Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dunia sebagai ekosistem global tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan yang
mampu mempengaruhi umat manusia melalui perubahan ekosistem yang tidak
dikehendaki dan bahkan tidak disadari. Terjadinya kemajuan teknologi informasi dan
transformsi telah menyebabkan dunia ini mengecil seperti sebuah desa dunia, sehingga
batas-batas fisik negara menjadi begitu kurang mencolok. Dilihat secara batas non-fisik ,
maka dunia sekarang menjadi tanpa batas-batas (borderless) secara non-fisik. Bangsa dari
berbagai macam budaya saling mengenal pihak lain melalui nilai-nilai yang sifatnya
universal, seperti: makanan, pakaian, dan hiburan, karena ketiganya adalah hal yang
mudah diterima dalam interaksi antar bangsa dan budaya. Oleh karena itu, makalah ini
akan membahas tentang asal-usul munculnya ide perspektif global, bagaimana
sejarahnya, apa relevansinya, sehingga pembaca bisa mendapatkan gambaran secara jelas
esensi dan tujuannya dan

Di era Globalisasi sekarang ini, pengetahuan dan keanekaragaman keterampilan sangat


diperlukan oleh para siswa agar mereka mampu memberdayakan dirinya untuk
menemukan, menafsirkan, menilai, menggunakan informasi dan melahirkan gagasan
kreatif untuk menentukan sikap dalam pengambilan keputusan, serta menghadapi masa
depan yang penuh tantangan.

Guru juga harus mampu membuka pandangan dan pikiran siswa terhadap sesuatu dari
banyak sisi yang ada bukan hanya dari satu sisi saja. Hal ini biasa disebut dengan
perspektif global. Untuk dapat mencapai hal itu tentu saja guru maupun calon guru harus
memiliki pengetahuan tentang perspektif global. Oleh karena itu, kami menyusun makalah
tentang mengidentifikasi perspektif global dan IPS ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun masalah-masalah di antaranya:

a. Mengapa perspektif global merupakan bagian dari IPS?

b. Bagaimana interaksi global dilihat dari berbagai disiplin ilmu IPS?

c. Bagaimana sejarah munculnya istilah perspektif global?


d. Apa saja pokok-pokok pemikiran, tujuan, dan definisi perspektif global?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan mampu :

a. Mengetahui mengapa perspektif global merupakan bagian dari IPS.

b. Memahami wawasan tentang interaksi global dilihat dari berbagai disiplin ilmu IPS.

c. Mengetahui sejarah munculnya istilah perspektif global.

d. Memahami pokok-pokok pemikiran, tujuan, dan definisi perspektif global.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Perspektif Global dan Ilmu Pengetahuan Sosial

Perpekstif global adalah suatu cara pandang dan cara berfikir terhadap suatu masalah,
kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau
Internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan
global.

Dari perspektif global, komunikasi merupakan sarana saling pengertian internasional dalam
menghadapi kehidupan global yang penuh masalah dan tantangan hari ini serta masa yang
akan datang. Dalam suasana global yang makin mengarus, dunia pendidikan khususnya harus
mengembangkan kewaspadaan sedini mungkin untuk mencegah dampak negatif perubahan
kehidupan global terhadap SDM generasi muda, yang akan menjadi subjek pembangunan di
masa mendatang.

Dalam cara berpikir, seseorang harus berpikir global, dan dalam bertindak dapat secara lokal.
Sebagai pendidik, guru memerlukan suatu pendekatan yang akan menolong siswa untuk
mengarahkannya kepada kehidupan yang kompleks dan menjauhi pengertian yang sempit
tentang ruang, ras, agama, suku, sejarah dan kebudayaaan. Istilah-istilah dan pemahaman
yang sempit seperti kesukuan, kedaerahan, barat-timur, putih-hitam, dapat memunculkan
benih-benih konflik sehingga memunculkan pertentangan dunia. Oleh karena itu, guru harus
menanamkan nilai-nilai yang baik kepada peserta didik dan pemahaman bahwa kehidupan
dia dan kita adalah merupakan bagian dari kehidupan dunia.

Peran guru dalam memahamkan nilai-nilai kebaikan adalah sebagai komunikator atau
penghubung antara peserta didik dengan dunia luar. Untuk itu seorang guru harus :

1. Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat (lokal, nasional,
internasional).

2. Proaktif mencari informasi-informasi (nasional dan internasional).

3. Bersifat terbuka, menerima pembaharuan.

4. Mampu menyeleksi informasi sesuai dengan kebutuhan budaya Indonesia.


B. Perspektif Global sebagai Bagian dari IPS

Ilmu pengetahuan sosial tidak bisa dipisahkan dari hakekat manusia itu sendiri, yaitu bahwa
setiap manusia merupakan makhluk individual sekaligus sosial. Dalam kehidupan sosial yang
merupakan kumpulan dari individu-individu akan terbentuk suatu komunitas dari yang
terkecil ataupun terdekat hingga yang terbesar/terjauh.

Perspektif global akan menekankan keanggotaan setiap manusia sebagai warga Negara
dunia/global. Partisipasi dan pengetahuan merupakan 2 hal yang saling berkaitan satu sama
lain seperti sekeping mata uang. Orang tidak mungkin berpatisipasi tanpa mengetahui
bagaimana cara berpatisipasinya, demikian juga sebaliknya untuk apa berpengetahuan kalau
tidak berpatisipasi. Partisipasi memerlukan adanya pengetahuan, sehingga di dalam
partisipasi tersebut akan tercipta tujuan secara harmonis. Pengetahuan akan menyebabkan
interaksi social seperti kerjasama, saling ketergantungan, dan saling pengaruh mempengaruhi
berlangsung secara harmonis sehingga kompetisi ataupun persaingan yang mengarah pada
konflik dapat ditekankan sampai ke tingkat yang paling rendah.

IPS sangat erat kaitannya dengan persiapan anak didik untuk berperan aktif atau
berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia dan terlibat dalam pergaulan masyarakat dunia
(global society). IPS harus dilihat sebagai suatu komponen penting dari keseluruhan
pendidikan kepada anak. IPS memerankan peranan yang signifikan dalam mengarahkan dan
membimbing anak didik pada nilai-nilai dan perilaku yang demokratis, memahami dirinya
dalam konteks kehidupan masa kini, memahami tanggung jawabnya sebagai bagian dari
masyarakat global yang interdependen.

C. Interaksi Global Dilihat dari Berbagai Disiplin Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Sejarah

Emmanuel Kant pada Abad XVIII bahwa sejarah dan gografi merupakan ilmu
Dwitunggal,artinya jika sejarah mempertanyakan suatu peristiwa itu “kapan” terjadi.
Pengungkapan itu masih belum lengkap. Jika tidak di pertanyakan ‘di mana” tempat
terjadinya. Dalam hal ini, dimensi waktu dengan ruang saling melengkapi.
Perspektif sejarah mengacu pada konsep waktu, atau dengan perkataan lain, Perspektif
sejarah suatu peristiwa, membawa citra kepada kita tentang suatu pengalaman masa lampau
yang dapat dikaji hari ini, untuk memprediksi kejadian-kejadian yang akan datang.

Dengan belajar sejarah kita akan mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dan mampu
belajar dari perubahan yang akan terjadi tersebut, sehingga mampu mengantisipasi,
menghadapi, dan mengatasi.

b. Ekonomi

Menurut H.W.Arndt dan Gerardo P Sicat (1991:3) Ilmu Ekonomi adalah suatu studi ilmiah
yang mengkaji bagaimana orang perorang dan kelompok-kelompok masyarakat menentukan
pilihan. Manusia memiliki keinginan yang tidak terbatas. Untuk memuaskan bermacam-
macam keinginan yang tidak terbatas tersebut, tersedia sumberdaya yang dapat digunakan.
Berbagai sumberdaya ini tidak tersedia dengan bebas.

Karenanya, sumber daya ini langka dan mempunyai berbagai kegunaan alternatif.Pilihan
penggunaan dapat terjadi antara penggunaan sekarang (hari ini) dan penggunaan hari esok
(masa depan). Dari aspek-aspek yang dikemukakan tadi, jelas bahwa perspektif ekonomi
terkait dengan waktu,hari ini dan esok.

Hukum ekonomi mengenal adanya kaitannya antara penawaran dan permintaan, bila
penawaran tetap/turun sementara permintaan naik maka harga akan naik. Salah satu
fenomena yang Nampak dari hukum ekonomi bahwa bila permintaan naik sementara
penawaran tetap/turun seperti pada kenyataannya belakangan ini dengan terjadinya kenaikan
nilai tukar mata uang asing.

c. Sosiologi

Menurut Roger F. Soltau dalam introduction to politics (Miriam Budiardjo: 1991:9) ilmu
politik mempelajari negara, tujuan-tujuan dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan
tujuan-tujuan itu, hubungan antara negara dan warga negaranya serta dengan negara-negara
lain.

Menurut Frank H. Hankins sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul
akibat hubungan kelompok-kelompok manusia, studi tentang manusia dan lingkungan
manusia dalam hubungannya satu sama lain. Dalam sosiologi mengajarkan bahwa perilaku
manusia dipengaruhi oleh kelompok tempat ia terlihat sebagai anggota dan oleh interaksi
yang terjadi pada kelompok itu. Perkembangan teknologi transpormasi dan komunikasi telah
menyebabkan interaksi manusia meluas ke tingkat global secara lebih intensif. Interaksi bisa
terjadi secara fisik maupun non fisik melalui internet. Teknologi komputer melalui email
(electronic mail) menyebabkan dunia ini tanpa batas (bord erless) secara non fisik. Setiap
orang yang mampu mengakses teknologi ini bisa berkirim maupun menerima berita dari
seluruh dunia.

Dari arus global dan interaksi sosial, baik langsung maupun melalui media, tentu saja ada
yang wajib diwaspadai terutama dari segi negatifnya. Karena masalah sosial yang
mengglobal merupakan penghancuran umat dalam jangka yang relatif cepat meracuni
generasi muda. Selain itu, akibat interaksi sosial yang makin intensif sampai ke tingkat
global, menunjukan perubahan sosial dimasyarakat sampai keproses modernisasi. Perubahan
dan kemajuan yang positif meningkatkan kesejahteraan dalam arti yang seluas-luasnya.

Sosiologi, yang oleh Horton dan Hun (1976 : 22) didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang
kehidupan sosial umat manusia, harus mengembangkan kemampuan perspektif global dalam
menyimak masalah-masalah global yang mengancam kehidupan umat manusia.

Perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi telah menyebabkan interaksi manusia


meluas ke tingkat global secara intensif. Interaksi bisa terjadi secara fisik maupun non-fisik
melalui internet. Teknologi computer memalui E-mail menyebabkan dunia ini menjadi tanpa
batas secara non-fisik. Secara fisik batas-batas wilayah setiap Negara berdasarkan hukum
Internasional masih jelas.

d. Antropologi

Sudut pandang Antropologi terhadap perspekstif global, terarah pada keberadaan dan
perkembangan budaya dengan kebudayaan dalam konteks global. Hakikatnya, perkembangan
aspek kehidupan apapun yang mengarus mulai dari tingkat lokal sampai ketingkat global,
dasarnya terletak pada budaya dengan kebudayaan yang menjadi milik otentik umat manusia.
Oleh karena itu, proses dan arus global dalam kehidupan sesungguhnya adalah proses global
kemampuan budaya atau proses kebudayaan.

Antropologi adalah ilmu yang mempelajari orang (bentuk khas fisiknya), masyarakat, dan
budayanya. Kumpulan orang yang membentuk suatu masyarakat memiliki budaya yang
berkembang sejalan dengan invensi (penemuan) yang mereka punyai. Suatu invensi baru
perlu diciptakan untuk menggantikan invensi yang lama, seperti: traktor bajak, kuda besi
Jepang menggantikan Kuda, dan sebagainya.

Antropologi ,khususnya Antropologi Budaya yang oleh Koentjaraningrat (1990: 1112)


dikatakan sebagai pengganti Ilmu Budaya,merupakan studi tentang manusia dengan
kebudayaanya. Sedangkan oleh E.A. Hoebel (Fairchild, H.P. dkk., 1982: 12) didefenisikan
sebagai studi tentang manusia dengan pekerjaannya, lebih menitikberatkan kepada
kebudayaan sebagai hasil pengembangan akal pikiran manusia.

Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global, terarah pada keberadaan dan
perkembangan budaya dengan kebudayaan dalam konteks global. Berarti
mengamati,menghayati,dan memprediksi perkembangan kebudayaan secara menyeluruh
yang aspek serta unsur-unsurnya itu berkaitan satu sama lain terintegrasi dalam kehidupan
umat manusia.Secara perspektif, meningkatnya pendapatan masyarakat (ekonomi) terkait
dengan meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan dirinya menggunakan
peralatan mengelolah sumber daya (budaya)

e. Geografi

Geografi adalah ilmu keruangan yang mengkaji berbagai fenomena dalam kontek
keruangannya. Ruang yang dikonsepkan dalam geografi yaitu permukaan bumi yang tiga
dimensi terdiri atas muka bumi yang berupa darah dan perairan serta kolom udara diatasnya.
Ruang permukaan bumi ini secara bertahap ukuran dan jaraknya mulai dari tingkat local,
regional sampai ketingkat global. Oleh karena itu perspektif geografi adalah perspektif
keruangan yang bertahap dari perspektif lokal, regional sampai ke perspektif global.

Perspektif geografi atau perspektif keruangan adalah suatu kemampuan memandang secara
mendalam berkenaan dengan fenomena, proses, dan masalah keruangan permukaan bumi,
baik masa lampau, saat ini, terutama untuk masa yang akan datang. Pendekatan yang dapat
diterpkan pada perspektif keruangan ini, yaitu pendekatan sejarah dan kemampuan
mempredeksi. Dalam ruang lingkup kajian perspektif keruangan ini berkembang mulai dari
perspektif lokal, perspektif regional, sampai perspektif global, perjhatikan, amati, dan hayati
serta perkembangan yang terjadi di tempat anda dari waktu ke waktu. Bagaimana keadaan
permukiman, jalan, pertanian, pengairan, perdangangan, dan keadaan penduduk setempat.

Melalui proses pengamatan perspektif lokal, anda dapat menyaksikan bahwa perkampungan
yang satu dengan yang lebih luas dari perkampungan lain-lainnya, yaitu kerena adanya jalan,
alat angkutan, atau transportasi, juga karena arus manusia dan barang. Disini terjadi proses
social ekonomi dalam bentuk interaksi antar penduduk (manusia).

Telah anda mengamati dan menghayati meluasnya perkampungan, anda juga dapat
mengamati serta menghayati meluasnya suatu kota dari waktu ke waktu. Anda dapat
mengevaluasi perkembangan kota yang bersangkutan dari waktu ke waktu. Selain areal atau
kawasannya yang makin luas, juga isi kota itu mengalami perkembangan. Pemukiman
penduduk, tempat perbelanjaan, pasar, jaringan jalan, jumlah penduduk, dan seterusnya
mengalami perubaha serta perkembangan. Bahkan anda memperhitungkan masa yang akan
datang atau memprediksi bahwa kota-kota kecil itu akan bersambung satu sama lain dan akan
membentuk kota yang lebih besar dari semula. Dalam proses perluasan kota dan penambahan
serta pertambahan penduduknya, telah terjadi proses yang dikenal sebutan urbanisasi.

Urbanisasi sebagai suatu proses, menurut WJ. Waworoentoe, A Syarif Puradimandja,


Utom Rustam (Prisma, 1972:7-12 ), terjadi karena adanya tiga yang berkaitan satu sama lain.
Tiga peristiwa yang termasuk dalam proses urbanisasi itu yaitu.

1. Perpindahan penduduk dari perdesaan ke perkotaan.

2. Perluasan area atau kawasan kota.

3. Perubahan cara hidup sebagai orang kota.

f. Politik

Ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan
melaksanakan tujuan-tujuan itu (Roger F. Soltau).

Dalam perspektif global, hubungan suatu negara dengan negara-negara lain adalah hal yang
pokok.

Jenis hubungan antar negara ditinjau dari jangkauannya:

Jenis hubungan & Jangkauan

Regional : Antarbangsa atau antarnegara di suatu kawasan (tetangga), misalnya di


kawasan Asia Tenggara

Internasional : Antarbangsa atau antarnegara di berbagai belahan dunia.


Global : Antar semua bangsa atau antarsemuanegara di dunia ini.

Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif yang menjadi landasan kerja sama di bidang
ekonomi dengan negara-negara lain. Bebas, artinya bangsa Indonesia tidak memihak pada
salah satu blok yang ada di dunia. Jadi, bangsa Indonesia berhak bersahabat dengan negara
mana pun asal tanpa ada unsur ikatan tertentu. Bebas juga berarti bahwa bangsa Indonesia
mempunyai cara sendiri dalam menanggapi masalah internasional. Aktif berarti bahwa
bangsa Indonesia secara aktif ikut mengusahakan terwujudnya perdamaian dunia.

Stabilitas dan kemajuan politik Indonesia, khususnya politik luar negeri, berpengaruh pada
kondisi politik global, contohnya dampak Konferensi Asia Afrika (KAA – yang
menghasilkan Dasasila Bandung/Bandung Declaration) dan Gerakan Non-Blok (GNB –
khususnya untuk mendukung perdamaian dunia).

Negara Republik Indonesia sebagai warga dunia, tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh
perkembangan di negara-negara lain. Perkembangan di negara-negara lain selalu berpengaruh
terhadap kehidupan politik, khususnya politik luar negeri Indonesia. Perubahan peta politik
membawa dampak luas pada tatanan global di bidang politik, ekonomi, sosial, dan IPTEK.
Perspektif global dari perubahan peta politik tersebut, membawa dampak pada berbagai aspek
hubungan luar negeri Indonesia.

D. Sejarah Munculnya Istilah Perspektif Global

Dalam literature dikenal berbagai macam istilah yang berkaitan dengan perspektif global
seperti “global education”, “global perspectives in education”, “global perpectives
education”, “education for a global perspective”, “international education”, “international
studies”, ataupun

“ world studies”. Istilah yang paling tepat untuk perspektif global adalah “global perspectives
in education” atau disingkat “global education” dan di Indonesia disebut dengan istilah
perspektif global dengan menekankan pada 4 hal pokok, yaitu: kesadaran terhadap perspektif
global, sistem-sistem global, sejarah global, dan saling pengertian terhadap budaya lain.
Perspektif global berakar dari ilmu-ilmu antropologi, psikologi, sejarah, ekonomi, geografi
dunia, dan politik. Sehingga disiplin ini merupakan bagian dari ilmu sosial yang bertujuan
untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran sebagai warganegara dunia yang
berpartisipasi secara aktif.
Keanggotaan seseorang dalam masyarakat dunia dari tingat terdekat sampai yang terjauh bisa
digambarkan dalam lingkaran konsentris sebagai berikut ini : pada era globalisasi
kecendrungan yang kuat adalah proses terjadinya universalisasi yang melanda seluruh aspek
kehidupan manusia. Salah satu implikasi penyeragaman terlihat dengan munculnya gaya
hidup global seperti makanan, pakaian dan musik.

John Naisbitt yang terkenal dengan bukunya yang berjudul “Megatrend 2000” menyebutkan
bahwa pada tahun-tahun tersebut akan terjadi proses globalisasi melalui teknologi informasi,
ada tiga mode yang diterima oleh banyak orang yaitu : makanan (food), pakaian (fasihon),
hiburan (entertainment). Di Indonesia sendiri sudah terjadi proses globalisasi tersebut. Seperti
anak-anak kecil yang sudah tahu apa itu KFC, MC Donals, jeans dan film-film dari berbagai
negara. Bahkan mereka lebih senang memilih produk luar negeri tersebut dibandingkan
dengan produk buatan negeri sendiri. Media televisi telah mempercepat arus informasi dan
membawa kita terlibat dalam informasi dunia. Keadaan ini membuat kita mau tidak mau ikut
terlibat dalam pergaulan masyarakat dunia melalui median informasi dan produk industri.

E. Pokok-Pokok Pemikiran, Tujuan, dan Definisi Perspektif Global

Institusi-institusi pendidikan seperti sekolah baik yang ada di Negara berkembang ,aupun
Negara maju berperan penting dalam membentuk dan mengembangkan individu maupun
masyarakat agar mempunya tingkah laku yang baik dan menjadi warga Negara yang tahu
akan hak dan kewajibannya. Nasional Concil for the Social Studies pada tahun 1982
(Merryfield,1991) menunjukkan arti pentingnya perspektif global untuk di ajarkan di
sekolah-sekolah.

1. Sekarang ini kita hidup dalam massa terjadinya peningkatan globalisasi yang di tandai
dengan fenomena hapir semua orang berinteraksi secara transnasional ( tidak hanya terbatas
dalam negaranya saja ), multicultural (dalam berbagai macam budaya ) dan cross-cultural
( berinteraksi dengan budaya lain selain yang di milikinya ).

2. Aktor-aktor yang berinteraksi dalam tingkatan dunia tidak hanya terbatas pada negara-
bangsa saja, namun juga melibatkan perseorangan, kelompok-kelompok local, organisasi-
organisasi yang bergerak dalam bidang teknologi dan ilmu, kelompok-kelompok
perdagangan, MNCs
(perusahaan-perusahaan multinasional) serta organisasi-organisasi regional. Mereka ini
semakin aktif berinteraksi dan mampu mempengaruhi peristiwa-peristiwa local maupun
global.

3. Kehidupan umat manusia tergantung pada satu lingkungan fisik dunia yang di tandai
dengan terbatasnya sumber-sumber alam. Ekosistem dunia ini akan mempengaruhi dan di
pengaruhi oleh umat manusia.

4. Ada keterkaitan antara apa yang di lakukan manusia di bidang sosial, politik, ekonomi,
teknologi, dan ekologi pada masa kini dengan masa depan umat manusia yang hidup di bumi
ini berserta lingkungan fisiknya di masa yang akan datang.

5. Terjadinya globalisasi yang melibatkan hampir seluruh umat manusia ini menyebabkan
masing-masing individu dan seluruh masyarakat berkesempatan dan bertanggung jawab
untuk berperan serta dalam meningkatkan lingkungan fisik maupun sosial dunia.
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Perspektif global adalah pendekatan atau pandangan/ wawasan. Prespektif global bukan
termasuk kategori program karena perpektif global bukan merupakan serangkaian tindakan
dan tahap –tahap dengan perkiraan hasil secara kuantitatif yang harus dilalui sesuai dengan
yang direncanakan, mengingat bahwa ilmu sosial lebih tepat dievaluasi keberhasilan
/kemajuan secara kualitatif.

IPS sangat erat kaitannya dengan persiapan anak didik untuk berperan aktif atau
berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia dan terlibat dalam pergaulan masyarakat dunia
(global society). IPS memerankan peranan yang signifikan dalam mengarahkan dan
membimbing anak didik pada nilai-nilai dan perilaku yang demokratis, memahami dirinya
dalam konteks kehidupan masa kini, memahami tanggung jawabnya sebagai bagian dari
masyarakat global yang interdependen.

Interaksi global dilihat dari berbagai ilmu pengetahuan social yaitu sejarah, ekonomi, politik
geografi, antropoligi, dan sosiologi ini telah terjadi sejak lama. Perspektif global berakar pada
ilmu-ilmu: antropologi, psikologi, sejarah, ekonomi, geografi dunia, dan politik, bertujuan
untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran sebagai warga dunia yang berpartisipasi
aktif.

b. Saran

Demikianlah makalah ini yang dapat kami sampaikan. Kritik dan saran yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini bermanfaat.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatnya kami mengenai
Perspektif Global dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai salah satu
tugas atas terselesainya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih.

Kami menyadari, sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya belum seberapa dan masih
perlu banyak belajar dalam penulisan makalah, bahwa makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan.

Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar makalah
ini menjadi lebih baik dan bermanfaat di masa yang akan datang. Harapan kami, mudah-mudahan
makalah yang sederhana ini benar-benar bermanfaat bagi pembaca, rekan mahasiswa, dan lain-lain.

PENULIS

MIFTAHUL UMAM

Anda mungkin juga menyukai