Anda di halaman 1dari 7

BAB II

ANATOMI

2.1 Nervus Okulomotorius


Nervus okulomotorius (N.III) keluar dari fossa interpedunkularis di
bagian ventral dari otak bagian tengah atau mesenfalon setinggi kolikulus
superior. Nervus ini akan masuk ke dalam orbita melalui fissura orbikularis
superior. Nervus okulomotorius merupakan saraf yang paling besar dengan
diameter 3 hingga 18 mikron. Nervus okulomotorius terdiri dari 24.000 serabut
saraf. Akson dengan diameter terlebar berasal dari motorneuron menuju otot
ekstraokular, sedangkan akson terkecil membawa serabut parasimpatis menuju
korpus siliaris dan iris. 2,5

Gambar 1. Nervus III dilihat dari dorsal5

Nervus okulomotorius membawa serabut somatomotorik ke otot levator


palpebra superior, otot rektus medial, otot rektus superior, otot rektus inferior, dan
otot oblik superior yang berfungsi untuk menggerakkan otot-otot ekstraokuler.
Nervus okulomotorius juga membawa serabut saraf parasimpatis ke intraokular
yaitu sfingter pupil dan otot siliaris yang berfungsi untuk konstriksi pupil dan
akomodasi mata. Serabut saraf parasimpatis ini diikuti oleh serabut simpatis yang
berasal dari pleksus karotis interna yang didistribusikan melalui cabang-
cabangnya. Beberapa serabut propioseptif okulomotor menuju ke otak bagian
tengah melewati nervus okulomotorius, namun sebagian besar bergabung dengan
cabang pertama dari nervus trigeminal yaitu nervus oftalmikus (N.V1). 6,7

3
Gambar 2. Nukleus kompleks nervus okulomotorius10

Perjalanan nervus okulomotorius terbagi dalam beberapa bagian, yaitu


nukleus kompleks, fasikulus, dan perifer. Bagian perifer terdiri dari bagian basilar,
intracavernosus dan intraorbital. Nukleus kompleks nervus okulomotorius terdapat
di otak bagian tengah setinggi kolikulus superior, di ventral akuaduktus silvii yang
menghubungkan ventrikel III dan IV. Kompleks nukleus okulomotor mempunyai
2 nukleus motorik. Nukleus motorik utama, terdiri dari subnukleus yang
menyuplai otot ekstraokular, seperti nukleus dorsolateral untuk rektus inferior
ipsilateral, nukleus intermedial untuk oblik inferior ipsilateral, nukleus
ventromedial untuk rektus medial ipsilateral, nukleus paramedial untuk rektus
superior kontralateral, dan nukleus sentral kaudal untuk levator palpebral superior
bilateral. Nukleus motorik assesorius (nukleus Edinger-Westphal) berada di
bagian posterior dari nukleus motorik utama yang terletak satu di bagian median
dan dua di bagian lateral. Setengah bagian kranial dari nukleus digunakan untuk
refleks cahaya dan setengah bagian kaudal untuk akomodasi.3,6,9

Gambar 3. Nukleus nervus okulomotorius dan penjalarannya3

3
Nukleus kompleks nervus okulomotorius terdiri dari 2 subnukleus, yaitu
nukleus yang berpasangan dan tidak berpasangan. Subnukleus levator merupakan
subnukleus yang tidak berpasangan yang berada di bagian tengah kaudal untuk
mempersarafi kedua otot levator. Lesi yang terjadi di bagian ini mengakibatkan
ptosis yang bilateral. Subnukleus rektus superior merupakan subnukleus yang
berpasangan. Subnukleus ini mempersarafi masing-masing dari otot rektus
superior kontralateral. Lesi yang terjadi pada subnukleusnya menyebabkan
gangguan pada kontralateral dari rektus superior. Subnukleus rektus media, rektus
inferior, dan oblik inferior merupakan subnukleus yang berpasangan. Subnukleus
ini mempersarafi otot ipsilateralnya. Lesinya jarang terjadi, namun biasanya
disebabkan oleh penyakit vaskular, tumor primer, dan metastasis. Keterlibatan
dari rektus medial yang berpasangan menyebabkan Wall-eyed Bilateral
Internuclear Opthalmoplegia (WEBINO) yang memiliki gejala seperti, eksotropia
dengan keterbatasan konvergensi dan adduksi.2,9,11
Nervus okulomotorius pada bagian fasikulus memiliki serabut eferen yang
melewati red nucleus dan medial dari pedikulus serebral. Nervus ini muncul di
otak bagian tengah dan masuk ke fossa interpedunkularis. Fasikulus nervus
okulomotorius dibagi menjadi fasikulus rostral dan fasikulus dorsal. Lesi yang
terjadi pada nukleus dan fasikulus memiliki penyebab yang sama, namun yang
disebabkan oleh demielisasi hanya terjadi pada bagian fasikulus. Kerusakan dari
dorsal fasikulus memberikan gambaran sindroma benedikt sedangkan kerusakan
bagian ventral fasikulus memberikan gambaran sindroma Weber.4,9

Gambar 4. Nervus okulomotorius dari lateral9

Bagian basilar pada nervus okulomotorius meninggalkan otak bagian


tengah pada medial pedunkel serebral yang berawal dari serangkaian ujung saraf
yang nantinya akan bergabung membentuk trunkus utama. Nervus okulomotorius
selanjutnya akan melewati arteri serebral posterior dan arteri serebral superior,

4
berjalan sejajar ke lateral bersamaan dengan arteri komunikans posterior. Saraf ini
melintasi sepanjang basis tulang tengkorak dan tidak diikuti oleh nervus kranial
lainnya. Lesi nervus okulomotorius sering terjadi pada bagian basilar dengan
penyebab utamanya yaitu aneurisma dan trauma kepala.9,13

Gambar 5. Lokasi nervus kranial intracavernosus tampak dorsal 9

Nervus okulomotorius masuk ke bagian intrakavernosus menembus


duramater hanya pada bagian lateral prosesus klinoid posterior. Nervus ini di
dalam sinus kavernosus berjalan di dinding lateral di atas nervus troklearis.
Nervus okulomotorius juga terbagi menjadi cabang superior dan inferior di bagian
anterior sinus kavernosus, kemudian memasuki orbit melalui fisura orbitalis
superior di dalam Annulus Zinn (gambar 6). 2,10

Gambar 6. Struktur nervus okulomotorius dalam fisura orbitalis superior 9

Nervus okulomotorius memasuki intraorbita terbagi menjadi cabang


superior dan inferior (gambar 7). Cabang superior mempersarafi otot levator dan
otot rektus superior. Cabang inferior mempersarafi otot rektus medial, otot rektus
inferior dan otot oblik inferior. Percabangan dari oblik inferior mengandung
serabut parasimpatis preganglionik subnukleus Edinger-Westphal. Subnulkeus ini

5
mempersarafi sfingter pupil dan otot siliaris. Lesi di bagian inferior ini dapat
menyebabkan keterbatasan adduksi, depresi, dan dilatasi pupil. Lesi pada cabang
superior dan inferior biasanya disebabkan oleh trauma atau vaskular.5,11

Gambar 7. Nervus Okulomotoriusius (N.III)2

Saraf parasimpatis terletak di bagian perifer berjalan bersamaan dengan


cabang nervus okulomotorius untuk mempersarafi otot oblik inferior. Nervus ini
bersinaps dengan serabut postganglion membentuk nervus siliaris brevis,
menembus sklera, berjalan melalui koroid untuk inervasi otot siliaris dan sfingter
pupil.9,10

Gambar 8. Perjalanan nervus okulomotoriusius12

Serabut parasimpatis pupilomotor terletak superfisial di bagian


superomedial nervus okulomotorius diantara batang otak dan sinus kavernosa.
Pupil mendapatkan suplai darah dari pembuluh darah pial yang berasal dari vasa
nervosum. Keterlibatan pupil penting karena dapat membedakan lesi yang

6
disebabkan oleh bedah atau medis. Lesi bedah berupa aneurisma, trauma, dan
herniasi uncal. Lesi medis berupa mikroangiopati yang terjadi pada hipertemsi
dam diabetes.9

Gambar 9. Serabut pupilomotor9

Nervus okulomotorius berasal dari 3 cabang vaskularisasi. Pertama,


talamomesensefalik perforator merupakan cabang dari arteri basilaris, arteri
serebri posterior dan posterior Sirkulus Willis dalam ruang subarakhnoid
proksimal. Kedua, cabang-cabang kecil dari arteri intrakavernosus inferior lateral
dalam sinus kavernosus. Ketiga, cabang dari arteri oftalmika pada bagian
intraorbital.6

2.1.1 Ganglion Siliaris


Ganglion siliaris merupakan suatu lapisan tipis dan membayang disisi
posterior diantara nervus optikus dan otot rektus lateral. Serabut yang kostan
hanya terdapat satu dan tiga serabut karena serabut sensoris dan simpatis bisa di
bypass oleh ganglion.14
Ganglion siliaris merupakan persinggahan untuk preganglion dari serabut
parasimpatis, berasal dari nukleus okulomotor assesoris (otonom) dan mencapai
ganglion melalui cabang pendek dari okulomotor menuju otot oblik inferior.
Serabut postgangion membentuk 12 hingga 20 saraf siliaris pendek yang
menembus sklera mengelilingi nervus optikus dan dilanjutkan ke ruang
perikoroidalis untuk menyuplai otot sfingter pupil dan pembuluh darah
intraokuler. 14
Serabut sensoris dan simpatis dari ganglion siliaris, berasal dari nervus
nasosiliaris dan pleksus saraf vaskular karotis interna, namun tidak selalu
bergabung dengan ganglion. Sebaliknya, serabut tersebut dapat mencapai mata
dengan cara bergabung secara langsung dengan nervus siliaris, ketika serabut

7
simpatis (setelah postganglion sampai ke trunkus ganglia servikal superior)
mengikuti arteri oftalmika dan percabangannya. Serabut sensoris membawa
impuls dari kornea, iris, koroid, dan otot intraokuler.2,9

Anda mungkin juga menyukai