Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE


UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA
SMK

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Strategi Pembelajaran yang diampu
oleh : Bapak Dr. Sudarman, S.Pd., MM

Disusun Oleh:
1. Melita Pratiwi Simanullang (1905066001)
2. Faras Rafi’i Khoirullah (1905066006)
3. Nur Rahma Wati (1905066028)
4. Indah Rahayu Pitriani (1905066034)

UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN IPS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MATEMATIKA

Matematika sebagai ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern


mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi diera globalisasi saat ini menggunakan pola pikir
matematika. Itu sebabnya matematika dalam kehidupan menjadi sangant penting. Hal ini
senada dengan pendapat Suherman (2003) yang menyatakan bahwa “matematika sekolah
mempunyai peranan sangat penting bagi siswa supaya punya bekal pengetahuan dan
untuk pembentukan sikap dan pola pikirnya”. Menurut Mustika (2013) salah satu
pembelajaran yang memerlukan penguasaan materi pembelajaran serta keefektifan
belajar adalah pembelajaran matematika.Belajar matematika merupakan belajar
bermakna, dalam arti setiap konsep yang dipelajari harus benarbenar
dimengerti/dipahami sebelum sampai pada pengerjaan soal serta penerapannya dalam
kehidupan seharihari.Perlunya matematika diberikan pada semua siswa mulai dari
sekolah dasar adalah untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerjasama.

B. HASIL BELAJAR

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013) hasil belajar merupakan tujuan akhir
dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan
melalui usaha sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang
positif yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah
perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam
himpunan hasil belajar kelas.Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu
interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri
dengan proses mengevaluasi hasil belajar siswa, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar seringkali
digunakan

C. BERPIKIR KRITIS

Istilah berpikir kritis (critical thinking) sering disamakan artinya dengan berpikir
konvergen, berpikir logis (logical thinking) dan reasoning. Berkata Ennis (Sudarno,
2015:8), mengungkapkan bahwa “berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan
reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai
atau dilakukan”. Menurut Wijaya (Patmawati, 2014:8) mengatakan bahwa “kemampuan
berpikir kritis sebagai bagian dari keterampilan berpikir perlu dimiliki oleh setiap
anggota masyarakat, sebab banyak persoalan dan kehidupan yang harus dikerjakan dan
diselesaikan”. Pengertian lain diberikan oleh Ennis (Sudarno, 2015:11) yaitu :”berpikir
kritis merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk membuat keputusan yang masuk
akal mengenai apa yang kita percayai dan apa yang kita kerjakan”. Penekanan kepada
proses dan tahapan berpikir di kemukakan oleh Scriven (Patmawati, 2014:9) “Berpikir
kritis yaitu proses intelektual yang aktif dan penuh dengan keterampilan dalam membuat
pengertian atau konsep, mengaplikasi, menganalisis, dan mengevaluasi.

Semua kegiatan tersebut berdasarkan hasil observasi, pengalaman, pertimbangan dan


komunikasi. Yang akan membimbing dalam menentukan sikap dan tindakan”. Dari
beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis merupakan
kemampuan menelaah atau menganalisis suatu sumber, mengidentifikasi sumber yang
relevan dan yang tidak relevan, mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi, menerapkan
berbagai strategi untuk membuat keputusan yang sesuai dengan standar penilaian dan
kemampuan berpikir kritis mempunyai makna yaitu kekuatan berpikir yang harus
dibangun pada siswa sehingga menjadi suatu watak atau kepribadian yang terpatri dalam
kehidupan siswa untuk memecahkan segala persoalan hidupnya dengan cara
mengidentifikasi setiap informasi yang diterimanya lalu mampu untuk mengevaluasi dan
kemudian menyimpulkannya secara sistematis lalu mampu mengemukakan pendapat
dengan cara yang terorganisasi.
D. STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE

Strategi Question Student Have merupakan strategi yang tidak menakutkan dan dapat
dipakai untuk mengetahui kebutuhan dan harapan siswa. Strategi ini menggunakan
elisitasi dalam memperoleh partisipasi siswa secara tertulis. Melalui strategi ekspositori
guru menyampaikan informasi mengenai bahan pengajaran dalam bentuk penjelasan dan
penuturan lisan. Belajar mengajar akan senantiasa merupakam proses kegiatan interaktif
antara dua unsur manusiawi yang tidak bisa dipisah-pisahkankan dengan yang lain, yakni
adanya interaktif antara guru dengan siswa. Siswa sebagai pihak yang belajar dengan
latihan interaktif, siswa diharapkan dapat berinteraksi dalam proses belajar mengajar,
siswa tidak hanya mendengarkan tetapi juga secara aktif langsung dalam proses
pembelajaran, dam hasil belajar siswapun diharapkan lebih baik dibandngkan sebelum
menggunakan pendekatan Strategi Question Student Have.

Strategi Question Student Have ini digunakan untuk mempelajari tentang keinginan
dan harapan anak didik sebagai dasar untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki.
Metode ini menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi siswa melalui
tulisan. Hal ini sangat baik digunakan pada siswa yang kurang berani mengungkapkan
pertanyaaan, keinginan dan harapanharapannya melalui percakapan. “Keterampilan
bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya guru dalam
pengajarannya selalu menggunakan tanya jawab. Keterampilan bertanya merupakan
keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari orang lain. Hampir
seluruh proses evaluasi, pengukuran, penilaian, dan pengujian dilakukan melalui
pertanyaan” (Sudarno, 2015:23). Adapun langkah-langkah strategi pembelajaran aktif
Questions Student Have adalah:

1. Bagikan potongan-potongan kertas (ukuran kartu pos) kepada siswa.

2. Minta setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan
dengan materi pelajaran.

3. Setelah semua selesai membuat pertanyaan, masing-masing diminta untuk


memberikan kepada teman di samping kanannya. Jika posisi duduk siswa
adalah lingkaran, nantinya akan terjadi gerakan perputaran kertas searah jarum
jam. Jika posisi duduk berderet, sesuaikan dengan posisi mereka asalkan
semua siswa dapat giliran untuk membaca semua pertanyaan dari teman-
temannya.

4. Saat menerima kertas dari teman di sampingnya, mereka diminta untuk


membaca pertanyaan yang ada. Jika pertanyaan itu juga ingin dia ketahui
jawabannya, maka dia harus memberi tanda centang, jika tidak berikan
langsung kepada teman di samping kanannya.

5. Ketika kertas pertanyaan tadi kembali kepada pemiliknya, siswa diminta untuk
menghitung tanda centang yang ada pada kertasnya. Pada saat ini carilah
pertanyaan yang mendapat tanda centang paling banyak.

6. Beri respon kepada pertanyaanpertanyaan tersebut dengan cara: menjawab


langsung secara singkat, menunda jawaban sampai pada waktu yang tepat atau
waktu membahas topik tersebut, menjelaskan bahwa pelajaran ini tidak akan
sampai membahas pertanyaan siswa tersebut. Jawaban secara pribadi dapat
diberikan di luar kelas.

7. Jika waktu cukup, minta beberapa orang siswa untuk membacakan pertanyaan
yang dia tulis meskipun tidak mendapatkan tanda centang yang banyak
kemudian beri jawaban.

8. Kumpulkan semua kertas, yang besar kemungkinan ada pertanyaanpertanyaan


yang akan anda jawab pada pertemuan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai