Anda di halaman 1dari 1

A.

Pengertia
Nilai kesetiaan terhadap tugas
Kesetiaan umumnya dihapahami sebagai pengabdian dan kepatuhan kepada suatu bangsa,
tujuan, falsafah, negara, kelompok, atau seseorang.[1] Para filsuf tidak bersetuju tentang
apa saja yang bisa menjadi objek kesetiaan, karena beberapa orang berpendapat bahwa
kesetiaan bersifat antarpribadi dan hanya manusia lain yang dapat menjadi objek kesetiaan.
Yang dimaksud dengan kesetiaan dalam ilmu hukum dan ilmu politik adalah kesetiaan
seseorang kepada suatu bangsa, baik itu bangsa kelahirannya, maupun bangsa yang
dideklarasikan dengan sumpah (naturalisasi).

Kesetiaan adalah ketulusan, tidak melanggar janji atau berkhianat,


perjuangan dan anugerah, serta mempertahankan cinta dan menjaga janji
bersama.
contohnya kita tidak boleh membantah atau melawan perkataan orang tua
karena orang tua telah mendidik kita dari kecil hingga besar,contohnya
tidak mengingkari janji, tidak berbohong mengikuti ajaran Tuhan Yesus
hidup dengan iman yang di ajarkan Tuhan Yesus tetap selalu berdoa
membaca Alkitab hidup berpedoman dengan Roh kudus yaitu pribadi Allah
sendiri
#contoh nilai kesetiaan terhadap tugas
seorang tentara bayaran, yang menunjukkan kesetiaan kepada orang atau negara yang
membayarnya. Nathanson menunjukkan perbedaan motivasi antara tentara bayaran yang setia dan
seorang patriot. Seorang tentara bayaran mungkin dimotivasi oleh rasa profesionalisme atau
keyakinan pada kontrak. Sebaliknya, seorang patriot mungkin didorong oleh kasih sayang, perhatian,
identitas, dan kesediaan untuk berkorban.[2]

Anda mungkin juga menyukai