Anda di halaman 1dari 6

Kepedulian Perusahaan Terhadap Lingkungan

KEPEDULIAN PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN


Ronny Hendrawan, Samsul M. *

Abstract

The existence of high-tech corporations in villages are regarded as aliens in


their environment. This indicates a wide gap between them and the environments.
That gap may result in an interaction that tends to be negative. Although this has been
anticipated by the initiators implemented in Amdal document accompanied by UPL &
UKL, it cannot guarantee that it can give a solution of the gap.
Any efforts to bridge the gap through CD that turn into CSR do not have a
strong foundation by law or academically. However, CSR is a way to develop
collaboration between Academics (A), Businessmen (B) and Government (G). The
attempts to combine the ABG concept have several obstacles either from the internal
or from external institutions.
The corporations’ care for environment, well-known as CSR, can be regarded
as a new breakthrough to provide a chance for developing creativity, not only in
developing society, research, and community service but also in improving the roles of
government for public service, especially in managing environment. It can also
reposition the roles of government in society, as it was proposed by Al Gore.

Sosok benda asing dan kesenjangan dimiliki masyarakat setempat, tentunya


bila kita tinjau aspek lainnya keberadaan
Ketika sebuah perusahaan besar perusahaan besar tsb dapat dipandang
pengguna teknologi (hi-tech) beroperasi sebagai ‘unsur’ asing yang sangat
di lingkungan perdesaan, akan terjadi kontras dengan lingkungan sekelilingnya
interaksi antara perusahaan tsb dengan dari berbagai aspek kehidupan.
lingkungannya. Yang dimaksudkan
dengan lingkungannya bukan hanya Kontras keadaan sosok perusahaan yang
sebatas lingkungan bio-geo fisika saja, sangat mencolok di lingkungannya
tetapi meliputi juga lingkungan merupakan ekspresi kesenjangan yang
ekonomi-sosial- budayanya. sangat lebar dan berpotensi untuk
menimbulkan berbagai gejolak sosial.
Sudah barang tentu perusahaan besar tsb Interaksi perusahaan dengan lingkungan
dalam berusahanya menggunakan tidak hanya sebatas bagai mana
teknologi yang jauh lebih tinggi dari perusahaan tsb menangani limbah
teknologi yang dikuasai oleh masyarakat produk samping dari aktivitas usahanya,
sekitarnya, demikian pula modalnya atau pengaruh kebisingan, pencahayaan,
sangat jauh lebih besar dari modal yang hingga kepada timbulnya kecemburuan
sosial terhadap recruitment pegawai.
* Dosen KK-Ilmu kemanusiaan FSRD-ITB
Sering kali dijumpai bahwa pegawai
Jurnal Sosioteknologi Edisi 12 Tahun 6, Desember 2007 276
Kepedulian Perusahaan Terhadap Lingkungan

yang bekerja di perusahaan tsb lebih dalam rangka reboisasi, mendukung


banyak didatangkan dari luar ketimbang berbagai kampanye pengelolaan
dari masyarakat setempat. Kita tidak lingkungan.
dapat saling menyalahkan antara
masyarakat dan perusahaan tsb hal ini Tujuan pokok perusahaan adalah
disebabkan kapasitas tingkat pendidikan mencari keuntungan (profit centre),
dan keterampilan masyarakat setempat sedangkan kegiatan-kegiatan tsb di atas
jauh dari memadai untuk bisa bekerja di berbentuk kegiatan yang mengeluarkan
lingkungan perusahaan tsb. Demikian biaya yang dianggap tidak menciptakan
pula perusahaan tsb tidak dapat melatih keuntungan (profit) tetapi membangun
masyarakat untuk dapat bekerja di citra dan memperbaiki serta memelihara
lingkungan perusahaannya karena tugas hubungan baik yang kemanfaatannya
pokok perusahaan tsb bukan sebagai akan memiliki dampak positif terhadap
lembaga pelatihan atau pelayanan sosial. keberadaan perusahaan di masyarakat
dan lingkungannya (benefit) yang
Keberadaan perusahaan di suatu tempat bentuk serta sifat kemanfaatannya non
tsb memunculkan beragam interaksi material.
dengan lingkungan yang tidak sama
untuk tiap periode kegiatan usaha dari Karena sifat dan kedudukan dari
perusahaan tsb. Biasanya sebelum kegiatan di atas dapat digolongkan
pemerintah memberi ijin beroperasinya sebagai kegiatan hubungan masyarakat
kepada suatu perusahaan terlebih dahulu (Public Relation), seringkali pelaksana
perusahaan tsb diwajibkan membuat dari kegiatan-kegiatan tsb dilakukan
Amdal yang dilengkapi dengan UKL oleh unit/ bagian Humas (PR).
dan UPL. Dokumen-dokumen tsb selain
merupakan kelengkapan untuk Kita dapat mencermati kegiatan-
diberikannya ijin operasi perusahaan kegiatan yang diselenggarakan oleh
juga berfungsi sebagai acuan bagi perusahaan tsb seringkali berbentuk
berbagai pihak untuk mengantisipasi pemberian bantuan yang bersifat
berbagai kemungkinan dampak karitatif dan tidak mendidik bahkan
lingkungan. menyebabkan suatu kondisi masyarakat
yang tidak produktif dan meningkatnya
ketergantungan terhadap perusahaan tsb.
Unjuk Kepedulian Perusahaan Kondisi ini muncul akibat
diselenggarakannya kegiatan tanpa
Kepedulian perusahaan terhadap memperhatikan kondisi dan situasi
lingkungan terutama terhadap masyarakatnya. Pemberian bantuan dari
masyarakatnya biasanya diungkapkan perusahaan kepada masyarakat seperti
dengan berbagai kegiatan bakti sosial, itu bila terus dilakukan dapat
peran serta perusahaan pada perayaan menimbulkan persoalan baru berupa
hari-hari besar, pembuatan fasilitas konflik antarkelompok dalam
umum seperti MCK, mushola/ mesjid masyarakatnya. Kecemburuan sosial
dimasyarakat sekitar lingkungan muncul akibat tidak meratanya
perusahaan hingga penanaman pohon pemberian bantuan kepada masyarakat,
Jurnal Sosioteknologi Edisi 12 Tahun 6, Desember 2007 277
Kepedulian Perusahaan Terhadap Lingkungan

sehingga sering kali kita mendengar (Community Development), kegiatan ini


keluhan dari sekelompok masyarakat merupakan salah satu bagian dari
yang mengatakan bahwa: mengapa kewajiban perusahaan dalam memenuhi
hanya kepada kelompok itu saja janjinya sesuai dengan yang tertuang
sementara kami pun masih warga desa dalam UKL dan UPL, selain kegiatan
yang sama kok tidak memperoleh pemantauan komponen lingkungan
bantuan serupa? dst. lainnya (bio-geo fisika) yang terus
dipantau dan ditanggulangi bila terjadi
Bagaimana sebaiknya perusahaan kondisi di atas ambang batas yang
mewujudkan kepedulian terhadap diijinkan, sesuai tertuang dalam
lingkungan dan masyarakat sekitarnya? dokumen Amdal.
Merupakan persoalan yang seringkali
tidak mendapat tanggapan yang Dalam perkembangannya kegiatan CD
memadai dari perusahaan tsb, kegiatan dipandang tidak hanya berkedudukan
dianggap cukup ditangani oleh bagian sebagai pengelolaan terhadap dampak
humas, sementara persoalan yang lingkungan pada aspek ekonomi-sosial-
dihadapi tidak hanya sebatas kegiatan budaya tetapi fungsinya bergeser dan
pengelolaan dampak lingkungan dan berkembang sehingga memiliki peran
humas saja. Hal ini merupakan sebagai pagar sosial (Sosial barrier)
persoalan kelembagaan tersendiri dalam yang dapat dibangun dengan suatu
internal perusahaan dalam upaya teknik rekayasa sosial yang terencana
mewujudkan ungkapan kepedulian dengan baik, sehingga kegiatannya tidak
perusahaan terhadap lingkungan dan lagi sebatas kegiatan karitatif seperti
masyarakatnya. sinterklas membagikan hadiah natal
kepada anak-anak. Karena sifat
Beberapa pekerjaan pembangunan kegiatannya seperti itu, beberapa pihak
masyarakat yang diungkapkan dalam memandang pemberian nama CD pada
bentuk pelayanan kesehatan atau kegiatan tsb sudah tidak cocok lagi,
membangun fasilitas umum biasanya sehingga diberikan istilah baru yang kini
dilakukan oleh pihak ke tiga yang dikenal sebagai Corporate Sosial
sifatnya sebagai suatu projek dengan Responsibility (CSR).
syarat-syarat pelaksanaannya sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan CSR dalam tataran globalisasi bisnis
oleh perusahaan. Ketika pihak ketiga kegiatan yang ditangani diperluas, tidak
melaksanakan projek tsb, sering kita hanya menangani upaya keserasian
jumpai berbagai persoalan baru sebagai kegiatan bisnis dengan kehidupan sosial
efek samping dan turunan dari disekitar perusahaan saja, tetapi
kurangnya keterlibatan masyarakat menjangkau keseluruhan pemangku
dalam projek tsb. kepentingan.
Pemangku kepentingan yang dimaksud
Dulu CD sekarang CSR meliputi: karyawan perusahaan beserta
keluarganya, konsumen/pasar, para
Kegiatan bantuan perusahaan kepada pemasok, lembaga2 penunjang
masyarakat dulu dikenal sebagai perusahaan antara lain perbankan dan
Jurnal Sosioteknologi Edisi 12 Tahun 6, Desember 2007 278
Kepedulian Perusahaan Terhadap Lingkungan

konsultan, Para pemangku kepentingan memudar hingga hilang ditelan jaman.


perlu mendapat perhatian karena Tidak etis bila kita menuduh bahwa
perusahaan memerlukan dukungan hilangnya local wisdom itu disebabkan
kepercayaan/trust dari mereka. oleh kedatangan benda asing perusahaan
tsb. Tata nilai bergeser dari tindakan
Hal tersebut jika ditinjau dari sisi yang bersifat sosialistik menjadi
manajemen perusahaan akan terlihat individualistik akibat makin
sebagai masalah bagaimana perusahaan meningkatnya intensitas kegiatan formal
melakukan redistribusi nilai tambah yang segalanya harus
kepada pemangku kepentingan. dipertanggungjawabkan secara
Kegiatan CSR ini akan memberikan administratif dan jelas
implikasi yang wajar terhadap pertanggungjawaban keuangannya.
perusahaan , kalau tidak bagian
keuntungan untuk pemilik modal Kegiatan gotong royong sebagai
menjadi berkurang, maka harga barang ungkapan dari CBD (Community Base
menjadi lebih mahal. Seandainya Development) yang dimiliki masyarakat
menaikkan harga barang yang dipilih, selayaknya tidak boleh hilang dengan
hal ini logis karena yang adanya program CD tsb., malahan
diperdagangkan tidak hanya phisik seharusnya CD itulah yang
barang ttapi termasuk didalamnya nilai2 meningkatkan aktivitas CBD, bukan
kepercayaan/trust. sebaliknya menggeser bahkan
menggantikannya.

CBD (Community Base Development) CSR diharapkan memiliki kemampuan


untuk mengubah pola kegiatan CD yang
Sudah sejak dulu masyarakat nusantara dulu dilakukan oleh pihak ketiga yang
memiliki tradisi membangun lingkungan tidak memiliki kapasitas dan
secara bergotong royong. Kegiatan kemampuan menangani kegiatan
gotong royong tsb sebagai ungkapan tata rekayasa sosial. Oleh karena itu, CBD
nilai lokal yang dihormati oleh perlu ditetapkan sebagai salah satu
masyarakatnya. Sebagai salah satu indikator keberhasilan dari kegiatan
contoh adalah dalam membangun rumah CSR dan perlu ada beberapa kriteria
salah seorang anggota masyarakatnya yang harus diberikan kepada beberapa
dilakukan secara ‘adat’. Kegiatan itu perusahaan pihak ke tiga yang akan
merupakan suatu tradisi yaitu bersama- menangani projek CD yang diberikan
sama sebagai kewajiban anggota oleh pemrakarsa dalam rangka CSR. Di
masyarakatnya untuk kemajuan sinilah peran pihak akademisi dalam
bersama. menjembatani antara perusahaan
pemrakarsa dalam mempengaruhi
Dengan kemajuan jaman dan masuknya pemerintah untuk mengatur para pihak
perusahaan besar dengan berbagai ke tiga (kontraktor local) dalam
dampak ikutannya, seringkali kita menangani CD dan CSR.
jumpai bahwa tatanilai lokal yang
pernah ada secara bertahap berkurang,
Jurnal Sosioteknologi Edisi 12 Tahun 6, Desember 2007 279
Kepedulian Perusahaan Terhadap Lingkungan

Peran Pemerintah ada di daerah tsb dihadapkan kepada


masyarakat dan lingkungannya, keadaan
Walaupun Perusahaan /pebisnis (B) tsb merupakan peluang bagi perguruan
telah melakukan kewajibannya tinggi dalam hal ini ITB untuk
membayar pajak kepada pemerintah, memanfaatkan kegiatan CSR ini
dimana pajak tsb sesungguhnya menjadi modus operandi bagi penguatan
ditujukan untuk membangun daerah. kerja sama antara pihak perguruan
Pajak tersebut seharusnya diprioritaskan tinggi/akademisi (A)- Pebisnis/
untuk daerah tempat perusahaan tsb perusahaan pengguna teknologi (B) dan
berada (berproduksi). Sering kali sikap pemerintah daerah/government (G).
pemerintah daerah kita masih menganut
azas pemerataan sehingga kebijakan
pembangunan daerah tidak Sinergitas A-B-G
memprioritaskan pada lokasi tempat
perusahaan itu berada, bahkan Sinergitas A-B-G meskipun sudah
sebaliknya daerah daerah tsb seakan terdapat didalam dokumen dokumen
membiarkan agar pembangunan daerah lembaga pemerintah dan juga sudah
sekitar lokasi perusahaan dibiayai oleh pernah menjadi pernyataan resmi
program CSR perusahaan tsb. pejabat, namun belum terlihat adanya
pola yang jelas bagaimana A-B-G dapat
Sebut saja beberapa desa di sekitar bersinergi secara intens.
bendungan Saguling, seperti Desa Jati, Untuk membangun pola sebagai upaya
Cikande, Cipangeran, Ds Saguling, meningkatkan intensitas A-B-G
kondisi daerahnya masih jauh dari bersinergi, dirasa perlu adanya mediator
berkembang dibanding dengan desa- yang efektif.
desa lainnya di Kec Batujajar. Demikian Mediasi dapat dilakukan baik oleh
pula Desa-desa Malabar, Margamulya, individu ataupun lembaga.
Margamukti, Bunisari, masih relatif Mediator dalam mlakukan mediasi perlu
tertinggal dibanding dengan desa-desa memperhatikan kepentingan masing2
lainnya di Kec. Pangalengan padahal di phihak, dengan demikian perlu
lokasi tsb terdapat perusahaan diciptakannya bahasa komunikasi
pembangkit panas bumi (geothermal) administratip yang dapat digunakan
Wayang Windu. Dikecamatan Jatiluhur untuk melakukan pembagian peran
terdapat desa-desa: Tajur sindang, masing2 pihak.
Panindangan, Ciseuti yang terletak
ditepi danau Jatiluhur. Jatiluhur dikenal
sebagai bendungan serbaguna penyuplai Daftar Pustaka
air baku bagi air minum DKI,
Pembangkit listrik, dan penyedia air 1. Arsjad Anwar, Moh; Omura,
saluran irigasi Tarum Timur dan Tarum Keiji; et al; Local Development
Barat. in Indonesia, Institute of
Developing Economies, Tokyo,
Pemerintah daerah belum memahami 1994.
apa peran dan fungsi perusahaan yang
Jurnal Sosioteknologi Edisi 12 Tahun 6, Desember 2007 280
Kepedulian Perusahaan Terhadap Lingkungan

2. Simandjuntak, B. drs, SH &


Pasaribu, I. L., Dra; Pendidikan
dan Pembangunan Masyarakat
Desa, TARSITO, Bandung,
1986.
3. Kartasasmita, G.; Pemberdayaan
Masyarakat dalam rangka
membangun perekonomian yang
berdasar Pancasila; Journal
Studi Pembangunan, ITB
Bandung, vol. 1, No. 1, Januari
1998.
4. Saefuddin, Asep; IPTEK
ditengah perubahan Bangsa,
TIM INNOSCENT, Bogor,
2004.
5. Arif Budimanta, Adi Prasetijo,
Bambang Rudito, Corporate
Sosial Responsibility.

Jurnal Sosioteknologi Edisi 12 Tahun 6, Desember 2007 281

Anda mungkin juga menyukai