Anda di halaman 1dari 4

BAB 2 RESIKO USAHA

BAB 2

MENGAMBIL RESIKO USAHA


Pengertian Resiko
Resiko adalah :
Sesuatu yang selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidak
terduga dan tidak diharapkan.

Menurut KBBI :
Akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan.

Faktor-faktor penyebab resiko :


      1)      Faktor Intern (dari dalam perusahaan) lebih mudah dikendalikan
      2)      Faktor Ekstern (dari luar) Contoh : Situasi Politik, ekonomi, perkemb. Teknologi, perubahan    
             sosbud, kondisi geografis dan penduduk suatu negara.

Karakteristik resiko secara umum ada dua, yaitu :


      a)      Resiko adalah sesuatu ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
b)   Resiko adalah ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan 

Macam-macam resiko yang mungkin terjadi dalam suatu kegiatan usaha, yaitu :
     a.       Resiko teknis ( Kerugian )
      Resiko ini terjadi akibat kekurangmampuan manajer atau wirausaha dalam mengambil  
      keputusan. 
      Resiko yang sering terjadi berhubungan dengan :
1)      Biaya produksi yang tinggi (inefisien)
2)      Resiko karena adanya pemogokan karyawan, akibat kesejahteraan yang kurang diperhatikan.
3)      Pemakaian sumber daya yang tidak seimbang (tenaga kerja banyak)
4)      Terjadi kebakaran, akibat keteledoran dan kurang kecermatan
5)      Terjadi pencurian atau penipuan, karena pengawasan yang kurang baik
6)      Terus menerus mengalami kerugian, karena biaya yang terus membengkak serta harga jual tidak
berubah
7)      Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktifitas kerja menurun
8)      Perencanaan dan desain yang salah, sehingga sulit dilaksanakan, serta hal-hal yang berhubungan
dengan ketatalaksanaan perusahaan
9)      Resiko karena tidak dipercaya oleh perbankan, akibat dalam perusahaan terjadi kredit macet
     Cara mengantisipasi resiko teknis   ini ada beberapa upaya, diantaranya :
1)      Manajer atau wirausaha menambah pengetahuan tentang :
a)      Keterampilan teknis (technological skill), terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang
dihasilkan. Diupayakan dengan memakai metode yang dapat menurunkan biaya produksi (efisien).
Contoh : salon dengan teknologi tradisional beralih dengan menggunakan teknologi modern.
b)      Kemampuan mengorganisasikan (organizational skill), yaitu kemampuan meramu yang tepat dari
factor produksi dalam usaha, mencakup sumber daya modal.
Contoh : - membuat baju agar bajunya atau modelnya enak dipakai, murah dan pelanggan puas dalam
segi kualitas maupun pelayanannya.
- membuat masakan agar rasanya enak, murah dan disenangi oleh konsumen
  
c)      Keterampilan memimpin (managerial skill), yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dan
dapat dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi. Untuk ini
pemimpin dituntut membuat konsep kerja yang baik (conceptual skill). 

2)      Membuat strategi yang terarah untuk masa depan meliputi strategi produksi, strategi keuangan,
strategi sumber daya manusia, strategi operasional, strategi pemasaran dan strategi penelitian dan
pengembangan.
Tujuan dari strategi ini adalah :
a)      Untuk tetap memperoleh keuntungan
b)      Hari depan lebih baik dari sekarang (usaha berkembang)
c)      Tetap bertahan (survive).
3)     Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi
Dengan konsekuensi setiap saat harus membayar premi asuransi yang merupakan pengeluaran tetap.
Contoh : asuransi kebakaran dan asuransi tenaga kerja.
       b.       Resiko Pasar
        Resiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di pasar. Produk  
        telah menjadi kuno (absolensence) akibat penerimaan (revenue) yang diperoleh terus menurun  
        dan terjadi kerugian. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya usaha tersebut gulung tikar.
        Usaha –usaha untuk mengantisispasi resiko ini diantaranya :
1)      Mengadakan inofasi (product inovation), yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi calon
pembeli.
2)      Mengadakan penelitian pasar (market research) dan memperoleh informasi pasar secara
berkesinambungan. Biasanya cara ini memerlukan dana yang besar dan hanya layak untuk perusahan
besar.
       c.      Resiko kredit
        Adalah resiko yang ditanggung oleh kreditur akibat debitur tidak membayar pinjaman sesuai  
        waktu yang telah disetujui sehingga menimbulkan kredit macet.
        Contoh :          - Produsen menaruh produknya dan dibayar kemudian.
                                 -Debitur meminjam uang untuk sebuah usaha tapi usahanya gagal.
        Cara mengantisipasi resiko ini :
1)        Berikan kredit pada orang yang tepat (bonafit)
Syarat debitur yang baik :
a)      Dapat dipercaya (character)
b)      Kemampuan untuk membayar (capacity)
c)      Kemampuan modal sendiri yang ditempatkan dalam usaha (caital).
d)     Keadaan usahanya selama ini (condition).
2)        Jangan memberi pinjaman terlalu besar sambil mengevaluasi kredibilitas debitor.
3)        Memperhatikan pengelolaan dana debitor (mulai dari neraca, laporan laba/rugi tahunan, dan aliran
dana tiap tahun).
       d.       Resiko diluar kemampuan manusia (force major to)
         Resiko yang terjadi diluar kuasa manusia, seperti bencana alam. Karena kemungkinan  
         terjadinya sangat kecil sehingga resiko ini dianggap tidak ada. Resiko ini dialihkan dengan 
memanfaatkan jasa perusahaan asuransi.
Adapun resiko yang lain yaitu :
a)    Resiko Riil : adalah resiko yang terlihat, bisa dihitung, bisa diantisipasi dan bisa dihindari. Yang
termasuk dalam resiko ini diantaranya :
1)        Kehilangan modal
2)        Kehilangan kesempatan
3)        Kehilangan mata pencaharian
4)        Kehilangan kendali atas kekuasaan yang selama ini dimilikinya (dicision making) karena ada
pengalihan gaya bisnis keluarga menjadi gaya bisnis profesional.
b)   Resiko Psikologis : Adalah resiko yang tidak terlihat, tidak terhitung, bisa diantisipasi tapi belum tentu
bisa dihindarkan. Yang termasuk dalam resiko ini diantaranya :
1)        Kehilangan reputasi (hilang muka, nama besar, citra) dan resiko menanggung malu.
2)        Kehilangan kepercayaan pd diri sendiri dan org lain shg paranoid atau blinddependency.
3)        Kehilangan perasaan (potent) atau mampu menyebabkan hilangnya rasa PD
4)        Kehilangan jatidir
5)     Kehilangan motivasi 
Ada 3 penyebab yang menjadi alasan kegagalan bisnis, yaitu : 
a.    Mereka masuk kedalam bisnis terlalu cepat (dalam setiap usaha pasti terdapat resiko maka harus
melakukan busniness plan yg mendalam dan melakukan analisis SWOT, S = Strength (kekuatan), W =
Weekness (kelemahan), O = Opportunities (peluang), T = Treath (ancaman)).
b.    Mereka kehabisan uang
c.    Kegagalan perencanaan
Disamping resiko bisnis wirausaha juga akan menghadapi :
a.    Resiko Finansial (selama mereka menginvestasikan sebagian atau semua hartanya)
b.    Resiko Karier (meninggalkan pekerjaan yang aman utk suatu pekerjaan yg belum jelas arahnya)
c.    Resiko Keluarga dan Sosial (kurangnya waktu dan perhatian pada keluarga)

Anda mungkin juga menyukai