Anda di halaman 1dari 4

KONSEP DASAR PERKEMBANGAN

1.   Definisi Perkembangan
Perkembangan (development) adalah pola perubahan yang dimulai sejak
pembuahan, yang berlanjut sepanjang rentang hidup (Santrock, 2007).
Perkembangan (development) adalah peningkatan kemampuan dalam hal
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks (Heru.S, 2009).
Perkembangan ialah pola gerakan atau perubahan yang berlangsung
sepanjang semasa hidup, dan dipengaruhi oleh proses-proses biologis, kognitif, dan
sosialemosional yang saling mempengaruhi (Santrock, 2002).
Perkembangan merupakan hal yang teratur dan mengikuti rangkaian tertentu
yang terarah dan berlangsung terus menerus, dalam pola yang konsisten dan
kronologis (Potter & Perry, 2005).
2.  Faktor –Faktor Perkembangan
Menurut Soetjiningsih, secara umum faktor yang berpengaruh pada
perkembangan adalah sebagai berikut :
a. Genetik
b. Faktor prenatal meliputi gizi ibu pada waktu hamil,factor mekanis,toksin
atau zat kimia,endokrin,radiasi,infeksi,stress,imunitas,anokisa embrio.
c. Faktor postnatal meliputi :
- Lingkungan biologis (ras,jenis kelamin,umur,gizi,perawatan
kesehatan,kepekaan terhadap penyakit,penyakit kronis,fungsi
metabolism,hormon.
- Faktor fisik (cuaca,sanitasi,keadaan rumah,radiasi)
- Faktor psikososial (stimulasi,motivasibelajar,ganjatran atau hukuman
yang wajar,kelompok sebaya,stress,sekolah,cinta dan kasih
sayang,kualitas interaksi anak dengan orangtua
d. Faktor keluarga dan adat istiadat meliputi pekerjaan atau pendapatan
keluarga,pendidikan orangtua,jumlah saudara, jenis kelamin dalam
keluarga,stabilitas rumah tangga,kepribadian orangtua.

3. Periode perkembangan pada masa awal anak-anak (early childhood)


Periode perkembangan yang terentang dari akhir masa bayi hingga usia kira-
kira 5 atau 6 tahun, periode ini kadang-kadang disebut “tahun-tahun prasekolah”.
Selama masa ini anak-anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka
sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah,
mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam-jam bermain dengan teman
sebaya. Kelas satu secara umum menandai masa akhir pada masa awal anak-anak.

4. Jenis emosi dominan


Emosi adalah hal yang wajar,tidak terpisahkan dari diri kita dan pengalaman
dalam keluarga. Emosi dominan pada diri saya yaitu rasa tidak enakan,karena saat
melihat ada rekan kerja yang sedang sibuk,atau keluarga sedang repot,saya merasa
tidak nyaman jikalau tidak membantu, padahal sudah bukan jam kerja saya lagi.atau
keluarga mengatakan tidak keberatan bila saya beristirahat tidak membantu.
5. Jenis emosi dominan dan sifat bawaan
Menurut saya jenis emosi dominan dan sifat bawaan yang dimiliki pada bapak saya
adalah rasa tidak enakan.
6. Cara mengelola emosi dominan
Menurut saya berdasarkan pengalaman cara mengatasi emosi dominan yang saya
miliki tentang rasa tidak enakan yaitu berpikir positif . hal ini dikarenakan,saya punya
teman yang meminjam uang kepada saya,tetapi saat saya ingin meminta uang itu
kembali setelah tenggang waktu yang ditentukan,ternyata teman tersebut belum bisa
mengembalikan,jadi saya memotivasi diri dan berfikir positif bahwa kemungkinan
teman tersebut belum memiliki uang untuk dikembalikan,cerita pengalaman ini juga
terjadi kepada kedua orangtua saya.

7. TUGAS PERKEMBANGAN TIAP TAHAP PERKEMBANGAN menurut Havighurst


(Human Development and Education)
Robert J. Havighurst (1961) mengartikan tugas – tugas perkembangan itu
merupakan suatu hal yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan
individu yang apabila berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan
kesuksesan ke tugas perkembangan selanjutnya tapi jika gagal akan menyebabkan
ketidakbahagiaan pada individu yang bersangkutan dan kesulitan – kesulitan dalam
menuntaskan tugas berikutnya.
Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut
menurut Havighurst adalah: Kematangan pisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan
nilai-nilai dan aspirasi individu. Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-
masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst
sebagai berikut:
a. Tugas perkembangan pada masa Infancy dan Early Childhood.
Belajar berjalan, Belajar berbicara, Belajar mengontrol pembuanganan,Belajar
membedakan jenis kelamin dan mengenal sopan santun yang sesuai dengan
jenis kelaminnya, Mencapai keseimbangan fisiologis, Membentuk konsep-konsep
sederhana mengenai kenyataan-kenyataan fisik dan social, Belajar mengikatkan
diri secara emosional pada orangtua, saudara dan orang lain, Belajar
membedakan hal baik dan jahat serta mengembangkan kata hati
b. Tugas perkembangan pada masa Middle Childhood.
Belajar kecakapan-kecakapan fisik yang dibutuhkan untuk melakukan permainan-
permainan, Mengembangkan sikap positif terhadap diri sendiri, misalnya sikap
memberi dan menerima, Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman
sebaya,Belajar menjalankan peranan yang sesuai dengan jenis kelaminnya
(peran seks) Mengembangkan kecakapan-kecakapan dalam membaca, menulis
dan berhitung,Mengembangkan kata hati dan norma-norma.
c. Tugas perkembangan pada masa Adolescence.
Menerima dan menjalankan peranan maskulin atau feminine, Mengadakan
hubungan-hubungan baru dengan teman-teman sebaya dari kedua jenis kelamin,
Emotional independence dari orangtua dan orang dewasa lain, Mengembangkan
kecakapan-kecakapan intelektual dan konsep-konsep yang perlu bagi kehidupan
dalam masyarakat, Menginginkan dan memperlihatkan tingkah laku yang dapat
dipertanggungjawabkan secara sosial.

d. Tugas perkembangan pada Masa Dewasa Awal


Mulai bekerja, Memilih pasangan hidup, Belajar hidup dengan suami/istri, Mulai
membentuk keluarga, Mengasuh anak, Mengelola/mengemudikan rumah tangga,
Menerima/mengambil tanggung jawab warga Negara, Menemukan kelompok
sosial yang menyenangkan
e. Tugas perkembangan pada Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya
Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis ,
Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu, Membantu
anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan
berbahagia, Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam
karir pekerjaan, Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang
yang dewasa, Mencapai tanggung jawab sosial dan warga negara secara penuh.

8. cara menghadapi dan merawat lansia yang seringkali meminta perhatian


merawat lansia memang melelahkan atau mungkin menyita waktu. Tetaplah bersikap
positif, sabar dan ikhlas dalam menghadapinya, sesekali kita perlu mengingat bahwa
kemungkinan kita juga akan menjadi seperti mereka di usia mendatang.
Hindari bersikap kepada lansia dengan memperlakukan dan menganggap lansia
seperti anak kecil yang meminta perhatian, karena mereka akan mengerti walaupun
membutuhkan waktu untuk mencernanya. Apalagi biasanya lansia ditinggal oleh
pasangan hidup atau keluarganya. Ini membuat perasaannya lebih sensitive,oleh
sebab itu kita perlu berada disamping mereka.

Anda mungkin juga menyukai