Disusun Oleh :
Nama :
NIM :
Pokjar :
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ BANDUNG
2009
2
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 814886923
Pokjar : Garut
Menyetujui,
Kepala Sekolah Peneliti
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah S.W.T karena berkat
rakhmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan perbaikan
pembelajaran ini.
Dengan rasa penuh tanggung jawab maka maka penulis menyusun laporan
ini berdasarkan observasi di Sekolah Dasar Negeri Sukamulya II UPTD
Pendidikan Kab. Garut. Penulisan laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu
tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501).
Dalam penulisan laporan ini tentunya tidak lepas dari kekurangan, baik
aspek kualitas maupun aspek kuantitas dari materi penelitian yang disajikan.
Semua ini didasarkan dari keterbatasan yang dimiliki penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna sehingga
penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan
pendidikan dimasa yang akan datang. selanjutnya dalam penulisan laporan ini
penulis banyak diberi bantuan oleh berbagai pihak. Oleh karana itu penulis ingin
mengucapkan ucapan terimakasih kepada :
Penulis
5
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ……………………………..…………………… i
DAFTAR ISI ……………………………………………….…………... iii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………… v
DAFTAR GRAFIK …………………………………………………….. vi
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………… vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………….. 2
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………... 2
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………. 2
DAFTAR PUSTAKA 28
…………………………………………………...
LAMPIRAN
6
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu bidang studi yang
rumit, karena ruang lingkupnya sangat luas dan merupakan gabungan dari
ilmu-ilmu sosial, seperti geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, dan
antropologi. IPS memfokuskan perhatiannya pada peranan manusia dalam
masyarakat terutama dalam situasi global saat ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka
penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Mata Pelajaran Matematika
1). Bagaimana cara meningkatkan kemampuan memahami perkalian pada
siswa ?
2). Bagaimana cara meningkatkan proses pembelajaran matematika ?
3). Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika?
2. Mata Pelajaran IPS
1). Bagaimana cara memotivasi siswa dalam pembelajaran kepahlawanan
agar pembelajaran bisa dipahami secara merata ?
2). Bagaimana cara meningkatkan proses pembelajaran pada mata pelajaran
IPS ?
3) Apakah pemberian penguatan verbal dan non verbal dapat
meningkatkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran IPS ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mata Pelajaran Matematika
a. Meningkatkan penguasaan perkalian pada siswa.
b. Meningkatkan proses pembelajaran Mata Pelajaran Matematika.
c. Meningkatkan hasil pembelajaran siswa.
2. Mata Pelajaran IPS
a. Meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran kepahlawanan agar
pembelajaran bisa dipahami secara merata.
b. Meningkatkan proses belajar mengajar pada Mata Pelajaran IPS.
c. Meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar dengan metode
pemberian penguatan verbal dan non verbal.
D. Manfaat Penelitian
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
internal, dan (4) sebagai bahasa (a language) dipergunakan secara hati-hati dan
didefinisikan dalam term dan symbol yang akan meningkatkan kemampuan
untuk berkomunikasi akan sains, keadaan kehidupan riil, dan matematika itu
sendiri, serta (5) sebagai alat (a tool) yang dipergunakan oleh setiap orang
dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Sedangkan mengenai pengertian
matematika sekolah.” (Reyt.,et al, 1998 :4 )
“Dalam belajar aktif siswa harus melakukan sesuatu yang lebih dari
sekedar mendengarkan, untuk bisa terlibat aktif para siswa itu harus terlibat
dalam tugas yang perlu pemikiran tingkat tinggi seperti tugas analisis, sintesis,
dan evaluasi. Oleh karena itu dalam rangka mewujudkan CBSA guru harus
berusaha mencari metode mengajar yang dapat menyebabkan siswa aktif
belajar. Pembelajaran matematika hendaknya menganut kebenaran konsistensi
yang didasarkan kepada kebenaran-kebnaran terdahulu yang telah diterima,
atau setiap struktur dalam matematika tidak boleh terdapat kontradiksi.
(Bonwell dan Eison, 1991:1).
1. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data
atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang
menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan, menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan untuk siswa.
3. Kelas, adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Dari ketiga kata di atas dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan
tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh
siswa.
1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan
pembelajaran di sekolah
Didasarkan pada sebuah filosofi bahwa setiap manusia tidak suka dengan
hal-hal yang statis, tetapi selalu menginginkan sesuatu yang lebih baik.
Peningkatan diri untuk hal yang lebih baik ini dilakukan terus menerus
sampai tujuan tercapai, tetapi sifatnya hanya sementara, karena dilanjutkan
lagi dengan keinginan untuk lebih baik yang datang susul menyusul.
Penelitian tindakan sifatnya bukan menyangkut hal-hal statis, tetapi
dinamis, yaitu adanya perubahan. Penelitian tindakan bukan menyangkut
materi atau topik bahasan itu sendiri, tetapi menyangkut penyajian topik
pokok bahasan yang bersangkutan, yaitu strategi, pendekatan, metode,
atau cara untuk memperoleh hasil melalui sebuah kegiatan uji coba atau
eksperimen.
sesuai dengan rancangan dan secar cermat mengenali hal-hal yang masih
perlu diperbaiki.
4. Terjadi secara wajar, tidak mengubah aturan yang sudah ditentukan, dalam
arti tidak mengubah jadwal yang berlaku.
Objek PTK harus merupakan sesuatu yang aktif dan dapat dikenai
aktivitas, bukan objek yang sedang diam dan tanpa gerak. Unsur-unsur yang
dapat dijadikan sasaran/objek PTK tersebut adalah : (1) siswa, (2) guru, (3)
materi pelajaran, (4) peralatan atau sarana pendidikan, meliputi peralatan,
baik yang dimiliki oleh siswa secara perseorangan, peralatan yang disediakan
oleh sekolah, ataupun peralatan yang disediakan dan digunakan di kelas dan di
24
laboratorium, (5) hasil pembelajaran, (6) lingkungan, dan (7) pengelolaan, hal
yang termasuk dalam kegiatan pengelolaan misalnya cara dan waktu
mengelompokkan siswa ketika guru memberikan tugas, pengaturan jadwal,
pengaturan tempat duduk siswa, penempatan papan tulis, penataan peralatan
milik siswa, dan lain-lain.
Bagaikan mata uang yang memiliki dua sisi, begitu juga dengan
penelitian tindakan kelas. Ada dua keuntungan nyata yang menjadi efek
apabila seorang guru melaksanakan penelitian tindakan kelas. Pertama
adalah dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa dan yang kedua,
adalah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalitas
guru. Dengan catatan, bila penelitian tindakan kelas dilakukan secara baik
dan benar. PTK akan berhasil baik dan signifikan apabila sebelum
melaksanakannya seorang guru harus sudah mengetahui konsep dasar
tentang bagaimana melaksanakan PTK. Mulai dari pengertian PTK,
tujuan, prinsip, model, persayaratan, dan sasaran/objek yang bisa dikenai
tindakan.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Adapun kegiatan perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di kelas IV
SDN Sukamulya II Kec. Pangatikan Kab, Garut, mulai tanggal 3 Agustus
sampai dengan tanggal 15 Agustus 2009. Jadwal pelaksanaan perbaikan untuk
setiap pelajaran adalah sebagai berikut :
a. Mata Pelajaran Matematika (Eksak)
1. Siklus I, Tanggal 3 Agustus 2009
2. Siklus II, Tanggal 6 Agustus 2009
25
d). Memilih alat peraga atau media yang sesuai dengan materi
pembelajaran.
e). Menyusun alat evaluasi untuk mencapai tujuan perbaikan.
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Mata Pelajaran Matematika
Tabel 3.2
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Mata Pelajaran IPS
b. Siklus II
- Penyampaian tujuan pembelajaran
- Mengkondisikan siswa untuk melakukan apresiasi
- Menjelaskan materi pembelajaran melalui tanya jawab
- Mengadakan diskusi kelompok
- Memberi kesempatan untuk bertanya
- Memberi penguatan
- Melaksanakan evaluasi
- Memberikan tindak lanjut
2. Pelaksanaan Penelitian
Dalam pelaksanaan Penelitian ini masing-masing dilaksanakan
sebanyak dua siklus, dimana sekenario pembelajaran antara siklus I dan II
terdapat kesinambungan yang baik. Adapun sekenario perbaikan
pembelajaran adalah sebagai berikut :
b. Siklus II
- Pengkondisian siswa : Mata pelajaran Matematika
dilaksanakan pada jam ke tiga, guru
mengucapkan salam dan dijawab
oleh siswa. Sebelum pelajaran
dimulai, guru mengabsen siswa
selanjutnya guru langsung menarik
perhatian siswa agar mengikuti
proses pembelajaran yang aktif.
- Melaksanakan apresiasi : Guru mengajukan pertanyaan secara
klasikal dengan hal-hal yang ada
hubungannya dengan materi yang
disampaikan.
- Menjelaskan materi : Guru menjelaskan materi
pembelajaran tentang cara dan teknik
perkalian susun dengan cara
menggunakan korek api yang
kemudian dijadikan sebagai pecahan
30
b. Siklus II
Tabel 3.3
Lembar Observasi Siklus I Mata Pelajaran Matematika
pengerjaan soal
4. Guru mengajukan Baik
pertanyaan kepada siswa
5. Siswa diberi kesempatan Baik
untuk bertanya
6. Siswa diberi kesempatan Kurang
untuk berpikir
7. Guru memberi motivasi Baik
8. Guru melaksanakan Baik
evaluasi
9. Guru memberikan tindak Baik
lanjut
Tabel 3.4
Lembar Observasi Siklus II Mata Pelajaran Matematika
penguatan
Tabel 3.5
Lembar Observasi Siklus I Mata Pelajaran IPS
untuk berpikir
7. Guru memberi motivasi Baik
8. Guru melaksanakan Baik
evaluasi
9. Guru memberikan tindak Baik
lanjut
Tabel 3.6
Lembar Observasi Siklus II Mata Pelajaran IPS
3. Refleksi
a. Mata Pelajaran Matematika
Refleksi dilakukan berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat
setelah proses perbaikan pembelajaran siklus I mata pelajaran
Matematika selesai. Sesuai dengan hasil yang diperoleh siswa ternyata
masih ada sebagian siswa yang belum mampu mamahami materi
sehingga dalam menjawab soal masih ada yang salah dengan kualifikasi
dibawah rata-rata, hal ini disebabkan oleh penyampaian materi guru yang
terlalu cepat dan kurangnya situasi tanya jawab yang diberikan guru.
Dengan demikian pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran akan
dilakukan pada siklus II.
Pada siklus II guru memberikan materi yang efisien serta pemberian
diskusi tanya jawab antara siswa dengan guru sehingga terjadi
komunikasi yang baik antara siswa dan guru. Guru juga memberikan
media sederhana yaitu media korak api yang dapat membantui siswa
dalam proses pembelajaran. Dengan demikian pada siklus II terdapat
hasil yang konsisten yaitu dilihat dari hasil evaluasi tidak terdapat nilai
yang kurang. Dengan demikian siklus ke II dinyatakan berhasil
membangkitkan semangat siswa sehingga tidak diperlukan tahapan siklus
selanjutnya.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Mata Pelajaran Matematika
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SDN Sukamulya II,
maka diperoleh data yang menunjukan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran. Selain dari itu terdapat beberapa hasil pembelajaran yang
diperoleh setelah penulis melakukan penelitian. Adapun hasil dari penelitian
mata pelajaran matematika di SDN Sukamulya II dapat dilihat pada tebel
berikut :
Tabel 4.1
Rekapitulasi Nilai Perbaikan Pembelajaran Siklus I Matematika
11. 5
12. 5
13. 6
14. 5
15. 5
16. 6
17. 5
18. 8
19. 5
20. 6
21. 6
22. 5
23. 5
24. 6
Jumlah 136
Rata-rata 5,6
Tabel 4.2
Analisi Kategori Evaluasi Siklus I Pada Mata Pelajaran Matematika
Tabel 4.3
Rekapitulasi Nilai Perbaikan PembelajaranMatematika Siklus II
Jumlah 197
Rata-rata 8,21
Tabel 4.4
Analisi Kategori Evaluasi Siklus I Pada Mata Pelajaran Matematika
Tampak pada analisis kategori diatas bahwa nilai yang berkategori baik
jauh lebih banyak dan mengalami kenaikan prestasi yang cukup
signifikanyaitu mencapai 83,33%. Itu artinya pada siklus ke II sudah
menunjukan tingkat keberhasilan proses pembelajaran dengan hal ini maka
cukup hanya sampai siklus II karena sampai tahap ini tingkat keberhasilan
belajar sudah tercapai. Selanjutnya siswa yang mendapatkan kategori sedang
terdapat 16,67%. Hal ini jel;as terliha bahwa prestasi siswa sedang mengalami
penurunan yang signifikan.
Setelah permasalahan utama pada perbaikan pembelajaran pada siklus I
dan II dilaksanakan, penulis merasa puas dengan meningkatnya nilai siswa
pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus ke II dilihat dari
kategori sedang yang mengalami penurunan serta tidak terdapatnya siswa
yang mendapat nilai kurang.
42
15. 5
16. 5
17. 7
18. 7
19. 5
20. 5
21. 5
22. 5
23. 6
24. 5
Jumlah 130
Rata-rata 5,42
Tabel 4.6
Analisi Kategori Evaluasi Siklus I
Pada Mata Pelajaran IPS
materi pelajaran yang disampaikan. Dan akhirnya dari hasil refleksi dan
diskusi dengan teman sejawat ditemukan beberapa penyebab, antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Guru terlalu cepat dalam mencapaikan pembelajaran.
2. Guru kurang menguasai dalam penggunaan alat pera.ga.
3. Guru kurang menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru kurang memberikan penguatan kepada siswa.
5. Tidak adanya diskusi antara siswa dan guru.
Tabel 4.7
Rekapitulasi Nilai Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Mata Pelajaran IPS
Jumlah 199
Rata-rata 8,29
Tabel 4.8
Analisi Kategori Evaluasi Siklus II Pada
Mata Pelajaran IPS
Tampak jelas pada analisis kategori diatas bahwa nilai yang berkategori
baik jauh sangat lebih banyak dan mengalami kenaikan prestasi yang san rat
signifikan yaitu mencapai 91,67%. Itu artinya pada siklus ke II sudah
menunjukan tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang sesuai dengan apa
yang diharapkan. Dengan hal ini maka cukup hanya sampai siklus II karena
sampai tahap ini tingkat keberhasilan belajar sudah tercapai. Selanjutnya siswa
yang mendapatkan kategori sedang terdapat 8,33%, dengan tidak terdapatnya
siswa yang termasuk dalam klasifikasi nilai yang kurang. Hal ini jelas terliha
bahwa prestasi siswa mengalami kenaikan yang cukup pesat.
Setelah permasalahan utama pada perbaikan pembelajaran pada siklus I
dan II dilaksanakan, penulis merasa puas dengan meningkatnya nilai siswa
pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus ke II dilihat dari
kategori sedang yang mengalami penurunan serta tidak terdapatnya siswa
yang mendapat nilai kurang.
2). Siklus II
Telah terjadi hasil peningkatan hasil belajar, hal ini terbukti dengan
hasil evaluasi dengan rincian sebagai berikut :
- Nilai 10 : Tidak ada
- Nilai 9 : 9 orang siswa
- Nilai 8 : 11 orang siswa
- Nilai 7 : 4 orang siswa
- Nilai 6 Ke bawah : Tidak ada
Dengan demikian terjadi perubahan yang sangat signifikan antara
hasil dari penelitian siklus II, dimana pada siklus II terdapat hasil
evaluasi yang dapat dikategorikan baik. Dengan demikian penelitian
47
sudah dapat dikatakan berhasil pada siklus II serta tidak ada tahapan
siklus selanjutnya karena pada siklus II sudah dapat dikategorikan baik
dengan hasil evaluasi 83,33 % siswa dengan hasil kategori baik dan
16,67 % siswa dengan kategori hasil evaluasi sedang.
2). Siklus II
Telah terjadi hasil peningkatan hasil belajar, hal ini terbukti dengan
hasil evaluasi dengan rincian sebagai berikut :
- Nilai 10 : Tidak ada
- Nilai 9 : 9 orang siswa
- Nilai 8 : 13 orang siswa
- Nilai 7 : 2 orang siswa
- Nilai 6 Ke bawah : Tidak ada
Dengan demikian terjadi perubahan yang sangat signifikan antara
hasil dari penelitian siklus II, dimana pada siklus II terdapat hasil
evaluasi yang dapat dikategorikan baik. Dengan demikian penelitian
sudah dapat dikatakan berhasil pada siklus II serta tidak ada tahapan
siklus selanjutnya karena pada siklus II sudah dapat dikategorikan baik
dengan hasil evaluasi 91,67 % siswa dengan hasil kategori baik dan
8,33 % siswa dengan kategori hasil evaluasi sedang. Dengan demikian
prestasi siswa menjadi meningkat dengan baik, walaupun klasifikasi
sedang mengalami kesamaan dengan artian tidak mengalami
penurunan, tapi penulis dapat memberi kesimpulan bahwa prestasi
siswa dengan kategoro baik sangat meningkat dengan klasifikasi
sangat baik. Dengan demikian penelitian ini sudah dapat dikatakan
berhasik pada siklus II dengan perolehan rata-rata 91,67 % terdapat
siswa dengan kategori hasil belajar yang baik.
C. Pembahasan
1. Mata Pelajaran Matematika
Berdasarkan temuan data yang diperoleh dari proses perbaikan
pembelajaran yang dilaksanakan terbukti menunjukan ada perubahan
belajar siswa yang signifikan dari perkembangan siswa dengan adanya
upaya dan desain serta metode pembelajaran yang diupayakan pada setiap
siklusnya.
49
Hal ini terbukti dengan hasil yang tampak dari kemajuan yang dialami
oleh masing-masing siswa yang semakin meningkat dilihat dari rekapitulasi
nilai perbaikan pembelajaran.
Tabel 4.9
Rekapitulasi Nilai Perbaikan Pembelajaran Matematika Siklus I dan II
SDN Sukamul;ya II Kec. Pangatikan Kab. Garut
Hal ini terbukti dengan hasil yang tampak dari kemajuan yang dialami
oleh masing-masing siswa yang semakin meningkat dilihat dari rekapitulasi
nilai perbaikan pembelajaran.
Tabel 4.10
Rekapitulasi Nilai Perbaikan Pembelajaran IPS Siklus I dan II
SDN Sukamul;ya II Kec. Pangatikan Kab. Garut
22. 5 8
23. 6 9
24. 5 8
Jumlah 130 199
Rata-Rata 5,42 8,29
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pengolahan dan analisis data, maka dari hasil perbaikan
pembelajaran telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai
berikut :
a. Pada program Matematika
Proses penyamapain pembelajaran matematika harus didasarkan pada
penguasaan konsep serta pemberian alat Bantu bagi siswa. Dengan
demikian alat Bantu tersebut bisa digunakan pada saat proses belajar
mengajar sehingga dapat menjadikan bahan untuk meningkatkan frekuensi
hasil belajar. Maka dari itu guru harus mampu menciptakan desain
pembelajaran yang dapat diterima oleh siswa.
b. Pada program IPS
Pada proses belajar mengajar seorang guru harus bisa menyampaikan
pebbelajaran dengan menarik. Hal ini didasarkan pada siswa yang
cenderung malas dan bosan terhadap mata pelajaran IPS. dengan
demikian pola diskusi dan penyampaian dengan pola penguatan verbal dan
54
B. Saran
Dengan mengacu terhadap kesimpulan, maka dari itu penulis dapat
memberikan saran yaitu sebagai berikut :
a. Pada program perbaikan Matematika
Dalam menyampaikan proses pembelajaran guru sebaiknya tidak terlalu
cepat dalam menjelaskan materi pembelajaran. Selanjutnya harus
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Dengan demikian
siswa bisa lebih berani dan mampu untuk menerima materi yang disajikan.
DAFTAR PUSTAKA
Farris, P.J. and Cooper, S.M. (1994). Elementary Social Studies. Dubuque, USA :
Brown Communications, Inc.
Tim TAP FKIP. (2009). Panduan Tugas Akhir Program Sarjana FKIP. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Weton, D. A and Mallan, J.T. (1988). Children and Their World. Boston :
Houghton Mifflin Coy.