Anda di halaman 1dari 4

Alter ego sendiri seperti yang dijelaskan di atas adalah kepribadian lain yang berada dalam

tubuh seseorang. Alter ego adalah karakter yang diciptakan secara sadar dari apa yang telah
lama diidam-idamkan oleh seseorang.
Semisal kalian orang yang penakut, namun dalam benak kalian ingin menjadi pemberani,
maka terciptalah suatu kepribadian di mana kalian akan menjadi seorang pemberani. Dan
biasanya, adanya alter ego juga digunakan untuk menutupi kepribadian asli yang tidak ingin
ditunjukkan kepada orang lain.
Mendengar kalimat ada kepribadian lain dalam satu tubuh, secara tidak langsung akan
membuat orang berpikir bahwa alter ego adalah sama dengan penyakit kepribadian ganda.
Dan hal tersebut diyakini adalah hal yang tidak normal.
Alter ego jelas berbeda dari kepribadian ganda. Penyakit kejiwaan kepribadian ganda ini
memiliki dua atau lebih kepribadian dalam satu tubuh, di mana kepribadian tersebut saling
mendominasi satu dengan yang lain. Tidak hanya itu, penyakit ini bahkan tanpa disadari
dapat mengambil alih pikiran seseorang.
Sedangkan alter ego adalah kepribadian yang masih bisa dikendalikan dalam kondisi sadar.
Dan alter ego sendiri bukanlah merupakan sebuah penyakit karena keberadaan alter ego
dapat menutupi kekurangan kita.
3. Ciri Memiliki Alter Ego
Ciri-ciri dari seorang yang memiliki alter ego | Photo by Pexels/Min An
Terkadang, tidak semua orang menyadari bahwa mereka memiliki alter ego. Alter ego tidak
selalu berupa kepribadian yang ditampilkan di masyarakat umum. Tapi bisa berupa suara
yang muncul untuk diajak diskusi, atau bisa berupa kepribadian yang muncul di saat sedang
dibutuhkan, dan juga berupa lawan bicara di saat kesepian.
Seorang yang memiliki alter ego biasanya memiliki emosi yang tidak stabil dikarenakan
adanya dua kepribadian dalam satu tubuh. Kemudian biasanya seorang yang memiliki alter
ego juga akan mudah panik dan mendadak perilakunya menjadi berbeda karena ia
memunculkan sisi alter egonya.

Alter ego adalah karakter yang dibuat oleh pemiliknya dalam keadaan sadar. Karakter
tersebut sebenarnya tidak 100 persen berbeda dari karakter asli yang dimilikinya. Keduanya
memiliki minat yang sama, hanya saja yang alter ego lebih ideal. 

Ketika seseorang menciptakan alter ego, ia mulai memimpikan hal-hal yang ingin dicapai. 

Penyebab alter ego diciptakan biasanya karena ia kurang mampu atau tidak memiliki


kesempatan untuk melakukan sesuatu yang diinginkan secara maksimal.

Dengan menciptakan karakternya sendiri yang lebih ideal, orang tersebut membayangkan
hidup di kondisi yang lebih baik. Tak jarang alter ego dijadikan sebagai pegangan dan
motivasi. 

Karakter idealnya merupakan “senjata” untuk mengembangkan diri dan mencapai tujuan
yang tadinya tidak terjamah. 
Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, orang yang memiliki alter ego bukan
berarti mengalami gangguan kepribadian, khususnya kepribadian ganda disosiatif. 

“Kenapa tak bisa langsung dikatakan demikian? Karena, sebenarnya alter


ego ini kan karakter yang dibentuk secara sadar. Bentuk alter ego yang lebih ideal ini untuk
menutupi karakter asli mereka,” jelas Ikhsan.

“Beda halnya dengan gangguan kepribadian. Orang yang mengalaminya tidak sadar bahwa
pribadinya berubah-ubah,” sambungnya. 

Ikhsan menambahkan, “Orang dengan gangguan kepribadian ganda disosiatif atau lain
sebagainya merasa kesadarannya telah diambil orang lain. Maka dari itu, mereka yang
punya gangguan disosiatif kadang-kadang sampai ada yang suara, ingatan, dan gaya
bicaranya berubah.”

Alter Ego Tak Melulu Karakter yang Lebih Buruk

Alter Ego Tak Melulu Karakter yang Lebih Buruk

Kata “ego” sering dikaitkan dengan hal-hal negatif. Padahal, alter ego sendiri tidak pasti
kepribadian yang buruk. 

“Betul, tidak semua karakter alter ego itu lebih jahat atau lebih buruk. Ada yang justru lebih
baik. Karena seperti yang sempat disinggung tadi, alter ego ini karakter yang lebih ideal,”
tutur Ikhsan. 

“Misalnya, karakter asli dari X adalah pemalu dan penakut. X membuat alter ego yang lebih
berani agar ia bisa bekerja lebih maksimal dan mencapai mimpinya,” ujarnya. 

Kita ambil contoh dari penyanyi terkenal Beyonce. Ia memiliki alter ego bernama Sasha
Fierce. Ketika tidak berdiri di atas panggung, ia menjadi Beyonce yang biasa-biasa saja
bahkan pemalu

Saat berada di panggung dan mulai bernyanyi, ia akan “berubah” menjadi Sasha Fierce
yang sangat berani, percaya diri, glamor, dan penuh totalitas dalam bermusik. 

Suara Beyonce dan Sasha Fierce tidak berubah karena ia bukan penderita gangguan
kepribadian. 

Jika Mendominasi, Maka Alter Ego Bisa Berbahaya


Kalau merasa memiliki alter ego, penting untuk tidak membiarkannya mendominasi
kehidupan pribadi Anda. Hal ini dapat mengubah kondisi yang tadinya normal menjadi tidak
normal. 

Psikolog Ikhsan menyarankan, “Ketika Anda merasa bentuk karakter tersebut malah
menciptakan rasa tidak nyaman dan merugikan misalnya agresif, Anda bisa meminta
bantuan psikolog atau psikiater.” 

Saat Anda jadi tidak menyadari dan menyangkal perbuatan yang telah dilakukan saat
menjadi alter ego, hal itu juga sudah menjadi tanda ada yang tidak beres. 

Jangan sampai alter ego menjadi senjata makan tuan. Biarkan karakter tersebut keluar di
saat-saat tertentu saja. 

Alter ego dapat muncul karena seseorang berada dibawah tekanan standar sosial

masyarakat yang menuntut dirinya untuk menjadi orang lain hingga pemilik alter ego pun

terbiasa memainkan peran yang berbeda di kehidupan sehari-hari. Selain itu, perasaan

tidak puas terhadap diri sendiri juga dapat memaksa dirinya untuk menciptakan sosok

baru yang lebih sempurna sesuai dengan khayalan yang diimpikan.

Pemilik  alter ego  tidak akan mengalami perubahan identitas seperti memori, cara

berbicara, sifat, watak bahkan kehilangan ingatan drastis seperti pemilik kepribadian

ganda. Namun, pemilik alter ego harus tetap dapat mengendalikan berbagai identitasnya

secara bijak agar tidak berbahaya dan kehilangan jati diri.

Biasanya psikiater dapat mencari tahu penyebab munculnya kepribadian yang berbeda
tersebut pada diri anda dan mencoba membantu anda dalam menyelesaikan "masalah di
masa lalu yang tidak terselesaikan" yang menyebabkan "luka" pada jiwa anda.
Beberapa hal yang dapat anda lakukan antara lain:

1. Cobalah untuk menyadari bahwa alter ego ini adalah bagian dari diri anda yang anda
ciptakan sendiri. Karena anda yang menciptakan alter ego ini, anda juga dapat
mengontrolnya.
2. Cobalah untuk mencari penyebab munculnya alter ego anda, dan cobalah untuk
menyelesaikan penyebab tersebut.
3. Cobalah untuk membuat standar yang realistis terhadap hidup anda untuk
meningkatkan rasa percaya diri anda bahwa anda dapat menjalani hidup anda
dengan baik dengan kepribadian anda sendiri.
4.  Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikiater bila memang kondisi anda saat ini
sangat mengganggu kehidupan anda.

Anda mungkin juga menyukai