NIM : 1420118119
Prodi : S1 Keperawatan
Semester : IV (Empat)
RINGKASAN
A. Konsep Recorvery/Pemulihan
1. WHO : suatu kondisi sejahtera secara fisik, sosial, dan mental yang tidak
hanya terbebas dari penyakit atau kecacatan
2. UU Kes Jiwa no.18 tahun 2014 : kondisi dimana individu dapat berkembang
sacara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari
kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif
dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya
3. Clausen mengatakan bahwa orang yang sehat jiwa adalah orang yang dapat
mencegah gangguan mental akibat berbagai tresor, serta di pengaruhi oleh
besar kecilnya tresor, intensitas, makna, budaya, kepercayaan, agama, dan
sebagainya.
WHO pada tahun 2008 menjelaskan kriteria orang yang sehat jiwanya adalah
orang yang dapat melakukan hal beriku.
1. Menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun kenyataan
itu buruk
2. Merasa bebas secara relatif dari ketegangan dan kecemasa.
3. Memperoleh kepuasan dari usahanya atau perjuangan hidupnya.
4. Merasa lebih puas untuk memberi daripada menerima.
5. Berhubunga dengan orang lain secara tolong menolong dan saling
memuaskan
6. Mempunyai daya kasi sayang yang besar.
7. Menerima kekecewaan untuk di gunakan sebagai pelajaran di kemudian hari.
8. Mengarahkan rasa permusuhan pada penyelesaian yang kreatif dan
konstruktif.
Menurut UU no. 36 tahun 2019 tentang kesehatan, pada bab IX tentang
kesehatan jiwa menyebutnkan pasal 144 ayat 1 " upaya kesehatan jiwa di
tunjukkan untuk menjamin setiap orang dapat menikmati kehidupan kejiwaan
yang sehat, bebas dari ketakutan, tekanan, dan gangguan lain yang dapat
menganggu kesehatan jiwa.
Trend ad/ hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, trend
juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada
saat ini biasanya sedang populer di kalangan masyarakat.
Issu adalah sesuatu yang sedang banyak di bicarakan oleh masyarakat akan
tetapi kebenarannya belum dapat di buktikan.
Trend dan issu dalam keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan
banyak orang mengenai praktek keperawatan baik itu berdasarkan fakta ataupun
tidak, dan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etik dalam keperawatan.
Trend dan issu dalam kep Jiwa adalah masalah yang sedang hangat di bicarakan
dan di anggap penting. Masalah tersebut dapat di anggap ancaman atau tantangan
yang akan berdampak besar pada keperawatan jiwa baik dalam tantangan regional
maupun global.
Beberapa trend dan issu keperawatan jiwa :
1. Kesehatan jiwa di mulai dari konsepsi
2. Trend meningkatkan masalah kesehatan jiwa
3. Penggunaan narkoba bagi remaja
4. Kecenderungan faktor penyebab gangguan jiwa
5. Kecenderungan situasi era globalisasi
Beberapa issu dalam pelayan keperawatan jiwa :
1. Upaya reformasi pelayanan kesehatan jiwa dengan menyediakan pelayanan
kesehatan jiwa di puskesmas dan RSU kabupaten/kota terus di upayakan,
namun belum di dukung oleh tenaga kesehatan khususnya dokter umum yang
siap pakai untuk merespon berbagai masalah kesehatan jiwa
2. Pelayanan keperawatan mental psikiatri, kurang dapat dipertanggung
jawabkan karena masih kurangnya hasil riset keperawatan jiwa klinik
3. Perbedaan peran perawat jiwa berdasarkan pendidikan dan pengalaman
sering kali tidak jelas " position decription " job responsibiliti dan sistem
reward di dalam prlayanan.
Trend dan issu pada massa pandemik covid19
Pandemi Covid-19 ternyata tidak hanya berputar pada isu kesehatan
masyarakat. Berdasarkan lembaga riset dan intelijen media Indonesia
Indikator, Ketahanan Pangan turut menjadi isu populer selama pandemi.
"Isu ketahanan pangan nasional turut menguat dengan adanya pandemi
covid-19. Berdasarkan data kami, terdapat 60.209 artikel di media
mainstream yang membahas tentang ketahanan pangan,” sebut Kepala Divisi
Riset Media Indonesia Indicator, Fanny Chaniago, pada keterangan pers,
Selasa (13/5/2020) sore.
Narasumber yang dikutip di media tentang isu ini pun cukup beragam.
Beberapa kelompok yang turut bersuara adalah pemerintah, pengamat, badan
usaha milik negara (BUMN), dan sebagainya.
Fanny menggarisbawahi bahwa pemerintah terbilang aktif bersuara dalam isu
ini. Tercatat 10 figur yang banyak dimintai komentar oleh media massa
mengenai ketahanan pangan, seluruhnya berasal dari pemerintah, baik pusat
maupun daerah. Bahkan Presiden Joko Widodo tampil sebagai tokoh yang
paling banyak bersuara di media massa, yaitu sebanyak 6.079 berita.