagai tujuan perjuangannya, dan ada budaya yang melihat jauh ke depan. Hal ini
mempengaruhi masyarakat dalam menentukan perencanaan hidupnya dikarenakan
perbedaan pendapat dalam pemahaman dimensi waktu.
4. Hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar.
Masalah ini menyangkut kepercayaan bahwa alam itu dahsyat dan mengenai
kehidupan manusia. Sebaliknya ada yang menganggap alam sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa untuk dikuasai manusia. Akan tetapi, ada juga kebudayaan
ingin mencari harmoni dan keselarasan dengan alam. Cara pandang ini akan
berpengaruh terhadap pola aktivitas masyarakatnya.
5. Hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya
Masalah yang kelima menyangkut tentang interaksi antar manusia. Banyak
kebudayaan hubungan ini tampak dalam bentuk orientasi berfikir, cara
bermusyawarah, mengambil keputusan dan bertindak. Ada budaya yang
menganggap kedudukan secara horizontal, dimana cenderung memikirkan hak
asasi manusia. Sedangkan ada budaya yang menganggap kedudukan secara
vertikal, dimana terciptanya pengembangan orientasi ke atas (senioritas).

Anda mungkin juga menyukai