Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ILMU DASAR KEPERAWATAN II


‘’ Parasit ‘’

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. Afriyani Sintia Aulia 201560111044
2. Ayu nurlaily 201560111050
3. Dyah ayu pramudhawardhani 201560111057
4. Enjel Ajkia Sakinah 201560111059
5. Hilda Fadilah 201560111063
6. Lutfi Farhan Iskandar 201560111067
7. Nadia Menayang 201560111072
8. Nadiah Azmi Zuhairah 201560111073
9. Rahma Agustiani 201560111077
10. Siti Nurkholipah 201560111080

Kelas : 1B Keperawatan
Semester II
STIKes MEDISTRA INDONESIA
Jl. Cut Mutia No.88A, RT.001/RW.002,
Sepanjang Jaya, Kec. Rawalumbu, Kota Bekasi,
Jawa Barat 17113, Telp ( 021) 82431375, Fax ( 021 ) 82431374.
Website :http://stikesmedistra-indonesia.ac.id, email : stikesmi@yahoo.com
Tahun ajaran 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan atas ke hadirat Allah Swt. sebab sudah melimpahkan
segala rahmat-Nya, yang berupa kesempatan dan ilmu pengetahuan sehingga makalah ini dapat
selesai oleh Kelompok tepat pada waktunya.

Kami ucapkan banyak-banyak terimakasih kepada teman-teman yang telah bekerjasama untuk
memberikan ide-ide yang sangat bagus sehingga makalah Ilmu Dasar Keperawatan tentang
parasit dapat disusun dengan baik dan benar.

Kami sangat berharap semoga makalah yang sudah kami susun ini dapat menambah pengetahuan
baru bagi para pembaca. Namun terlepas dari itu semua, kami menyadari bahwa makalah ini
masih sangat jauh dari kata sempurna.

Sehingga kami selaku penyusun makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi terbentuknya makalah yang lebih baik lagi.

Bekasi, 25 April 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................3
B. Tujuan........................................................................................................................3
C. Rumusan Masalah......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................4
A. Pengertian Parasitologi..............................................................................................4
B. Penggolongan Parasit.................................................................................................4
C. Penggolongan Hopes / Host ......................................................................................5
D. Hewan Yang Termasuk Parasit..................................................................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................................14
A. Kesimpulan................................................................................................................14
B. Saran..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................15

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan manusia semakin hari semakin dihadapkan dengan berbagai permasalahan
yang kompleks. Berbagai macam penyakit yang diderita semakin beragam. Beberapa
penyakit yang ditimbulkan oleh parasit berupa cacing, kutu, caplak, tungau lalat dan nyamuk
yang tentunya sangat beraneka ragam dan merugikan manusia.
Hampir di setiap ruang dalam dunia ini dihidupi oleh mikroorganisme jenis ini. Mereka
dapat masuk ke dalam tubuh manusia dengan berbagai macam cara, melalui makanan,
kebersihan lingkunganyang tidak terjaga, udara, dan banyak lagi cara yang tentunya sangat
berhubungan dengan perilaku manusia itu sendiri.
Berdasarkan alasan tersebutlah saya ingin membahas mengenai beberapa parasit tersebut
di dalam makalah saya ini, supaya kita lebih paham dan mengenal berbagai macam parasit
dan akhirnya kita bisa menghindari dan mencegah parasit berkembangbiak di lingkungan
sekitar kita.

B. Tujuan
Agar dapat mengertahui dan menjelaskan mengenai hewan – hewan yang termasuk parasit.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan tersebut, maka rumusan masalahnya adalah :
1. Apa pengertian parasitologi ?
2. Sebutkan penggolongan parasit ?
3. Sebutkan penggolongan hospes / host ?
4. Sebutkan dan jelaskan hewan-hewan yang termasuk parasit ?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Parasitologi
Parasit adalah organisme yang hidupnya tergantung pada organisme lain yang dikenal
sebagai induk semang atau hospes. Parasit adalah organisme hidup yang mendapatkan
makanan dari organisme hidup yang lain dan hidupnya tergantung pada organisme tersebut.
Parasit adalah organisme yang mendapatkan makanan dan menggantungkan hidupnya pada
hospes atau induk semangnya.
Parasitisme adalah hubungan timbal balik antara dua organisme, organisme yang satu
mendapat keuntungan sedangkan organisme yang lain mendapat kerugian.
Parasitologi adalah suatu ilmu cabang Biologi yang mempelajari tentang semua organisme
parasit. Parasit sudah dikenal sejak zaman Aristoteles(384-322SM) dan Hipocrates (460-
377SM). Redi (1626-1698) asal Itali menemukan larva didalam daging yang kemudian
berkembang menjadi lalat -- mengembangkan ilmu parasit.

B. Penggolongan Parasit
Berdasarkan cara hidupnya, parasit terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Ektoparasit (ectozoa)
Yaitu parasit yang hidup di luar tubuh hospes atau liang-liang kulit yang masih
mempunyai hubungan dengan dunia luar. Misal : di kulit, rambut, rongga telinga luar.
Contoh nyamuk dan lalat.
2. Endoparasit (entozoa)
Yaitu parasit yang hidup di dalam tubuh hospes. Misal : di dalam darah, rongga tubuh,
usus, dan organ tubuh lainnya. Contoh di dalam hati : Fasciola hepatica (sapi).
Berdasarkan sifatnya, parasit terbagi menjadi 5, yaitu :
1. Parasit Fakultatif

4
Parasit fakultatif adalah organisme yang sebenarnya organisme hidup bebas, tetapi
karena kondisi tertentu mengharuskan organisme tersebut hidup sebagai parasit
sehingga sifat hidup keparasitannya tidak mutlak. Contoh : lalat-lalat Sarcophaga,
Chrysomyia, Caeophara, dan lain-lain.
Stadium larvanya normal hidup di dalam kotoran ternak, tetapi karena tidak ada kotoran
ternak terpaksa lalat bertelur didalam tubuh yang luka sehingga waktu menetas larva
menimbulkan miasis yang dijumpai pada sela-sela teracak, bagian kuku atau telinga
luar.
2. Parasit Obligat
Parasit obligat adalah semua organisme yang hidupnya berada di dalam tubuh inang,
dan akan mati bila berada di luar inang. Contoh : semua organisme patogen.
3. Parasit Insidentil
Parasit insidentil atau parasit sporadis adalah suatu parasit yang karena sesuatu sebab
berada pada hospes yang tidak sewajarnya. Contoh : Gongylonema scutum, cacing
nematoda pada mulut sapi---mulut manusia.
4. Parasit Eratika
Parasit eratika adalah parasit yang terdapat pada hospes yang wajar tetapi lokasinya
pada daerah yang tidak sewajarnya. Contoh : Ascaris lumbricoides, nematoda
duodenum manusia dan babi---akibat kelaparan/gerakan antiperistaltik dinding usus---
masuk ke lambung atau kantung empedu.
5. Parasit Spuriosa
Adalah parasit yang masuk ke dalam tubuh hospes tanpa menimbulkan
keluhan/penyakit pada hospes dan keluar dari tubuh hospes tanpa perubahan apapun.
Terjadi saat diagnose pascamati, misal sebelum mati anjing makan feses sapi
mengandung telur cacing Moniezia expansa.

C. Penggolongan Hospes / Host


Hospes adalah induk semang / sel inang tempat parasit tinggal sementara atau selamanya
demi kelangsungan hidunya. Hospes terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Definitive Host

5
Atau hospes tetap adalah tempat hidup parasit stadium dewasa /stadium sexual. Contoh:
manusia sebagai hospes definitif dari cacing gelang (Ascaris lumbricoides).

2. Intermediate Host
Atau hospes perantara yaitu tempat hidup parasit stadium larva. Contoh : manusia
sebagai hospes perantara dari parasit malaria, karena stadium sexual berada dalam tubuh
nyamuk Anopheles.

D. Hewan-Hewan Yang Termasuk Parasit


Ada beberapa hewan yang termasuk parasit, beberapa hewan tersebut adalah cacing,
caplak, tungau, nyamuk, kutu dan lalat.
- Cacing Parasit
Cacing parasit adalah cacing yang hidup sebagai parasit pada organisme lain, baik
hewan atau tumbuhan. Mereka adalah organisme yang seperti cacing yang hidup dan
makan pada tubuh yang ditumpangi serta menerima makanan dan perlindungan
sementara menyerap nutrisi tubuh yang ditumpangi. Penyerapan ini menyebabkan
kelemahan dan penyakit. Penyakit yang diakibatkan oleh cacing parasit biasanya
disebut secara umum sebagai kecacingan. Berdasarkan taksonomi, cacing parasit
terbagi menjadi 3, yaitu :
- Nemathelminthes (cacing gilik; ema = benang).
Ciri-ciri stadium dewasa : berbentuk bulat memanjang, pada potongan transversal
tampak rongga badan dan alat-alat, dan mempunyai alat kelamin terpisah.
- Platyhelminthes (cacing pipih)
Ciri-ciri stadium dewasa: berbadan pipih, tidak punya rongga badan dan biasanya
bersifat hermafrodit. Platyhelminthes dibagi menjadi Kelas Trematoda (cacing
daun) dan Cestoda (cacing pita).
Ilmu yang mempelajari parasit yang berupa cacing adalah Helmintologi. Beberapa
cacing parasit hewan/manusia : Cacing gelang (Ascaris), penyebab askariasis. Cacing
hati (Fasciola), menghuni organ hati hewan ternak (terutama sapi dan babi). Cacing
kremi (Enterobius), menghuni usus manusia dan menyebabkan gatal disekitar dubur.
Cacing pipih darah, penyebab skistosomiasis (Schistosomia). Cacing pita (Taenia).

6
Cacing tambang, penyebab ankilostomiasis (Ancylostoma duodenale dan Necator
americanus). Cacing penyebab filariasis, seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi,
Brugia timori, Loa loa, Mansonella streptocerca, Onchocerca volvulus, Dracunculus
medinensis, Mansonella perstans, dan Mansonella ozzardi. Beberapa cacing parasit
tumbuhan : cacing puru akar (Pratylenchus dan Heterodera). Nematoda akar (P.coffeae,
Radopholus similis, dan beberapa Meloidogyne).
- Caplak
Caplak adalah ektoparasit penghisap darah pada hewan vertebrata. Sama seperti
anggota arachnida lainnya tubuh caplak terbagi menjadi dua bagian, yaitu : bagian
depan disebut cephalothorax (prosoma) dan bagian belakang tubuh disebut abdomen
(ophistosoma). Meskipun demikian, tidak terdapat batas yang jelas diantara dua bagian
tubuh tersebut. Caplak dewasa mempunyai alat-alat tubuh pada arachnida seperti
khelisera dan palpus (alat sensori) yang terdapat dibagian atas, dan
enathosoma/capitulum, dan empat pasang kaki (Kendall, 2008). Contoh caplak berkulit
keras di Indonesia adalah caplak sapi (Boophilus microplus), caplak anjing
(Rhipicephalus sanguineus), caplak babi (Dermacentor auratus).

Caplak memiliki 4 tahapan siklus hidup mulai dari telur - larva - nimfa - dewasa.
Memiliki lama siklus hidup lebih kurang lebih 3 bulan. Rhipicephalus sanguineus
merupakan caplak berinang 3, umumnya anjing. Caplak betina bertelur sampai 5.000
butir telur, selanjutnya telur akan menetas dalam 17-30 hari dan kemudian larva
menempel pada inang ke-1 (rambut panjang belakang leher anjing).

7
Larva menghisap darah 2—6 hari, jatuh, dan berubah menjadi nimfa 5-23 hari. Lalu
nimfa menempel pada inang ke-2, terutama di belakang leher, menghisap darah 4-9
hari, jatuh, dan berubah menjadi dewasa 11-73 hari. Caplak dewasa kemudian
menempel pada inang ke-3 yang sering pada hospes telinga dan sela-sela jari kaki
anjing, menghisap darah pada 6-21 hari dan lalu jatuh untuk bertelur. Larva tidak
makan dapat hidup sampai dengan 8,5 bulan, sedangkan caplak dewasa dapat bertahan
19 bulan.
Seekor caplak dewasa dapat mengisap darah 0,5-2 mililiter, dalam waktu singkat
dapat menyebabkan anemia bagi inangnya. Luka trauma akibat gigitan caplak juga
dapat menjadi tempat infeksi sekunder. Caplak juga dapat menyebabkan depresi syaraf
akibat toksin yang diproduksi oleh caplak betina di kelenjar saliva. Paralisis biasanya
dimulai dari otot belakang tubuh, kemudian menyebar ke seluruh tubuh, terakhir
menyerang otot-otot pernapasan. Paralisis berlangsung selama 1-4 hari. Inang yang
sembuh dari tick paralisis menjadi kebal selama 8 minggu sampai 8 bulan.
Seekor caplak betina mampu bertelur 100 butir sehari. Setelah menetas, muncul
larvanya yang segera mencari induk semang untuk menghisap darah yang pertama.
Setelah itu larva berubah menjadi caplak muda. Caplak muda ini bisa mengalami
hibernasi selama bertahun-tahun sebelum berubah menjadi caplak dewasa. Caplak
dewasa pun mampu hidup tanpa menghisap darah selama bertahun-tahun. Caplak
betina menghisap darah 8-10 hari hingga bobotnya mencapai 100 kali lipat dan
kemudian melepaskan diri dari anjing untuk mencari tempat bertelur.
- Tungau
Tungau merupakan binatang yang sangat kecil seperti kutu dan tidak tampak oleh
mata. Tungau adalah sekelompok hewan kecil bertungkai delapan yang bersama-sama
dengan caplak, menjadi anggota superordo Acarina.
Hewan ini merupakan salah satu avertebrata yang paling beraneka ragam dan
sukses beradaptasi dengan berbagai keadaan lingkungan. Beberapa tungau diketahui
menjadi penyebar penyakit (vektor) dan pemicu alergi. Walaupun demikian, ada pula
tungau yang hidup menumpang pada hewan lain namun saling menguntungkan. Di
bidang pertanian, tungau menimbulkan banyak kerusakan pada kualitas buah jeruk
(umpamanya tungau karat buah Phyllocoptura oleivera Ashmed dan tungau merah

8
Panonychus citri, merusak daun ketela pohon dan juga daun beberapa tumbuhan
Solanaceae (cabai dan tomat). Tungau juga menyebabkan penyakit skabies, penyakit
pada kulit yang mudah menular.

Tungau bukanlah kutu dalam pengertian ilmu hewan walaupun sama-sama


berukuran kecil (sehingga beberapa orang menganggap keduanya sama). Apabila kutu
sejati merupakan anggota Insecta (serangga), tungau lebih berdekatan dengan laba-laba
dilihat dari kekerabatannya. Tungau merupakan binatang sejenis kutu yang ukurannya
sangat kecil, yakni 250-300 mikron berbentuk oval, punggungnya cembung dan bagian
perutnya rata. Tungau ini transient, berwarna putih kotor, dan tidak bermata. Tungau
betina panjangnya 300-450 mikron, sedangkan tungau jantan lebih kecil, kurang lebih
setengahnya yakni 200 – 240 mikron x 150 – 200 mikron. Bentuk dewasa mempunyai 4
pasang kaki dan bergerak dengan kecepatan 2,5 cm permenit di permukaan kulit.. Bila
dilihat dari sisi fisiknya, bentuk binatang ini lonjong dengan jumlah kaki 8 buah.
Binatang mikrospis itu diembel-embeli kata “debu” di belakang namanya karena
hidupnya dari debu.
Tungau betina setelah dibuahi mencari lokasi yang tepat di permukaan kulit untuk
kemudian membentuk terowongan, dengan kecepatan 0,5 mm – 5 mm per hari.
Terowongan pada kulit dapat sampai ke perbatasan stratum korneum dan stratum

9
granulosum. Di dalam terowongan ini tungau betina akan tinggal selama hidupnya
yaitu kurang lebih 30 hari dan bertelur sebanyak 2-3 butir telur sehari.
Telur akan menetas setelah 3-4 hari menjadi larva yang akan keluar ke permukaan
kulit untuk kemudian masuk kulit lagi dengan menggali terowongan biasanya sekitar
folikel rambut untuk melindungi dirinya dan mendapat makanan. Setelah beberapa hari,
menjadi bentuk dewasa melalui bentuk nimfa. Waktu yang diperlukan dari telur hingga
bentuk dewasa sekitar 10-14 hari. Tungau jantan mempunyai masa hidup yang lebih
pendek dari pada tungau betina, dan mempunyai peran yang kecil pada patogenesis
penyakit. Biasanya hanya hidup di permukaan kulit dan akan mati setelah membuahi
tungau betina.
- Nyamuk
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera ; genera termasuk
Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta,
dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 41 genus yang merangkumi 3,500
spesies. Dalam bahasa Inggris nyamuk dikenali sebagai "Mosquito", dalam bahasa
Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat kecil. Penggunaan perkataan Mosquito
bermula sejak tahun 1583. Di England nyamuk dikenali sebagai (gnats).
Dikatakan parasit, sebenarnya nyamuk hanya lah sebagai vektor penularan
penyakit malaria Siklus hidup nyamuk ada empat : telur – larva – pupa – dewasa. Masa
hidupnya hanya sepuluh hari pada suhu 25 °C. Larva nyamuk dikenali sebagai Jentik-
jentik biasanya dapat kita jumpai pada genangan yang berisi air. Jentik-jentik bernafas
melalui saluran udara yang terdapat pada ujung ekor. Pupa biasanya seaktif larva, tetapi
bernafas melalui tanduk thorakis (thoracic) terdapat pada gelung thorakis. Kebanyakan
jentik-jentik memakan mikroorganisme, tetapi beberapa jentik-jentik adalah pemangsa
bagi jentik-jentik spesies lain.
Sebagian nyamuk mampu menyebarkan penyakit protozoa (protozoan) seperti
malaria, penyakit (filarial) seperti filariasis, dan penyakit bawaan virus seperti demam
kuning, demam berdarah, encephalitis, dan virus Nil Barat. Virus Nil Barat disebarkan
secara tidak sengaja ke Amerika Syarikat pada tahun 1999 dan pada tahun 2003 telah
merebak keseluruh negeri dalam Amerika Serikat. Berat nyamuk hanyalah 2 hingga 2.5
mg. Nyamuk mampu terbang antara 1,5-2,5 km/h.

10
- Kutu
Dalam arti sempit, kutu adalah serangga yang tidak bersayap dan berukura kecil,
yang dalam bahasa inggris mencakup flea (kutu yang melompat, ordo Siphonaptera)
dan louse (kutu yang lebih suka merayap). Dalam bahasa Indonesia keduanya tidak
dibedakan, malah mencakup juga sebagian dari kerabat wereng (ordo hemiptera) dan
beberapa anggota ordo Coleoptera. Yang termasuk golongan kutu parasit adalah kutu
kepala pada manusia, kutu busuk dan kutu badan pada hewan yang berbulu.
Kutu manusia adalah kutu yang menyerang manusia dengan menghisap darah dan
menimbulkan rasa gatal yang luar biasa. Kutu manusia terdiri dari beberapa jenis,
diantaranya adalah ; kutu rambut (Pediculus humanus capitis), kutu badan (Pediculus
humanus humanus), dan kutu pubis (Phthiris pubis). Kutu-kutu tersebut dapat
menyerang manusia apabila kita tidak menjaga kebersihan rambut, badan, dan pakaian.
Kutu manusia dapat berpindah dari satu orang ke orang lain, namun kehadirannya
bersifat patogen atau tidak menularkan penyakit.
Kutu busuk atau kepinding adalah serangga parasit yang ditemukan hidup di
karpet atau tempat tidur. Kutu busuk menggigit manusia tanpa ketahuan dan
menimbulkan rasa gatal, ruam serta alergi. Kutu busuk sangat sengang tinggal di karpet
dan kasur. Jemur dan angin-anginkan karpet dan kasur secara berkala untuk mengindari
kehadiran kutu busuk.
- Lalat
Lalat merupakan salah satu jenis serangga yang selalu lekat dengan kesan jorok
atau kotor. Hal ini disebabkan karena lalat ini suka hinggap di kotoran dan mereka
memperoleh makanan dengan cara memuntahkan air liurnya dan memakannya kembali.
Lalat merupakan sub-ordo dari Diptera. Ia mungkin serupa dengan nyamuk, namun
sebenarnya mereka berbeda.
Sama seperti nyamuk, lalat juga merupakan medium penyebar penyakit yang
cukup serius pada manusia. Sebab saat lalat menghinggapi makanan atau sebuah
tempat, maka makanan dan tempat tersebut akan terkontaminasi dengan kuman
sejumlah kurang lebih 125.000. Dalam ilmu biologi, para ilmuan biasanya mempelajari
metamorfosis lalat sebab ia merupakan salah satu contoh

11
Metamorfosis lalat dimulai dari telur hasil fertilisasi. Lalat memiliki tingkatan
jumlah reproduksi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan serangga lainnya. Selain
itu laju produksinya juga lebih dibandingkan jenis serangga lain. Hal ini disebabkan
kemampuan mereka dalam hal kawin sangat efisien juga efektif terlebih pada musim
kawin. Setelah proses fertilisasi, induk lalat akan bertelur. Biasanya ia melekatkan
telurnya ke dalam sumber makanan misalnya buah yang hampir busuk. Kemudian
perkembangan selanjutnya adalah perubahan telur menjadi larva.
Metamorfosis lalat yang ditandai berubahnya telur manjadi larva dibagi ke dalam
dua periode yakni periode embrionik dan periode perkembangan postembrionik.
Periode embrionik adalah fase dimana lalat melakukan fertilisasi dan kemudian
menghasikan telur yang kemudian menetas menjadi larva muda hanya dalam kurun
waktu 24 jam saja.
Penetasan larva ini terjadi di dalam tempat sang induk meletakkan telur. Larva
lalat ini kadang disebut juga dengan belatung. Pada fase ini, larva muda tersebut tak
berhenti makan dan mempersiapkan dirinya masuk ke dalam periode metamorfosis
selanjutnya yakni post embrionik.
Post embrionik adalah periode setelah telur berubah menjadi larva. Larva ini
sendiri dibagi ke dalam tiga bagian yakni larva instar I, larva instar II, dan larva instar
III. Pembagian larva ini didasarkan pada proses pergantian kulit pada larva yang
memang terjadi sebanyak 3 kali dengan kurun waktu 7 sampai 10 hari per perubahan.
Setelah masa instar selesai, metamorfosis lalat akan memasuki fase pupa atau
kepompong dan kemudian selanjutnya menjadi imago atau fase seksual yang ditandai
pada perkembangan pada bagian sayap hingga akhirnya menjadi lalat dengan tubuh
yang sempurna.

12
Sebagai hewan dengan metamorfosis yang sempurna, lalat melalu jalur hidup :
telur --> larva (larva instar I, larva instar II, dan larva instar III) --> pupa atau
kepompong --> imago atau lalat sempurna. Para ilmuan banyak yang mempelajari
metamorfosis lalat dan ia lazim dijadikan sampel atau contoh dalam sub teori
"Metamorfosis".

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Parasitologi adalah suatu ilmu cabang Biologi yang mempelajari tentang semua organisme
parasit. Berdasarkan cara hidupnya, parasit terbagi menjadi 2, yaitu : Ektoparasit (ectozoa)
dan Endoparasit (entozoa).
Berdasarkan sifatnya, parasit terbagi menjadi 5, yaitu :
- Parasit Fakultatif
- Parasit Obligat
- Parasit Insidentil
- Parasit Eratika
- Parasit Spuriosa
Beberapa contoh hewan yang termasuk hewan parasit adalah kutu, caplak, tungau, nyamuk
dan lalat.

B. Saran
Setelah membaca makalah ini kita sudah tahu penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan
oleh parasit tersebut. Dengan demikian, kita harus rajin membersihkan rumah dan
lingkungan tempat tinggal kita, jangan biarkan ada ruangan yang lembab di rumah kita.
Dan pada hewan peliharaan agar lebih rajin lagi dimandikan dan dirawat.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://anawinarni.blogspot.com/2011/09/parasitologi-sesi-2-pengantar.html
http://jayaardi.blogspot.com/2012/10/pengertian-parasitologi_7205.html
http://warnetorbit.blogspot.com/2011/07/resume-parasitologi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Cacing_parasit
http://info-peternakan.blogspot.com/2011/07/tungau-caplak-kutu-dan-pinjal-
induk.html#chitika_close_button
http://babiesmall.wordpress.com/2013/02/13/jenis-cacing-parasit-didalam-tubuh-manusia/
http://kelasbiologiku.blogspot.com/2013/03/mengenal-lebih-jauh-metamorfosis-pada.html
http://zaifbio.wordpress.com/category/parasitologi/
http://pancarahmat.blogspot.com/2012/06/tungau.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Tungau

15

Anda mungkin juga menyukai