Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ARSITEKTUR NUSANTARA

ARTI KATA DARI ARSITEKTUR TRADISIONAL ARSITEKTUR NUSANTARA


DAN ARSITEKTUR VERNAKULER

DISUSUN OLEH :

JOHN ERICSEN SANANG

NO. REGISTRASI : 22119018

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS KATHOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG
2021
1. Arsitektur Tradisional

 arsitektur tradisional adalah arsitektur yang hidup dan didukung oleh


beberapa generasi secara berurutan. Karena adanya perbedaan waktu
dan tingkat kemajuan jaman, maka tak terelakkan arsitektur juga
mengalami perubahan. Namun pola dan bentukkannya tidak akan jauh
berubah dari pola dan bentuk yang terlebih dahulu diwariskan oleh
generasi sebelumnya. Hal tersebut dapat dipahami karena “tradisi”
dapat diartikan sebagai suatu “proses”, tetapi dapat pula dipahami
sebagai suatu “produk” atau hasil akhir.
 Arsitektur tradisional merupakan salah satu bentuk kekayaan
kebudayaan bangsa Indonesia. Keragaman Arsitektur tradisional yang
tersebar di bentang kawasan Nusantara menjadi sumber ilmu
pengetahuan yang tiada habis-habisnya. Arsitektur tradisional di setiap
daerah menjadi lambang kekhasan budaya masyarakat setempat.
Sebagai suatu bentuk kebudayaan arsitektur tradisional dihasilkan dari
satu aturan atau kesepakatan yang tetap dipegang dan dipelihara dari
generasi ke generasi. Aturan tersebut akan tetap ditaati selama masih
dianggap dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat
setempat.
 Arsitektur tradisional sering diartikan sebagai arsitektur adat atau
bahkan diartikan sebagai arsitektur kuno. Kata “tradisi’ berasal dari
bahasa latin “tradere” yang berarti menyerahkan atau dari kata
“traditium” yang berarti mewariskan. Jadi kata tradisi dapat diartikan
sebagai suatu proses penyerahan atau pewarisan sesuatu dari satu
generasi ke generasi berikutnya.
 Rapoport (1990) menjelaskan makna arsitektur tradisional lingkungan
(vernacular environment) yang terbagi dalam dua atribut yaitu
karakteristik proses dan karakteristik produk. Karakteristik proses
menyangkut hubungan dengan proses terbentuknya lingkungan,
bagaimanakah lingkungan tersebut tercipta, proses penciptaan
termasuk di dalamnya proses tak sadar diri perancang (un-
selfconscious); karakteristik produk akan berhubungan erat dengan
bagaimanakah ciri-ciri lingkungan tersebut, kualitas lingkungan,
persepsi pemakai serta aspek estetika bangunan.
 Rapoport (1969) juga membagi arsitektur tradisional masyarakat dalam
dua bagian yaitu: arsitektur primitif dan arsitektur vernakular,
sedangkan arsitektur vernakular sendiri digolongkan oleh Rapoport
menjadi dua bagian lagi yaitu vernakular tradisional dan vernakular
popular.
 Yoseph Prijotomo (1997) memahami arsitektur tradisional lebih sebagai
kerangka waktu. Menurut Yoseph, arsitektur tradisional sebenarnya
sudah memiliki pengertian yang bersumber dari antropologi/ etnologi
yang sangat menekankan pada adat dan budaya sebagai sebuah
proses budaya.
 Arsitektur tradisional adalah ungkapan bentuk rumah karya manusia,
merupakan salah satu unsur kebudayaan yang tumbuh dan
berkembang bersamaan dengan pertumbuhan dan perkembangan
kebudayaan suatu masyarakat, suku atau bangsa yang unsur-unsur
dasarnya tetap bertahan untuk kurun waktu yang lama dan tetap
sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan kebudayaan suatu
masyarakat, suku atau bangsa yang bersangkutan.
 Arsitektur tradisional merupakan representasi teknik membangun dari
tradisi budaya bermukim masyarakat sesuai dengan nilai-nilai dan
kepercayaan yang dianut sekelompok budaya tertentu. Keragaman dan
kekayaan sistem membangun berakar dari tradisi turun temurun dan
menggambarkan perwujudan kehidupan yang dinamis sehingga tidak
sedikit perubahan yang terjadi sejalan dengan perubahan dalam
bermukim. Keragaman arsitektur tradisional dipengaruhi oleh logika,
cita rasa maupun selera masyarakatnya.
 Arsitektur tradisional adalah Arsitektur sebagai produk kebudayaan
akan mencerminkan peradaban masyarakat setempat.
 Arsitektur tradisional kerap dipadankan dengan Vernakular
Architecture, Indigenous, Tribal (Oliver dalam Martana, 2006),
Arsitektur Rakyat, Anonymus, Primitive, Local atau Folk Architecture
(Papanek dalam Wiranto, 1999). Juga disebut sebagai Arsitektur Etnik
(Tjahjono,1991).

2. Arsitektur Nusantara

 Arsitektur berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani:


yaitu arkhe  dan tektoon. Arkhe  berarti yang asli, awal, utama,
otentik. Tektoon  berarti berdiri, stabil, kokoh, stabil statis.
Jadi arkhitekton  diartikan sebagai pembangunan utama, tukang ahli
bangunan (Mangunwijaya dalam Budihardjo, 1996: 61). Jadi,
pengertian arsitektur dapat disimpulkan sebagai seni dan ilmu
bangunan, praktik keprofesian, proses membangun, bukan sekadar
suatu bangunan.
Nusantara adalah sebutan (nama) bagi seluruh wilayah
kepulauan Indonesia yang membentang dari Sumatera sampai Papua.
Kata Nusantara biasa dipakai sebagai sinonim untuk kepulauan
Indonesia.
Sehingga dalam hal ini Arsitektur Nusantara dapat dimaknai sebagai
seni dan ilmu bangun yang berasal dari seluruh wilayah kepulauan
Indonesia, mulai dari sabang hingga merauke.
 Menurut Hidayatun (2014:3) “arsitektur nusantara merupakan sebuah
konsep berarsitektur yang berpedoman pada lingkungan alam dan
budaya setempat, yang tercermin dalam nilai-nilai dan 165 makna
yang terkandung dibalik perwujudan fisiknya”. Nilai-nilai ini diolah lagi
melalui sebuah pemikiran yang kritis dengan menafsirkannya lalu
dituangkan dalam bentuk baru sesuai dengan kebutuhan dan
tantangan yang sedang dihadapi pada masa itu.
 Arsitektur Nusantara dibangun sebagai sebuah pengetahuan yang
dilandaskan dan dipangkalkan dari filsafat, ilmu dan pengetahuan
arsitektur, dan dengan demikian segenap pengetahuan yang
ditumbuhkembangkan dan diwarisi dari antropologi, etnologi dan
geografi budaya diletakkan sebgai pengetahuan sekunder (atau
bahkan tersier). (Prijotomo, Joseph.2004.Arsitektur Nusantara Menuju
Keniscayaan.Cetakan Pertama.Surabaya: Wastu Lanas Grafika )
 Dalam buku arsitektur nusantara menujuh keniscayaan (Josef
Prijotomo) arsitektur nusantara dibangun sebagai sebuah pengetahuan
yang dilandaskan dan dipangkalkan dari filsafat, ilmu dan pengetahuan
arsitektur, dan dengan demikian segenap pengetahuan yang
ditumbuhkembangkan dan diwarisi dari antropologi, etnologi dan
geografi budaya diletakkan sebagai pengetahuan sekunder (atau
bahkan tertier).
 Menurut buku naskah arsitektur nusantara tahun 1999 menyebutkan
bahwa arsitektur nusantara sesungguhnya merupakan salah satu
bentuk bahasa/teks yang kaya akan pengetahuan.
 Arsitektur nusantara sebagai salah satu bentuk pengetahuan dapat
dijelajahi, digali, dan dipahami dari perwujudan fisik (bangunan
definitif), naskah tulis dan naskah lisan (tradisi, tutur dan laku).
Landasan pikir arsitektur nusantara menurut Josef Prijotomo (2004)
antara lain yaitu pernaungan, tradisi/pengetahuan kelisanan, ornament
dan dekorasi, transformasi dan modifikasi, kebhinekaan serta pola
lingkung-bina (linieritas dan cluster).
 Menurut Nesbitt (1996:16-20) bahwa, di dalam disiplin arsitektur, teori
adalah wacana yang menjelaskan praktek dan produksi arsitektur dan
menguraikan tantangan. Teori juga membahas tentang arsitektur dan
alam yang dikembangkan melalui pembangunan bangunan, merombak
sifat fluktuasi dari simpati, harmoni dan intergritas dari alam.
3. Arsitektur Vernakuler

 Dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan, topik Arsitektur


Vernakular dapat dikatakan masih relatif muda. Istilah vernakular
sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Bernard Rudofsky tahun 1964
melalui pameran yang bertema Architecture without Architects di
Museum of Modern Art (MoMA).Term vernacular ini sendiri berasal dari
kata verna (dari bahasa Latin) yang artinya domestic, indigenous,
native slave, atau home-born slave, dan dipilih oleh Rudofsky untuk
mengklasifikasikan arsitektur lokal (umumnya berupa hunian) yang
ditemukannya di berbagai belahan dunia.
 Menurut Yulianto Sumalyo (1993), vernakular adalah bahasa setempat,
dalam arsitektur istilah ini untuk menyebut bentuk-bentuk yang
menerapkan unsur-unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat,
diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural (tata letak denah, struktur,
detail-detail bagian,ornamen, dll).
 Secara etimologis kata Verna berasal dari bahasa latin yang artinya
home born slave (Nuttgents,1993). Kata Vernakular juga berasal dari
vernaculus (latin) berarti asli (native). Dalam ilmu bahasa
(Linguistik),bahasa vernakular mengacu pada penggunaan bahasa
untuk waktu, tempat atau kelompok lokal/tertentu. Dalam kebudayaan
khususnya arsitektur,terminologi tersebut merujuk pada jenis
kebudayaan atau arsitektur yang berlaku ditempat tertentu/lokal (tidak
meniru dari tempat lain). Dengan demikian kebudayaan vernakular
dapat diartikan sebagai kebudayaan asli yang dimilki oleh suatu
masyarakat yang tumbuh dari kondisi sosial serta masih bersifat
sederhana (Humble), merujuk pada karya manusia/penduduk biasa
(under priviledged,common people), dianut secara berkesinambungan
beberapa generasi, yang mencakup arsitektur, bahasa, seni dan musik.
 Menurut Maquire, vernakular itu bukanlah suatu langgam atau gaya
yang jadi sumber peniruan. Signifikansi dari vernakular adalah
kegunaannya sebagai suatu alat pembelajaran. Pertama, vernakular
senantiasa menunjukkan kejujuran. Kedua, vernakular senantiasa
mendemonstrasikan bagaimana suatu karakteristik yang kompleks
dapat tercipta dari suatu kejujuran, di mana kesederhanaan
berkembang menjadi suatu kompeksitas seiring dengan pemberlakuan
yang konstan
 Ketiga,vernakular memiliki kualitas yang elusif yaitu: skala yang
manusiawi, karena ia diciptakan secara langsung manusia untuk
manusia. Untuk selanjutnya popularitas terminologi Arsitektur
Vernakular semakin memperoleh momentumnya sejak didefinisikan
oleh Amos Rapoport (1982) melalui diferensiasi tipologi bangunan atas
yang hadir melalui suatu tradisi disain tingkat tinggi dan yang hadir
dengan tradisi rakyat (folk tradition)”.Distinksi ini lebih sering dikenal
dengan dikotomi “high class style vs low class style”.
 Arsitektur vernakular adalah gaya arsitektur yang dirancang
berdasarkan kebutuhan lokal, ketersediaan bahan bangunan, dan
mencerminkan tradisi lokal. Definisi luas dari arsitektur vernakular
adalah teori arsitektur yang mempelajari struktur yang dibuat oleh
masyarakat lokal tanpa intervensi dari arsitek profesional. Arsitektur
vernakular bergantung pada kemampuan desain dan tradisi
pembangunan lokal. Namun, sejak akhir abad ke-19 telah banyak
arsitek profesional yang membuat karya dalam versi gaya arsitektur
vernakular ini.
 Istilah vernakular berasal dari kata   vernaculus  di Bahasa Latin,
yang berarti "domestik, asli, pribumi", dan dari Verna, yang berarti
"budak pribumi" atau "budak rumah-lahir". Dalam linguistik,
vernakular mengacu pada penggunakan bahasa tertentu pada suatu
tempat, waktu, atau kelompok. Dalam arsitektur, vernakular
mengacu pada jenis arsitektur yang asli pada waktu atau tempat
tertentu (tidak diimpor atau disalin dari tempat lain).

 Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang terbentuk dari proses yang


berangsur lama dan berulang-ulang sesuai dengan perilaku, kebiasaan,
dan kebudayaan di tempat asalnya. Vernakular, berasal dari bahasa
Latin, yaitu vernacullus yang berarti lokal,.

Anda mungkin juga menyukai