NIM : 1118011
Salah satu perbedaan mencolok antara para wirausahawan dengan para pekerja adalah
wirausahawan selalu berpikir untuk menciptakan bisnis (business creation) sementara para
pekerja berpikir mencari pekerjaan. Para wirausahawan ini sangat bersemangat bila diajak
berbicara tentang penciptaan bisnis dan gagasan bisnis baru.
Watak dan sikap wirausahawan inilah yang akan kami bahas dan kami jelaskan pada makalah ini
dengan harapan agar kami selaku mahasiswa dapat memiliki watak dan sikap wirausaha untuk
bekal kami di masa depan.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun
1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman
dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa
negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang
mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500
sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia,
kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja.
Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan
masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran
kewirausahaan dalam perekonomian nasional.
A. Hakekat Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata enterpteneur yang berarti orang yang membeli barang dengan
harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang yang akan dijual.
Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang artinya
sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada
kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha dan wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang
berbeda . Wiraswasta tidak memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu
terus berkembang dan mencoba usaha lainnya. Istilah lainnya yang semakna dengan wirausaha
adalah wiraswasta. Istilah wiraswasta lebih sering dipakai dan lebih dikenal daripada wirausaha.
Padahal, keduanya bermakna sama dan merupakan padanan dari kata entrepreneur. Kata
wiraswasta berasal dari gabungan wira-swa-sta dalam bahasa sansekerta. Wira berarti utama,
gagah, luhur, berani, teladan, atau pejuang; swa berarti sendiri atau mandiri; sta berarti berdiri;
swasta berarti berdiri ditas kaki sendiri atau dengan kata lain berdiri di atas kemampuan sendiri.
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai
kesempatan dan kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk
mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan
dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif. Sedangkan yang
dimaksud dengan seorang wirausahawan adalah orang – orang yang memiliki kemampuan
melihat dan menilai kesempatan - kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya - sumber
daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta
memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata
secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau meningkatkan pendapatan.
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut
( Suryana,2003 : 13), yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi,
1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer.1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up
phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan
sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
Dari uraian di atas ciri-ciri kepribadian seorang wirausaha adalah sebagai berikut:
Menurut Sukanto Tanoto, yang berkaitan dengan pandangan bisnis dan penggunaan sumber daya
manusia, ada empat tipe wirausaha, yaitu:
1. Kelompok wirausaha yang tidak memiliki bayangan dan cita-cita untuk menjadi besar. Bagi
kelompok ini, sudah merasa cukup bila hasil bisnisnya dapat memenuhi kebutuhan keluarganya.
3. Kelompok usaha yang sukses semasa pemilik modal atau bisnis masih hidup.
4. Kelompok wirausaha yang menyadari bahwa usahanya tidak dapat berkembang lebih jauh
lagi, kalau tidak mengembangkan sumber daya manusianya
B. Ketrampilan Berwirausaha
Sukses menjadi seorang pengusaha tentunya menjadi impian hampir setiap orang. Namun
sayangnya, impian tersebut tidak selamanya dibarengi dengan usaha nyata dari setiap individu.
Sehingga tidak heran bila banyak diantara kita yang hanya sekedar “ngimpi” menjadi seorang
pengusaha tanpa bisa mewujudkannya di dunia nyata.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wirausaha adalah orang yang pandai atau
berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya;
Berwirausaha bukan sekadar mengikuti apa yang lagi trend, meskipun ini menjadi salah satu
keterampilan wirausaha. Tapi tidak hanya itu saja. Setidaknya ada tujuh keterampilan dasar yang
harus dimiliki orang yang terjun sebagai wirausaha.
Keterampilan analitis
Keterampilan komunikasi
Keterampilan memimpin
Keterampilan marketing
Belajar
Keterampilan ini tidak hanya harus dimiliki salah satu keterampilan saja. Keterampilan yang
dimiliki haruslah keseluruhannya. Jika Anda sudah memiliki salah satu keterampilan wirausaha
di atas, adalah sebuah modal penting bagi Anda untuk mengembangkan keterampilan lain dan
menjadi wirausaha yang sukses.
Sebuah usaha tentu sudah direncanakan secara matang. Namun, dalam perjalanannya tidak
semuanya bisa berjalan sesuai dengan rencana. Nah, dalam merencanakan pun harus bisa
menyeseuaikan diri (beradaptasi) dengan keadaan terbaru.
Jika dalam dalam sebuah perjalanan usaha, ada perubahan sekecil apapun seorang wirausahawan
harus bisa langsung menyesuaikan. Jika tidak, usaha yang dilakukan tidak akan sesuai dengan
permintaan pasar.
Keterampilan Analitis
Salah satu keterampilan wirausaha adalah Keterampilan Analitis. Keterampilan analitis meliputi
kemampuan untuk berpikir kritis, keterampilan dalam meneliti, dan tujuan akhirnya adalah
menyelesaikan masalah yang terjadi.
Misalnya dalam sebuah usaha, pertanyaan yang pasti muncul adalah produk apa yang harus saya
produksi? Dengan begini akan meneliti kebutuhan pasar. Ujungnya adalah saya harus produksi
barang ini dengan cara begini dengan strategi pemasaran begini.
Keterampilan Komunikasi
Menjadi seorang wirausaha adalah keputusan untuk berurusahan dengan banyak orang, baik
sebagai mitra maupun pekerja. Dengan demikian komunikasi yang baik adalah keterampilan
utama yang juga harus dimiliki oleh wirausaha.
Keterampilan komunikasi diperlukan untuk menjelaskan potensi kepada investor serta hubungan
yang baik dengan banyak sekali orang untuk mengurus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
usahanya.
Salah satu keterampilan wirausaha adalah mengatur keuangan. Manajemen keuangan bukan
sekadar mencata pemasukan dan pengeluaran uang. Itu adalah pekerjaan kasir, bukan seorang
wirausaha. Wirausaha harus mampu mengatur uang mana yang harus dibelanjakan sebagai
modal usaha, bagaimana mendapatkannya, bagimana mengelolanya agar keuangan bisa berjalan
efektif efisien untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Keterampilan Memimpin
Keterampilan memimpin adalah salah satu ketrampilan wirausaha yang mutlak diperlukan.
Seorang wirausaha pada dasarnya adalah orang yang memimpin sebuah usaha, meskipun tidak
punya pekerja. Lebih-lebih jika memiliki pekerja. Maka kemampua mengatur jalannya usaha
adalah sebuh keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam wirausaha.
Keterampilan Marketing
Uang yang didapat oleh seorang wirausaha tentu berasal dari konsumen atau pemakai. Nah, agar
produk yang telah diusahakan sampai pada pemakai yang tepat, salah satu keterampilan yang
harus dimiliki wirausaha adalah keterampilan memasarkan produknya. Keterampilan marketing
atau pemasaran tidak bisa tidak adalah kuncil.
Hasil wirausaha yang telah diupayakan tidak akan ada artinya jika tidak dibeli oleh konsumen.
Tidak mungkin mendapatkan hasil dan keuntungan jika tidak dipasarkan dengan baik.
Keterampilan Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis adalah keterampilan dalam wirausaha untuk mengelola kegiatan usaha,
menyelaraskan prioritas, menetapkan tujuan, dan menyederhakan produksi. Dengan demikian
tujuan utama usaha yang harus efisien bisa dilakukan.
Cara terbaiknya adalah menuangkannya secara visual dalam peta konsep. Dengan begitu bisa
memotong beberapa pos dan tahapan yang kurang efektif, atau harus mencari jalan lain dalam
menjalankan usahanya.
Ketika menjadi seorang pengusaha sukses, tentunya Anda harus siap dengan segudang rutinitas
dan pekerjaan yang menunggu uluran tangan Anda untuk bisa diselesaikan dengan segera.
Meskipun cukup berat, namun tugas-tugas tersebut harus segera diselesaikan para pelaku usaha
agar tidak menumpuk dan menghambat jalannya roda usaha. Untuk itu, sebagai seorang
pengusaha Anda dituntut untuk bisa mengatur skala prioritas agar semua urusan bisnis Anda bisa
berjalan dengan lancar tanpa mengabaikan urusan di luar pekerjaan Anda. Dalam hal ini, Anda
bisa mengatur dan memilah tugas sesuai dengan tingkat kepentingannya, dan membagi waktu
dengan proporsional antara urusan bisnis, mitra kerja, maupun waktu Anda bersama keluarga.
Meskipun sebagai seorang pelaku usaha Anda tidak memiliki batasan waktu kerja seperti halnya
yang dialami para karyawan, namun penting bagi Anda untuk tetap memperhatikan manajemen
waktu dengan bijak. Sebab, ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktunya, menjadi
salah satu sumber kehancuran bagi karirnya. Untuk itu, Anda harus tetap disiplin dalam
menjalankan usaha dan memiliki keterampilan dalam hal mengatur waktu agar semua pekerjaan
bisa terselesaikan sesuai dengan target yang Anda tentukan.
Untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan lebih, tentunya Anda tidak harus menghabiskan
waktu ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan memiliki berlembar-lembar ijazah akademis
dari perguruan tinggi di luar negeri. Sebab, pengetahuan dan keterampilan berbisnis bisa Anda
dapatkan dari orang-orang sukses di sekitar Anda, bisa juga dengan mengikuti seminar atau
pelatihan bisnis yang bisa meningkatkan kemampuan Anda dalam membangun usaha, atau bisa
juga dengan membaca buku atau melihat video tutorial bisnis yang belakangan ini bisa kita
temukan dengan mudah di pasaran bebas. Informasi-informasi tersebut pastinya bisa menjadi
sumber pengetahuan yang cukup potensial untuk membantu meng-upgrade pengetahuan maupun
keterampilan di dunia usaha.
Keterampilan multitasking
Mengingat dunia usaha terus bergerak sesuai dengan jamannya, maka penting bagi Anda untuk
terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam berbagai hal untuk menjawab
kebutuhan para konsumen. Hal ini penting, karena tak jarang para pelaku usaha dituntut untuk
bisa multitasking untuk memenuhi semua kebutuhan konsumennya. Keterampilan, pengetahuan,
dan keahlian Anda dalam menjalankan usaha, menjadi bekal utama Anda untuk bisa
menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam satu waktu. Karenanya, mulailah untuk bisa menjadi
pribadi yang multitasking tanpa mengesampingkan fokus utama Anda dalam menjalankan roda
usaha.
Sebagai calon pengusaha, tentunya Anda juga dituntut untuk bisa menjadi seorang pelaku pasar
yang handal. Berkomunikasilah dengan baik agar Anda bisa menjadi lawan bicara yang
diperhitungkan mitra bisnis Anda. Meskipun poin ini sering disepelekan para pelaku usaha,
namun sebaiknya belajarlah untuk menjadi pembicara yang handal agar bisa menaklukan setiap
keraguan yang dimiliki lawan bicara Anda.
Membangun sistem
Membangun bisnis online bukan semata hanya untuk mencari uang, lebih dari itu ada satu tujuan
yang besar dan mulia dalam membangun bisnis online yaitu membangun aset bisnis bagi masa
depan kehidupan dan keluarga kita. Setelah bisnis kita mulai berjalan dengan baik dan omset
semakin berembang, belajarlah untuk membangun sistem yang baik sehingga bisnis dapat terus
berjalan sekaipun kita tidak hadir di dalam bisnis tersebut.
7. Belajar
Ada pepatah mengatakan Tuntutlah ilmu ke negri seberang, yang bisa diambil hikmah dari
peribahasa ini adalah jangan pernah berhenti untuk belajar. Dunia internet senantiasa berubah
begitu banyak perubahan – perubahan yang berlangsung dalam sistem internet sehingga jika kita
tidak mau terus belajar hal – hal baru, kita akan semakin tertinggal dan punah. Dengan belajar
kita akan semakin memiliki pengetahuan dan terus bisa berkembang dan memperbaiki diri kita.
Sehingga jadilah wirausahawan yang terampil, dalam bidang yang dikuasai. Bukan sekadar harus
ikut-ikutan bikin ini itu, tanpa perencanaan yang matang.
Sumber :
https://elyaputriw.blogspot.com/2020/05/makalah-hakikat-kewirausahaan.html?m=1
https://www.edudetik.com/2018/09/makalah-kewirausahaan-hakekat.html?m=1
http://bintinurjannah.blogspot.com/2014/04/hakikat-kewirausahaan.html?m=1
https://smartpresence.id/blog/bisnis/ketrampilan-wirausaha-yang-perlu-anda-ketahui
https://sulemanilahi.wordpress.com/2016/03/29/makalah-tentang-keterampilan-bisnis-pada-
kewirausahaan/