733 2493 1 PB

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PERBANDINGAN PONDASI TIANG PANCANG DENGAN

PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK PEBANGUNAN RUMAH


SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

NASKAH PUBLIKASI
TEKNIK SIPIL

Ditujukan untuk memenuhi persyaratan


memperoleh gelar Sarjana Teknik

MAYANGSARI
NIM. 145060101111062

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2018
ANALISIS PERBANDINGAN PONDASI TIANG PANCANG DENGAN PONDASI TIANG
BOR PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
(Analytical Comparison of Driven Pile Foundation and Bore Pile Foundation in Dental and Oral
Hospital of Brawijaya University Construction Porject)

Mayangsari, As’ad Munawir, Yulvi Zaika


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan Mayjen Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
Email : myngsr29@gmail.com

ABSTRAK
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Brawijaya (RSGM UB) merupakan salah satu
gedung infrastruktur penunjang pendidikan yang berada di Universitas Brawijaya, kota Malang.
Konstruksi RSGM UB ini direncanakan menggunakan, pondasi tiang bor. Pada studi ini direncanakan
ulang menggunakan pondasi tiang pancang. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui
perencanaan tiang pancang, mendapatkan pondasi yang lebih efisien dan ekonomis diantara pondasi
tiang pancang dan tiang bor, dengan cara membandingkan biaya yang dibutuhkan, serta pondasi
manakah yang lebih cepat proses penyelesaiannya.
Dari hasil perhitungan perencanaan pondasi tiang pancang menggunakan data yang di dapat
dari test laboratorium dengan parameter tanah: , c, dan  pada kondisi tak terdrainase, didapatkan
daya dukung ijin sebesar 742.28 kN. Daya dukung ijin dari hasil data lapangan menggunakan
pengujian SPT didapatkan sebesar 609.816 kN. Biaya yang dibutuhkan dalam pembangunan pondasi
tiang pancang adalah Rp 4.750.140.000 dengan jumlah tiang pancang 330 buah. Sedangkan pada tiang
bor biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 6.350.000.000 dengan jumlah tiang bor 157 buah. Selisih harga
antara kedua pondasi tersebut adalah Rp 1.599.860.000. Hasil tersebut menunjukkan dari segi biaya
tiang pancang lebih efisien dan ekonomis dibandingkan tiang bor. Akan tetapi, jika ditinjau pada
aspek pelaksanaan tiang bor lebih cepat penyelesaiaanya dibanding tiang pancang yang proses
pekerjaannya hanya dapat dilakukan pada malam hari.
Kata kunci : Pondasi tiang pancang, daya dukung, biaya konstruksi

ABSTRACT
Dental and Oral Hospital of Brawijaya University (RSGM UB) is ne of the infrastructure
supporting educational buildings located in Brawijaya University, Malang city. Construction of
RSGM UB is planned use, bore pile foundation. In this study, the re-planning of the foundation uses
driven pile foundation. The purpose of this study was to determine planning of the driven pile, get a
more efficient and economical between of driven pile and bore pile foundation, by comparing the
costs required, and which foundation is the faster the process of completion.
From the results of the calculation of the pile foundation planning using data obtained from
laboratory tests with soil parameters: , c, and  under undrained conditions, a Bearing ultimit
capacity of 742.28 kN was obtained. Bearing ultimit capacity from the results of field data using SPT
testing was obtained at 609,816 kN. The cost required in the construction of the driven pile is Rp.
4,750,140,000 with the number of 330 piles. While on the bore pile, the required cost is Rp.
6,350,000,000 with the number of drill holes 157 pieces. The price difference between the two
foundations is Rp. 1,599,860,000. These results show that in terms of cost of the stake the pile is more
efficient and economical than the drill pole. However, when viewed from the aspect of
implementation, the drill pole is faster than the pile, the work process can only be done at night.
Keyword: Driven pile foundation, bearing capacity, construction cost

1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang menjadi dua, yaitu: pondasi dangkal dan
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas pondasi dalam.
Brawijaya (RSGM UB) merupakan salah satu 2.2 Pondasi Tiang Pancang
gedung infrastruktur penunjang pendidikan Tiang pancang adalah bagian – bagian
yang berada di Universitas Brawijaya, kota konstruksi yang dibuat dari kayu, beton, dan
Malang. atau baja, yang digunakan untuk meneruskan
Konstruksi Rumah Sakit Gigi dan (menstranmisikan) beban – beban permukaan
Mulut Universitas Brawijaya ini direncanakan ke tingkat – tingkat yang lebih rendah di dalam
menggunakan, pondasi tiang bor. Pada studi massa tanah (Bowles, 1991)
ini dilakukan perencanaan ulang pondasi Tiang pancang yang biasa digunakan
RSGM UB menggunakan pondasi tiang adalah tiang pancang pracetak yaitu tiang dari
pancang. Pondasi merupakan salah satu beton yang dicetak di suatu tempat dan
struktur bangunan yang terletak di bagian kemudian diangkut ke lokasi rencana
bawah suatu bangunan. Keberadaan pondasi bangunan. Keuntungan penggunaan pondasi
ini, tidak dapat dipisahkan dari struktur tiang pancang, antara lain:
bangunan karena pondasi adalah bagian a. Tiang pancang dapat dipancang sampai
struktur yang berfungsi untuk menyalurkan kedalaman tanah yang dalam
beban dari struktur diatasnya ke lapisan tanah b. Bahan tiang dapat diperiksa sebelum
pendukung di bawahnya tanpa terjadi pemancangan
penurunan pada sistem strukturnya, juga tanpa c. Prosedur pelaksanaan di lapangan tidak
terjadinya keruntuhan pada tanah. Perencanaan dipengaruhi oleh air tanah
bangunan bawah atau pondasi suatu struktur d. Pemancangan tiang dapat menambah
bangunan harus mempertimbangkan beberapa kepadatan tanah granuler
hal diantaranya jenis, kondisi dan struktur Kerugian pemakaian tiang pancang
tanah. Hal ini terkait dengan kemampuan atau pracetak, antara lain :
daya dukung tanah dalam memikul beban yang a. Penggembungan permukaan tanah dan
terjadi di atasnya. gangguan tanah akibat pemancangan dapat
menimbulkan masalah.
1.2 Tujuan b. Kepala tiang kadang-kadang pecah akibat
Adapun tujuan yang akan dicapai pada pemancangan.
penelitian ini yaitu untuk mengetahui c. Pemancangan sulit, bila diameter terlalu
perencanaan tiang pancang, menganalisis besar.
pondasi manakah yang lebih efisien dan d. Pemancangan menimbulkan gangguan
ekonomis, membandingkan besarnya jumlah suara, getaran, dang deforms tanah yang dapat
biaya yang dibutuhkan dalam pekerjaan menimbulkan kerusakan bangunan di
pondasi tiang pancang dan tiang bor, dan sekitarnya.
pondasi manakah yang lebih cepat proses e. Banyaknya tulangan dipengaruhi oleh
penyelesaiaannya. tegangan yang terjadi pada waktu pengakuan
dan pemancangan tiang.
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pondasi 2.3 Daya Dukung Tiang


Pondasi adalah bagian yang terendah Daya dukung tiang adalah kemampuan
dari bangunan yang meneruskan beban atau kapasitas tiang (pile capacity) dalam
bangunan ke tanah atau bebatuan yang berada mendukung/memikul beban. Hitungan
di bawahnya (Hary, 1996). Pondasi dibagi kapasitas tiang dapat dilakukan dengan cara
pendekatan statis dan dinamis.

2
2.3.1 Daya Dukung Batas Cara Statis  Daya Dukung Gesek
Daya dukung batas netto tiang (Qu) Coyle and Castello (1981), dalam
adalah jumlah dari tahanan ujung bawah batas hubungan dengan tahanan ujung pada metode
(Qb) dengan tahanan gesek batas (Qs) antara ini mengusulkan untuk perhitungan kapasitas
dinding tiang dan tanah disekitarnya dikurangi gaya gesek.
dengan berat sendiri tiang (Wp). Bila Qs = K . o’ . tan’ . p. L
dinyatakan dalam persamaan, maka: Dimana :
Qu = Qb + Qs – Wp o’ = rata-rata tekanan efektif overburden
Dimana : ’ = sudut geser tiang-tanah = 0.8’
Wp = berat sendiri tiang (kN)
Qu = kapasitas dukung batas netto (kN) 2.3.3 Daya Dukung Tiang Pancang pada
Qb = tahanan ujung bawah batas (kN) Tanah Lempung
Qs = tahanan gesek batas (kN)  Daya Dukung Ujung
Untuk tiang pada tanah lempung jenuh
2.3.2 Daya Dukung Tiang Pancang pada dibawah kondisi tak terdrainase ( = 0),
Tanah Berbutir Kasar Mayerhof mengusulkan persamaan sebagai
 Daya Dukung Ujung berikut,
1) Metode Mayerhof Qp = Nc* . cu . Ap + q . Nq* . Ap
Qp = Ap . q’ . Nq* Untuk  = 0, Nq* = 0
Dimana :
Dimana:
Ap = luas tiang pancang
cu = kondisi tak terdrainase tanah
q' = tegangan vertikal overburden dibawah ujung tiang
*
Nq = faktor kapasitas daya dukung Nc* = faktor kapasitas daya dukung
2) Metode Vesic
 Daya Dukung Ujung
Vesic (1977) mengusulkan suatu
1) Metode 
metode untuk mengestimasi kapasitas daya
Vijayvergiya and Focht (1972),
dukung ujung tiang berdasarkan pada teori
mengasumsi bahwa perpindahan tanah akibat
perluasan lubang. Menurut teori ini, parameter
pemancangan tiang menghasilkan tekanan
dasar tegangan efektif dapat ditulis dari
lateral pasif pada kedalaman berapapun dan
persamaan berikut.
rata-rata perlawanan kulit tiang.
Qp = Ap . o’ . N*
Qs = p . L . (o’ + 2 cu)
Dimana :
Dimana
o’ = rata-rata tekanan tanah normal
o’ = rata-rata tekanan vertikal efektif
efektif pada ujung tiang
pada kedalaman embedment
=( .q’ cu = rata-rata kuat geser undrained
Ko = koefisien tekanan tanah = 1-sin’  = nilai variasi 
*
N = faktor kapasitas daya dukung 2) Metode α
3) Metode Coyle and Castello Menurut metode α, unit ketahanan
Coyle and Castello (1981) selimut pada tanah lempung dapat dihitung
menganalisis 24 uji beban test lapangan skala dengan menggunakan persamaan
besar pada tiang pancang di tanah pasir. Dari Qs =  α . cu . p . L
hasil test, disarankan untuk tanah pasir, Dimana
Qp = q’ . Nq* . Ap α = empiris faktor adesi
Dimana : 3) Metode β
q’ = tegangan vertikal efektif di ujung
Qs =  f . p . L
tiang
Untuk normally consolidated clays,
Nq* = faktor kapasitas dukung

3
f = (1-sin’R)tan’Ro’ dengan,
dan untuk overconsolidated clays, Eg = efisiensi kelompok tiang
f = (1-sin’R)tan’Ro’√ o’ m = jumlah baris tiang
n' = jumlah tiang dalam satu baris
2.3.4 Daya Dukung Tiang dari Uji Penetrasi  = arc tg d/s, dalam derajat
Standar (SPT) s = jarak pusat ke pusat tiang
Walaupun ada beberapa kendala pada d = diameter tiang
hasil dari SPT, test ini merupakan salah satu
test yang sering digunakan pada hasil dari 2.6 Penurunan
pengujian langsung dalam praktek geoteknik. Se = Se(1) + Se(2) + Se(3)
Tabel 1 menyajikan lima metode SPT umum Dimana
untuk memperkirakan kapasitas tiang pancang.  Se(1) = penurunan elastis tiang
Tabel 1 Metode SPT untuk prediksi kapasitas (
Se(1) =
dukung tiang
Tahanan Ujung Tiang (Qb) Dimana
Metode dan Tahanan Selimut Tiang Qwp = Beban yang bekerja pada ujung
(Qs) tiang
Aoki-Velloso Qb (Mpa) = (k/F1)Nb Qws = Beban yang bekerja pada selimut
(1975) Qs (kPa) = (αk/F2)Ns tiang
= (0.5 – 0.67)
m Nb ≤ ( Qb (Mpa) = k
Mayerhof Ap = Luas penampang tiang
(1976) Nb
L = Panjang tiang
Qs (kPa) = (ns Ns)
Ep = Modulus elastisitas material tiang
Bazaraa &
Qb (Mpa) = nb Nb  Se(2) = penurunan tiang yang disebabkan
Kurkur
Qs (kPa) = ns Ns oleh beban di ujung tiang
(1986)
Se(2) = ( )
Decourt Qb (Mpa) = kb Nb
(1995) Qs (kPa) = α (2.8 Ns + 10) D = Diameter tiang
Shariatmadari Qb (Mpa) = 0.385 Nb qw = Daya dukung ujung per satuan luas
et al. (2008) Qs (kPa) = 3.65 Ns Es = Modulus elastisitas tanah pada atau
Sumber: (Shooshpasha, 2013) bawah tiang
s = Poison rasio tanah
2.4 Faktor Aman Tiang Pancang Iwp = Faktor pengaruh = 0.85
Besarnya beban kerja (working load)  Se(3) = penurunan tiang yang disebabkan
atau daya dukung ijin tiang (Qa) dengan oleh beban di sepanjang selimut tiang
memperhatikan keamanan terhadap Se(3) =( ( )
keruntuhan adalah nilai daya dukung batas
(Qu) dibagi dengan faktor aman (F). p = keliling tiang
L = panjang tanah timbunan tiang
Qa = +
Iws = faktor pengaruh

2.5 Efisiensi Tiang Iws = 2 + 0.35√


Salah satu dari persamaan-persamaan
efisiensi tiang, yang disarankan oleh Converse- 2.7 Daya Dukung Lateral
Labarre Formula, untuk perhitungan jumlah  Metode Broms
tiang genap persamaan efisiensi tiang sebagai Diasumsikan kepala tiang tidak terjepit
berikut: atau terjepit ke dalam pelat penutup kepala
( ) (
Eg = 1 -  tiang kurang dari 60 cm, McNulty (1956)

4
mendefinisikan tiang tersebut termasuk tiang konsultan perencana pembangunan gedung
ujung bebas (free end pile). RSGM UB. Data yang didapatkan berupa data
Dengan mengambil momen terhadap ujung lapangan yaitu: data SPT dan sondir, dan data
bawah, laboratorium berupa parameter tanah: , c, dan
( ) .
Hu =
Dimana : 3.3 Perhitungan Beban Struktur Atas dan
 = berat isi tanah (kg/m3) Pondasi Tiang Bor
L = panjang tiang (m) Pada perhitungan beban struktur atas
Kp = koefisien tekanan tanah pasif dan pondasi tiang bor telah didapatkan melalui
e = jarak beban ke permukaan tanah (m) data sekunder melalui konsultan perencana
d = diameter tiang (m) pembangunan gedung RSGM UB.
Mencari jarak momen maksimum Mulai

f = 0.82 √ 
Sehingga momen maksimum dapat dinyatakan Observasi lapangan
Mmaks = Hu (e+2f/3)
Pengumpulan data struktur
2.8 Rencana Anggaran Biaya atas dan data tanah
Rincian biaya yang diperhitungkan meliputi
biaya:
1 Data Sondir
1. Pengadaan (Biaya sewa alat dan biaya 2 Boring dan SPT
pekerja) 3 Korelasi Data Laboratorium
2. Pemancangan (Biaya yang diperhitungkan
dalam pemancangan) Interpretasi data tanah

3. METODE PENELITIAN
Perhitungan
3.1 Lokasi Penelitian beban struktur
atas
Penelitian ini dilakukan di jalan
Veteran (Univeritas Brawijaya) Kota Malang,
Analisis dimensi pondasi
Jawa Timur. tiang pancang tunggal

Tidak
Daya dukung
ujung batas dan
gesek terpenuhi

Ya

Tidak
Faktor aman
terpenuhi

Gambar 1 Lokasi Penelitian Ya

3.2 Data Penelitian A A


Penelitian ini menggunakan data
sekunder berupa data yang didapatkan melalui

5
H tiang = 16 m
A A
Diameter tiang = 0.4 m
Ya Tabel 3 Hasil perhitungan daya dukung dari
data SPT dari berbagai metode
Tidak Daya Qb Qa
Penurunan Qs (kN) Qu (kN)
Terpenuhi Dukung (kN) (kN)
Aoki
2023.645 4.201 2027.846 811.138
(1975)
Mayer
Analisis pondasi hof 1270.785 0.348 1271.133 508.453
kelompok tiang pancang (1976)
Bazaraa
Metode 1164.886 0.377 1165.263 466.105
(1986)
Perencanaan anggaran Decourt
biaya pondasi 1026.881 2.592 1029.473 411.789
(1995)
Shariat
madari 2125.917 3.071 2128.987 851.595
Selesai (2007)

Gambar 2 Diagram Alir Penelitian


Rata-rata daya dukung ijin dari perhitungan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN SPT adalah :
Qs = 1522.423 kN
4.1 Pondasi Tiang Pancang Qb = 2.118 kN
4.1.1 Daya Dukung Menggunakan Data Qu = 1524.541 kN
Laboratorium Didapatkan daya dukung ijin yaitu :
Data-data yang ditentukan Qa = = 609.816 kN
H tiang = 16 m
Diameter tiang = 0.4 m 4.1.3 Efisiensi Tiang
Tabel 2 Hasil perhitungan daya dukung dari Dari perhitungan efisiensi tiang
data laboratorium menggunakan beberapa didapatkan jumlah tiang paling banyak untuk
metode menumpu dari beban kolom terbesar yaitu
Daya Dukung Tiang (kN)
berjumlah 10 tiang.
Metode Qb (kN) Metode Qs (kN)
Mayerhof 1404.294 α 585.949
4.1.4 Penurunan Tiang
Vesic 1305.762  615.117
Coyle and Castello 1149.544 β 506.432
Se = Se(1) + Se(2) + Se(3)
Rata-rata 1286.534 Rata-rata 569.166  Se(1) = Penurunan elastis tiang
(
=
Daya dukung batas tiang
Qu = Qb + Qs = 2.8 cm
= 1286.534 + 569.166  Se(2) = Penurunan tiang yang disebabkan
= 1855.700 kN oleh beban ujung tiang
Daya dukung ijin = ( )
Qa =
= 5.4 cm
=  Se(3) = Penurunan tiang yang disebabkan
= 742.28 kN oleh beban disepanjang selimut tiang
=( ( )
4.1.2 Daya Dukung Menggunakan Data
Laboratorium SPT = 7.6 cm
Data-data yang ditentukan  Penurunan total tiang Se = 2.8 + 5.4 + 7.6 =
15.8 cm

6
4.1.5 Daya Dukung Lateral Pembulatan Rp 6,350,000,000.00
 Metode Broms
Dengan mengambil momen terhadap ujung 5. PENUTUP
bawah, 5.1. Kesimpulan
( ) 1. Perencanaan pondasi tiang pancang
Hu =
menggunakan perhitungan kapasitas daya
= 1496.873 m dukung ujung batas menggunakan metode
Mencari jarak momen maksimum Mayerhof, Vesic, dan Coyle and Castello.
f = 0.82 √  Sedangkan, dalam perhitungan daya dukung
gesek batas menggunakan metode α, , dan 
= 9.277 m
yang di dapat dari test laboratorium. Dimana
Sehingga momen maksimum dapat dinyatakan
parameter tanah yang digunakan adalah: , c,
Mmaks = Hu (e+2f/3)
dan  pada kondisi tak terdrainase. Didapatkan
= 9257.661 kNm
daya dukung ijin sebesar 742.28 kN. Selain
4.2 Pondasi Tiang Bor dari data laboratorium juga didapatkan data
Dari data perhitungan tiang bor yang dari hasil uji lapangan, yaitu uji Standard
didapatkan dari konsultan perencana dimana Penetration Test (SPT) dari berbagai metode
perencanaan tiang dipakai diameter 80 cm yang diusulkan oleh para ahli. Hasil dari
dengan kedalaman 13.25 m didapatkan daya perhitungan daya dukung ijin dengan
dukung 1 tiang sebesar 188.40 ton. Dimana menggunakan uji SPT yaitu sebesar 609.816
jumlah tiang untuk menahan beban kolom kN.
terbesar yaitu berjumlah 3 tiang. 2. Dari hasil perbandingan kedua pondasi
tersebut berdasarkan efisiensi biaya maka
4.3 Rancangan Anggaran Biaya Pondasi pondasi tiang pancang lebih efisien dan
4.3.1 Pondasi Tiang Pancang ekonomis dibandingkan pondasi tiang bor.
Tabel 4 Rancangan anggaran biaya pondasi 3. Berdasarkan perbandingan dan perhitungan
tiang pancang harga satuan pekerjaan diperoleh biaya seluruh
No. Pekerjaan Jumlah Harga jenis pekerjaan pemasangan tiang pancang
A. Pekerjaan Gedung adalah sebesar Rp 4.750.140.000 sedangkan
A.1 Pekerjaan Persiapan Rp 293,787,284.00 jika menggunakan tiang bor diperoleh total
A.2 Pekerjaan Tanah Rp 41,631,358.60 biaya sebesar Rp 6.350.000.000. Dari hasil
A.3 Pekerjaan Struktur Bawah Rp 2,098,744,825.59
perbandingan biaya ini dapat dilihat bahwa
A.4 Pekerjaan Struktur Atas Rp 1,884,151,083.33
Jumlah Harga Rp 4,318,314,551.53
penggunaan pondasi tiang pancang dapat
PPn 10 % Rp 431,831,455.15 menghemat biaya sebesar Rp 1.599.860.000
Jumlah harga + PPn Rp 4,750,146,006.68 4. Dalam proses pelaksanaannya pondasi tiang
Pembulatan Rp 4,750,140,000.00 bor lebih cepat dibandingkan tiang pancang,
4.3.2 Pondasi Tiang Bor dikarenakan pondasi tiang bor hanya
Tabel 5 Rancangan anggaran biaya pondasi membutuhkan 157 buah tiang dibandingkan
tiang bor dengan pondasi tiang pancang yang
No. Pekerjaan Jumlah Harga membutuhkan 330 buah tiang.
A. Pekerjaan Gedung
A.1 Pekerjaan Persiapan Rp 293,787,284.00
5.2. Saran
A.2 Pekerjaan Tanah Rp 196,744,467.12
A.3 Pekerjaan Struktur Bawah Rp 3,448,120,843.15
Untuk pekerjaan pondasi pada
A.4 Pekerjaan Struktur Atas Rp 1,834,080,613.00 pembangunan gedung rumah sakit gigi dan
Jumlah Harga Rp 5,772,733,207.27 mulut universitas brawijaya ini sebaiknya
PPn 10 % Rp 577,273,320.73 menggunakan pondasi tiang bor. Walaupun,
Jumlah harga + PPn Rp 6,350,006,527.99 apabila dilihat dari efisiensi biaya dimana

7
pondasi tiang pancang lebih murah dengan Tuan, PHAM. 2016 “A Simplified
penghematan biaya sebesar Rp 1.599.860.000. Formular For Analysis Group Efficiency of
Akan tetapi, jika ditinjau pada aspek Piles in Granular Soil”, International Journal
pelaksanaan dalam proses pemancangan of Scientific & Engineering Research, Vol. 7,
pondasi tiang pancang hanya dapat dilakukan pp.1-7.
pada malam hari yang dikarenakan lokasi Vidayanti, D., Simatupang, P.,
proyek pembangunan gedung rumah sakit gigi Silalahi, S. 2013 “Korelasi Nilai N-SPT
dan mulut universitas brawijaya terletak di Dengan Parameter Kuat Geser Tanah
dalam wilayah kampus di perkotaan yang Untuk Wilayah Jakarta dan
padat akan penduduk. Sekitarnya(133G)”, Konferensi Nasional
Teknik Sipil 7, pp.99-107.
DAFTAR PUSTAKA
Braja M., Das. 2014. Principles of
Foundation Engineering 8th Edition.
Stamford: Global Engineering.
Bowles, J.E. 1998. Analisa dan
Disain Pondasi. Jakarta: Erlangga
Hardiyatmo, H.C. 2008. Teknik
Fondasi II. Yogyakarta: Beta Offset.
Hardiyatmo, H.C. 2011. Analisa dan
Perancangan Fondasi II. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Karimpour-Fard, M., Eslami, A. 2013
“Estimation of vertical bearing capacity of
piles using the results CPT and SPT
test”, Geotechnical and Gephysical Site
Characterization 4 – Coutinho & Mayne,
London: Taylor & Francis Group. pp.1057-
1062.
P, B., dan Dimitri Leon. 2012. Thesis:
Stabilitas Tebing pada Proyek Jalan Tol
Semarang-Ungaran STA 6+000 sampai STA
6+250. Semarang: Universitas Diponegoro
Shariatmadari, N., Eslami, A.,
Karimpour-Fard, M. 2008 “Bearing Capacity
Of Driven Piles In Sands From SPT-Applied
to 60 Case Histories”, Transaction B,
Engineering, Vol. 32, pp.125–140.
Shooshpasha, I., Hasanzadeh, A.,
Taghavi, A. 2013 “Prediction of the Axial
Bearing Capacity of Piles by SPT-based and
Numerical Design Methods”, Int. J. of
GEOMATE, Vol. 4(2), pp.560-564.
Suroso, dkk. 2007. Buku Ajar Teknik
Pondasi. Malang: Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.

Anda mungkin juga menyukai