MODUL TEMA 1
TINGKATAN II
MODUL TEMA 1
Indahnya Berbagi i
Hak Cipta © 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang
Kata Pengantar
P
endidikan kesetaraan sebagai pendidikan alternatif memberikan layanan kepada mayarakat
Penulis: Sujatmiko, S.Si yang karena kondisi geografis, sosial budaya, ekonomi dan psikologis tidak berkesempatan
Diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan- mengikuti pendidikan dasar dan menengah di jalur pendidikan formal. Kurikulum pendi-
Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-Kementerian Pendidikan dan dikan kesetaraan dikembangkan mengacu pada kurikulum 2013 pendidikan dasar dan menengah
Kebudayaan, 2018
hasil revisi berdasarkan peraturan Mendikbud No.24 tahun 2016. Proses adaptasi kurikulum 2013 ke
iv+ 37 hlm + illustrasi + foto; 21 x 28,5 cm dalam kurikulum pendidikan kesetaraan adalah melalui proses kontekstualisasi dan fungsionalisasi
dari masing-masing kompetensi dasar, sehingga peserta didik memahami makna dari setiap kompe-
ISBN ....-.....-............-....-....
tensi yang dipelajari.
Pembelajaran pendidikan kesetaraan menggunakan prinsip flexible learning sesuai dengan karakteristik
peserta didik kesetaraan. Penerapan prinsip pembelajaran tersebut menggunakan sistem pembelajaran
modular dimana peserta didik memiliki kebebasan dalam penyelesaian tiap modul yang di sajikan. Kon-
sekuensi dari sistem tersebut adalah perlunya disusun modul pembelajaran pendidikan kesetaraan yang
memungkinkan peserta didik untuk belajar dan melakukan evaluasi ketuntasan secara mandiri.
Tahun 2017 Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Direktorat Jendral Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat mengembangkan modul pembelajaran pendidikan kesetaraan
dengan melibatkan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud, para akademisi, pamong belajar, guru
dan tutor pendidikan kesetaraan. Modul pendidikan kesetaraan disediakan mulai paket A tingkat kompe-
tensi 2 (kelas 4 Paket A). Sedangkan untuk peserta didik Paket A usia sekolah, modul tingkat kompetensi 1
(Paket A setara SD kelas 1-3) menggunakan buku pelajaran Sekolah Dasar kelas 1-3, karena mereka masih
memerlukan banyak bimbingan guru/tutor dan belum bisa belajar secara mandiri.
Kami mengucapkan terimakasih atas partisipasi dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud, para
akademisi, pamong belajar, guru, tutor pendidikan kesetaraan dan semua pihak yang telah berpartisipasi
dalam penyusunan modul ini.
INDAHNYA BERBAGI
Kata Pengantar ..................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................. iv
Pengantar Modul .................................................................................... 1
Petunjuk Penggunaan Modul ................................................................ 2 Pengantar Modul
Tujuan yang Diharapkan Setelah Mempelajari Modul .......................... 3
UNIT 1 MENGENAL PECAHAN .......................................................... 5 Banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari yang memerlukan kemampuan menghitung dan
Penugasan 1 ............................................................................ 5 mengukur sehingga memerlukan pengetahuan dan penguasaan tentang bilangan. Manusia
Penugasan 2 ............................................................................ 6 awalnya mengenal bilangan asli (natural) yaitu 1, 2, 3, 4, 5, …, untuk keperluan mencacah atau
Penugasan 3 ............................................................................ 7 menghitung banyak benda seperti menghitung banyak baju, banyak ikan, banyak orang, dan
Latihan 1 ................................................................................... 8 sebagainya. Untuk barang atau benda tidak dimiliki atau tidak tersedia, diperkenalkan bilangan
UNIT 2 PECAHAN SENILAI ................................................................. 9 nol. Gabungan bilangan asli dan nol disebut bilangan cacah, yaitu bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, ….
UNIT 3 MEMBANDINGKAN PECAHAN .............................................. 11
Latihan 1 ................................................................................... 12
UNIT 4 PECAHAN BIASA, PERSEN DAN DESIMAL ......................... 13
Latihan 1 ................................................................................... 16
UNIT 5 PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN ............. 17
Latihan 1 ................................................................................... 18
Latihan 2 ................................................................................... 19
UNIT 6 PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DESIMAL
DAN PERSEN ........................................................................... 20
Latihan 1 ................................................................................... 20
Menghitung banyak hewan peliharaan
Latihan 2 ................................................................................... 21
UNIT 7 PEMBULATAN PECAHAN ..................................................... 22
Apabila kita memiliki uang sebesar lima ribu rupiah, dapat ditulis dalam bentuk bilangan 5000, lalu
Penugasan 1 ............................................................................ 22
bagaimana lambang untuk menyatakan kita memiliki hutang sebesar sebesar lima ribu rupiah,
Latihan 1 ................................................................................... 24
maka diperkenalkan konsep bilangan negatif, yang memiliki nilai berlawanan dengan bilangan
Rangkuman ........................................................................................... 25
positifnya dan dilambangkan dengan tanda “ – “. Jadi bilangan negative lima, dilambangkan
Kunci Jawaban ...................................................................................... 27
dengan -5, sedangkan lawannya adalah bilangan lima. Sehingga apabila kita memiliki hutang
Kriteria Pindah Modul ............................................................................ 32
sebesar lima ribu rupiah, dapat dilambangkan dengan bilangan -5000. Nilai dari bilangan negatif
Saran Referensi .................................................................................... 33
nol adalah sama dengan bilangan nol itu sendiri. Gabungan bilangan cacah dan negatifnya
Daftar Pustaka ...................................................................................... 33
disebut bilangan bulat (integer), yaitu …., -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, …
Profl Penulis .......................................................................................... 34
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Garis Bilangan
PENUGASAN 1
Bilangan Pecahan (bilangan rasional):
pecahan biasa, decimal dan persen
Bilangan Bulat (integer): Tujuan: Memahami konsep pecahan sebagai bagian dari keseluruhan
...., -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, ....
Alat, media, bahan: Kertas, kerikil, daun
Langkah-langkah:
Bilangan Cacah:
0, 1, 2, 3, 4, 5, .... 1. Lipat sebuah kertas menjadi dua bagian yang sama, berapa nilai satu bagian tersebut? Lipat
kertas tersebut ke dalam empat bagian yang sama, berapa nilai satu bagiannya?
Bilangan Asli (natural): 2. Kumpulkan 8 kerikil dan ambil setengahnya. Berapa kerikil yang diambil?
1, 2, 3, 4, 5, ....
3. Kumpulkan 12 daun dan ambil seperempatnya. Berapa daun yang diambil?
4. Dari gambar persegi berikut, tariklah garis sehingga persegi tersebut terbagi menjadi dua
Bilangan Nol:
0
bagian yang sama
Ada berapa cara untuk membagi persegi tersebut menjadi dua bagian yang sama? Berikan
alasan.
0 1
0 1
1 1 1 1
— lebih kecil dari — atau — < —
3 2 3 2
PENUGASAN 2 1 1 1 1
— lebih kecil dari — atau — < —
4 3 4 3
2 2 2 2
Tujuan : Menentukan nilai pecahan — lebih kecil dari — atau — < — , dan sebagainya
4 3 4 3
Langkah-langkah: 1 2 1 2
Pecahan — senilai dengan — karena letak atau jaraknya sama dari titik 0, artinya — = —
a. Tentukan luas daerah yang diarsir pada berbagai gambar berikut. 2 4 2 4
PENUGASAN 3
3
b. Gambar pecahan dalam berbagai bentuk (sedikitnya 4 bentuk gambar). Tujuan: Menentukan letak pecahan pada garis bilangan
4
c. Arsirlah daerah berikut sehingga bernilai setengah. Langkah-langkah:
1 3 1
Tentukan letak pecahan — , — dan — pada garis bilangan berikut;
4 4 2
d. Arsirlah daerah yang bernilai lebih dari setengah pada gambar berikut. 1 2 4
Tentukan letak pecahan — , — , — pada garis bilangan berikut;
5 5 5
0 1
0 1
Contoh.
a. (dikali 2) b. (dikali 3)
c. (dibagi 2) d. (dikali 2)
e. (dibagi 4)
Contoh:
Sederhanakan pecahan-pecahan berikut. Perhatikan gambar berikut. Berapakah nilai daerah A dan B? Mana yang lebih luas, daerah A
a. 24/18 b. 24/56 atau B? Dari gambar jelas bahwa nilai luas daerah A adalah ½ dan daerah B adalah 1/3, serta
daerah A lebih luas dari B sehingga ½ > 1/3.
Penyelesaian:
a. Faktorisasi prima dari pembilang dan penyebut
24 = 23 x 3
18 = 2 x 32
A B
FPB-nya 3 x 2 = 6
Jadi,
Seringkali kita harus membandingkan nilai antar pecahan tanpa harus menggunakan alat bantu
gambar atau garis bilangan. Untuk membandingkan pecahan, kita dapat mengubahnya ke bentuk
b. Faktorisasi prima dari pembilang dan penyebut pecahan-pecahan dengan penyebut sama melalui penentuan kelipatan persekutuan terkecil
24 = 23 x 3 (KPK) dari masing-masing penyebut. Sehingga kita tinggal membandingkan pembilangnya saja.
56 = 7 x 23
FPB-nya 23 = 8 Contoh 1:
3 4
Mana yang lebih besar — atau — ?
Jadi, 4 6
56
Penyelesaian:
KPK dari dua penyebut adalah 12. Kita ubah kedua pecahan ke bentuk pecahan dengan penyebut 12.
jadi atau
Contoh 2:
Urutkan pecahan , , dan dari yang terkecil
Sebuah pecahan biasa dapat pula dituliskan dalam bentuk desimal. Untuk mengubah pecahan
ke bentuk desimal, kita ubah dulu ke bentuk pecahan dengan penyebut 10, 100, 1000, 10000,
…. Kemudian tuliskan bentuknya dalam desimal.
Contoh:
Contoh:
4. Tentukan 3 buah pecahan, a. 0,5
a. antara 1/7 dan 5/7 2 10
b. antara 1/4 dan 1/3 1 tidak bisa dibagi 2, tambahkan ‘nol’ dan
10
c. antara 4/7 dan 5/7 tuliskan ‘nol koma’ pada hasil bagi 10 : 2 =
0
Bisakah Anda membuat kesimpulan, terdapat berapa banyak bilangan antara dua bilangan 5. Tuliskan 5 pada hasil bagi
Jadi, 1/2 = 0,5
yang berbeda?
3 3 x 25 75
b. — = ——— = —— = 75%
4 4 x 25 100
c. 1,25
4 125
5 c. 1,25 = —— = 125%
5 : 4 = 1 sisa 1, tuliskan 1 pada hasil bagi. 100
4
1 tidak bisa dibagi 4, tambahkan 'nol' 625 625 : 10 62,5 1
10 d. 0,625 = —— = ———— = —— = 62,5% atau 62 —
sehingga 10 : 4 = 2 sisa 2, tuliskan 'koma' 100 1000 : 10 100 2
8
dan 2 pada hasil bagi 2 tidak bisa dibagi 4,
20
tambahkan 'nol' sehingga 20 : 4 = 5. Cara lain yang lebih praktis adalah mengalikan dengan bilangan 100%
20
Tuliskan 5 pada hasil bagi
0
Contoh:
Jadi, 5/4 = 1,25
1 1 100
a. — = — x 100% = —— % = 50%
2 2 2
Untuk mengubah pecahan desimal ke bentuk biasa, dilakukan dengan mengubahnya ke bentuk
pecahan 10, 100, 1000, …. Kemudian disederhanakan. 3 3 300
b. — = — x 100% = —— % = 75%
4 4 4
Contoh:
5 5:5 1 c. 1,25 = 1,25 x 100% = 125 %
a. 0,5 = — = ——— = — d. 0,625 = 0,625 x 100% = 62,5%
10 10 : 5 2
75 75 : 25 3
b. 0,75 = —— = ——— = —
100 100 : 25 4
25 25 : 25 1
c. 1,25 = 1 —— = 1 ——— = 1—
100 100 : 25 4
1 2 1+2 3
— + — = ——— = —
4 4 4 4
1. Hitunglah 1. Hitunglah.
2. Selisih dua bilangan adalah 4/15. Bilangan pertama adalah 9/15, berapakah bilangan kedua.
1 1 2 1
a. — + — = .... b. — + — = .... 3. Luas sebidang lahan dibagi menjadi tiga petak. Petak ketiga dua kali lebih besar dari petak
2 2 5 5
kedua dan petak pertama adalah setengah kali petak kedua. Apabila luas petak kedua adalah
4 7 6 11 4/9 ha (hektar), berapa luas petak pertama dan ketiga?
c. — + — = .... d. — + — = ....
14 14 13 13 4. Rumah A dan B berada dalam satu jalan lurus dan berjarak 1 km. Pada saat bersamaan
keduanya ingin bertemu dan berjalan berlawanan dari rumah masing-masing. Setelah 10
2. Jumlah dua bilangan adalah 13/15. Bilangan pertama adalah 4/15, berapakah bilangan menit, jarak A dan B adalah 2/5 km.
kedua. a. Gambarkan diagram atau denah dari posisi A, B dan rumahnya.
3. Sebidang lahan dibagi menjadi tiga petak. Petak pertama memiliki luas 3/10 bagian dan b. Berapa jauh A dan B berjalan setelah 10 menit dari rumahnya? Ada berapa jawab yang
petak kedua dua kali lebih besar dari petak pertama. Anda dapat?
a. Gambarkan denah lahan tersebut beserta petak-petaknya. Ada berapa denah yang dapat 5. Mobil A dan mobil B bergerak beriringan menuju arah yang sama. Selisih kecepatan mobil A
Anda buat? dan B adalah 30 km/jam.
b. Berapa bagian luas lahan petak kedua dan ketiga? a. Nyatakan selisih kecepatannya dalam meter/menit.
4. Rumah A dan B berada dalam satu jalan lurus. Pada saat bersamaan keduanya ingin bertemu b. Apabila mobil A lebih cepat dan berada di belakang mobil B, gambarkan posisi kedua
dan berjalan berlawanan dari rumah masing-masing. Setelah 5 menit, A dan B berturut-turut mobil.
sudah mencapai 1/5 dan 3/5 dari jarak kedua rumah mereka. c. Mobil A dapat menyusul mobil B dalam waktu 10 menit, maka:
a. Gambarkan diagram atau denah dari posisi A, B dan rumahnya. (1) Apabila mobil A berkecepatan 60 km/jam, berapakah jarak kedua mobil 10 menit
b. Dari denah tersebut, berapa (bagian) jarak A dan B setelah 5 menit? sebelumnya?
(2) Apabila mobil A berkecepatan 90 km/jam, berapakah jarak kedua mobil 10 menit
Seperti juga pada penjumlahan, pengurangan dikerjakan dengan mengubah kedua pecahan ke sebelumnya?
bentuk pecahan dengan penyebut sama, kemudian kita kurangkan pembilang-pembilangnya. (3) Dari jawab (1) dan (2), apa kesimpulanmu?
Contoh:
2 1 2−1 1
— − — = ——— = —
4 4 4 4
Pembulatan dapat dilanjutkan ke dua desimal, tiga desimal dan seterusnya. Pada saat orang
PENUGASAN 1 bekerja dengan benda-benda berukuran kecil seperti penentuan ukuran kuman, ukuran jarum,
atau perangkat elektronik, biasanya menggunakan pembulatan dalam desimal terdekat. Misalnya,
diameter jarum jahit dalam adalah 0,14 mm (sampai dua tempat desimal).
Tujuan: Menjelaskan ketepatan atau akurasi hasil penaksiran berdasarkan data yang faktual, Sebaliknya, pada saat orang bekerja dengan jarak antar kota atau antar negara, pendapatan
aktual, terkini, dan kontekstual keluarga atau negara (APBN), biasanya menggunakan menggunakan dalam puluhan, ratusan
1. Berapakah kira-kira harga sandal? Periksa kebenaran taksiranmu dengan memeriksa atau ribuan terdekat. Misalnya, jarak Jakarta-Medan adalah kira-kira 1600 km (dalam ratusan
harganya di toko? kilometer terdekat).
2. Apabila Anda memiliki uang 5100 rupiah, cukupkah dipakai untuk membeli:
a. Buku tulis? Berikan alasan. Untuk menaksir hasil operasi hitung, kita dapat mengerjakan dengan membulatkan bilangan-
b. Sepotong baju? berikan alasan bilangannya.
3. Siti mengatakan bahwa luas sebuah pulau Jawa kira-kiar 341 km2. Benarkah ucapan Siti?
Jelaskan dan diskusikan dengan temanmu. Contoh:
Berapakah kira-kira 1,31 x 1,99 dalam satu tempat desimal?
Secara umum aturan dalam pembulatan adalah: apabila angka terakhir yang dibulatkan kurang
dari 5, maka angka sesudahnya dibuang. Jika lebih dari atau sama dengan 5, maka angka Penyelesaian:
tersebut kita naikkan 1 1,31 dibulatkan ke satu desimal adalah 1,3
a. Pembulatan ke satuan terdekat 1,99 dibulatkan ke satu desimal adalah 2.
Bilangan yang biasanya dibulatkan ke satuan terdekat adalah bilangan desimal atau pecahan. Jadi, 1,31 x 1,99 kira-kira adalah 1,3 x 2 = 2,6
Aturan pembulatan pecahan desimal sebagai berikut.
“Apabila angka desimal pertama (persepuluhan) bilangan yang dibulatkan kurang dari 5,
maka angka desimal berikutnya dibuang dan jika lebih dari atau sama dengan 5, maka angka
satuannya dinaikkan “.
Contoh:
(1) 15,47 dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 15
(2) 325,57 dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 326
(3) 0,6 dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 1
0 1
1 1 1 1
— lebih kecil dari — atau — < —
4 3 4 3
2 2 2 2
— lebih kecil dari — atau — < — , dan sebagainya
4 3 4 3
Pecahan 1/2 senilai dengan 2/4 karena letak atau jaraknya sama dari titik 0, artinya 1/2 = 2/4.
5. Sebuah pecahan dapat disederhanakan sehingga pembilang dan penyebutnya tidak memiliki
faktor persekutuan lagi kecuali 1. Untuk menyederhanakan pecahan dapat dilakukan dengan
membagi pembilang dan penyebut dengan faktor persekutuan terbesar (FPB)-nya.
6. Dua atau lebih pecahan dikatakan senilai apabila bentuk paling sederhana dari pecahan-