Anda di halaman 1dari 77

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Indonesia Sehat merupakan rencana strategis Kementrian
Kesehatan tahun 2015-2019 yang dilakukan melalui pendekatan
keluarga, disingkat PIS-PK. Pada program PIS-PK, pendekatan keluarga
menjadi salah satu cara puskesmas meningkatkan jangkauan dan sasaran
dengan meningkatkan akses yankes di wilayahnya (mendatangi
keluarga). Tujuan pendekatan keluarga salah satunya adalah untuk
meningkatkan akses keluarga pada pelayanan kesehatan yang
komprehensif dan bermutu. PIS-PK dilaksanakan dengan ciri sasaran
utama adalah keluarga, mengutamakan upaya promotif-preventif,
disertai penguatan upaya kesehatan berbasis masyarakat, kunjungan
rumah dilakukan secara aktif dan melalui pendekatan siklus kehidupan.
Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan terkait penanganan penyakit
menular dan tidak menular yang salah satunya adalah penyakit hipertensi
(Sarkomo, 2016).

Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan


tekanan darah tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih
dari 140 mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau
penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan peredaran darah
meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih
cepat memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi
di dalam tubuh (Koes Irianto, 2014).

Dewasa ini ada sekitar 422 juta orang penyandang hipertensi yang
berusia 18 tahun di seluruh dunia atau 8,5% dari penduduk dunia. Namun
1 dari 2 orang dengan penderita hipertensi tidak tahu bahwa dia
penyandang hipertensi. Oleh karena itu sering ditemukan penderita

1
hipertensi pada tahap lanjut dengan komplikasi seperti serangan jantung,
stroke.

Di Indonesia data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan


bahwa terjadi peningkatan prevalensi hipertensi dari 5,7% tahun 2007
menjadi 6,9% atau sekitar 9,1 juta pada tahun 2013. Data Sample
Registration Survey tahun 2014 menunjukkan bahwa hipertensi
merupakan penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan
prosentasi sebesar 6,7% setelah stroke dan penyakit jantung. Pelayanan
kesehatan pada penyakit hipertensi di tingkat keluarga dilaksanakan
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Asuhan
keperawatan yang diberikan kepada keluarga meliputi pengkajian,
perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan sampai
evaluasi keperawatan yang bertujuan agar pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan bisa efektif dan komprehensif. Semua pelayanan itu
diterapkan pada semua tatanan puskesmas (Koes Irianto, 2014).

Berdasarkan catatan dan laporan dari Sistem Informasi Kesehatan


Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta yang pelayanannya mencakup
beberapa kelurahan menunjukkan bahwa hipertensi masuk dalam daftar 10
besar penyakit terbanyak urutan nomor satu tahun 2017. Pada tahun 2017
didapatkan data total penderita hipertensi sejumlah 3.453 orang yang
semuanya adalah hipertensi dan pada tahun 2018 dari bulan Januari
sampai Juni terdapat 1.775 kunjungan dengan diagnosa hipertensi. Untuk
itulah perlu dilakukan upaya pelayanan kesehatan keluarga dengan
hipertensi yang salah satunya adalah keluarga Tn. R.

Dari latar belakang di atas, perlu dilakukan upaya pelayanan


kesehatan dengan asuhan keperawatan pada keluargaTn. R.

2
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga
dengan keluarga Tn. A dengan masalah utama Hipertensi PADA Ny.I di
Desa Wombo Mpanau Dusun 1 RT 1?

C. Tujuan Studi Kasus


1. Tujuan Umum

Diperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan


keluarga dengan masalah utama hipertensi pada Ny. I di Desa Wombo
Mpanau Dusun 1 RT 1

2. Tujuan Khusus

a. Menerapkan proses keperawatan meliputi pengkajian,


diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kasus
asuhan keperawatan keluarga dengan masalah utama hipertensi pada Ny. I
di Desa Wombo Mpanau Dusun 1 RT 1

b.Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga dengan


masalah utama hipertensi pada Ny. I di Desa Wombo Mpanau Dusun 1
RT 1

c. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat


dalam pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah utama
hipertensi pada Ny. I di Desa Wombo Mpanau Dusun 1 RT 1

D. Manfaat Studi Kasus


Studi kasus ini diharapkan memberi manfaat bagi :

1. Masyarakat
Membudayakan pengelolaan pasien hipertensi pada tatanan keluarga.
2. Tenaga Kesehatan

3
Sebagai wawasan dan masukan bagi tenaga kesehatan untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya tim program
kunjungan rumah (home care) atau Pelayanan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas).

4
11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Keluarga

A..Definisi Keluarga
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang
diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota
keluarga selalu berinteraksi satu dengan yang lain (Mubarak, 2011).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi,
2012). Sedangkan menurut Friedman keluarga adalah unit dari
masyarakat dan merupakan lembaga yang mempengaruhi kehidupan
masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang erat antara anggotanya
dengan keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga
atau unit layanan perlu di perhitungkan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga yaitu
sebuah ikatan (perkawinan atau kesepakatan), hubungan (darah
ataupun adopsi), tinggal dalam satu atap yang selalu berinteraksi serta
saling ketergantungan.
2. Fungsi Keluarga
Keluarga mempunyai 5 fungsi yaitu :
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga
yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsi afektif tampak pada
kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Komponen
yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif adalah
(Friedman, M.M et al.,2010) :
12

1).Saling mengasuh yaitu memberikan cinta kasih,


kehangatan, saling menerima, saling mendukung antar anggota
keluarga.
2). Saling menghargai, bila anggota keluarga saling
menghargai dan mengakui keberadaan dan hak setiap anggota
keluarga serta selalu mempertahankan iklim positif maka fungsi
afektif akan tercapai.
3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga di mulai sejak
pasangan sepakat memulai hidup baru.

b. Fungsi Sosialisasi

Sosialisasi di mulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan


tempat individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir
dia akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang ada disekitarnya. Dalam
hal ini keluarga dapat Membina hubungan sosial pada anak,
Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, dan Menaruh nilai-nilai budaya keluarga.

c. Fungsi Reproduksi

Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah


sumber daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah,
selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk
membentuk keluarga adalah meneruskan keturunan.

d. Fungsi Ekonomi

Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh


anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan
tempat tinggal.

e. Fungsi Perawatan Kesehatan


13

Keluarga juga berperan untuk melaksanakan praktik asuhan


keperawatan, yaitu untuk mencegah gangguan kesehatan atau merawat
anggota keluarga yang sakit. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas
kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.

3. Tahap-Tahap Perkembangan Keluarga


Berdasarkan konsep Duvall dan Miller, tahapan perkembangan
keluarga dibagi menjadi 8 :

a. Keluarga Baru (Berganning Family)

Pasangan baru nikah yang belum mempunyai anak. Tugas


perkembangan keluarga dalam tahap ini antara lain yaitu membina
hubungan intim yang memuaskan, menetapkan tujuan bersama, membina
hubungan dengan keluarga lain, mendiskusikan rencana memiliki anak
atau KB, persiapan menjadi orangtua dan memahami prenatal care
(pengertian kehamilan, persalinan dan menjadi orangtua).

b. Keluarga dengan anak pertama < 30bln (child bearing)

Masa ini merupakan transisi menjadi orangtua yang akan


menimbulkan krisis keluarga. Tugas perkembangan keluarga pada tahap
ini antara lain yaitu adaptasi perubahan anggota keluarga,
mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan, membagi
peran dan tanggung jawab, bimbingan orangtua tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak, serta konseling KB post partum 6 minggu.

c. Keluarga dengan anak pra sekolah

Tugas perkembangan dalam tahap ini adalah menyesuaikan kebutuhan


pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan
kontak sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya.

d. Keluarga dengan anak sekolah (6-13 tahun)


14

Keluarga dengan anak sekolah mempunyai tugas perkembangan


keluarga seperti membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar
rumah, mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual,
dan menyediakan aktifitas anak.

e. Keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun)

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah pengembangan


terhadap remaja, memelihara komunikasi terbuka, mempersiapkan
perubahan sistem peran dan peraturan anggota keluarga untuk memenuhi
kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.

f. Keluarga dengan anak dewasa

Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup


mandiri dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan
sumber yang ada dalam keluarganya.

g. Keluarga usia pertengahan (middle age family)

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini yaitu mempunyai lebih


banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat sosial, dan waktu
santai, memulihkan hubungan antara generasi muda-tua, serta persiapan
masa tua.

h. Keluarga lanjut usia

Dalam perkembangan ini keluarga memiliki tugas seperti penyesuaian


tahap masa pensiun dengan cara merubah cara hidup, menerima kematian
pasangan, dan mempersiapkan kematian, serta melakukan life review masa
lalu.

4. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan adalah sebagai berikut :

a. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan

b. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk melakukan tindakan


15

c. Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap anggota keluarga


yang sakit

d. Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang dapat


meningkatkan kesehatan

e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di


lingkungan setempat

B. Hipertensi
1. Definisi Hipertensi

Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah


tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140
mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau
penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan peredaran darah
meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam
tubuh (Koes Irianto, 2014).

Hipertensi juga merupakan faktor utama terjadinya gangguan


kardiovaskular. Apabila tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan
gagal ginjal, stroke, dimensia, gagal jantung, infark miokard, gangguan
penglihatan dan hipertensi (Andrian Patica N E- journal keperawatan
volume 4 nomor 1, Mei 2016)

2. Jenis Hipertensi

Hipertensi dapat didiagnosa sebagai penyakit yang berdiri sendiri


tetapi sering dijumpai dengan penyakit lain, misalnya arterioskeloris,
obesitas, dan diabetes militus. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat
dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu (WHO, 2014) :

a. Hipertensi esensial atau hipertensi primer


16

Sebanyak 90-95 persen kasus hipertensi yang terjadi tidak


diketahui dengan pasti apa penyebabnya. Para pakar menemukan
hubungan antara riwayat keluarga penderita hipertensi (genetik)
dengan resiko menderita penyakit ini. Selain itu juga para pakar
menunjukan stres sebagai tertuduh utama, dan faktor lain yang
mempengaruhinya. Faktor-faktor lain yang dapat dimasukkan dalam
penyebab hipertensi jenis ini adalah lingkungan, kelainan metabolisme,
intra seluler, dan faktor-faktor ynag meningkatkan resikonya seperti
obesitas, merokok, konsumsi alkohol, dan kelainan darah.

b. Hipertensi renal atau hipertensi sekunder

Pada 5-10 persen kasus sisanya, penyebab khususnya sudah diketahui,


yaitu gangguan hormonal, penyakit diabetes, jantung, ginjal, penyakit
pembuluh darah atau berhubungan dengan kehamilan. Kasus yang sering
terjadi adalah karena tumor kelenjar adrenal. Garam dapur akan
memperburuk resiko hipertensi tetapi bukan faktor penyebab.
17

Tabel 1. Klasifikasi Tekanan Darah Pada Orang Dewasa

Kategori Sistolik Diastolik

mmHg mmHg

Normal < 130 < 85


mmHg
mmHg
85-89
Normal Tinggi 130-139
mmHg
mmHg

Stadium 1 140-159 90-99


mmHg mmHg
(HipertensiRingan)
160-179 100-109
Stadium 2
mmHg mmHg
(HipertensiSedang)
180-209 110-119
Stadium 3 mmHg mmHg

(HipertensiBerat) 201 120


mmHg mmHg
Stadium 4
atau lebih atau lebih
(HipertensiSangatBeratatauMaligna)

Sumber : Heniwati, 2008


18

3.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi

a. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol :

1) Jenis kelamin

Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria dengan wanita. Wanita


diketahui mempunyai tekanan darah lebih rendah dibandingkan
pria ketika berusia 20-30 tahun. Tetapi akan mudah menyerang
pada wanita ketika berumur 55 tahun, sekitar 60% menderita
hipertensi berpengaruh pada wanita. Hal ini dikaitkan dengan
perubahan hormon pada wanita setelah menopause (Endang
Triyanto, 2014).

2) Umur

Perubahan tekanan darah pada seseorang secara stabil akan berubah


di usia 20-40 tahun. Setelah itu akan cenderung lebih meningkat
secara cepat. Sehingga, semakin bertambah usia seseorang maka
tekanan darah semakin meningkat. Jadi seorang lansia
cenderung mempunyai tekanan darah lebih tinggi dibandingkan
diusia muda (Endang Triyanto, 2014).

3) Keturunan (genetik)

Adanya faktor genetik tentu akan berpengaruh terhadap


keluarga yang telah menderita hipertensi sebelumnya. Hal ini
terjadi adanya peningkatan kadar sodium intraseluler dan
rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium individu
sehingga pada orang tua cenderung beresiko lebih tinggi menderita
hipertensi dua kali lebih besar dibandingan dengan orang yang
tidak mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi
(Buckman, 2010).
19

4) Pendidikan

Tingkat pendidikan secara tidak langsung mempengaruhi tekanan


darah. Tingginya resiko hipertensi pada pendidikan yang rendah,
kemungkinan kurangnya pengetahuan dalam menerima
informasi oleh petugas kesehatan sehingga berdampak pada
perilaku atau pola hidup sehat (Armilawaty, Amalia H, Amirudin
R., 2007).

b. Faktor resiko hipertensi yang dapat dikonrol

1) Obesitas

Pada usia pertengahan dan usia lanjut, cenderung kurangnya


melakukan aktivitas sehingga asupan kalori mengimbangi
kebutuhan energi, sehingga akan terjadi peningkatan berat
badan atau obesitas dan akan memperburuk kondisi (Anggara,
F.H.D., & N. Prayitno, 2013).

2) Kurang olahraga

Jika melakukan olahraga dengan teratur akan mudah untuk


mengurangi peningkatan tekanan darah tinggi yang akan
menurunkan tahanan perifer, sehigga melatih otot jantung untuk
terbiasa melakuakn pekerjaan yang lebih berat karena adanya
kondisi tertentu.

3) Kebiasaan merokok

Merokok dapat meningkatkan tekanan darah. Hal ini dikarenakan


di dalam kandungan nikotik yang dapat menyebabkan penyempitan
pembuluh darah.

4) Konsumsi garam berlebihan


20

WHO merekomendasikan konsumsi garam yang dapat mengurangi


peningkatan hipertensi. Kadar sodium yang direkomendasikan
adalah tidak lebih dari 100 mmol (sekitar 2,4 gram sodium atau 6
gram) (H. Hadi Martono Kris Pranaka,

2014-2015)

5) Minum alkohol

Ketika mengonsumsi alkohol secara berlebihan akan menyebabkan


peningkatan tekanan darah yang tergolong parah karena dapat
menyebabkan darah di otak tersumbat dan menyebabkan stroke.

6) Minum kopi

Satu cangkir kopi mengandung kafein 75-200 mg, dimana


dalam satu cangkir kopi dapat meningkatakan tekanan darah 5-

10 mmHg.

7) Kecemaan

Kecemasan akan menimbulkan stimulus simpatis yang akan


meningkatkan frekuensi jantung, curah jantung dan resistensi
vaskuler, efek samping ini akan meningkatkan tekanan darah.
Kecemasan atau stress meningkatkan tekanan darah sebesar 30
mmHg. Jika individu meras cemas pada masalah yang di hadapinya
maka hipertensi akan terjadi pada dirinya. Hal ini dikarenakan
kecemasan yang berulang-ulang akan mempengaruhi detak jantung
semakin cepat sehingga jantung memompa darah keseluruh tubuh
akan semakin cepat.
21

C. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Hipertensi


Asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan
dalam praktek keperawatan yang diberikan pada klien sebagai anggota
keluarga pada tatanan komunitas dengan menggunakan proses
keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan dalam lingkup
wewenang serta tanggung jawab keperawatan (WHO, 2014).

Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian yang


diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan
ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami
keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan, yaitu
sebagai berikut (Heniwati, 2008) :

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan


keperawatan, agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai
dengan keadaan keluarga. Sumber informasi dari tahapan pengkaajian
dapat menggunakan metode wawancara keluarga, observasi fasilitas
rumah, pemeriksaan fisik pada anggota keluarga dan data sekunder.

Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :

a. Data Umum

Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :

1) Nama kepala keluarga

2) Alamat dan telepon

3) pekerjaan kepala keluarga

4) Pendidikan kepala keluarga

5) Komposisi keluarga dan genogram


22

6) Tipe keluarga

7) Suku bangsa

8) Agama

9) Status sosial ekonomi keluarga

10) Aktifitas rekreasi keluarga

b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga meliputi :

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan dengan anak tertua


dari keluarga inti.

2) Tahap keluarga yang belum terpenuhi yaitu menjelaskan


mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta
kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.

3) Riwayat keluarga inti yaitu menjelaskan mengenai riwayat


kesehatan pada keluarga inti yang meliputi riwayat penyakit keturunan,
riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap
pencegahan penyakit, sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan
keluarga serta pengalaman- pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.

4) Riwayat keluarga sebelumnya yaitu dijelaskan mengenai riwayat


kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.

c. Pengkajian Lingkungan

1) Karakteristik rumah

2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW

3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

4) Sistem pendukung keluarga


23

d. Struktur keluarga

1) Pola komunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai cara


berkomunikasi antar anggota keluarga.

2) Struktur kekuatan keluarga yaitu kemampuan anggota keluarga


mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.

3) Struktur peran yaitu menjelaskan peran dari masing-masing anggota


keluarga baik secara formal maupun informal.

4) Nilai atau norma keluarga yaitu menjelaskan mengenai nilai dan norma
yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengaan kesehatan.

5) Fungsi keluarga :

a) Fungsi afèktif, yaitu perlu dikaji gambaran diri


anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga,
dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lain, bagaimana
kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana
keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.

b) Fungsi sosialisai, yaitu perlu mengkaji


bagaimana berinteraksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh
mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan
perilaku.

c) Fungsi perawatan kesehatan, yaitu meenjelaskan


sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlu
dukungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana
pengetahuan keluarga mengenal sehat sakit. Kesanggupan keluarga
dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari
kemampuan keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatan
keluarga, yaitu mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil
keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan
24

kesehatan pada anggota keluarga yang sakit, menciptakan


lingkungan yang dapat meningkatan kesehatan dan keluarga
mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di
lingkungan setempat.

d) Pemenuhan tugas keluarga. Hal yang perlu dikaji


adalah sejauh mana kemampuan keluarga dalam mengenal,
mengambil keputusan dalam tindakan, merawat anggota keluarga
yang sakit, menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan
dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.

6) Stres dan koping keluarga

a) Stressor jaangka pendek dan panjang

(1) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga


yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 5 bulan.

(2) Stressorr jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga


yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.

b) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor

c) Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi


permasalahan.

d) Strategi adaptasi fungsional yang divunakan bila menghadapi


permasalah

e) Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggotaa keluarga.


Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda
dengan pemeriksaan fisik di klinik. Harapan keluarga yang
dilakukan pada akhir pengkajian, menanyakan harapan keluarga
terhadap petugas kesehatan yang ada.
25

2. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

Dari pengkajian asuhan keperawatan keluarga di atas maka diagnosa


keperawatan keluarga yang mungkin muncul adalah :

a. Manajemen keluarga tidak efektif, yaitu pola penanganan masalah


kesehatan dalam keluarga tidak memuaskan untuk memulihkan kondisi
kesehatan anggota keluarga.

b. Manajemen kesehatan tidak efektif, yaitu pola pengaturan dan


pengintegrasian penanganan masalah kesehatan ke dalam kebiasaan hidup
sehari-hari tidak memuaskan untuk mencapai status kesehatan yang
diharapkan.

c. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif, yaitu ketidakmampuan


mengidentifikasi, mengelola dan atau menemukan bantuan untuk
mempertahankan kesehatan.

d. Kesiapan peningkatan koping keluarga yaitu pola adaptasi anggota


keluarga dalam mengatasi situasi yang dialami klien secara efektif dan
menunjukkan keinginan serta kesiapan untuk meningkatkan kesehatan
keluarga dan klien.

e. Penurunan koping keluarga yaitu ketidakefektifan dukungan, rasa


nyaman, bantuan dan motivasi orang terdekat (anggota keluarga atau orang
berarti) yang dibutuhkan klien untuk mengelola atau mengatasi
masalah kesehatan

f. Ketidakberdayaan, persepsi bahwa tindakan seseorang tidak akan


mempengaruhi hati secara signifikan, persepsi kurang kontrol pada situasi
saat ini atau yang akan datang.

g. Ketidakmampuan koping keluarga, yaitu perilaku orang terdekat


(anggota keluarga) yang membatasi kemampuan dirinya dan klien untuk
beradaptasi dengan masalah kesehatan yang dihadapi klien.
26

Yang menjadi etiologi atau penyebab dari masalah keperawatan yang


muncul adalah hasil dari pengkajian tentang tugas kesehatan keluarga yang
meliputi 5 unsur sebagai berikut :

a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi yang


terjadi pada anggota keluarga

b. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat


untuk mengatasi penyakit hipertensi

c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga


dengan hipertensi

d. Ketidakmampuan keluarga dalam memelihara atau


memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi penyakit
hipertensi

e. Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas


pelayanan kesehatan guna perawatan dan pengobatan hipertensi

3. Membuat Perencanaan

Menurut Suprajitno perencanaan keperawatan mencakup tujuan


umum dan khusus yang didasarkan pada masalah yang dilengkapi dengan
kriteria dan standar yang mengacu pada penyebab. Selanjutnya
merumuskan tindakan keperawatan yang berorientasi pada kriteria dan
standar. Perencanaan yang dapat dilakukan pada asuhan keperawatan
keluarga dengan hipertensi ini adalah sebagai berikut :

a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi yang


terjadi pada keluarga.

Sasaran : Setelah tindakan keperawatan keluarga dapat mengenal dan


mengerti tentang penyakit hipertensi.
27

Tujuan : Keluarga mengenal masalah penyakit hipertensi setelah tiga


kali kunjungan rumah.

Kriteria : Keluarga dapat menjelaskan secara lisan tentang penyakit


hipertensi.

Standar : Keluarga dapat menjelaskan pengertian, penyebab, tanda


dan gejala penyakit hipertensi serta pencegahan dan pengobatan
penyakit hipertensi secara lisan.

Intervensi:

1) Jelaskan arti penyakit hipertensi

2) Diskusikan tanda-tanda dan penyebab penyakit hipertensi

3) Tanyakan kembali apa yang telah didiskusikan.

b. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat


untuk mengatasi penyakit hipertensi.

Sasaran : Setelah tindakan keperawatan keluarga dapat mengetahui


akibat lebih lanjut dari penyakit hipertensi.

Tujuan : Keluarga dapat mengambil keputusan untuk merawat


anggota keluarga dengan hipertensi setelah tiga kali kunjungan rumah.
Kriteria : Keluarga dapat menjelaskan secara lisan dan dapat
mengambil tindakan yang tepat dalam merawat anggota keluarga yang
sakit.

Standar : Keluarga dapat menjelaskan dengan benar bagaimana


akibat hipertensi dan dapat mengambil keputusan yang tepat.
Intervensi:

1) Diskusikan tentang akibat penyakit hipertensi


28

2) Tanyakan bagaimana keputusan keluarga untuk merawat anggota


keluarga yang menderita hipertensi.

c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga


dengan hipertensi

Sasaran : Setelah tindakan keperawatan keluarga mampu merawat


anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi.

Tujuan : Keluarga dapat melakukan perawatan yang tepat terhadap


anggota keluarga yang menderita hipertensisetelah tiga kali kunjungan
rumah.

Kriteria : Keluarga dapat menjelaskan secara lisan cara pencegahan


dan perawatan penyakit hipertensi

Standar : Keluarga dapat melakukan perawatan anggota keluarga


yang menderita penyakit hipertensi secara tepat.

Intervensi:

1) Jelaskan pada keluarga cara-cara pencegahan penyakit hipertensi.

2) Jelaskan pada keluarga tentang manfaat istirahat, diet yang tepat


dan olah raga khususnya untuk anggota keluarga yang menderita
hipertensi.

d. Ketidakmampuan keluarga dalam memelihara atau


memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi penyakit
hipertensi berhubungan.

Sasaran : Setelah tindakan keperawatan keluarga mengerti tentang


pengaruh lingkungan terhadap penyakit hipertensi.

Tujuan : Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang dapat


menunjang penyembuhan dan pencegahan setelah tiga kali kunjungan
rumah.
29

Kriteria : Keluarga dapat menjelaskan secara lisan tentang pengaruh


lingkungan terhadap proses penyakit hipertensi

Standar : Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang dapat


mempengaruhi penyakit hipertensi.

Intervensi:

1) Ajarkan cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah dan


mengatasi penyakit hipertensimisalnya :

a) Jaga lingkungan rumah agar bebas dari resiko


kecelakaan misalnya benda yang tajam.

b) Gunakan alat pelindung bila bekerja Misalnya sarung tangan.

c) Gunakan bahan yang lembut untuk pakaian


untuk mengurangi terjadinya iritasi.

2) Motivasi keluarga untuk melakukan apa yang telah dijelaskan.

e. Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan


kesehatan guna perawatan dan pengobatan hipertensi.

Sasaran : Setelah tindakan keperawatan keluarga dapat menggunakan


fasilitas pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan.

Tujuan : Keluarga dapat menggunakan tempat pelayanan


kesehatan yang tepat untuk mengatasi penyakit hipertensisetelah dua
kali kunjungan rumah.

Kriteria : Keluarga dapat menjelaskan secara lisan ke mana mereka


harus meminta pertolongan untuk perawatan dan pengobatan penyakit
hipertensi.

Standar : Keluarga dapat menggunakan fasilitas pelayanan secara


tepat.
30

Intervensi : Jelaskan pada keluarga ke mana mereka dapat meminta


pertolongan untuk perawatan dan pengobatan hipertensi
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Fasilitas Yankes No Register


Nama Perawat yang mengkaji Untung Tanggal 22 maret 2021
Pengkajian

DATA KELUARGA

Nama Kepala Keluarga Tn. A Bahasa Sehari-Hari Bahasa kaili / Indonesia

Alamat Rumah dan Telp Dusun 1,Desa Jarak Yankes Yang Terdekat Kurang lebih 5 KM
Wombo Mpanau kec,
Tanantovea, kab. Donggala

Agama dan Suku Islam dan Kaili Alat Transportasi Motor


DATA ANGGOTA KELUARGA

Alat
Hub dgn Umu Pendidikan Pekerjaan Status Gizi Status Iminisasi
No Nama JK Suku Bantu/Prot
KK r Terakhir saat Ini (TB,BB) Dasar
esa
1. Tn. A suami 37 L Kaili SMA Wirasuasta 160/63 - Tidak ada
2 Ny. I istri 45 P Kaili S.Pd Guru TK 155/60 Lengkap Tidak ada
(BCG,PoLio
1.DPT/HB
1,Polio
2,DPT/HB
3,Polio
4,Campa,
HIB
Boster,Campak
boster

3 Tn. Z Anak 26 L Kaili SMA Buru 170/61 Lengkap Tidak ada


pertama (BCG,PoLio
1.DPT/HB
1,Polio
2,DPT/HB
3,Polio
4,Campa,
HIB
Boster,Campak
boster

4 An. A Anak ke 9 L kaili SD Pelajar 120/ 25 Lengkap Tidak ada


Dua (BCG,PoLio
1.DPT/HB
1,Polio
2,DPT/HB
3,Polio
4,Campa,
HIB
Boster,Campak
boster
LANJUTAN
Status Kesehatan Riwayat Analisa Masalah
No Nama Penampilan Umum
Saat Ini Penyakit/Alergi Kesehatan Individu

1 Tn. A Bersih Sehat Tidak ada Tidak ada


2 Ny. I Bersih Sakit Telur Hipertensi
3 Ny. Z Bersih Sehat Tidak ada Sehat
4 An. A Bersih Sehat Tidak ada Sehat
5

DATA PENUNJANG KELUARGA


Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
Rumah di tembok batako penu jenis rumah permanen dengan Jika ada ibu nifas; Persalinan ditolong oleh tenaga
status kepemilikan milik pribadi ada 2 jumlah kamr dalam rumah kesehatan:.
dengan luas rumah 7 m2 x 9 m2 lantai rumah di plester halaman Tidak ada ibu nifas dalam keluarga
rumah bersih dan tidak di manfaatkan secara produktif

Ventilasi : Jika ada Bayi, Memberi ASI ekslusif


Cukup tidak terdapat bayi dalam keluarga
Terdapat 7 ventilasi di dalam rumah
Pencahayaan Rumah Menggunakan air bersih untuk makan dan minum
Baik Ya
Keluarga menyalakan lampu pada sore hari dan pada pagi hari Sumber air minum keluarga dari air dap lalu dimasak
cahaya matahari masuk kedalam rumah sehingga pencahayaan
dalam rumah baik

Saluran Buang Air Limbah Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Baik Ya kelurga mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

Sumber Air Bersih Melakukan Pembuangan Sampah pada Tempatnya


Sehat Ya, keluarga menyiapkan tongsampah di rumah lalu
Keluarga mengatakan sumber air minum berasal dari dap membakarnya

Jamban Memenuhi Syarat Menjaga Lingkungan Rumah Tampak Bersih


Ya Ya
Keluarga menggunakan toilet pribadi Keluarga setiap hari membersihkan rumahnya
Tempat Sampah Mengkonsumsi lauk pauk tiap hari :
ya Ya
Keluarga mengonsumsi lauk pauk yang bervariasi seitap
Keluarga memiliki tempat sampah di sekitar rumah harinya

Rasio luas banguan Rumah dengan jumlah Anggota Keluarga Menggunakan Jamban Sehat
8m2/orang ; Ya
Tidak
Luas banguna rumah 7 m2 x 6 m2 Keluarga menggunakan jamban sehat

Memberantas jentik dirumah sekali seminggu


Tidak
Keluarga mengatakan tampungan air di kuras 2 minggu
sekali

Makan buah dan sayur setiap hari :


Kadang-kadang keluarga hanya mengonsumsi sayur dan
buah sesekali

Melakukan aktivitas fisik setiap hari :


Ya
Aktivitas fisik yang di lakukan keluarga setiap hari seperti
mengajar anak SD, olahraga bersih-bersih dan memasak
Tidak merokok dalam rumah :
Ada anggota keluarga yang merokok

KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA

1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit


Ada, akan tetapi jika ibu merasa sakit biasanya ibu sendiri ke puskesmas, karena suami ada di luar kota dan anak klien kerja
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya;
Ia keluarga mengetahui bahwa ibu punya masalah kesehatan hipertensi

3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya ;
Ya, keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang di alami ibu, misalnya tidak boleh makan makanan yang
bersantan
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya ;
Ya, keluarga mengetahui tanda gejalah yang di alami oleh ibu, misalnya sakit bagian belakang leher, sakit kepala, nyeri uluh
hati, mual muntah
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak diobati/dirawat :
Ya, keluarga mengetahui akibat kesehatan yang di alami ibu jika tidak di obati.
6) Pada siapa biasa anggota keluarga menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya :
Keluarga biasanya menggali informasi tentang masalah kesehatan di tenaga kesehatan (bidan desa)
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya :
Tidak terpikir

8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarga secara aktif ya ibu yang mengalami
hipertensi selalu rutin priksa ke puskesmas, kadang 1-2 kali per bulan

9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya : ya, keluarga
mengetahui bahwa ibu mengesumsi obat Amlodipine
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya : tidak
keluarga tidak mengetahui cara merawat klien

11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya : ya, dengan cara
jangan makan makanan yang bersantan dan angan telat makan
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan : Tidak,

13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota
keluarganya : Tidak

14) Apakah ada anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa berat (skizofrenia)
Tidak ada anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa berat
15) Apakah keluarga mempunyai kartu jaminan kesehatan atau JKN
Tidak, keluarga tidak mempunyai JKN

16) Apakah ada anggota keluarga yang merokok (≥ 15 tahun)


Ada, suami klien

17) Apakah ada anggota keluarga yang di diagnosis menderita TBC paru ?
Tidak ada anggota keluarga yang menderita tbc paru
18) Apakah ada anggota keluarga yang menderita hipertensi ?
Ya, ibu Ijran mengalami hipertensi dan mengesumsi obat Amlodipine
Berlaku untuk anggota keluarga wanita berstatus menikah (usia 10-54 tahun) dan tidak hamil atau anggota keluarga
laki-laki berstatus menikah (usia ≥ 10 tahun)
19) Apakah saudara menggunakan alat kontrasepsi atau ikut program Keluarga Berencana (KB)
Kk menyatakan tidak mengikuti program kb

Berlaku untuk ibu yang memiliki anggota keluarga berumur ≤ 12 Bulan


20) Apakah saat ini ibu melahirkan (NAMA) ...............................bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan ?
Tidak ada anggota keluarga yang berumur di bawah 12 bulan anak alifa di lahirkan di rumah dan di bantu oleh bidan desa
Berlaku untuk anggota keluarga berumur 7 – 12 bulan
21) Apakah bayi ini pada waktu usia 0 – 6 bulan hanya diberi ASI ekslusif ?
Tidak anggota keluarga yang berusia 7-12 bulan
Berlaku untuk anggota keluarga berumur 12 – 23 bulan
Apakah selama bayi usia 0 – 11 bulan diberikan imuisasi lengkap ?
(HBO, BCG, DPT-HB1, PT-HB3, Polio 1, Polio 2, Polio 3, Polio 4, Campak)
Tidak ada anggotta keluarga yang berusia 12 sampai 23 bulan namun anak alfia di beri imunisasi lengkap

Berlaku untuk anggota keluarga berumur 2 – 59 bulan


Apakah dalam 1 bulan terakhir dilakukan pemantauan pertumbuhan Balita ? Tidak ada
HASIL PEMBINAAN BERDASARKAN TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA

Kunjungan Pertama (K-1) Kunjungan Empat (K-4)


Hari : selasa /23-03-2021 Hari: sabtu / 27-03-2021
Jam : 10.00 wita Jam: 08.30
Kunjungan Kedua (K-2) Kunjungan Lima (K-5)
Hari : rabu / 24-03-2021 Perawat
Jam : 14.00 Wita
Kunjungan Ketiga (K-3) Kunjungan Enam (K-6)
Hari : kamis / 25-03-2021 Perawat
Jam : 16.20 Wita
A. Kunjungan pertama (K-1)
Hari/tanggal : selasa, 23 Maret 2021
Waktu : 10.00 WITA

TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA

Tingkat Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria


Kemandirian 1 2 3 4 5 6 7
Tingkat I √ √

B. Kunjungan kedua (K-2)


Hari/tanggal : rabu, 24 Maret 2021
Waktu : 14.00 WITA
TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA

Tingkat Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria


Kemandirian 1 2 3 4 5 6 7
Tingkat I √ √ √ √

C. Kunjungan ketiga (K-3)


Hari/tanggal : kamis, 25 Maret 2021
Waktu : 16.20 WITA

Tingkat Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria


Kemandirian 1 2 3 4 5 6 7
Tingkat II √ √ √ √ √

D. Kunjungan Keempat (K-4)


Hari/tanggal : Sabtu 27-03-2021
Waktu : 10.30
Tingkat Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria
Kemandirian 1 2 3 4 5 6 7

Tingkat III √ √ √ √ √ √
Keterangan : Tingkat Kemandirian Keluarga :

1. Kriteria 1 = Keluarga menerima perawat.

2. Kriteria 2 = Keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana


keperawatan keluarga.

3. Kriteria 3 = Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah


kesehatannya secara benar.

4. Kriteria 4 = Keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan, pelayanan


kesehatan sesuai anjuran.

5. Kriteri 5 = Keluarga melakukan tindakan keperawatan sederhana


yang sesuai anjuran

6. Kriteria 6 = Keluarga melakukan tindakan pencegahan secara aktif.

7. Kriteria 7 = Keluarga melakukan tindakan promotif secara aktif


DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT DALAM KELUARGA
Nama individu yang sakit : Ny. I Diagnosa Medik : Hipertensi

Sumber Dana Kesehatan : - Rujukan Dokter/Rumah Sakit : tidak ada

Keadaan umum: sedang Sirkulasi Cairan : Perkemihan Pernafasan :


2. Kesadaran : 1. Tidak ada tanda Perdarahan 1. Klien BAK 8-9 kali 1. Respirasi : 24
Compos mentis 2. Tidak ada tanda Anemia : sehari dan tidak merasa kali/menit
3. GCS : 15 - konjungtiva merah muda nyeri saat BAK 2.Tidak mengalami
E : 4, V : 5, M : 6 - lidah tidak pucat 2. Klien dapat BAK Sianosis
TD : 180/100 mmHg - bibir tidak pucat secara mandiri 3. Tidak terdengar suara
N : 82 kali/menit 3. Mata tidak cekung, turgor kulit 3. Klien tidak wheezing
Suhu : 36,7 OC baik , bibir lembab, klien mengeluh mengkonsumsi obat untuk 4. Klien tidak
Respirasi :24 kali/menit pusing , melancarkan BAK menggunakan alat bantu
5.klien tidak mengalami 4. Klien dapat BAB napas
takikardi maupun bradikardi secara mandiri 5. Klien tidak sesak
6.Klien tidak tampak menggigil 5. Klien BAB 1-2 kali
sehari dan fases lunak
Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori
1. Klien merasa mual 1. Kekuatan otot : mampu 1. Fungsi penglihatan Fungsi perabaan
2. klien tidak sulit menelan menggerakkan ektremitas atas dan klien baik 1.Klien merasakan
3. klien makan 3 kali sehari ekstremitas bawah secara bebas 2. Klien tidak tengkuk terasa berat
yakni pada pagi, siang dan 2. Klien tidak mengalami fraktur menggunakan alat bantu 2. Klien tidak mengalami
malam. pengelihatan halusinasi perabaan
4. Klien tidak mengalami 3. Fungsi Pendengaran 3. Klien tidak mengalami
konstipasi tidak terganggu kejang
6. Klien tidak mengalami diare 4. Klien tidak
7. Klien menderita riwayat menggunakan alat bantu Fungsi Penciuman : tidak
maag mendengar terganggu
8. klien makan dan minum
secara mandiri
9. Klien memiliki alergi pada
makanan yaitu telur

Kulit
1. Tidak ada jaringan parut, tidak ada memar maupun
laserasi
2. Tidak ada perdarahan,tidak ada luka bakar,

Tidur dan Istrahat


klien mengatakan tidak kesulitan tidur siang ataupun
saat malam
Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri : Perawatan diri sehari-
Klien memiliki cemas ketika 1. Interaksi dengan keluarga baik 1. Gigi dan mulut klien hari :
nyeri ulu hati kambuh 2. Berkomunikasi lancar dengan nampak bersih 1. Klien dapat mandi
2. bahasa indonesi, 3. Kegiatan klien 2. Mata bersih dengan mandiri
3. sehari-hari, mengajar, memasak, 3. Kulit bersih 2. Klien dapat berpakaian
dan membersihkan rumah 4.Tidak dilakukan secara mandiri
pemeriksaan genitalia 3. menyisir secara
5. Hidung bersih mandiri
6. Kuku bersih
7. Telinga bersih
8.Rambut kepala bersih

Keterangan Tambahan Terkait Individu


1. Ny. I merupakan istri dari keluarga Tn. A yang mengalami hipertensi sejak 3 tahun lalu. Akibat pola makan yang
tidak sehat.
2. setelah sakit Ny. I mengatakan rutin pergi memeriksa dirinya ke Puskesmas
3. Keluarga tidak mengetahui cara merawat Ny. I Dari sakitnya
4. Ny. I mengatakan nyeri ulu hati
5. Ny. I mengatakan keram dibagian tengkuk belakang leher
6. Ny. I mengatakn rasa mual
7. Ny. I mengatakan rasa pusing
8. Ny. I mengatakan jika makan makanan yang bersantan tengkuk klien terasa berat.
9. Ny. I mengatakan ayahnya juga mengalami penyakit yang sama seperti dirinya yaitu hipertensi
10. Ny. I mengatakan jika merasa pusing atau mengalami gejalah hipertensi klien sesegera mungkin minum obat
amlodipine
11. Ny. I mengatakan jika sakit klien sendiri memeriksa ke puskesmas
DIAGNOSA KEPERAWATAN INDIVIDU/ KELUARGA
1. Nyeri akut berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat keluarga
yang sakit

2. Resiko tinggi terjadinya komplikasi berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga dalam merawat keluarga yang sakit

PENGUMPULAN DATA
1. Ny. I merupakan istri dari keluarga Tn. A yang mengalami hipertensi sejak
3 tahun lalu. Akibat pola makan yang tidak sehat.
2. setelah sakit Ny. I mengatakan rutin pergi memeriksa dirinya ke
Puskesmas
3. Keluarga tidak mengetahui cara merawat Ny. I Dari sakitnya
4. Ny. I mengatakan nyeri ulu hati
5. Ny. I mengatakan keram dibagian tengkuk belakang leher
6. Ny. I mengatakn rasa mual
7. Ny. I mengatakan rasa pusing
8. Ny. I mengatakan jika makan makanan yang bersantan tengkuk klien
terasa berat.
9. Ny. I mengatakan ayahnya juga mengalami penyakit yang sama seperti
dirinya yaitu hipertensi
10. Ny. I mengatakan jika merasa pusing atau mengalami gejalah hipertensi
klien sesegera mungkin minum obat amlodipine
11. Ny. I mengatakan jika sakit klien sendiri memeriksa ke puskesmasKlien
nampak lemas
12. TD klien 180/100
13. Skala nyeri 4 (1-10)
14. Klien nampak meringis
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif :

1. Ny. I merupakan istri dari keluarga Tn. A yang mengalami hipertensi sejak
3 tahun lalu. Akibat pola makan yang tidak sehat.
2. setelah sakit Ny. I mengatakan rutin pergi memeriksa dirinya ke
Puskesmas
3. Keluarga tidak mengetahui cara merawat Ny. I Dari sakitnya
4. Ny. I mengatakan nyeri ulu hati
5. Ny. I mengatakan keram dibagian tengkuk belakang leher
6. Ny. I mengatakn rasa mual
7. Ny. I mengatakan rasa pusing
8. Ny. I mengatakan jika makan makanan yang bersantan tengkuk klien
terasa berat.
9. Ny. I mengatakan ayahnya juga mengalami penyakit yang sama seperti
dirinya yaitu hipertensi
10. Ny. I mengatakan jika merasa pusing atau mengalami gejalah hipertensi
klien sesegera mungkin minum obat amlodipine
11. Ny. I mengatakan jika sakit klien sendiri memeriksa ke puskesmas

Data Objektif :

1. Klien nampak lemas


2. TD klien 180/100
3. Skala nyeri 4 (1-100
4. Klien nampak meringis
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
.

1. DS: Nyeri akut


2. Ny. I mengatakan nyeri ulu hati berhubungan dengan
ketidak mampuan
3. Ny. I mengatakan keram dibagian tengkuk
keluarga merawat
belakang leher
keluarga yang sakit
4. Ny. I mengatakn rasa mual

5. Ny. I mengatakan rasa pusing

6. Ny. I mengatakan jika merasa pusing atau


mengalami gejalah hipertensi klien
sesegera mungkin minum obat amlodipine

DO
1. Klien nampak lemah

2. TTV: -T/D klien 180/100

- Nadi : 82x/menit

- Suhu : 36,7 OC

- Respirasi : 24x/menit

3. Skala nyeri 4 (1-10)

4. Klien nampak meringis

2. DS: Resiko tinggi


terjadinya komplikasi
1. Ny. I merupakan istri dari keluarga Tn. A
berhubungan dengan
yang mengalami hipertensi sejak 3 tahun
ketidakmampuan
lalu. Akibat pola makan yang tidak sehat.
keluarga dalam
2. Keluarga tidak mengetahui cara merawat merawat keluarga
Ny. I Dari sakitnya
yang sakit
3. setelah sakit Ny. I mengatakan rutin pergi
memeriksa dirinya ke Puskesmas

4. Ny. I mengatakan jika makan makanan


yang bersantan tengkuk klien terasa berat.

5. Ny. I mengatakan ayahnya juga


mengalami penyakit yang sama seperti
dirinya yaitu hipertensi

6. Ny. I mengatakan jika sakit klien sendiri


memeriksa ke puskesmas

DO:
1. Klien nampak lemah
2. TTV: -T/D klien 180/100
-Nadi : 82x/menit
-Suhu : 36,7 OC
-Respirasi : 24x/menit

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat
keluarga yang sakit
2. Resiko tinggi terjadinya komplikasi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat keluarga yang sakit
SKORING
1. Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat keluarga yang sakit
Skoring Pembenaran
No Kriteria Skor Bobot
1. Sifat masalah Masalah nyeri akut pada Ny. I merupakan masalah
Skala : Wellness 3 1 3/3x1=1 actual yang benar dirasakan klien ketika dikaji.
Aktual 3
Resiko 2
Potensial 1
2. Kemungkinan masalah Sebagian masalah dapat diubah seperti cara
dapat diubah melakukan mobilitas
Skala : Mudah 2 2 ½x2=1
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk Nyeri akut dapat di cegah bila keluarga megetahui
dicegah cara perawatan yang tepat untuk Ny.I
Skala : Tinggi 3 1 3/3x1=1
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah
Skala : Segera 2 Masalah nyeri perlu ditangani sesegera mungkin untuk
Tidak perlu 1 1 2/2x1= 1 meningkatkan kenyamam klien
Tidak dirasakan 0

Jumlah 4

2. Resiko tinggi terjadinya komplikasi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat keluarga yang sakit
Skoring Pembenaran
No Kriteria Skor Bobot
1. Sifat masalah Ancaman kesehatan karena komplikasi hipertensi
Skala : Wellness 3 1 2/3x1=
Aktual 3
Resiko 2
Potensial 1

2. Kemungkinan masalah 2 ½x2=1 Masalah dapat diubah secara bertahap


dapat diubah 2
Skala : Mudah 1
Sebagian 0
Tidak dapat

3. Potensi masalah untuk


dicegah 3 1 2/3x1= 3/5 Masalah dapat diubah jika intervensi berlanjut
Skala : Tinggi 2
Cukup 1
Rendah
2 1 2/1x1= 2 Bila tidak di tangani memungkinkan terjadi
4. Menonjolnya masalah 1 komplikasi yang lebih lanjut
Skala : Segera 0
Tidak perlu
Tidak dirasakan
Jumlah 4 3/5
PRIORITAS MASALAH BERDASARKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko tinggi terjadinya komplikasi berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga dalam merawat keluarga yang sakit
2. Nyeri akut berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat
keluarga yang sakit
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DX TUJUAN EVALUASI RENCANA
. KEPERAWATAN Umum Khusus Kriteria Standar KEPERAWATAN
1 Resiko tinggi Setelah Setelah • Keluarga  Komplikasi pada  Kaji pengetahuan
terjadinya komplikasi dilakukan dilakukan mampu penderita hipertensi tentang akibat
b/d ketidakmampuan kunjungan kunjungan menyebutkan adalah stroke, jantung lanjut dari
keluarga dalam sebanyak 4x 15 menit akibat lanjut koroner, kebutaan hipertensi
merawata keluarga keluarga keluarga dari hipertensi  Diskusikan
yang sakit mampu mampu dengan bahasa dengan keluarga
mengenal mengenal sendiri tentang akibat
komplikasi masalah lanjut dari
dari Hipertensi hipertensi dengan
hipertensi menggunakan
leafleat/ lembar
balik.
 Evaluasi kembali
pengertian
Hipertensi pada

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


Setelah keluarga.
dilakukan  Berikan pujian
kunjungan pada keluarga atas
rumah jawaban yang
15 menit benar.
keluarga  Keluarga  Keluarga memberi  Kaji keputusan
mampu mampu keputusan tindakan yang diambil oleh
mengambi l mengambil keperawatan yang akan keluarga
Keputusan keputus dilakukan  Diskusikan
tindakan dengan keluarga
keperawatan tentang keputusan
yang akan yang telah dibuat
dilakukan  Evaluasi kembali
tentang keputusan
yang telah dibuat
 Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban yang
benar.

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


 Kaji pengetahuan
Setelah  Keluarga  Keluarga mengatakan keluarga tentang
dilakukan mampu mampu merawat cara merawat
kunjungan memutuskan anggota anggota keluarga
15 menit merawat keluarga yang sakit yang sakit.
keluarga keluarga yang  Diskusikan
mampu sakit dengan keluarga
merawat tentang merawat
keluarga anggota keluarga
yang sakit yang sakit
 Evaluasi kembali
tentang merawat
anggota keluarga
yang sakit.
 Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban yang
benar.

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


 Kaji pengetahuan
keluarga tentang
 Keluarga Mengajarkan dan obat tradisional
mampu mendemonstrasi kan
 Demontrasikan
membuat obat cara
cara perawatan
tradisional meramu obat tradisional
Hipertensi.
untuk (parutan sari mentimun)
menurunkan
 Evaluasi kembali
tekanan darah
tentang merawat
anggota keluarga
yang sakit.

 Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban yang
benar.
 Kaji pengetahuan
keluarga tentang
lingkungan yang

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


 Keluarga Lingkungan yang dapat nyaman.
dapat menunjang kesehatan :
 Diskusikan
menyebutkan  Lingkungan
bersama keluarga
2 dari 4 rumah yang
bagaimana
lingkungan nyaman
lingkungan yang
yang  Hindari
dapat menunjang
mendukung kebisingan
kesehatan.
kesehatan  Hindari
permasalahan  Evaluasi kembali
yang dapat tentang
meningkatkan bagaimana
emosi lingkungan yang
 Istirahat yang dapat menunjang
cukup kesehatan
 Dapat terhadap semua
mengendalikan anggota keluarga.
emosi dan
menikmati  Berikan pujian
hidup. pada keluarga

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


atas jawaban yang
benar.

 Kaji pengetahuan
keluarga tentang
manfaat fasilitas
 Memanfaatkan fasilitas kesehatan
 Keluarga kesehatan untuk
 Dsikusikan
mampu mencegah sedini
bersama keluarga
menyebutkan mungkin masalah a
bagaimana
1 dari 2 Hipertensi pada
memanfaatkan
keuntungan keluarga.
fasilitas
fasilitas - Untuk mengetahui
pelayanan
kesehatan. dan memeriksa
kesehatan.
masalah kesehatan.
- Sebagai pelayanan
 Evaluasi kembali
pengobatan
bagaimana
memanfaatkan
fasilitas kesehatan

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


pada semua
anggota keluarga

 Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban yang
benar.

2 Nyeri Akut b/d Setelah Setelah Keluarga Nyeri disebabkan  Kaji pengetahuan
ketidakmampuan dilakukan Dilakukan mampu Karena terjadinya tentang penyebab
keluarga dalam kunjungan penyuluhan menyebutkan peningkatan tekanan Nyeri
merawata keluarga sebanyak 4x 15 menit penyebab nyeri darah  Diskusikan

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


yang sakit keluarga keluarga dengan bahasa dengan keluarga
mampu mampu sendiri tentang
mengatasi mengenal pengertian
rasa nyeri masalah penyebab nyeri
Hipertensi dengan
menggunakan
leafleat/ lembar
balik.
 Evaluasi
kembali
pengertian
Hipertensi pada
keluarga.
 Berikan pujian
pada keluarga
Setelah atas jawaban
dilakukan yang benar
penyuluhan 15
menit keluarga  Berikan pujian

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


mampu pada keluarga
mengambil atas jawaban
keputusan yang benar.
untuk merawat
klien.  Kaji keputusan
Keluarga Keluarga memberi yang diambil
mampu keputusan tindakan oleh keluarga
mengambil keperawatan yang akan
keputus dilakukan  Diskusikan

tindakan dengan keluarga

keperawatan tentang

yang akan keputusan yang

dilakukan telah dibuat

 Evaluasi
kembali tentang
keputusan yang
telah dibuat

 Berikan pujian

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


pada keluarga
atas jawaban
yang benar.

 Kaji
pengetahuan
keluarga tentang
Setelah Keluarga Keluarga mengatakan
cara merawat
penyuluhan 15 mampu mampu merawat anggota
anggota keluarga
menit keluarga merawat keluarga yang sakit
yang sakit.
mampu anggota
merawat diri keluarga yang
 Diskusikan
sendiri dan sakit.
dengan keluarga
anggota
tentang merawat
keluarga yang
anggota keluarga
sakit.
yang sakit

 Evaluasi
kembali tentang
merawat anggota

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


keluarga yang
sakit.

 Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban
yang benar.

 Kaji
pengetahuan
keluarga tentang
Keluarga  Perawatan
cara merawat
mampu Hipertensi :
anggota keluarga
mendemontrasi - Teknik relaksasi
yang sakit
kan cara - Kompres hangat pada
perawatan kepala bagian belakang  Demontrasikan
Hipertensi - Menghindari posisi cara perawatan
secara mendadak Hipertensi.
- Pengobatan secara
teratur  Evaluasi

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


kembali tentang
merawat anggota
keluarga yang
sakit.

 Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban
yang benar.

 Kaji
pengetahuan
keluarga tentang
Setelah 15 Keluarga dapat  Lingkungan yang dapat Lingkungan
menit keluarga menyebutkan 2 menunjang kesehatan : yang nyaman.
mampu dari 4 - Lingkungan rumah yang  Diskusikan
memodifikasi lingkungan nyaman bersama

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


lingkungan yang - Hindari kebisingan keluarga
untuk mendukung - Hindari permasalahan bagaimana
menunjang kesehatan yang dapat lingkungan yang
kesehatan meningkatkan emosi dapat menunjang
keluarga. - Istirahat yang cukup kesehatan.
- Dapat mengendalikan  Evaluasi
emosi dan menikmati kembali tentang
hidup. bagaimana
lingkungan yang
dapat menunjang
kesehatan
terhadap semua
anggota
keluarga.
 Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban
yang benar.

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


 Kaji
pengetahuan
keluarga tentang
Setelah 15 Keluarga Memanfaatkan fasilitas manfaat fasilitas
menit keluarga mampu kesehatan untuk kesehatan
mampu menyebutkan 1 mencegah sedini
memanfaatkan dari 2  Dsikusikan
mungkin masalah
fasilitas keuntungan bersama
Hipertensi pada keluarga.
kesehatan. fasilitas keluarga
Untuk mengetahui dan
kesehatan. bagaimana
memeriksa masalah
memanfaatkan
kesehatan.
fasilitas
Sebagai pelayanan
pelayanan
pengobatan
kesehatan.

 Evaluasi
kembali
bagaimana
memanfaatkan
fasilitas

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


kesehatan pada
semua anggota
keluarga

 Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban
yang benar.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

EVALUASI
DX 1. Resiko tinggi terjadinya komplikasi b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawata keluarga yang sakit
Diagnosa Keperawatan Hari / Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal
Resiko tinggi terjadinya Selasa  Mengkaji pengetahuan tentang S : Ny. I mengatakan sudah paham
komplikasi b/d ketidakmampuan 22 maret 2021 komplikasi dari hipertensi. komplikasi hipertensi
keluarga dalam merawata  Mendiskusikan dengan keluarga O : Ny. I mampu menyebutkan

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


keluarga yang sakit tentang komplikasihipertensi komplikasi hipertensi
dengan menggunakan leafleat/ A : Masalah teratasi
lembar balik. P: Intervensi dilanjutkan
 Mengevaluasi kembali pengertian
Hipertensi pada keluarga.
 Memberikanerikan pujian pada
keluarga atas jawaban yang benar.

 Mengkaji keputusan yang


Rabu diambil oleh keluarga S : Ny. I bisa mengambil
23 maret 2021  Mendiskusikan dengan keluarga keputusan

tentang keputusan yang telah O : Ny. I tampak bias mengambil

dibuat keputusan

 Evaluasi kembali tentang A: masalah belum teratasi

keputusan yang telah dibuat P: intervensi dilanjutkan

 Memberikan pujian pada


keluarga atas jawaban yang

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


benar.
Resiko tinggi terjadinya Kamis  Mengkaji pengetahuan keluarga S: Ny. I mengatakan paham cara
komplikasi b/d ketidakmampuan 25 maret 2021 tentang obat tradisional pembuatan membuat parutan
keluarga dalam merawata  Mendemonstrasikan cara sari mentimun
keluarga yang sakit perawatan Hipertensi. (Parutan sari O: Ny. I mampu membuat parutan
mentimun) sari mentimun
 Mengevaluasi kembali tentang A: Masalah belum teratasi
merawat anggota keluarga yang P intervensi dilanjutkan
sakit.
 Memberikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar.

Sabtu  Mengkaji pengetahuan lingkungan S: Ny. I mengatakan paham


27 maret 2021 yang nyaman tentang lingkungn yang

 Mediskusikan bersama keluarga nyaman

bagaimana lingkungan yang dapat O: Ny. I bias menyebutkan

menunjang kesehatan. lingkungabn yang nyaman


A: Masalah teratasi
 Mengevaluasi kembali tentang
P: Intervensi di hentikan
bagaimana lingkungan yang dapat

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


menunjang kesehatan terhadap
semua anggota keluarga.
 memberikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar

 Mengkaji pengetahuan keluarga


tentang manfaat fasilitas S: Ny. I mengatakan paham
kesehatan tentang manfaat gasilitas
 Mendsikusikan bersama keluarga kesehatan
bagaimana memanfaatkan O: Ny. I dapat menyebutkan
fasilitas pelayanan kesehatan. manfaat fasilitas kesehatan

 Mengevaluasi kembali A: Masalah teratasi

bagaimana memanfaatkan P: Intervensi dilanjutkan

fasilitas kesehatan pada semua


anggota keluarga
 Memberikan pujian pada

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


keluarga atas jawaban yang
benar.

Dx 2. Nyeri Akut b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawata keluarga yang sakit
Diagnosa Keperawatan Hari/ Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf

Nyeri Akut b/d Selasa  Mengkaji pengetahuan tentang S : Ny. I mengatakan sudah
ketidakmampuan keluarga 22 maret 2021 Nyeri. paham penyebab
dalam merawata keluarga yang  Mendiskusikan dengan keluarga O: Ny. I dapat menyebutkan
sakit tentang penyebab dengan penyebab nyeri pengertian,
menggunakan leafleat/ lembar tanda dan gejala serta
balik. penyebab hipertensi
 Mengevaluasi kembali pengertian A : Masalah teratasi
Hipertensi pada keluarga. P: Intervensi dilanjutkan

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


 Memberikan pada keluarga atas
jawaban yang benar.

Rabu  Mengkaji keputusan yang diambil S : Ny. I bisa mengambil


23 maret 2021 oleh keluarga keputusan
 Mendiskusikan dengan keluarga O : Tn.U tampak bias mengambil
tentang keputusan yang telah keputusan
dibuat A: masalah belum teratasi

 Evaluasi kembali tentang


keputusan yang telah dibuat P: intervensi dilanjutkan

 Memberikan pujian pada keluarga


atas jawaban yang benar.

Kamis  Mengkaji pengetahuan keluarga S: Ny. I mengatakan paham cara


25 maret 2021 tentang cara merawat anggota melakukan teknik relaksasi
keluarga yang sakit O: Ny. I tampak antusias
 Memdemontrasikan cara mencobakan teknik relaksasi
perawatan Hipertensi. (Teknik A: Masalah sudah teratasi

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


Relaksasi) P: Intervensi dilanjutkan
 Mengevaluasi kembali tentang
merawat anggota keluarga yang
sakit.
 Memberikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar.

Sabtu  Mengkaji pengetahuan lingkungan S: Ny. I mengatakan paham


27 maret 2021 yang nyaman. tentang lingkungn yang
 Mediskusikan bersama keluarga nyaman
bagaimana lingkungan yang dapat O: Ny. I bias menyebutkan
menunjang kesehatan. lingkungabn yang nyaman
 Mengevaluasi kembali tentang A: Masalah teratasi
bagaimana lingkungan yang dapat P: Intervensi di hentikan
menunjang kesehatan terhadap
semua anggota keluarga.
 memberikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


 Mengkaji pengetahuan keluarga S: Ny. I mengatakan paham
tentang manfaat fasilitas kesehatan tentang manfaat gasilitas
 Mendsikusikan bersama keluarga kesehatan
bagaimana memanfaatkan fasilitas O: Ny. I dapat menyebutkan
pelayanan kesehatan. manfaat fasilitas kesehatan
 Mengevaluasi kembali bagaimana A: Masalah teratasi
memanfaatkan fasilitas kesehatan P: Intervensi dilanjutkan
pada semua anggota keluarga
 Memberikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar.
.

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes


Format Pengkajian Keperawatan Keluarga/Aminuddin, S.Kep Ns,M.Kes
54

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penerapan asuhan keperawatan keluarga pada
Ny. I dengan hipertensi di desa Wombo Mpanau Kecamatan Tanantove
penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil pengkajian keluarga kurang paham mengenai hipertensi,
kebiasaan makan yang tidak sehat, Ny. I mengalami nyeri dengan skala
nyeri 4, Ny. I dapat mengujungi Puskesmas untuk kontrol dan mengambil
obat.
2. Setelah dirumuskan masalah maka didapatkan 2 diagnosa yaitu:
a. Nyeri Akut b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawat keluarga
yang sakit
b. Resiko tinggi terjadinya komplikasi b/d ketidakmampuan keluarga
dalam merawat keluarga yang sakit
3. Intervensi yang dilakukan pada Ny. I berdasarkan diagnosa yang
telah didapatkan dan berdasarkan 5 tugas khusus keluarga yaitu mengenal
masalah, memutuskan tindakan, merawat anggota keluarga yang sakit,
memodifikasi lingkungan dan memanfaatan pelayanan kesehatan.
4. Implementasi dan Evaluasi yang dilakukan pada Ny. I mulai pada
tanggal 22 maret 2021
5. Pada tahap akhir peneliti melakukan evaluasi pada Ny.M dan Tn.U
pada tanggal 26 Mei sampai 31 Mei 2017, mengenai tindakan keperawatan
yang telah dilakukan berdasarkan catatan perkembangan dengan metode
SOAP.

B. Saran
Diharapkan hasil laporan kasus ini dapat menambah pengetahuan dan
dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dalam
menerapkan asuhan keperawatan keluarga khususnya pada pasien
55

hipertensi, serta sebagai perbandingan dalam mengembangkan kasus


asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai