Anda di halaman 1dari 8

BAB 2

SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF


Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis. Strategi persaingan yang
diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan keunggulan organisasi, dengan memperhatikan faktor
biaya, mutu dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif akan membawa organisasi pada kemampuan
mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat yang mengendalikan
strategi organisasi dan strategi informasi. Perubahan pada salah satu strategi membutuhkan penyesuaian,
agar tetap setimbang.

Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan sistem informasi dikembangkan
melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan, analisa dan perancangan. Sejalan dengan semakin
luasnya pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan bisnis, maka pemisahan antara teknologi
informasi dan strategi kompetitif perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini karena seluruh strategi
kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi informasi.

Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya yang dimiliki perusahaan
sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga digunakan untuk
meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan karena para kompetitor memiliki sumberdaya teknologi
yang sama dan memastikan bahwa aset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung maupun
tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan
mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi perusahaan berbasis sistem informasi digunakan untuk
mencegah terjadinya kelebihan atau kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi
yang direncanakan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi.

Menurut O’Brien (2005), peran strategis sistem informasi dalam organisasi adalah memperbaiki efisiensi
operasi, meningkatkan inovasi organisasi dan membangun sumber daya informasi yang strategis. Ketiga
peran strategis ini dapat mendukung organisasi dalam meningkatkan keunggulan kompetitif dalam
bersaing. Dalam sebuah organisasi non-profit, peran strategis yang dimaksud adalah meningkatkan
efisiensi dalam pelaksanaan pekerjaan dan meningkatkan kinerja dalam melakukan aktivitas pelayanan.

Sistem informasi yang diaplikasikan oleh perusahaan untuk menunjang strateginya dapat pula digunakan
untuk melihat kecenderungan tren bisnis di masa depan. Dengan adanya sistem informasi, maka
perusahaan dapat mengantisipasi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dalam jangka pendek,
menengah, maupun panjang karena adanya perubahan orientasi bisnis. Disamping itu, sistem informasi
yang unggul akan menciptakan barriers to entry pada kompetitor karena adanya kerumitan teknologi
untuk memasuki persaingan pasar.

Dari sisi internal perusahaan, penggunaan sistem informasi bukan saja akan meningkatkan kualitas serta
kecepatan informasi yang dihasilkan bagi manajemen, tetapi juga dapat menciptakan suatu sistem
informasi manajemen yang mampu meningkatkan integrasi di bidang informasi dan operasi diantara
berbagai pihak yang ada di perusahaan. Sistem ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses
didukung dengan teknologi yang tinggi, sumberdaya yang berkualitas, dan yang paling penting adalah
komitmen perusahaan. Sistem informasi secara umum memiliki beberapa peranan dalam perusahaan,
diantaranya sebagai berikut.

1. Minimize Risk
Setiap bisnis memiliki resiko, terutama berkaitan dengan faktor-faktor keuangan. Pada umumnya
resiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada
diuar kontrol perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangi resiko-
resiko yang kerap diahadapi oleh bisnis, seperti forecasting, financial advisory, planning expert, dan
lain-lain. Selain itu, kehadiran teknologi informasi merupakan sarana bagi manajemen dalam
mengelola resiko yang dihadapi.

2. Reduce Cost
Peran teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya operasional
perusahaan akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Terdapat empat cara untuk
mengurangi biaya operasional melalui penerapan sistem informasi, yakni eliminasi proses yang
dirasa tidak perlu, simplifikasi proses, integrasi proses sehingga lebih cepat dan praktis, serta
otomatisasi proses.

3. Added Value
Teknologi informasi dapat menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Penciptaan value ini tidak
sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi juga untuk menciptakan loyalitas pelanggan dalam
jangka panjang.

4. Create New Realities


Pesatnya teknologi internet menghasilkan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan di dunia maya.
Hal ini ditunjukkan dengan maraknya penggunaan e-commerce, e-loyalty, e-customer, dan lain-lain
dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.

Dengan semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis, maka menuntut
manajemen untuk menghasilkan sistem informasi yang layak dan mendukung kegiatan bisnis. Untuk itu,
dituntut sebuah perubahan dalam bidang manajemen sistem informasi. Perubahan yang terjadi adalah
dengan diterapkannya perencanaan strategis sistem informasi. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis,
peningkatan perencanaan strategis sistem informasi menjadi tantangan serius bagi pihak manajemen
sistem informasi.

Perencanaan strategis sistem informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat mengenali target terbaik
untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi manajemen, serta memaksimalkan hasil
investasi dari teknologi informasi. Sebuah sistem informasi yang baik akan membantu sebuah organisasi
dalam pengambilan keputusan untuk merealisasikan rencana bisnisnya. Dengan demikian, penerapan
teknologi informasi untuk menentukan strategi perusahaan adalah salah satu cara yang paling efektif
dalam untuk meningkatkan performa bisnis. Strategi sistem informasi dipengaruhi oleh strategi-strategi
lain yang diterapkan perusahaan dan selalu memiliki konsekuensi. Empat komponen infrastruktur sistem
informasi menjadi kunci strategi sistem informasi

Sering dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut
akan berusaha untuk mendapatkan di atas para pesaingnya. Satu hal yang tidak selalu terlihat adalah fakta
bahwa sebua perusahaan juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber
daya virtualnya. Keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan
pengungkitan di dalam pasar.

 Rantai Nilai Porter


Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan topic
keunggulan kompetitif.

Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu
rantai nilai. Margin adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya,
seperti yang diterima oleh pelanggan perusahaan. Perusahaan mencintakan nilai dengan melakukan
apa yang disebut oleh porter sebagai aktifitas nilai. Aktifitas nilai terdiri atas dua jenis yaitu utama
dan pendukung.
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana keunggulannya
dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya untuk meningkatkan
value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun citra perusahaan. Contoh
perusahaan-perusahaan telekomunikasi berusaha untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya
dengan cara berkompetisi sesuai dengan keunggulan yang dimilikinya.

Dalam upaya  mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus  menghadapi tantangan bahkan 
tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana
mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada, bisa melalui peningkatan kualitas produk dan layanan
kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan kemajuan teknologi informasi.

Manajemen harus waspada terhadap tambahin keunggulan yang dapat dicapai dengan rantai nilai
perusahaan ke rantai nilai orgaisasi lain, kaitan seperti ini dapt menghasilkan suatu system
interorganisasional (interorganizational system – IOS). Sebuah perusahaan dapat mengaitkan rantai
nilainya kepada rantai nilai pemasoknya dengan mengimplementasikan system yang membuat
sumber daya input tersedia bila dibutuhkan

Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu
industry. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan
kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri.

Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat adalah
pendukung majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorong upaya untuk mendapatkan keunggulan
kompetitif di pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif yang signifikan pada berbagai
bagian dari perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menjaga bisnis terhadap ancaman pendatang baru.
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:
 Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu
menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya produksi
yang lebih tinggi.
 Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau
mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk
fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar yang
unik/niche market.
 Strategi Inovasi (innovation strategy)
Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan pengembangan
produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche market. Hal ini juga
dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk memproduksi atau
mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara yang ada.
 Strategi Pertumbuhan (growth strategy)
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa,
ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam
produk dan jasa terkait.
 Strategi Aliansi (alliance strategy)
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan
perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha patungan, pembentukan
“perusahaan virtual,” atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian distribusi antara
pelaku usaha dengan mitra dagangnya.

Investasi didalam teknologi informasi dapat mendukung perusahaan dalam bersaing, berikut adalah
gambaran peran teknologi informasi dan contoh penerapannya.
1. Penerapan teknologi informasi akan meminimalkan biaya bisnis proses, baik dalam hubungannya
dengan konsumen maupun supplier.
2. Meningkatkan service / layanan yang diberikan kepada pelanggan.
3. Pemanfaatan teknologi informasi meminimalkan pesaing.
4. Inovasi produk baru yang melibatkan teknologi informasi sebagai komponennya.
5. Menciptakan pasar yang baru.
6. Meningkatkan kualitas dan efisiensi serta mempersingkat waktu layanan pelanggan,
7. Menggunakan IT untuk pengembangan bisnis (business development), mengatur bisnis secara
regional dan global.
8. Membangun system informasi yang terhubung dengan internet dan extranet untuk support
hubungan bisnis dengan costumer, supplier, subcontractor, dsb.

 Strategi Dasar Bisnis Dengan Memanfaatkan IT


Sedangkan strategi kompetitif lainnya adalah dengan cara investasi di bidang teknologi informasi
yang memungkinkan perusahaan untuk membangun kemampuan TI strategis sehingga mereka dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Dalam beberapa kasus, hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan
berinvestasi dalam sistem informasi berbasis komputer untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis
internal. Kemudian, dengan berbekal platform teknologi strategis, perusahaan dapat memanfaatkan
investasi di bidang TI dengan mengembangkan produk dan layanan baru yang tidak akan mungkin
berhasil tanpa dukungan TI yang kuat. Contohnya saat ini yang penting adalah pengembangan lebih
lanjut jaringan intranet perusahaan dan ekstranet, yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan
efek dari investasi sebelumnya dibidang internet browser, PC, server, dan client / server jaringan.

 Building costumer value via internet


Jika suatu perusahaan menginvestasikan uangnya untuk mengembangkan sistem informasi, membuat
aplikasi, dan memasang jaringan komputer maka hubungan antara biaya IT dan kinerja perusahaan
dapat dinyatakan secara sederhana yaitu: manfaat yg diterima melebihi biaya yang diinvestasikan,
karena IT dinilai dapat meningkatkan kinerja organisasi.

Nilai investasi TI adalah kemampuan organisasi utk mengidentifikasikan dan mengukur penambahan
dampak manfaat dan positif yang berkaitan dengan penerapan TI dalam operasi bisnisnya.

IT Governance Focus Area (Area focus Tatakelola TI)  (Source : www.itgi.org)


Area focus Tatakelola IT Perusahaan
- Strategic alignment: fokus pada kepastian hubungan bisnis dan perencanaan TI: penetapan,
pemeliharaan dan validasi usulan nilai tambah TI; dan keselarasan operasi TI dengan
operasional perusahaan.
- Value delivery: mengenai pelaksanaan usulan nilai tambah melalui siklus pengantaran,
memastikan bahwa  TI memberikan manfaat untuk strategi, konsentrasi pada optimasi biaya dan
memberikan nilai tambah perusahaan dari TI
- Resource management: mengenai investasi optimal, dan manajemen yg sesuai, sumberdaya yg
kritis: aplikasi, informasi, infrastruktur dan orang. Kunci sukses berkaitan dengan optimasi
pengetahuan dan infrastruktur.
- Risk Management: memerlukan kesadaran pegawai senior, pengertian yg jelas mengenai resiko
perusahaan, mengerti persyaratan kebutuhan, transparansi resiko bagi perusahaan dan tanggung
jawab manajemen risiko dalam organisasi.
- Performance measurement: menjajaki dan memonitor penerapan strategi, pemenuhan proyek,
penggunaan sumberdaya, proses kinerja dan mengantarkan bisnis, penggunaan, contoh,
balanced scorecard yg menterjemahkan strategi ke dalam kegiatan utk mencapai tujuan yg dapat
diukur melebihi akuntasi yg conventional.
Masalah investasi di bidang teknologi informasi merupakan hal yang cukup signifikan bagi para
manajemen senior perusahaan. Di satu sisi mereka sadar bahwa sudah saatnya (kalau tidak memang
karena sudah terlambat) mereka harus memiliki suatu teknologi informasi yang dapat menunjang
bisnis mereka, sementara di lain pihak mereka harus mengeluarkan biaya yang relatif cukup besar
untuk dapat merancang dan mengimplementasikan teknologi informasi yang dibutuhkan. Tanpa
memiliki teknologi informasi yang cukup canggih, sulit di alam kompetisi global ini untuk dapat
bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar dari manca negara yang mulai banyak
mengembangkan usahanya di tanah air. Namun salah mengidentifikasikan kebutuhan teknologi pun
akan menjadi bumerang bagi organisasi yang bersangkutan

Peranan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan


Sistem informasi dan teknologi informasi memberikan empat peran utama di dalam organisasi
bisnis (perusahaan) yaitu untuk meningkatkan:
1. Efisiensi artinya menggantikan peran manusia dengan teknologi informasi sehingga
memudahkan pekerjaan dan mempercepat pekerjaan.
2. Sistem informasi ini digunakan oleh pimpinan untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif
berdasarkan informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, mudah, murah dan handal.
3. Untuk memudahkan komunikasi dan mempercepat pengambilan suatu keputusan dapat
digunakan email atau teleconference.
4. Kompetitif, artinya digunakan untuk meningkatkan daya saing perusahaan di dalam era
persaingan yang semakin ketat ini.

Contoh pemanfaatan teknologi informasi dalam perusahaan :


Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerjanya. Penerapan Teknologi informasi dan
komunikasi tentu akan berdampak pada perubahan kebiasaan kerja. Contoh : penggunaan intranet
untuk helpdesk technical support yang memanfaatkan teknologi Local Area Netwok akan
meminimalkan penggunaan kertas kerja pada operasional bisnis perusahaan. Selain itu pemanfaatan
internet sebagai sarana untuk website perusahaan yang berfungsi sebagai online company profile
juga akan meminimalkan anggaran keuangan perusahaan untuk mencetak company profile, bahkan
dengan adanya website tersebut akan meningkatkan good corporate image terhadap pesaing,
partner bisnis dan konsumennya.

Dengan adanya internet juga dapat digunakan untuk komunikasi antar karyawan dalam divisi
yang sama maupun berbeda divisi bahkan untuk komunikasi dengan konsumen dan partner
bisnisnya dapat menggunakan email dan messenger. Hal ini tentu dapat meminimalkan penggunaan
kertas dan biaya telepon / fax, juga dapat mengurangi biaya transport untuk visit ke konsumen.
Penggunaan computer juga memudahkan pekerjaan karyawan perusahaan, karena pekerjaan
menjadi lebih cepat selesai dengan tingkat kesalahan yang minim. Apalagi jika perusahaan
menerapkan computer based information system dimana system informasi perusahaan tersebut
dibuat sedemikian rupa saling terhubung (integrated) dan mengotomatiskan pekerjaan-pekerjaan
rutin operasional, seperti misalnya pencetakan kwitansi akan terhubung langsung dengan laporan
keuangan perusahaan.

Keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan adalah :


1. Efisiensi tenaga kerja karena pekerjaan yang manual diotomatiskan.
2. Memperpendek rantai birokrasi dan waktu kerja sehingga berpengaruh pada penghematan
biaya.
3. Dengan tersedianya data dan informasi yang up to date maka pengambilan keputusan
dapat lebih cepat, sehingga menjadikan perusahaan lebih kompetitif terhadap pesaingnya.
4. Penghematan biaya pemasaran dan promosi produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan,
karena menggunakan website perusahaan yang juga berfungsi sebagai online company
profile dan memperluas pangsa pasar.
5. Dengan penerapan teknologi informasi pada operasional perusahaan maka system dapat
terintegrasi di semua bagian sehingga dapat memudahkan arus informasi dan kecepatan
respon terhadap suatu masalah.

Jadi dengan pemanfaatan teknologi informasi maka akan memudahkan arus informasi secara
internal maupun eksternal perusahaan, meminimalkan resiko factor human error dan efisiensi di
segala bidang, tentunya hal ini akan berpengaruh pada margin keuntungan yang didapat perusahaan
secara akumulatif.
Selain itu peran teknologi IT dalam perusahaan adalah menciptakan value (nilai tambah) bagi
pelanggan perusahaan, dimana dengan penerapan IT maka layanan kepada pelanggan makin cepat
dan baik sehingga pelanggan puas dengan pelayanan yang diterimanya, hal itu dapat menciptakan
loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia menjadi konsumennya untuk jangka panjang.
Loyalitas pelanggan merupakan hal yang didambakan oleh tiap perusahaan karena mempengaruhi
stabilitas income perusahaan.

 TANTANGAN DARI PESAING PESAING GLOBAL

Perusahaan multinasional (multinational corporation – MNC) adalah sebuah perusahaan yang beroperasi
lintas produk, pasar, Negara, dan budaya. Perusahaan terdiri atas perusahaan induk dan sekelonpok anak
perusahaan . Anaka perusahaan tersebut dapat tersebar secara goegrafis, dan masing masing dapat
memiliki sasaran, kebijakan, dan prosedurnya sendiri. Anda hendak nya tidaj membatasi pemikiran akan
pesaing pesaing global hanya untuk organisasi lain saja, kalangan professional dan staf yang bekerja di
Negara lain yang bersaing untuk pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di Negara tuan rumah juga
dapat dianggap sebagai pesaing.

Alasan utana melakukan outsource adalah ekonomi. Biaya buruh china berkisar 25 persen dari biaya
buruh AS. Namun, Outsourcing juga memiliki kelemahan sendiri. Satu hal yang khususnya sangat
penting bagi outsourcing TI adalah perlindungan hak kekayaan intelektual, yang di beberapa Negara tidak
mendapat perlindungan yang memadai.

Kebutuhan Khusus Untuk Pemrosesah Informasi di Perusahaan Multinasional


Meskipun semua perusahaan memiliki kebutuhan pemrosesan informasi dan koordinasi, kebutuhan ini
merupakan hal yang sangat penting artinya bagi perusahaan multinasional(MNC) . MNC adalah sebuah
system terbuka yang berusaha untukmeminimalkan ketidak pastian yang tertadap dalam lingkungannya.

Kebutuhan Khusus Untuk Koordinasi di perusahaan Multinasional


Koordinasi adalah kunci mencapai keunggulan kompetitif di dalam pasar global. Perusahaan yang tidak
mampu mendapatkan kendali strategi atas operasinya di seluruh dunia dan mengelola dengan cara yang
terkoordinasi secara global, tidak akan dapat meraih kesuksesan dalam perekonomian internasional.

Keuntungan Koordinasi
o Fleksibilitas dalam merespons pesaing di berbagai Negara dan pasar
o Kemampuan untuk merespons perubahaan yang terjadi di satu Negara pada sutu Negara lain atau
suatu wilayah dalam satu Negara lain
o Kemampuan untuk berbagai menyamai kebutuhan pasar di seluruh Indonesia
o Kemampuan untuk berbagi pengetahuan antarunit di berbagai Negara
o Mengurangi biaya operasi secara keseluruhan
o Peningkatan efisiensi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
o Kemampuan untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk perusahaan dan juga
bagaimana produk diproduksi dan didistribusi

- TANTANGAN DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI GLOBAL


Pengembangan semua jenis system informasi dapat menjadi suatu tantangan, tetapi ketika system
dibuat mencakup batas internasional, para pengembangan harus mengatasi beberapa kendala yang
unik. Istilah system informasi global (global informasi system – GIS) diberikan untuk suatu system
informasi yang terdiri atas beberapa jaringan yang melintasi batas Negara. Berikut adalah beberapa
kendala yang harus diatasi oleh pengembangan GIS :
1. Kendala kendala politis
2. Rintangan budaya dan komunikasi
3. Masalah masalah teknologi
4. Kurang nya dukungan dari Manajemen anak perusahaan

- MANAJEMEN PENGETAHUAN
Sumber daya sebuah peruhaan terdiri atas :
1. Peranti keras Komputer
2. Peranti lunak Komputer
3. Spesialis Informasi
4. Pengguna
5. Fasilitas
6. Database
7. Informasi

- Dimensi Informasi
Ketika pengembangan system (pengguna maupun spesialis informasi) mendefinisikan output yang
diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan empat dimensi dasar informasi.
Keempat dimensi yang diinginkan ini akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut.
1. Relevansi . Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut behubungan dengan masalah
yang sedang dihadapi.
2. Akurasi . Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat.
3. Ketepatan waktu . Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan  sebelum situasi
yang genting berkembang atau hilang peluang yang ada.
4. Kelengkapan . Para pengguna sehaknya dapat memperoleh infomasi yang menyajikan suatu
gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya.
Putra, Y. M. (2018). Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan . Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta

O’Brien JA. 2005. Introduction to Information System 12th ed. Boston: McGraw-Hill
Companies, Inc.

https://efrizalzaida.wordpress.com/2013/09/09/sistem-informasi-untuk-keunggulan-kompetitif/

Noviyanto. 2010. Konsep-konsep dasar sistem informasi dalam bisnis.


http://viyan.staff.gunadarma.ac.id. [25 Desember 2010]

https://efrizalzaida.wordpress.com/2017/03/06/sistem-informasi-untuk-keunggulan-bersaing-
perusahaan-dan-lingkungannya-tantangan-sistem-informasi-global/

Anda mungkin juga menyukai