Anda di halaman 1dari 3

NAMA KELOMPOK

 Lukman Azhari Pane


 Mulyadi
 Sri Hidayati Rizki
TUGAS
“Aalisis Kasus Terkait Dengan ANEKA”

1. Identifikasi Masalah
Kepolisian Resor Sorong, Papua Barat, mengamankan Kepala Dinas Pendidikan Kota
Sorong berinisial PK dan Bendaharanya berinisial AP karena menjadi tersangka korupsi dalam
penyelewengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019.
Dugaan korupsi anggaran perubahan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DIPA tahun ajaran
2019 yang dianggarkan untuk pembayaran tambahan penghasilan berdasarkan lelangan profesi
atau jasa penunjang pendidikan atau dana insentif tambahan untuk PNS, guru dan honorer. Total
dana yang dianggarkan untuk pembayaran insentif tambahan untuk PNS, guru dan honorer sebesar
Rp14 miliar. Bahwa dari total sekitar Rp14 miliar tersebut, dalam proses pembayaran terdapat
pembayaran fiktif dan sesuai hasil audit BPKP sebesar Rp461.000.000 kerugian negara
Pembayaran fiktif yang dimaksud yakni bukti penerimaan pembayaran insentif atas nama
guru yang tidak ada atau sudah meninggal dunia. Penyidik telah memeriksa tujuh orang saksi
termasuk BPKP dan telah menetapkan kedua pelaku sebagai tersangka.
Perbuatan kedua tersangka sebagaimana diatur dalam UU No. 31 Tahun 1999 sebagaimana
telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang tindak pidana korupsi dengan ancaman
hukuman 20 tahun penjara. Tentunya ini melanggar Nilai-Nilai dasar Aneka dan menjadi perhatian
bagi kita semua kedepannya.
2. Analisis Penyebab terjadinya Korupsi
a. Pertama dari segi Manusia
• Sifat tamak manusia,
• Moral yang kurang kuat
• Gaya hidup yang konsumtif
b. Dari sisi sistem instasi tersebut
• Pengawasan yang masih lemah
• Penggunaan Anggaran yang belum transparan
• Data base yang belum lengkap
c. Dari sisi sistem Kebijakan
• Hukuman untuk pelaku yang dirasa masih rendah
• Penyelewengan kebijakan
• Rantai birokrasi yang panjang dan bersangkut paut
d. Dari sisi sistem Lingkungan
• Kepentingan politik
• Rasionalisasi
• Tidak diterapkannya zona integritas
3. Kaitan Kasus Dengan ANEKA
Salah satu mata pelatihan pada Agenda II adalah ‘Anti Korupsi’. Kasus yang kelompok
kami bahas adalah salah satu bentuk pelanggaran yang dilakukan oknum PNS yang menjadi
tersangka korupsi penyelewengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019.
Sebagai PNS yang telah mengemban amanah, dua orang oknum yang telah ditetapkan
sebagai tersangka seharusnya menyampaikan amanah untuk pembayaran tambahan penghasilan
berdasarkan lelangan profesi atau jasa penunjang pendidikan atau dana insentif tambahan PNS,
guru dan honorer, namun akibat faktor-faktor yang telah disampaikan pada Analisis Penyebab
terjadinya Korupsi ini, oknum PNS tersebut malah menyalah gunakan jabatan dan memanfaatkan
kesempatan untuk mengambil alih pembayaran insentif atas nama guru yang tidak ada atau sudah
meninggal dunia. Akibatnya, sesuai hasil audit BPKP kerugian negara mencapai Rp461.000.000.
Kasus ini membuktikan bahwa telah terjadi pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar PNS yang
seharusnya dimiliki oleh setiap PNS, yakni nilai dasar terhadap Akuntabilitas, sehingga oknum
PNS tersebut menjadi PNS yang menyalah gunakan jabatan dan kekuasaan yang dimilikinhya,
menjadi tidak jujur, tidak efisien dan tidak efektif. Adanya oknum PNS yang tidak akuntabel
seperti ini pada akhirnya dapat menyebabkan kerugian Negara.
Tujuan yang tak lagi sama yakni ‘mencintai bangsa dan negara’ ini menadi sebuah bukti
bahwa oknum PNS yang telah melakukan pelanggaran korupsi penyelewengan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019 ini tidak memiliki nilai Nasionalisme lagi
dalam diri mereka. Mereka juga merupakan bentuk hilangnya Etika Publik dalah diri PNS,
sehingga PNS yang telah melakukan tindak pidana Korupsi tersebut tidak lagi memiliki kejujuran,
tanggung jawab, integritas , serta tidak lagi disiplin dan taat pada undang-undang NKRI.
Komitmen Mutu yang selama ini telah diupayakan tidak lagi diterapkan pada diri PNS yang
telah melakukan pelanggaran tersebut. Pada akhirnya, dapat disimpulkan kasus korupsi anggaran
perubahan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DIPA tahun ajaran 2019 yang dianggarkan untuk
pembayaran tambahan penghasilan berdasarkan lelangan profesi atau jasa penunjang pendidikan
atau dana insentif tambahan untuk PNS, guru dan honorer ini merupakan salah satu contoh dari
hilangnya nilai-nilai dasar dari diri PNS yang menjadi tersangka dalam kasus ini
4. Solusi Pemecahan Masalah Berdasarkan Nilai-Nilai Dari Aneka
1. Akuntabilitas
a. Menerapkan zona integritas di lingkungan kerja sehingga dapat meminimalisir praktek
korupsi
b. Mematuhi pakta integritas yang sudah ditandatangani (jika ada), kalau belum diharuskan
membuat nya
c. meningkatkan transparansi terkait kegiatan atau program kerja yang sudah dan sedang
dilaksanakan khususnya laporan keuangan
Dari ke 3 hal tersebut diharapkan akan terciptanya zona integritas dan transparansi di
lingkungan kerja.
2. Nasionalisme
a. Mengadakan kegiatan keagamaan yang rutin untuk meningkatkan rasa takut kepada Tuhan
Yang Maha Esa jika melakukan tindakan korupsi
b. Mengadakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan secara berkala untuk meningkatkan
kepedulian terhadap sesame
c. Melaksanakan program kerja sesuai dengan tujuan yang tepat
Dari ke 3 hal tersebut diharapkan akan terbentuknya pribadi yang menerapkan nilai-nilai
pancasila dan menumbuhkan rasa nasionalisme.
3. Etika Publik
a. Menggunakan kekuasaan yang dimiliki sesuai dengan tugas dari jabatan yang dimiliki
b. Melaksanakan program kerja tanpa diganggu dengan intervensi dari kepentingan pribadi,
kelompok atau atasan
c. Menolak secara sopan serta tegas bila akan ditarik kepada sesuatu yang berkaitan dengan
tindakan korupsi
Dari ke 3 hal tersebut diharapkan akan terbentuknya pribadi yang memiliki nilai etika publik
yang baik dalam bekerja dan memimpin.
4. Komitmen Mutu
a. Melakukan perbaikan sistem pengawasan terkait jumlah pekerja
b. Menggunakan teknologi informasi untuk sistem pengolahan data yang dapat di akses oleh
semua pihak
c. Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan SOP yang diterapkan sehingga pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan baik secara efektif dan efisien
Dari ke 3 hal tersebut diharapkan akan tersedianya sistem pengawasan pengelolaan data yang
transparan, dan SOP kerja yang diterapkan dengan baik secara efektif dan efisen.
5. Anti Korupsi
a. Jangan menerima dan memberi gratifikasi dari stakeholder
b. Jujur dalam melaksanakan tugas yang diberikan
c. Berani melaporkan tindakan korupsi yang terjadi pada tempat kerja serta pengawan yang
lebih ketat dalam mengawasi program kerja yang dilaksanakan
Dari ke 3 hal tersebut diharapkan akan terciptanya individu dan lembaga yang dapat
melaksanakan tugas dengan baik dan terbebas dari tindakan korupsi.

Anda mungkin juga menyukai