Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM BUDAYA MASYARAKAT

DESA PAKISREJO TANGUNGGUNUNG SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS

Eko Samsul Hadi


SMPN 2 Tanggunggunung

Abstract
Penelitihan ini bertujuan untuk mengetahui penerpan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Desa
Pakisrejo dalam menjaga ketahanan pangan yang dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran
IPS. Melalui penerapan nilai-nilai kearifan lokal merupakan suatu upaya untuk menanamkan rasa
kepedulian terhadap sesama, meluaskan pengetahuan tentang budaya bangsa, serta merupakan
bagian dari upaya untuk meminimalisir dampak negatif dari arus globalisasi yang tidak lagi dapat
dihindarkan dewasa ini. Berbagai permasalahan tersebut, tentu saja memerlukan pemecahan,
karena dampak globalisasi akan menjadi ancaman yang serius bagi generasi muda bangsa apabila
mereka tidak didasari oleh kesadaran akan pentingnya nilai-nilai adat dan tradisi yang berlaku
dalam lingkungannya. Fokus kajian dari penelitian ini adalah dikhususkan pada proses ketahanan
pangan yang menjadi ciri khas dari masyarakat Desa Pakisrejo Tanggunggunung. Penelitian
kualitatif ini menggunakan metode etnografi. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini
menunjukan bahwa kearifan lokal dalam upaya menjaga ketahanan pangan yang dilakukan oleh
masyarakat Pakisrejo Tanggunggunung yang menjadi salah satu nilai budayanya telah mampu
hidup berkembang dalam masyarakat serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan
pengolahan berbagai produk olahan singkong dan pemberdayaan wana wisata baru. Kemampuan
mereka menjaga ketahanan pangan tersebut tidak lepas dari proses pewarisan budaya yang tetap
terjaga dari generasi ke generasi. Nilai budaya tersebut dinilai tidak hanya dapat berkembang
didalam budaya mereka saja, akan tetapi dapat berlaku pula pada seluruh umat manusia. Dengan
demikian, nilai-nilai budaya lokal tersebut dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran IPS,
dengan tujuan untuk menjadikan pembelajaran IPS menjadi lebih bermakna bagi para peserta
didik. kearifan lokal masyarakat di suatu daerah memiliki konsep nilai-nilai sains yang dapat
dijadikan sebagai sumber belajar IPS pada tingkat SMP. Pembelajaran yang terintegrasi pada
kearifan lokal dapat meningkatkan cara berpikir positif, meningkatkan motivasi belajar,
pemahaman konsep dan lain sebagainya.

Kata kunci:
Nilai Kearifan Lokal, Budaya Masyarakat dan Sumber Belajar Siswa

254
dengan sebutan kearifan lokal (local wisdom)
PENDAHULUAN
masih bertahan di tengah-tengah kemajuan
Pembelajaran IPS selama ini dinilai zaman yang menghendaki mobilisasi yang
sebagai suatu kegiatan pembelajaran serba cepat dan instan, tidak kemudian
membosankan, selalu berkaitan dengan dianggap sebagai atau berarti kuno atau
aktivitas menghapal fakta-fakta (bersifat terbelakang, mengingat apa yang tetap
hapalan), dsb. Pembelajaran IPS dianggap dipertahankan tersebut tetap memiliki alasan
tidak bermakna (meaningfull) bagi kehidupan yang dianggap masuk akal. Kearifan lokal
sehari-hari peserta didik. Pembelajaran IPS yang tersirat dalam segala bentuk kehidupan
seyogyanya harus mampu mengubah adalah hasil dari proses perjalanan panjang
paradigma tersebut. Tugas besar tersebut tentu dalam upaya melestarikan adat istiadatnya.
saja bukan memaksakan metode atau model Kampung-kampung adat yang mampu
pembelajaran yang beragam saja, akan tetapi bertahan adalah suatu komunitas yang mampu
dapat dilakukan dengan menjadikan isu-isu tetap memegang adat istiadatnya, akan tetapi
sosial sebagai bahan belajar, terutama yang tidak berarti tertutup atau menutup diri dari
berkaitan dengan nilai-nilai kearifan lokal pengaruh luar komunitas mereka, hanya saja
dalam masyarakat dan dekat dengan mereka tetap mempertahankan segala sesuatu
kehidupan peserta didik, sehingga diharapkan yang diyakininya lebih kuat pengaruhnya dari
melalui pembelajaran yang berlandaskan pada perubahan-perubahan yang ada di luar
bahan ajar yang lebih menarik, IPS akan jauh lingkungan mereka. Salah satunya adalah
lebih menyenangkan dan lebih bermakna. Pakisrejo Tanggunggunung, dimana masyara-
Peserta didik terkadang dalam katnya masih memegang teguh tradisi yang
pemahaman suatu kearifsan lokal yang ada oleh masyarakat luar dianggap sesuatu yang
pada masyarakat sekitar masih belum banyak berbeda dari keumuman cara hidup mayoritas
yang mereka pahami bahwa kearifan lokal manusia.
yang ada merupakan salah satu bagian sumber Penelitian ini bermaksud untuk
belajar yang nyata dan dapat dimanfaatkan mengangkat kehidupan masyarakat Pakisrejo
dalam memperkaya pengetahuan. Hal ini Tanggunggunung yang memiliki banyak
sejalan dengan hasil penelitihan yang keunikan dan dapat digunakan sebagai
dilakukan oleh Noviana Afihoh (2018) bahwa sumber belajar IPS di tingkat persekolahan
peneliti menemukan banyak dari peserta didik oleh para guru dan peserta didik. Salah
yang mengetahui kebudayaan lokal walaupun satunya adalah kearifan lokal masyarakat
sebenarnya mereka belum sadar bahwa yang Desa Pakisrejo dalam mengolah banhan
mereka lakukan adalah kearifan lokal. pangan dari singkong.
Kebanyakan dari mereka pernah mengikuti Kajian utama dalam penelitian ini,
secara aktif maupun pasif kegiatan-kegiatan adalah berkaitan dengan ketahanan pangan
yang berkaitan dengan kebudayaan daerah. yang berhasil dilakukan masyarakatnya
Tentu hal tersebut sudah menjadi modal bagi melalui nilai-nilai budaya yang diwariskan
mereka untuk ikut menjaga dan melestarikan secara turun-temurun, yang dihadapkan
kebudayaan-kebudayaan lokal yang ada di dengan fakta pemahaman akan panganan
sekitar mereka. tradisional yang dianggap dan dipandang
Salah satu nilai-nilai kearifan lokal sebelah mata oleh para peserta didik SMP
yang dapat dikembangkan sebagai bahan Negedi 2 Tanggunggunung yang notabenanya
belajar IPS tentunya dipilih berdasarkan adalah warga sekitar Desa Pakisrejo. Kondisi
keunikan dan nilai-nilai sosial yang ini terkait dengan derasnya kemajuan dan
diharapkan mampu membantu peserta didik pergeseran pola konsumsi siswa pada jenis-
melihat dan mempelajari makna atau arti jenis makanan moderen dan cepat saji yang
kehidupan dan mengaplikasikannya dalam dianggap lebih kekinian bagi mereka. Kondisi
kehidupan mereka sehari-hari. ini tentunya sangat berlawanan dengan upaya
Masyarakat adat yang masih masyarakat Desa Pakisrejo dalam upaya
memelihara adat dan nilai-nilai tradisi dikenal
255
INSPIRASI ; Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Vol.17, No.1, 2020
melestarikan kearifan lokal dalam pengolahan meningkatkan validitas penemuan melalui
makanan tradisonal dari sikong serta gerakan pengumpulan data dari banyak perspektif.
yang dilakukan oleh pemerintah dalam upaya Dengan cara ini maka kesimpulan yang
penganekaraman sumber pangan sebagai diambil didasarkan pada data-data yang dapat
upaya peningkatan ketahanan pangan diuji kebenarannya. Penelitian ini
nasional. menggunakan alat analisis yang mengutip
Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti dari Miles dan Huberman (1994), dimana
bermaksud mengkaji penerapan nilai-nilai kegiatan analisis data dibagi sebanyak tiga
kearifan lokal pengolahan bahan pangan dari tahap, yaitu: tahap reduksi data, tahap
singkong yang dilakukan masyarakat Desa penyajian data, dan tahap penarikan
Tenggarejo untuk mengembangkan ketahanan kesimpulan serta verifikasi. Alasan
pangan, yang diharapkan dapat menjadi penggunaan model ini adalah karena sifatnya
sumber informasi pengetahuan yang yang sangat sistematis dan detail dalam
bermanfaat bagi peserta didik terutama dalam menjabarkan proses analisis data dari tahap
mewujudkan ketahanan pangan yang menjadi awal hingga tahap akhir.
bagian dari nilai-nilai kearifan lokal yang ada
di Indonesia. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembelajaran yang bersumber pada
Secara substansial, kearifan lokal
nilai-nilai kearifan lokal berwawasan
adalah nilai-nilai yang berlaku dalam
pelestarian lingkungan dalam hal
masyarakat. Nilai-nilai yang diyakini
mewujudkan ketahanan pangan merupakan
kebenarannya dan menjadi acuan dalam
pedoman dalam berperilaku peserta didik
bertingkah laku sehari-hari masyarakat
untuk dapat memotivasi mereka agar dapat
setempat. Karena itu, sangat beralasan jika
mewujudkan kedaulatan pangan yang selama
dikatakan bahwa kearifan lokal merupakan
ini menjadi salah satu masalah sosial.
entitas yang sangat menentukan harkat dan
martabat manusia dalam komunitasnya. Hal
METODE
itu berarti kearifan lokal yang di dalamnya
Metode yang digunakan dalam berisi unsur kecerdasan kreativitas dan
penelitian ini adalah metode kualitatif. pengetahuan lokal dari para elit dan
Metode kualitatif ini dipilih karena berbagai masyarakatnya adalah yang menentukan
pertimbangan. Pertama, metode ini dalam pembangunan peradaban
menyajikan secara langsung hakikat masyarakatnya.
hubungan antara peneliti dan informan. Secara umum Masyarakat Pakisrejo
Kedua metode ini lebih peka dan lebih sesuai Tanggunggunung merupakan suatu komunitas
dengan pola- pola nilai yang dihadapi. Sebuah masyarakat adat yang berada di tengah-tengah
penelitian disamping harus memperhatikan masyarakat lainnya yang telah jauh lebih
dari segi metode yang digunakan tapi juga modern. Berbagai keunikan yang terdapat dan
harus memperhatikan ketepatan dalam berkembang di masyarakat kampung ini,
pendekatan penelitian.. Sumber data terdiri menjadi heritage tersendiri bagi kecamatan
dari data primer yang bersumber dari Tanggunggunung. Keunikan mereka yakni
observasi, partisipasi, pengukuran (langsung dalam hal mengkonsumsi panganan yang
di lapangan), serta hasil dari interogasi atau terbuat dari singkong atau biasa disebut
wawancara dan data sekunder adalah berbagai thiwul.
data tertulis yang merekam atau Secara historis, para leluhur kampung
menginterpretasikan berbagai data primer telah memulai konsumsi pangan mereka yang
yang telah dikumpulkan oleh peneliti lain, berbahan dasar singkong terhitung sejak
lembaga/organisasi lain atau badan-badan dahulu kala. Hal ini didasari oleh pemikiran
pemerintah. bahwa mereka tidak boleh terpaku pada satu
Untuk mengecek keakuratan data, jenis makanan saja, serta keadaan kondisi
peneliti menggunakan metode triangulasi. geografis Desa Pakisrejo yang berada
Tujuan metode triangulasi adalah untuk didaerah perbukitan kering yang sedikir

256
INSPIRASI ; Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Vol.17, No.1, 2020
sumber air, sehingga jenis bahan pangan yang masyarakat Indonesia pada umumnya dapat
ada yang paling banyak adalah singkong. terhindar dari krisis pangan, dan mendapatkan
Potensi kegiatan pengolahan gizi yang seimbang dari berbagai variasi
singkong menjadi nasi thiwul yang dilakukan makanan yang dikonsumsi.
oleh masyarakat dapat memberikan banyak Data yang diperoleh menunjukkan
manfaat salah satunya adalah dapat bahwa sebagian besar guru (60,2 %)
meingkatkan taraf perekonomian warganya. menyatakan bahwa pendidikan kearifan lokal
Secara signifikan dibandingkan dengan hanya sangat penting diterapkan, 59,8 % guru
menjual singkong secara utuh dalam kondisi menyatakan penting dan tidak ada guru yang
sebagai bahan mentah. Para wanita baik ibu- menyatakan pendidikan kearifan lokal tidak
ibu maupun remaja telah mampu mengolah penting. Alasan terbesar yang dikemukakan
singkong menjadi berbagai macam varian adalah agar siswa mengetahui, mengenal dan
makanan yang menarik dan tidak mampu melestarikan budaya bangsa. Alasan
membosankan, diantaranya diolah menjadi lain antara lain: 1) melestarikan dan
berbagai macam jajanan cenil, kicak, membentuk kepribadian jawa, 2) untuk
gembrung, sredek, kripik aneka rasa dll. menggali potensi daerahnya sehingga anak
Selain hal tersebut masyarakat Pakisrejo mampu berkreasi, 3) mengembangkan budaya
dalam melakukan pngolahan singkong lokal, 4) melestarikan budaya bangsa, 5)
menjadi nasi thiwul saat ini juga sudah mengenal dan membudidayakan potensi lokal,
membuat produk thiwul instan (oyek) yang 6) membekali generasi muda dengan
memudahkan proses membuat nasi thiwul. kepribadian yang kuat, 7) nilai-nilai yang baik
Pengolahan ini ternyata mampu dijual sampai tidak akan luntur, 8) siswa perlu
ke luar negeri, meskipun dalam skala yang mengetahui/menerapkan sopan santun dan
belum besar. Pemanfaatan sumber-sumber perlu punya ketrampilan, 9) kita harus
kearifan lokal dari masyarakat adat pakisrejo mengetahui budaya sendiri agar tidak diklaim
saat ini juga sudah mengkombinasikan antara negara lain, 10) memberikan contoh yang
penyediaan menu jajanan dan makanan olahan baik, 11) dapat menambah wawasan yang
kuliner singkong (thiwul) dengan potensi bermanfaat untuk lingkungan, 12) relevan
wana wisata yang dimiliki kampung tersebut dengan program sekolah, 13) supaya tidak
(bukit jodho). hanya pengembangan iptek saja, 14)
Kemampuan masyarakat kampung mengembangan pengetahuan, ketrampilan,
adat Pakisrejo Tangunggunung dalam membentuk kepribadian.
menjaga ketahanan pangannya, tidak hanya Kearifan lokal masyarakat adat
menjadi ciri khas atau keunikan saja bagi Pakisrejo dapat dikembangkan menjadi
image mereka akan tetapi labih jauh upaya sumber pembelajaran IPS bagi para peserta
mereka juga membuahkan hasil yang berupa didik. Merumuskan sumber belajar dari
peningkatan taraf perekonomian masyarakat, kondisi yang lebih dekat dengan kehidupan
setelah mereka berhasil memperkenalkan sehari-hari peserta didik, diharapkan
produk mereka ke masyarakat luar dan pembelajaran IPS akan lebih bermakna.
diapresiasi luar biasa oleh para konsumen. Kearifan lokal masyarakat Pakisrejo ini dapat
Berbagai upaya yang telah dilakukan dijadikan sumber belajar IPS bagi para siswa
oleh masyarakat kampung Pakisrejo SMPN 2 Tanggunggunung pada cakupan
Tangunggunung terutama dalam membangun materi sebagai berikut:
dan menjaga ketahanan pangan dengan Ke
KD Materi
beralih dari beras ke singkong merupakan las
bagian dari nilai budaya atau nilai kearifan 7 3.3 Memahami konsep 1. Aktivitas
lokal yang dapat bersifat secara universal. interaksi antara Manusia
Artinya kondisi ini dapat juga diterapkan pada manusia dengan dalam
masyarakat lain di semua wilayah Indonesia. ruang sehingga Memenuhi
Keputusan untuk tidak bergantung pada satu menghasilkan Kebutuhan
jenis pangan merupakan pengambilan berbagai kegiatan
keputusan yang tepat. Melalui upaya tersebut, ekonomi (produksi,
257
INSPIRASI ; Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Vol.17, No.1, 2020
distribusi, konsumsi, Belajar secara langsung dengan melibatkan
permintaan, dan mereka dalam kehidupan masyarakat adat
penawaran) dan Pakisrejo diharapkan akan mampu memicu
interaksi antarruang tingkat kreatifitas para peserta didik dalam
untuk melihat peluang maupun potensi yang dapat
keberlangsungan mereka kembangkan dilingkungannya.
kehidupan ekonomi, Dari Hasil Penelitihan diperoleh data
sosial, dan budaya sebagaian besar siswa (69,9 %) merasa sangat
Indonesia. senang ketika mengikuti proses pembelajaran
8 3.3 Menganalisis 1. Keunggula dilapangan terkait dengan materi IPS yang
keunggulan dan n dan ada dan 28,6% menyatakan senang,
keterbatasan ruang Keterbatasan sedangakan yang menyatakan tidak senang
dalam permintaan Antarruang hanya 1,5 % ( 2 siswa) menyatakan tidak
dan penawaran Pengaruhnya senang. Alasan terbesar mereka adalah
serta teknologi, dan Terhadap dengan belajar langsung dimasyarakat mereka
pengaruhnya Kegiatan lebih cepat memahami konsep teori dengan
terhadap interaksi Ekonomi, melihat contoh nyata yang ada di lingkungan.
antarruang bagi Sosial, Wagiran dalam Naela Kusna (2018)
kegiatan ekonomi, Budaya di menjelaskan jika pelaksanaan pembelajaran
sosial, dan budaya Indonesia bersifat terpadu (integrated) dengan pola
di Indonesia dan dan ASEAN tersembunyi (hidden), maka guru dapat
negara-negara memilih pengintegrasian nilai-nilai kearifan
ASEAN. lokal tersebut dalam satu atau beberapa
9 3.3 Menganalisis 1. komponen pembelajaran seperti metode
ketergantungan Ketergantung pembelajaran, materi pembelaja-ran, bahan
antarruang dilihat an ajar, media pembelajaran, atau evaluasi
dari konsep Antarruang pembelajaran.
ekonomi (produksi, dan Menurut Wiyanto dalam Jufrida dkk
distribusi, Pengaruhnya (2018) budaya lokal dalam pembelajaran
konsumsi, harga, terhadap dapat meningkatkan kemampuan berpikir
pasar) dan Kesejahteraa kreatif siswa. Siswa belajar lebih efektif jika
pengaruhnya n Masyarakat menggunakan lingkungan atau peralatan yang
terhadap migrasi ada disekitarnya, sehingga merangsang rasa
penduduk, ingin tahu siswa, melakukan pengamatan,
transportasi, menanya, membuat kesimpulan, dan
lembaga sosial dan mendapatkan pengalaman melalui proses
ekonomi, pekerjaan, ilmiah.
pendidikan, dan Menurut Parwati (2015)
kesejahteraan pengintegrasian nilai-nilai kearifan lokal
masyarakat tersebut sebagai sumber motivasi siswa untuk
belajar dan untuk menjembatani pembentukan
Penerapan nilai-nilai kearifan lokal karakter yang positif pada siswa. Menurut
dalam pembelajaran IPS di SMPN 2 Naela Kusna (2018) Pembelajaran berbasis
Tanggunggunung dilakukan dengan banyak kearifan lokal sangat penting untuk diterapkan
cara, diantaranya dengan mengajak peserta guru dalam pembelajaran yang bermanfaat
didik untuk belajar langsung di lapangan, untuk meningkatkan pengetahuan dan
melihat bagaimana masyarakat desa pemahaman peserta didik serta sebagai media
mengimplementasikan nilai-nilai budayanya, untuk penanaman rasa cinta terhadap kearifan
mendiskusikannya dalam kelas, dan mencoba lokal di daerahnya, penanaman karakter
untuk menggali potensi-potensi lain yang ada positif sesuai nilai luhur kearifan lokal serta
dilingkungan sekitarnya agar dapat memiliki membekali siswa untuk menghadapi segala
nilai tambah bagi mereka dan lingkungannya. permasalahan diluar sekolah.
258
INSPIRASI ; Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Vol.17, No.1, 2020
Menurut Triani (2014) Belajar secara IPS akan sangat menarik dan memudahkan
langsung dengan melibatkan mereka dalam guru maupun peserta didik untuk memahami
kehidupan masyarakat mampu memicu bagaimana seharusnya menghadapi berbagai
tingkat kreatifitas para peserta didik dalam masalah pangan yang sering melanda bangsa
melihat peluang maupun potensi yang dapat ini. Malalui ketahanan pangan tersebut,
mereka kembangkan dilingkungannya. diharapkan pembelajaran IPS mampu
(Hairunisya, 2014a) menyatakan memberikan pemahaman kepada generasi
bahwa nilai-nilai budaya jawa Islam di muda akan pentingnya membangun kesadaran
masyarakat Pendalungan bisa dijadikan dasar untuk memanfaatkan potensi alam sehingga
dalam mengembangkan karakter pendidikan terbebas dari ketergantungan impor bahan
dalam masyarakat. Penelitian ini didukung pangan.
juga oleh penelitian (Hairunisya, 2014b) yang
menceritakan penguatan nilai-nilai karakter
REFERENSI
oleh Dinas Perikanan.
Berdasarkan hasil penelitian yang Darmawan. (2010). Penggunaan
telah dilakukan dan penelitian terdahulu pembelajaran berbasis masalah dalam
menunjukkan bahwa kearifan lokal meningkatkan kemampuan berpikir
masyarakat di suatu daerah memiliki konsep kritis siswa pada pembelajaran IPS di
nilai-nilai sains yang dapat dijadikan sebagai MI Darrusadah pandeglang. Jurnal
sumber belajar IPS pada tingkat SMP. Penelitian Pendidikan, 11(2), 106-107.
Pembelajaran yang terintegrasi pada kearifan Hairunisya, N. (2014a). Pendalungan Culture
lokal dapat meningkatkan cara berpikir as the Root of Character Education
positif, meningkatkan motivasi belajar, Entrepreneurship. Journal of Asian
pemahaman konsep dan lain sebagainya. Scientific Research, 4(11), 677.
Hairunisya, N. (2014b). Pendidikan Ekonomi
Masyarakat Melalui Program
KESIMPULAN Pemberdayaan Nelayan Kabupaten
Probolinggo. Ecobuss, 3(1), 12.
Pewarisan nilai-nilai budaya
Jufrida dkk. 2018. Potensi Kearifan Lokal
masyarakat dari generasi ke generasi
Geopark Merangin Sebagai Sumber
merupakan hal yang sangat penting untuk
Belajar Sains Di SMP. Edu Fisika Jurnal
tetap menghadirkan nilai-nilai budaya yang
Pendidikan Fisika, 3 (1).
positif dan untuk mencegah hal-hal negatif
Lickkona, Thomas. 2015. Educating For
yang disebabkan oleh arus globalisasi dewasa
Character: Mendidik Untuk Membentuk
ini. Implementasi atau penerapan nilai-nilai
Karakter (Uyu Wahyudin). Jakarta: PT
kearifan lokal suatu masyarakat dalam
Bumi Aksara.
pembelajaran IPS menjadi bagian yang dapat
Miles, Mathew& Huberman. 1994. Analisis
merubah paradigma belajar IPS yang dinilai
Data Kualitatif (Tjetjep Rohendi
membosankan, monoton, menjadi
Rohidi). Jakarta: Universitas Indonesia.
pembelajaran menyenangkan dan bermakna.
Nofiana dkk. 2018. Penanaman Nilai
Selain itu, pembelajaran IPS yang bersumber
Kearifan Lokal dalam Pembelajaran
pada nilai-nilai kearifan lokal diharapkan
Sejarah Pokok Bahasan Perkembangan
mampu memberikan wawasan dan
Islam di Indonesia Pada Siswa Kelas X
pencerahan bagi peserta didik untuk memacu
IPS di SMA Negeri 1 Pamotan Tahun
kreatifitas mereka dalam menghadapi masa
Ajaran 2017/2018. Indonesian Journal
depan yang akan menuntut mereka untuk
of History Education, 6 (1)
dapat berkompetisi atau bersaing dengan
Titu, M. A. (2015). Prosiding Seminar
masya-rakat lain dalam era globalisasi.
Nasional 9 Mei 2015 Penerapan Model
Nilai-nilai budaya masyarakat adat
Pembelajaran Project Based Learning
Pakisrejo cukup relevan dengan kondisi
(Pjbl) Untuk Meningkatkan Kreativitas
masyarakat Indonesia khusunya masyarakat
Siswa Pada Materi Konsep Masalah
Jawa saat ini, sehingga apabila nilai-nilai
Ekonomi. Prosiding Seminar Nasional,
tersebut digunakan sebagai sumber belajar
259
INSPIRASI ; Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Vol.17, No.1, 2020
176–186. Retrieved from Pendidikan Indonesia, 4 (2).
eprints.uny.ac.id/21708/1/18 Maria Permendikbud. RI. No. 37 Tahun 2018.
Anita Titu. Perubahan Atas Peraturan Menteri
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS (Konsep dan Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 24
Pembelajaran). Bandung:Remaja Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti
rosdakarya. Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada
Parwati. 2015. Pengembangan Model Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar
Pembelajaran Pemecahan Masalah Dan Pendidikan Menengah.
Berorientasi Kearifan Lokal Pada Siswa jdih.kemdikbud.go.id
Smp Di Kota Singaraja N.N. Jurnal

260
INSPIRASI ; Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Vol.17, No.1, 2020

Anda mungkin juga menyukai