Anda di halaman 1dari 20

Dosen pengampun

Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M.sos

Disusun oleh:

Nama :nurhayati

Nim :L1C021060

Prodi/kelas :Sosiologi b

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MATARAM

2021

1
DAFTAR ISI
A.PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMAN .................................................... 3
1.PENGERTIAN MANAJEMEN ............................................................................................. 3
2.RUANG LIGKUP MANAJEMAN ........................................................................................ 6
B.TAHAP TAHAP DAN KOMPONEN MANAJEMEN ............................................................. 8
1.TAHAP TAHAP MANAJEMEN ........................................................................................... 8
2.KOMPONEN DASAR MANAJEMAN ............................................................................... 11
C.PERAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI ................................................................. 15
1. Peran Interpersonal .................................................................................................................. 15
2. Peran Informasi .................................................................................................................... 16
3. Peran Pengambil Keputusan ................................................................................................ 16
D.TIPE TIPE MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN ................... 17

2
A.PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMAN

1.PENGERTIAN MANAJEMEN
Pengertian manajemen secara umum, yaitu sebuah sistem yang termasuk ilmu
dan pengorganisasian seperti menyusun perencanaan, membangun organisasi,
pergerakan, serta pengendalian atau pengawasan. Manajemen juga bisa
didefinisikan sebagai suatu ilmu pengetahuan sistematis yang dapat memahami
mengapa dan bagaimana manusia saling bekerjasama demi menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak

Secara etimologis, pengertian manajemen adalah seni dalam mengatur dan


melaksanakan. Manajemen juga dapat didefinisikan sebagai proses mengelola
atau pengelolaan sesuatu.

Dalam konteks organisasi, pengertian manajemen adalah sebuah proses untuk


mengatur sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi tersebut dengan cara bekerja sama memanfaatkan
sumber daya yang dimiliki.

Manajemen dapat juga didefinisikan sebagai upaya perencanaan,


pengkoordinasian, pengorganisasian dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran secara efektif dan efisien.

Efektif dalam hal ini adalah mencapai tujuan sesuai perencanaan, sedangkan
efisien adalah melaksanakan pekerjaan dengan benar, teroganisir, dan selesai
sesuai jadwal.

PENGERTIAN MANAJEMEN MENURUT PARA AHLI

Sedangkan pengertian manajemen menurut para ahli adalah sebagai berikut :

1. Van Fleet Dan Peterson

Manajemen merupakan serangkaian kegiatan yang diarahkan pada pemanfaatan


sumber daya secara efisien dan efektif dalam mengejar suatu tujuan.

2. Megginson, Mosley Dan Pietri

3
Manajemen yaitu bekerja dengan memanfaatkan sumber daya manusia,
keuangan dan fisik untuk mencapai tujuan organisasi dengan melakukan
perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengendalikan fungsi.

3. Kreitner

Manajemen adalah sebuah proses dalam pemecahan masalah demi mencapai


tujuan organisasi secara efektif melalui penggunaan sumber daya secara efisien
dalam lingkungan.

4. FW Taylor

Manajemen diartikan sebagai seni untuk mengetahui apa yang harus dilakukan,
dan kapan harus dilakukan serta melihat bahwa itu dilakukan dengan cara yang
terbaik.

5. Harold Koontz

Manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang-orang


dalam kelompok yang diorganisasikan secara formal.

6. Hilman

Manajemen adalah cara atau langkah untuk mencapai tujuan dengan


memanfaatkan tangan orang lain.

7. Dr. Ahuja

Manajemen merupakan pihak yang menyediakan jasa untuk bidang yang


berhubungan langsung dengan manajemen.

8. Renville Siagian

Manajemen adalah suatu usaha yang dikelola oleh para tenaga ahli yang terlatih
juga berpengalaman yang bergerak di bidang jasa pelayanan.

9. Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A

Manajemen didefinisikan sebagai ilmu dari aspek sosial eksak dan tidak terlalu
memperhatikan tanggung jawab keselamtan perencanaan.

4
10. James A.F.Stoner

Manajemen adalah langkah guna mencapai tujuan yang telah ditentukan di awal
dengan melakukan berbagai proses seperti perencanaan, pengorganisasian, serta
pengendalian dalam organisasi tersebut.

11. George R. Terry.

Menurut George Robert Terry, pengertian manajemen adalah sebuah proses


yang khas yang terdiri dari beberapa tindakan, yakni perencanaan,
pengorganinasian, menggerakkan, dan pengawasan.

Semua itu dilakukan untuk menentukan dan mencapai target atau sasaran yang
ingin dicapai dengan memanfaatkan semua sumber daya, termasuk sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya.

12. Henry Fayol.

Menurut Henry Fayol, pengertian manajemen adalah suatu proses perencanaan,


pengorganisasian, pengoordinasian, dan pengawasan/ kontrol terhadap sumber
daya yang ada agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

13. Marry Parker Follet.

Marry Parker F mengatakan bahwa pengertian manajemen adalah sebagai suatu


seni, tiap tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain.

14. Lawrence A. Appley.

Lawrence A. Appley, mengemukakan arti manajemen adalah sebuah keahlian


yang dimiliki seseorang atau organisasi untuk menggerakkan orang lain agar
mau melakukan sesuatu.

15. Oey Liang Lee.

5
Pengertian manajemen menurut Oey Liang Lee adalah ilmu atau seni dalam
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengendalian
terhadap sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

16. Federick Winslow Taylor.

Menurut Federick manajemen adalah sebuah percobaan yang dilakukan secara


sungguh-sungguh guna menghadapi setiap persoalan yang muncul dalam setiap
kepemimpinan organisasi setiap sistem kerjasama yang dilakukan setiap
manusia dengan sikap serta jiwa seorang sarjana serta penggunaan alat-alat
perumusan.

17. Ricky W. Griffin.

Menurut Ricky W. Griffin, pengertian manajemen adalah sebuah proses


perencanaan, proses organisasi, proses kordinasi, dan proses kontrol terhadap
sumber daya untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.

2.RUANG LIGKUP MANAJEMAN


Setiap Organisasi memiliki orang didalamnya, baik organisasi yang berskala
kecil maupun besar, orang atau manusia merupakan unsur penting dalam menentukan
apakah sebuah organisasi dapat beroperasi sesuai dengan efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan organisasi tersebut. Pada dasarnya, gagal atau suksesnya sebuah
organisasi dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada manusia yang mengelola
organisasi tersebut. Manusia atau Karyawan yang berada dalam suatu organisasi
biasanya disebut dengan Sumber Daya Manusia atau SDM.

Untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kapabilatas serta kinerjanya, diperlukan


suatu manajemen untuk mengelolanya. Manajemen tersebut biasanya disebut dengan
Manajemen Sumber Daya Manusia atau disingkat dengan MSDM. Manajemen Sumber
Daya Manusia dalam bahasa Inggris disebut dengan Human Resources Management
(HRM) sedangkan Departemen dalam organisasi yang mengelola Sumber Daya
Manusia disebut dengan Human Resouse Department atau disingkat dengan HRD.

Jika dilihat dari definisinya, Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah suatu
process perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalianterhadap

6
kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan dan pemberhentian sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan
individu, organisasi dan masyarakat (Menurut Edwin Flippo).

memahami ruang lingkup manajemen juga hal yang tak kalah penting. Dengan
memahaminya, kamu bisa tahu apa saja garis garis besar yang seorang manajer
lakukan.Baik dalam sebuah organisasi, perusahaan, dan lainnya. Meskipun ruang
lingkup ini dalam tataran yang lebih praktis bisa jadi berbeda, namun secara umum di
berbagai bidang sama saja. Ruang lingkup manajemen menurut ahli mencakup beberapa
hal berikut:

A.Planning (Merencanakan)

Kegiatan merencanakan adalah pekerjaan manajemen di awal. Isinya berupa


merencanakan tujuan dan proses yang harapannya akan terwujud.Seorang
manajer perlu membayangkan, menggambarkan, hingga mendefinisikan hal hal
apa saja yang perlu ia dan timnya lakukan agar semuanya bisa tercapai.

B.Controlling (Pengawasan)

Ketika perencanaan mulai tim laksanakan, maka manajemen bukan berarti sudah
boleh ongkang ongkang kaki.Lingkup pekerjaannya juga termasuk mengawasi
proses yang berjalan. Proses ini tentu saja memerlukan berbagai tools seperti
KPI, daftar hadir, catatan harian, dan banyak lagi.

Pengawasan ini berlangsung sampai suatu proyek atau tujuan tim benar benar
telah terwujud. Maka mungkin dapat kami katakan, biasanya lingkup ini
memakan waktu paling lama.

C.Closing (Penutup)

Lingkup paling akhir adalah closing. Dalam proses ini manajemen melakukan
berbagai bentuk evaluasi dari apa yang ia dan timnya kerjakan.Manajemen
berarti mengaudit berbagai hal seputar proyeknya, menyampaikan hasilnya,
hingga melakukan penilaian terhadap tim yang mereka pimpin.

7
B.TAHAP TAHAP DAN KOMPONEN MANAJEMEN

1.TAHAP TAHAP MANAJEMEN


1.Perencanaan

Perencanaan merupakan tahapan pertama dari proses manajemen. Rencana-rencana itu


dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-tujuannya dan menetapkan
prosedur terbaik untuk mencapai tujuan-tujuan itu, dan perencanaan suatu pendekatan
yang terorganisir untuk menghadapi problema-problema di masa yang akan datang
Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta, menggunakan asumsi-
asumsi tentang masa depan dalam membuat visualisasi dan perumusan kegiatan yang
diusulkan dan memang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan (Terry, 2003).

Perencanaan yang matang dan strategis (strategic planning) serta pertimbangan masa
depan (fore casting) secara tepat merupakan salah satu modal suatu organisasi atau
lembaga. Perencanaan di sini dimaksudkan sebagai usaha untuk melakukan
penyusunan rangkaian kegiatan atau program yang akan dilaksanakan, sekaligus
menentukan time schedule dan hal-hal yang berkaitan dengan program atau kegiatan
yang akan dilakukan.

Proses perencanaan menurut Abdul Rosyad Saleh dalam bukunya Manajemen Dakwah
Islam (Abdul, 1993), terdiri dari beberapa langkah, yaitu:

a. Perkiraan dan penghitungan masa depan (forecasting)

b. Penentuan dan perumusan sasaran dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan

c. Penetapan tindakan-tindakan dan prioritas pelaksanaannya

d. Penetapan metode

e. Penetapan penjadwalan waktu

f. Penempatan lokasi

g. Penetapan biaya, fasilitas dan faktor-faktor lainnya yang diperlukan.

8
2.Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian didefinisikan sebagai penataan sekumpulan tugas ke dalam


unit-unit yang dapat dikelola dan penetapan hubungan formal diantara orang-
orang yang diserahi berbagai tugas (Sukiswa, 1978). Pengorganisasian terjadi
karena pekerjaan yang perlu dilaksanakan itu terlalu berat ditangani oleh satu
orang saja. Dengan demikian diperlukan tenaga-tenaga bantu. Dalam rangka
pelaksanaan program-program harus diorganisasikan dengan baik, artinya
pengelompokan dan pengaturan antara berbagai komponen yang ada maupun
kegiatan digerakkan sebagai satu kesatuan sesuai dengan perencanaan yang ada.
Setiap bidang yang ada dalam organisasi merupakan komponen yang
membentuk satu sistem yang saling berhubungan baik secara vertikal maupun
horizontal yang bermuara ke satu arah untuk mencapai suatu tujuan.

Dalam proses pengorganisasian diperlukan berbagai rangkaian kegiatan,


yaitu :

a. Perumusan Tujuan

b. Penetapan tugas pokok

c. Perincian kegiatan

d. Pengelompokan kegiatan – kegiatan dalam fungsi –fungsi

e. Departementasi

f. Pelimpahan wewenang

g. Staffing

h. Fasilitas

9
3.Penggerakan (actuating)

Penggerakan merupakan bagian terpenting daripada proses manajemen, bahkan


manajer praktis beranggapan bahwa pelaksanaan merupakan intisari daripada
manajemen. Pelaksanaan bimbingan manasik haji dilaksanakan oleh panitia
yang dibentuk Kementerian Agama Kabupaten Buyolali.

4.Pengawasan (controlling)

Lembaga sesuai dengan prinsip pembagian tugas dan pemberian wewenang dan
tanggung jawab harus selalu memberikan kontrol atau mengendalikan setiap
kegiatan yang dilakukan. Dengan demikian akan dapat dihindari adanya
penyimpangan-penyimpangan yang dapat berakibat fatal bagi mekanisme
organisasi, sehingga dapat mengganggu pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.

Oleh sebab itu, lembaga harus selalu memonitor dan mengawasi setiap kegiatan
atau pelaksanaan program, sehingga masalah-masalah yang dapat mengganggu
jalannya roda organisasi dapat sedini mungkin diketahui, agar dapat segera
diambil langkah-langkah perbaikan untuk mencapai tujuan yang ada. Di
samping itu, dengan tindakan-tindakan monitoring tersebut lembaga juga dapat
segera mengadakan evaluasi terhadap seluruh kegiatan yang telah dilanjutkan
sesuai dengan program kerja guna kepentingan pengembangan selanjutnya.
Pengawasan dapat dilaksanakan dan dilakukan dengan menggunakan 2 (dua)
teknik, yaitu teknik langsung dan pengawasan tidak langsung. Pengawasan
langsung adalah pengawasan yang dilakukan oleh manajer pada waktu kegiatan-
kegiatan sedang berjalan, sedangkan pengawasan tidak langsung adalah
pengawasan dari jarak jauh melalui laporan yang disampaikan oleh bawahan
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kegiatan pengawasan baik internal
maupun eksternal, memiliki tujuan

a. Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap seseorang yang diserahi


tugas dalam melaksanakan kegiatan dakwah.

10
b. Mendidik agar kegiatan dakwah dapat dilaksanakan sesuai dengan
prosedur dan mekanisme yang telah ditentukan.

c. Mencegah terjadinya kelalaian atau kesalahan dalam melaksanakan


kegiatan dakwah.

d. Memperbaiki kesalahan yang terjadi agar tidak terulang lagi di masa


yang akan datang, sehingga kegiatan dakwah dapat berjalan lebih aktif
dan profesional.

2.KOMPONEN DASAR MANAJEMAN


1. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah manajemen yang mengatur tentang


pengaturan anggaran di perusahaan. Diharapkan dengan manajemen ini
uang yang telah dikeluarkan bisa digunakan dengan efektif dan efisien.

Definisi Manajemen Keuangan adalah segala kegiatan perusahaan yang


berhubungan dengan cara memperoleh, menggunakan, serta mengelola
keuangan perusahaan untuk mencapai tujuan utama perusahaan.

Manajemen keuangan merupakan hal yang penting untuk diterapkan


pada perusahaan.

Hal ini dikarenakan, keuangan merupakan salah satu pondasi yang kuat
untuk pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.

Keuangan juga dapat dikatakan sebagai hal yang paling riskan dalam
suatu perusahaan. Oleh karena itu, keuangan harus dikelola dengan baik
oleh seorang manajer keuangan.

Pengelolaan keuangan juga penting untuk dilakukan. Pengelolaan ini


bisa dimulai dari perencanaan keuangan yang bisa dilakukan baik oleh
perorangan maupun perusahaan.

11
Namun, masih banyak yang merasa kebingungan, bahkan kesulitan akan
bagaimana cara yang tepat untuk mengelola keuangan pribadi, serta
bisnisnya.

Jika Anda juga merasakan hal yang sama, terdapat sejumlah referensi
yang relevan dan bisa menjadi bahan acuan untuk memperdalam
mengenai mengelola keuangan.

2. Manajemen Marketing

Manajemen marketing adalah komponen manajemen bisnis yang berupa


kegiatan perencanaan, tindakan dan pengawasan terkait pemasaran
produk. Sedangkan tujuannya adalah supaya promosi produk yang
dilakukan benar-benar disukai oleh pelanggan.

Manajemen keuangan yang baik justru sangat dibutuhkan dalam


pengelolaan bisnis. Hal ini karena berkaitan langsung dengan alur
perputaran keluar masuknya uang dalam bisnis. Pada manajemen
keuangan ini maksudnya adalah berupa sirkulasi keuangan yang dikelola
dengan baik, seperti dilakukannya perencanaan, penganggaran,
pemeriksanan, pengendalian, pencarian, dan penyimpanan dana untuk
bisnis. Melalui manajemen keuangan ini, maka anggaran bisnis akan
dapat dikelola dan digunakan sesuai kebutuhan dengan lebih efektif.
Tanpa adanya manajemen keuangan, maka data-data anggaran juga akan
menjadi sangat kacau. Sehingga akan lansung berdampak sangat besar
kepada ketidakjelasan data keuangan yang juga akan sangat
mempengaruhi perputaran operasional bisnis. Bisnis Anda akan semakin
kehilangan arah karena tidak mampu mengetahui untung dan ruginya.

3. Manajemen Produksi

Manajemen produksi adalah pengaturan terjadinya proses pembuatan


produk di perusahaan. Ini terkait dengan keberfungsian mesin produksi,
operator produksi dan peracikan bahan baku yang digunakan.

12
Beberapa perusahaan sering mengesampingkan manajemen proses
produksi dan menganggapnya tidak terlalu penting. Padahal melalui
manajemen ini, perusahaan bisa melakukan efisiensi, karena secara
umum proses produksi membutuhkan dana yang cukup besar.

Idealnya, untuk meningkatkan produktivitas hingga perlindungan


karyawan dari material yang berbahaya, selalu membutuhkan biaya yang
sangat besar. Belum lagi masalah hukum tenaga kerja dan peraturan
buruh yang berdampak pada tingginya pengeluaran budget produksi.

4. Manajemen Distribusi

Manajemen distribusi adalah kegiatan manajemen untuk memastikan


cara distribusi produk tepat. Maksudnya barang yang sampai ke tangan
produk tidak cacat serta bisa sampai dengan cepat.

Kegiatan seperti ini terkait dengan bagaimana dari sebuah proses


produksi dapat berjalan dengan baik, sehingga akan mampu
menghasilkan barang atau jasa yang lebih bermanfaat. Aspek -aspek
dalam manajemen produksi seperti ini juga meliputi: perencanaan
produksi, barang yang diproduksi, mutu barang, jumlah barang, bahan
baku, dan pengendalian terhadap proses produksinya.

Manajemen Distribusi dan Transportasi atau juga dikenal dengan sebutan


Manajemen Logistik, pada prinsipnya adalah mengantarkan
produk/barang dari lokasi di manaa produk tersebut diproduksi untuk
sampai pada pelayanan kepada konsumen, bahkan sampai dengan
layanan purna jualnya.

5. Manajemen SDM

Manajemen sumber daya manusia maksudnya adalah kegiatan


manajemen yang mengatur tentang para pekerja. Termasuk kedisiplinan
serta pengaturan bidang kerja mereka.

13
Manajemen sumber daya manusia yang dihubungkan dengan
ketersediaan dan penilaian dari kinerja karyawan. Manajemen SDM
seperti ini akan sangat membantu Anda dalam menentukan standar-
standar ketrampilan atau berupa pengalaman karyawan yang sangat
dibutuhkan, pengaturan upah karyawan, serta untuk memberikan
kejelasan terhadap hak dan kewajiban karyawan.

Manajemen sdm ialah pengembangan sumber daya manusia yang


berfungsi melakukan perencanaan sumber daya manusia, penerapan,
perekrutan, pelatihan, pengembangan karir karyawan atau pegawai serta
melakukan inisiatif terhadap pengembangan organisasional sebuah
organisasi atau perusahaan.

Pada dasarnya, tidak ada perusahaan yang tidak membutuhkan


manajemen SDM atau istilah kerennya Human Resource (HR). Bagian
Human Resource itulah yang bertanggung jawab untuk mengurus
berbagai kebutuhan perusahaan yang terkait dengan Sumber Daya
Manusia (SDM) termasuk di dalamnya ada Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM) sehingga semua kegiatan atau pekerjaan berjalan
dengan lancar dan lebih efisien.

Dalam menjalankan kegiatan baik di organisasi atau perusahaan,


dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya masing-
masing. Dalam menjalankan kegiatan di sebuah perusahaan atau
organisasi juga diperlukan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
agar kegiatan yang akan dilaksanakan berjalan dengan baik dan
mencapai target yang diinginkan.

Tantangan tersebut dapat dijawab melalui buku Manajemen Sumber


Daya Manusia: Membangun Paradigma Baru oleh Dickdick Sodikin,

14
Djaka Permana, Suhenda Adia yang dalam pemaparannya memberikan
gambaran serta pemahan baru mengenai Managemen SDM.

C.PERAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI


Setelah kita membaca dan mengetehaui fungsi manajemen dalam organisasi
diatas, disini kita dapat menyimpulkan bahwa peranan manajemen dalam
organisasi yaitu mengatur struktur organisasi manajemen sesuai kehendak yang
perusahaan inginkan, membantu manajer dalam melakukan pengawasan dan
menentukan orang-orang yang dibutuhkan dalam perusahaan tersebut, akan
mendapatkan pengambilan keputusan yang cepat dalam perusahaan, organisasi
akan tersusun dengan baik. Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai
dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau organisasi. Menajemen yang
tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan dapat membawa
kegagalan.

Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber


dayasumber daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.Manajemen sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena
berperan penting dalam menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan agar tujuan dapat tercapai dengan baik.Seandainya didalam diri
kita tidak terdapat manajemen,tentu hidup kita akan jadi tidak terorganisasi.

Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :

1. Peran Interpersonal
Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya,
meliputi :

➢ Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara


perusahaan.

15
➢ Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para
karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul.
➢ Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal
maupun eksternal.

2. Peran Informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari
dalam maupun luar organisasi, meliputi :

➢ Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan


dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara
langsung maupun tidak langsung.
➢ Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para
orang-orang dalam organisasi.
➢ Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada
pihak luar.

3. Peran Pengambil Keputusan


Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun
yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi :

➢ Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan


inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
➢ Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan
solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
➢ Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang
menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
➢ Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar
untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.

16
D.TIPE TIPE MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN
Menurut Prof Prajudi Atmosudridjo, pemimpin adalah seseorang yang
mempengaruhi orang lain, agar mereka mau melakukan apa yang mereka
inginkan. Sedangkan pendapat Prof. Arifin Abdurrachman tentang pemimpin
adalah orang yang bisa menggerakkan orang lain di sekitarnya untuk mengikuti
jejak pemimpin. Pendapat lain adalah dari Prof. Sarwono Prawirodihardjo yang
menyatakan bahwa pemimpin adalah orang yang berhasil menumbuhkan pada
bawahan mereka rasa bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan di
bawah kepemimpinan mereka.

Dari beberapa makna di atas, dapat disimpulkan bahwa seseorang dapat


dikatakan sebagai pemimpin jika orang tersebut dapat mempengaruhi perilaku
orang lain untuk mematuhi kehendaknya, meskipun tidak ada ikatan yang kuat
dalam suatu organisasi. Jadi, pemimpin dapat muncul kapan saja dan di mana
saja selama seseorang mampu dan dapat mempengaruhi orang lain di sekitarnya.

Pemimpin memiliki tugas utama untuk melaksanakan fungsi manajemen dengan


benar, termasuk sebagai perencana, penyelenggara, koordinator, dinamist,
pengawas, pengambil keputusan, pemberi otoritas, penjamin, pendidik,
komunikator, penegak hukum, pemersatu, wali, orang tua, pelapor, pembiming,
dan mandataris.

Ada beberapa tipe atau tipe pemimpin, termasuk yang berikut:

1. Pemimpin otokratis adalah manajer yang merasa diri mereka pintar dan serba
bisa. Bawahan biasanya dianggap sebagai boneka saja yang harus melaksanakan
otoritas mereka kepada bawahan mereka. Semuanya dilakukan sendiri.

17
2. Pemimpin yang demokratis adalah pemimpin yang tidak suka bertindak
sewenang-wenang terhadap bawahannya. Dia mendelegasikan setiap pekerjaan
yang dapat dia berikan kepada orang-orang yang berada di bawah
kepemimpinannya. Semua keputusan biasanya ditentukan berdasarkan hasil
musyawarah. Pemimpin ini mengharapkan partisipasi dari bawahannya di setiap
langkah dan aktivitas perusahaan.
3. Pemimpin yang bebas (laissez faire) adalah pemimpin yang memberi terlalu
banyak kebebasan kepada bawahan mereka. Hanya bertindak sebagai simbol.
Semua keputusan dan penentuan tujuan dan persiapan rencana, pedoman kerja,
prosedur, prosedur yang teratur diserahkan kepada kebijakan bawahannya.
4. Transformasional
Berbeda dengan tipe lainnya, tipe kepemimpinan transformasional berfokus
pada perubahan dalam organisasi, kelompok, dan unsur lain yang terlibat di
dalamnya. Sang pemimpin mampu memotivasi kelompok dan mengarahkannya
pada perubahan yang baik.

Para pemimpin transformasional biasanya cerdas, enerjik, dan penuh semangat.


Mereka mendorong orang-orang yang dipimpinnya untuk melakukan beragam
hal di luar target awal sehingga pencapaian yang dihasilkan juga tinggi.
5. Transaksional
Tipe kepemimpinan transaksional berfokus pada status pemimpin dan orang-
orang yang dipimpinnya. Terdapat garis komando jelas yang harus dipatuhi
sehingga semua orang memahami perannya masing-masing.

Sebagai gantinya, para pemimpin memberikan reward bagi anggota kelompok


yang memiliki performa baik. Kekurangannya adalah tidak adanya ruang untuk
berkreasi dan berpikir di luar tatanan yang telah ada.

6. Situasional
Ini merupakan tipe kepemimpinan yang unik, sebab para pemimpin bertindak
berdasarkan lingkungan kerja dan orang yang dihadapi. Teorinya mengatakan
bahwa seorang pemimpin bisa berfungsi dengan optimal bila perannya sesuai
dengan situasi kerja.

18
7. Karismatik
Pada tipe kepribadian karismatik, pemimpinnya adalah para sosok yang
memiliki kepribadian kuat. Ini merupakan sumber kekuatan yang membuat
banyak orang menghargai nilai yang mereka anut.

Para pemimpin karismatik tidak sekadar terkenal karena posisi atau kepemilikan
terhadap suatu hal. Mereka mampu mengubah arah pandang pengikutnya yang
sudah mengakar menjadi suatu hal yang lebih baik lagi.
8. Melayani / Servant leadership
Tipe kepemimpinan selanjutnya yakni para pemimpin yang tak sungkan
melayani. Tipe kepemimpinan ini percaya bahwa, ketika anggota tim merasa
terpenuhi secara pribadi dan profesional maka mereka akan mampu
menghasilkan pekerjaan yang hebat bagi perusahaan.

Pemimpin ini mengutamakan kepuasan bagi karyawan, sehingga tidak mungkin


bila mereka tidak dihormati oleh tiap karyawan. Mereka adalah tipe
kepemimpinan yang baik dan terampil dalam membangun moral karyawan serta
mampu membuat karyawan betah bekerja lama di perusahaan.

9. Birokrasi
Pemimpin dengan tipe birokrasi mengharapkan anggota tim untuk mengikuti
aturan dan prosedur yang tepat, sesuai yang sudah ditulis. Tipe kepemimpinan
ini fokus pada tugas dalam hierarki di mana setiap karyawan sudah memiliki
daftar tanggung jawab masing-masing.

Tipe kepemimpinan ini paling cocok bekerja dalam industri atau departemen
yang sangat diatur seperti keuangan, kesehatan dan pemerintah.

10. Visioner
Tipe kepemimpinan terakhir adalah tipe visioner. Pemimpin yang memiliki tipe
ini biasanya memiliki visi yang jelas dengan selalu berinovasi dalam rangka
mencapai target yang ditentukan.

19
Mereka yang memiliki tipe kepemimpinan ini, selalu mendorong anggota timnya
untuk selalu memacu dan mencoba hal-hal baru dalam meningkatkan kinerja dan
menemukan metode yang ideal dalam proses pencapaian tujuan.

Tipe ini juga memberikan kepercayaan penuh kepada anggota timnya untuk
berkembang. Dengan kepemimpinan ini, anggota tim dapat berkembang secara
cepat dengan belajar dari pengalaman sebelumnya dan menemukan solusi secara
mandiri.

Sementara itu, menurut Blake dan Mouten, gaya kepemimpinan seseorang dapat
diklasifikasikan menjadi lima jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Tipe pemimpin Deserter adalah gaya kepemimpinan terburuk dengan


karakteristik kurangnya perhatian, baik terhadap produksi dan manusia.
2. Tipe pemimpin Misionaris adalah gaya kepemimpinan yang berorientasi pada
manusia, begitu banyak perhatian pada manusia dan kurangnya pemahaman
tentang produksi.
3. Tipe pemimpin Kompromi adalah gaya kepemimpinan yang memperhatikan
gaya yang seimbang, di mana perhatian diberikan secara merata antara produksi
dan manusia.
4. Jenis pemimpin Autokrat adalah gaya kepemimpinan yang berorientasi
produksi. Sebagai akibat terlalu banyak memperhatikan produksi, mereka
kurang memperhatikan manusia.
5. Tipe pemimpin Eksekutif adalah puncak gaya kepemimpinan, di mana
perhatiannya pada produksi dan manusia sangat besar (lebih besar dari gaya
kompromi).

20

Anda mungkin juga menyukai