Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN BANK UMUM

BY:
MUCHAMAD IMAM BINTORO
MANAGEMENT DEPARTMENT
ECONOMIC FACULTY
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY YOGYAKARTA
Konsep Dasar

l Manajemen bank terbagi menjadi 2


bagian, yaitu:
l Manajemen sumber dana
l Manajemen penggunaan dana

l pengolaankedua sisi tersebut lebih


mudah dipahami dengan melihat laporan
keuangan bank terutama sisi neraca
NERACA BANK
l persamaan dasar NERACA BANK

l TOTAL ASSET = KEWAJIBAN + MODAL

l Neraca bank menggambarkan sumber-sumber dana dan


penggunaan dana bank.
l Bank mendapat dana dengan cara menerima simpanan giro,
tabungan, deposito berjangka, kemudian mengalokasikannya
dengan memberi pinjaman atau membeli surat-surat berharga.
l Bank memperoleh pendapatan dari bunga kredit atau surat-surat
berharga.
l Penyaluran dana dalam bentuk kredit mendominasi asset bank.
Sementara dana masyarakat merupakan sumber utama dana
bank terutama dalam bentuk giro, tabungan dan deposito
berjangka.
CONTOH
NERACA BANK UMUM

POS AKTIVA POS KEWAJIBAN DAN EKUITAS


Kas Giro
Giro pada Bank Indonesia Kewajiban Segera lainnya
Giro pada Bank lain Tabungan

Penempatan pada bank lain Deposito Berjangka


Surat-Surat Berharga Sertifikat Deposito
kredit yang diberikan Surat Berharga yang Diterbitkan
Penyertaan Pinjaman yang Diterima
Biaya Dibayar Dimuka Pinjaman Subordinasi
Aktiva Tetap Kewajiban lain
Aktiva lain-lain
Ekuitas
JUMLAH JUMLAH

Penggunaan Dana Sumber Dana


AKTIVA
l Sisi neraca ini mencerminkan posisi kekayaan yang merupakan
hasil penggunaan dana bank dalam berbagai bentuk.
l Alat Likuid
l Prioritas pertama penggunaan dana bank dilakukan dalam bentuk
alat likuid baik yang tercermin dari jumlah KAS maupun dalam GIRO
PADA BANK INDONESIA sebagai Bank Sentral.
l untuk memenuhi semua penarikan dana yang dilakukan oleh
nasabah di samping untuk memenuhi ketentuan likuiditas wajib
minimum (GWM) yang ditetapkan Bank Sentral.
l Disebut juga sebagai PRIMARY RESERVE

l Giro pada Bank Lain


l Simpanan ini biasanya kepada bank-bank yang lebih besar untuk
memperoleh fasilitas jasa-jasa misalnya untuk kebutuhan inkaso,
transaksi valuta asing, L/C dan pembelian surat-surat berharga.
AKTIVA…lanjutan
l Penempatan pada Bank Lain
l Penempatan pada bank lain bisa dalam rangka transaksi interbank call
money, deposito berjangka, deposit on call dan atau sertifikat deposito.
l dimaksudkan untuk peningkatan pendapatan atas dana-dana jangka pendek
bank yang belum digunakan atau menunggu penggunaannya atau untuk
keperluan menjaga likuiditas

l Surat-surat Berharga
l Pengalokasian dana dengan cara membeli surat-surat berharga (sekuritas)
pada dasarnya dimaksudkan untuk tujuan cadangan sekunder di samping
untuk mengoptimalkan keuntungan dengan memanfaatkan dana-dana yang
idle.
l Dana bank tersebut dapat digunakan untuk membeli sekuritas jangka pendek
biasanya instrumen pasar uang, antara lain misalnya Sertifikat Bank
Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Promes atau Aksep
(Prommisory Notes dan Banker's Acceptance), wesel ekspor serta surat-
surat berharga lainnya.
l GIRO PADA BANK LAIN, PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN SURAT
BERHARGA JANGKA PENDEK SERING DISEBUT JUGA SEBAGAI
SECONDARY RESERVE
AKTIVA…lanjutan
l Kredit yang Diberikan
l Penggunaan dana bank sangat didominasi dalam bentuk penyaluran
kredit.
l portofolio kredit bank berkisar 70% dari total volume usaha bank.
l Penyaluran kredit tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan
modal kerja, investasi dan keperluan kredit konsumtif nasabah.
l Penyertaan
l Merupakan penyertaan bank pada perusahaan lain yang biasanya
dilakukan dalam rangka upaya penyelamatan kredit yang
bermasalah (restrukturing).
l bersifat sementara dan harus didivestasi setelah jangka waktu
tertentu.
l Biaya Dibayar Dimuka
l Biaya yang dibayar dimuka adalah semua komponen biaya yang
harus dikeluarkan bank berkaitan dengan kelancaran operasional
bank, misalnya, uang sewa, premi asuransi, dan sebagainya.
AKTIVA…lanjutan
l Aktiva Tetap
l Semua kekayaan bank berupa aktiva tetap dan
inventaris misalnya tanah dan gedung dan
inventaris lainnya tercermin dalam pos ini setelah
diperhitungkan penyusutan. Bank tidak
diperkenankan menggunakan keseluruhan
modalnya untuk membiayai aktiva tetapnya,
dibatasi sampai pada presentase tertentu dari
modal.
l Aktiva Lain-lain
l Yaitu aktiva yang tidak digolongkan kedalam Pos di
atas misalnya emas, travelers check, valuta asing
yang dibeli/diambil alih, commemorative note atau
coin, mata uang emas valuta asing dan
sebagainya.
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
l Sisi kewajiban dan ekuitas (pasiva) neraca bank mencerminkan kegiatan
penghimpunan dana yang berasal dari berbagai sumber. Dana bank
pada dasarnya berasal dari masyarakat atau pihak ketiga dan modal
bank itu sendiri (ekuitas).
l Giro
l Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya
atau dengan pemindahbukuan. Giro ini terdiri dari rekening giro nasabah dan
rekening giro bank lainnya.
l Kewajiban Segera Lainnya
l Yaitu kewajiban yang segera harus dibayar antar lain kepada pemerintah
pusat atau Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara, transfer antarbank,
interbank call money dan travelers check valuta asing yang telah dijual.
l Tabungan
l Yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat
tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek dan bilyet giro.
KEWAJIBAN DAN
EKUITAS..lanjutan
l Deposito berjangka
l Yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan per-
janjian nasabah penyimpan dengan bank.
l Sertifikat Deposito
l Yaitu simpanan dalam bentuk deposito yang
sertifikat bukti penyimpanannya dapat
dipindahtangankan.
l Surat Berharga yang Diterbitkan
l Surat berharga yang diterbitkan bank dapat berupa
surat pengkuan utang atau promes, wesel, dan
obligasi.
KEWAJIBAN DAN
EKUITAS..lanjutan
l Pinjaman yang Diterima
l Yaitu semua pinjaman yang diterima bank antara
lain kewajiban kepada Bank Sentral berupa kredit
likuiditas, fasilitas diskonto, dan pinjaman dari bank
lain.
l Pinjaman Subordinasi
l Yaitu pinjaman yang diperoleh dari pihak terkait
dengan bank dan atau dari pihak lain yang
memenuhi persyaratan tertentu, misalnya jangka
waktu dan persyaratan pencairan/pembayaran
kembali sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
KEWAJIBAN DAN
EKUITAS..lanjutan
l Ekuitas
l Ekuitas atau disebut juga modal sendiri
yang terdiri dari modal disetor, agio, modal
sumbangan, selisih penjabaran laporan
keuangan, selisih penilaian kembali aktiva
tetap dan laba ditahan.
l Modal bank terdiri dari 2:
l Modal inti
l Modal pelengkap
KEWAJIBAN DAN
EKUITAS..lanjutan
l Modal inti:
l Modal disetor: modal yang telah disetor secara efektif oleh
pemilik
l Agio saham : selisih lebih setoran modal yang diterima oleh
bank sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominal
l Modal sumbangan : modal bersifat sumbangan yang diterima
oleh bank
l Cadangan umum : penyisihan dari laba ditahan atau laba
bersih setelah dikurangi pajak
l Cadangan tujuan : cadangan untuk tujuan tertentu
l Laba ditahan
l Laba tahun lalu : laba bersih tahun lalu yang belum ditentukan
penggunaannya
l Laba tahun berjalan : laba dalam tahun buku berjalan yg
jumlah yg diperhitungkan sebesar 50%.
KEWAJIBAN DAN
EKUITAS..lanjutan
l Modal pelengkap :
l Cadangan revaluasi aktiva tetap :
l cadangan yg dibentuk dari selisih penilaian kembali aktiva
tetap yg telah mendapat persetujuan Dirjen Pajak
l Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP):
l Adalah PPAP yang memiliki kualitas Lancar sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia tentang
Kualitas Aktiva Produktif
l PPAP ini setinggi-tingginya sebesar 1,25% (seratus dua
puluh lima per sepuluh ribu) dari aktiva tertimbang
menurut risiko (ATMR)

Anda mungkin juga menyukai