Anda di halaman 1dari 11

28

IMPLEMENTASI ELECTRONIC HEALTH RECORDS (EHRs) PADA


PELAYANAN KESEHATAN DI KOMUNITAS: LITERATURE REVIEW

Rafika Dora Wijaya1, La Ode Abdul Rahman2


1
Mahasiswa Magister Keperawatan Komunitas, Universitas Indonesia
Korespondensi penulis, e-mail: rafika.dora@ui.ac.id
2
Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia

ABSTRAK
Electronic Health Records (EHRs) memiliki peran penting dalam usaha pengawasan
kesehatan populasi. EHRs dalam pelayanan komunitas memudahkan untuk
mengakses data kesehatan, pengkajian dan pengawasan. EHRs berbasis populasi
memudahkan untuk memperkirakan prevalensi penyakit dalam populasi. Indonesia
terus mendorong penerapan EHRs dalam meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat.Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui berbagai manfaat, kelebihan,
kekurangan EHRs dalam kesehatan komunitas. Metode yang digunakan dalam
penulisan artikel ini adalah literature review yang berfokus pada pemanfaatan EHRs
di kesehatan komunitas. Penerapan EHRs memiliki banyak manfaat terhadap
peningkatan kesehatan masyarakat. Indonesia sudah menggunakan Electronic Health
Records (EHRs) sebagai salah satu layanan kesehatan, akan tetapi penerapan EHRs
terus didorong untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar.

Kata kunci: EHRs, RME, electronic health records, rekam medis elektronik,
pelayanan primer, primary care

PENDAHULUAN tentang kesehatan populasi. Informasi


Negara-negara maju sudah lama tentang kesehatan populasi dapat
memikirkan perlunya sistem informasi digunakan untuk pengkajian dan
yang memuat catatan kesehatan perancanaan dan meningkatkan
masyarakat. Tujuan dari penggunakan kesehatan masyarakat (Comer,
EHRs (elektronic health records) ini Gibson, Zou, Rosenman, & Dixon,
adalah untuk menyimpan data pasien, 2018).
meningkatkan kesehatan masyarakat, Praktisi kesehatan komunitas
dan menggunakan data untuk (dokter, perawat, farmasi dan
peningkatan sistem pelayanan kesehatan masyarakat) sering
kesehatan bagi masyarakat (Weaver, mengalami kekurangan informasi
Ball, Kim, & Editors, 2016). yang tepat terkait status kesehatan di
Data kesehatan masyarakat komunitas. Pelayanan kesehatan
dalam lingkup yang lebih kecil primer membutuhkan data yang tepat
(kecamatan, kabupatan, atau provinsi) dan akurat tentang prevalensi dan
dapat digunakan untuk merencanakan angka kejadian penyakit di masyarakat
intervensi dan meningkatkan status untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan masyarakat. Untuk kesehatan yang timbul (Klompas et
memantau kesehatan masyarakat, al., 2017).
diperlukan informasi yang terbaru

Jurnal Kesehatan, vol. 8, 2019, ISSN: 2301-783X Akademi Keperawatan Ngesti Waluyo
29

Elektronik health records


dikumpulkan terutama untuk dikelola METODE
untuk pelayanan kesehatan individu, Metode yang digunakan dalam
juga digunakan untuk memantau penulisan ini adalah literature review.
potensi kesehatan populasi (Perlman et Yaitu sebuah pencarian literatur baik
al., 2017). Dokter, perawat, farmasi internasional maupun nasional dengan
dan kesehatan masyarakat sebagai menggunakan database Spingerlink
penyedia layanan kesehatan dan jurnal kesehatan terindeks di
membutuhkan data kesehatan Indonesia. Pada tahap awal pencarian
masyarakat untuk mengidentifikasi jurnal diperoleh 1.015 artikel dari
dan membuat program kesehatan. tahun 2014 sampai 2019.
EHRs memiliki banyak manfaat Menggunakan kata kunci EHRs,
yaitu data yang didapatkan lebih rinci, primary care dan rekam medis
mencegah keterlambatan, data elektronik.
terstruktur, dan memberikan informasi Dari jumlah tersebut terdapat 27
secara real time. Manfaat lainnya artikel yang dianggap relevan. Artikel
adalah meningkatkan keselamatan tersebut disaring kembali dan
pasien, memudahkan komunikasi antar didapatkan 10 artikel.Fokus dari
profesi kesehatan dan dalam jangka penelitian ini adalah: EHRs dalam
panjang dapat digunakan sebagai data setting komunitas, kelebihan EHRs,
survei prevalensi penyakit. Hal ini kelemahan EHRs dan perkembangan
mendorong peneliti unuk melakukan EHRs
literature review terkait EHRs dalam
lingkup komunitas.

Jurnal Kesehatan, vol. 8, 2019, ISSN: 2301-783X Akademi Keperawatan Ngesti Waluyo
30

Tabel 1. Resume Tujuan, Metode dan Hasil Analisis Jurnal


No Judul Penulis Tujuan Metode Hasil
1 Electronic Health Comer (2018) untuk menguji persepsi profesi kesehatan Kuantitatif, 70 %menggunakan data
Record (EHR)- masyarakat (dokter, perawat dan Dilakukan survei kesehatan komunitas yang
Based Community kesehatan masyarakat) tentang pada 133 orang diambil dari EHRs
Health Measures: kemanfaatan EHRs berbasis komunitas profesi kesehatan 30 % menggunakan data
An Exploratory dan untuk mengetahui persepsi profesi masyarakat,dari 31 yang sudah diakses
Assessment of kesehatan masyarakat dalam penggunaan daerah sebelumnya
Perceived EHRs pada daerah yang lebih kecil.
Usefulness by
Local Health
Departments
2 State & Local Klompas (2017) Untuk membandingkan penggunaan EHRs Survei pada EHRs layak digunakan untuk
Chronic Disease dalam survei penyakit kronis dengan 1.073.545 orang menghasilkan data kesehatan
Surveillance Using penggunaan sistem pengawasan faktor (21,8% masyarakat masyarakat sebanding
Electronic Health risiko penyakit, BRFSS (Behavioral Risk Massachusets) dengan sistem pengawasan
Record Systems Factor Surveillance System) factor risiko penyakit,
BRFSS (Behavioral Risk
Factor Surveillance System)
3 Implementation of Larrison (2017) Untuk mengetahui penggunaan EHRs oleh Kuantitatif 24% (CMHA) menggunakan
Electronic Health Community Mental Health Agency Crossectional EHRs penuh dalam
Records Among (CMHA) dalam melakukan survei yang 350 orang dari 48 implementasi
Community Mental dilaksanakan Departemen Kesehatan dan organisasi 45 % (CMHA) menerapkan
Health untuk mengetahui agen kesehatan mana kesehatan mental EHRs sebagian
Agencies(CMHA) yang telah menggunakan EHRs dalam 31 % (CMHA) belum
pelayanannya serta informasi apa yang menerapkan EHRs
didapatkan dalam memberikan pelayanan
kesehatan masyarakat.

4 Rekam Medis Erawanti (2012) Manfaat penggunaan rekam medis Kuantitatif, Nilai median waktu
Elektronik: Telaah elektronik tidak hanya manfaat deskriptif pelayanan dengan rekam

Jurnal Kesehatan, vol. 8, 2019, ISSN: 2301-783X Akademi Keperawatan Ngesti Waluyo
31

Manfaat dalam administratif. Manfaat yang dirasakan Observasi medis kertas adalah 10 menit
Konteks Pelayanan dokter dan petugas kesehatan adalah dilakukan selama 2 sedangkan nilai median
Kesehatan Dasar kemudahan dalam mengakses informasi minggu waktu pelayanan setelah
pasien yang pada akhirnya membantu Kepuasan pengguna penerapan rekam medis
dalam pengambilan keputusan klinis. dilakukan pada 1 elektronik adalah 12 menit.
kesehatan dasar. dokter, 1 perawat, 1
asisten apoteker
5 Rekam Medis Khadarusman Untuk mengetahui reliabilitas penggunaan Prosentase Kriteria indeks reliabilitas
Elektronik (2015) sistem rekam medis elektronik terintegrasi rekam medis berada pada interval 0,600 –
Terintegrasi pada berbasis pemrograman Java di Puskesmas elektronik yang 0,799 aplikasi ini masuk
Puskesmas di Karanganyar. dilakukan di pada kriteria”Tinggi”.
Karanganyar Puskesmas Sehingga sistem ini dapat
Berbasis Karanganyar digunakan.
Pemrogaman Java Melibatkan seluruh
staff Puskesmas
(16 orang)

6 Patient Schawart (2014) Untuk mengukur pemilihan pasien ketika Deskriptif 65 pasien tidak membatasi
Preferences in mereka diizinkan untuk memilih siapa Terdapat 105 akses untuk penyedia apa
Controlling Access saja yang boleh mengakses data EHRs. pasien yang pun. 45 pasien yang memilih
to Their Electronic didokumentasikan membatasi
Health Records: a dengan EHRs. akses setidaknya satu
Prospective Pasien diberikan penyedia, 36 dibatasi
Cohort Study in kesempatan untuk akses hanya ke semua
Primary Care memilih siapa saja informasi pribadi di EHRs,
yang boleh sementara 9 orang
mengakses data membatasi akses beberapa
EHRs. penyedia ke
subset dari informasi pribadi
mereka. 34 pasien

Jurnal Kesehatan, vol. 8, 2019, ISSN: 2301-783X Akademi Keperawatan Ngesti Waluyo
32

memblokir akses ke semua


informasi pribadi
oleh semua dokter, perawat,
dan / atau staf lain,
26 memblokir akses oleh
semua dokter dan / atau
perawat, dan 5 menolak
akses ke semua dokter,
perawat, dan staf.

7 Provider Tierney (2014) Untuk mengetahui tingkat pemilihan Prospektif study 54% penyedia layanan setuju
Responses to pasien ketika mereka diberikan kebebasan bahwa pasien harus
Patients mengendalikan siapa saja yang boleh memiliki kendali atas siapa
Controlling Access melihat data EHRs mereka. yang melihat informasi
to their Electronic EHRs mereka, 58% pasien
Health Records: A percaya bahwa membatasi
Prospective akses EHRs dapat
Cohort Study in membahayakan penyedia-
Primary Care pasien

8 Experienced Time Vehko (2019) Penelitian ini untuk menguji faktor Survei nasional EHRs yang sukar digunakan
Pressure and kegunaan EHRs dan faktor kompetensi dilakukan pada meningkatkan tekanan
Stress: Electronic informatika perawat terkait dengan 3067 perawat di psikologis dan waktu
Health Records tekanan waktu yang dilaporkan sendiri Finlandia pelaksanaan. Kemampuan
Usability and dan tekanan psikologis dalam informatika perawat
Information menggunakan EHRs. berhubungan dengan tekanan
Tecnology waktu dan tekanan
Competence Play psikologis yang tinggi.
a Role

Jurnal Kesehatan, vol. 8, 2019, ISSN: 2301-783X Akademi Keperawatan Ngesti Waluyo
33

9 Role-Based Policy Tembhare (2019) Untuk mengetahui gambaran penggunaan Deskriptif MediTrust digunakan sebagai
to Maintain of MediTrust sebagai alat pengaman bagi alat untuk menjaga
Patient Privacy of pasien yang dihubungkan dengan gadget keamanan EHRs. Sistem
Patient Health pasien dalam mengakses EHRs. dikembangkan dengan skema
Records in Clouds ABE dan RBAC
merumuskan kebijakan akses
untuk pengguna pribadi dan
publik. Terdapat skema
berbagi kunci yang
merupakan fitur tambahan.
MediTrust unutk
menyelesaikan masalah
privasi pasien.

10 Pengembangan Basjaruddin Untuk mengetahui penggunaan sistem Deskriptif Aplikasi EHRs berbasis NFC
Rekam Medis (2018) rekam medis berbasis Near Field memungkinkan dokter
Elektronik Communication (NFC) oleh tenaga menambah, mengubah, dan
Berbasis Near kesehatan. melihat EHRs milik pasien.
Field Pasien hanya dapat melihat
Communication. EHRs miliknya dan data
EHRs dilindungi dengan
sistem autentikasi. EHRs
berbasis NFC ini mempunyai
tingkat ketersediaan layanan
lebih tinggi disbanding EHRs
berbasis web karena tidak
bergantung pada akses
internet.

Jurnal Kesehatan, vol. 8, 2019, ISSN: 2301-783X Akademi Keperawatan Ngesti Waluyo
34

HASIL hasil dari pemeriksaan penunjang, seperti


EKG, labolatorium, rotgen dan diinput
Definisi Electronic Health Records (Capello et al., 2017).
(EHRs) Perawat menggunakan EHRs dalam
Electronic Health Records (EHRs) atau bentuk perangkat yang memuat koneksi
Rekam Medis Elektronik (RME) adalah antar sistem. Data pasien dimasukkan dalam
sebuah metode informasi dalam bentuk sistem, kemudian perawat membuat rencana
catatan kesehatan elektronik yang digunakan keperawatan, kemudian dikirim dan
dalam tatanan kesehatan yang berfokus pada diupdate setiap saat. Hari berikutnya
pasien, melibatkan berbagai profesi perawat dapat melihat riwayat pasien
kesehatan (dokter, perawat, farmasi dan sebelumnya. Setelah dilakukan perawatan
kesehatan masyarakat) terdiri dari informasi selama beberapa hari, dapat diketahui
klinis pasien, mendukung kolaborasi antar outcome (NOC) yang sudah disediakan oleh
profesi kesehatan untuk pertukaran sistem (Keenan et al., 2012).
informasi dan mampu menjalin hubungan Farmasi menggunakan EHRs dengan
antar lembaga/ organisasi (Capello, Rinaldi, memasukkan data berupa resep. Semua data
& Gatti, 2017). dimasukkan sehingga pada pemeriksaan
Electronic Health Records dikatakan selanjutnya dapat diketahui riwayat penyakit
pula sebagai sistem komputasi catatan pasien, obat yang telah diberikan, dan
kesehatan yang memuat riwayat kesehatan tindakan apa saja yang sudah dilakukan
seseorang untuk membantu penyedia (Capello et al., 2017). Pada tatanan
layanan kesehatan dalam memberikan komunitas EHRs digunakan untuk
perawatan. EHRs menggunakan komputer, melakukan pengawasan terhadap penyakit
baik untuk masyarakat sehat atau yang kronis dan survei terhadap perilaku yang
pernah dirawat dirumah sakit, berasal dari menjadi faktor risiko suatu penyakit
semua lokasi, dan dikumpulkan dalam (Klompas et al., 2017). EHRs dipergunakan
sebuah sistem (Weaver et al., 2016). EHRs bagi semua profesi kesehatan (dokter,
mencakup semua data yang berhubungan perawat, farmasi dan kesehatan masyarakat).
dengan kesehatan pasien seperti diagnosis, EHRs berisi informasi yang lengkap,
riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit bermanfaat, lengkap, diperbarui dan
dahulu, dan rencana pengobatan (Capello et mencakup informasi dari semua tenaga
al., 2017) kesehatan (Capello et al., 2017).

Sistem Electronic Health Records (EHRs) PEMBAHASAN


Berbagai tenaga kesehatan telah
mengembangkan EHRs sebagai sistem Kelebihan EHRs
informasi kesehatan yang terintegrasi. EHRs Dari hasil analisis beberapa jurnal
merupakan sistem infomasi yang tentang implementasi EHRs, diperoleh hasil
digabungkan menggunakan struktur data, bahwa EHRs memiliki banyak manfaat.
digunakan oleh dokter, perawat, farmasi dan Berdasarkan penelitian Cormer (2018) yang
kesehatan masyarakat, yang berisi informasi melibatkan 133 praktisi kesehatan
kesehatan (Silva, Diyan, & Han, 2019). masyakakat di negara bagian Indiana
Prosedur penggunaan EHRs oleh dokter (Amerika Serikat) didapatkan hasil 70 %
berupa diagnosis medis yang dibentuk praktisi kesehatan masyarakat telah
berdasarkan clinical phatway. Dokter menggunakan data kesehatan komunitas
memasukkan data pasien dalam sistem yang diambil dari EHRs. Tiga puluh persen
kemudian memasukkan diagnosis medis, lainnya menggunakan data yang sudah

Jurnal Kesehatan, vol. 8, 2019, ISSN: 2301-783X Akademi Keperawatan Ngesti Waluyo
35

diakses periode sebelumnya. Hasil tinggi, untuk perencanaan kesehatan dan


menunjukkan bahwa EHRs bermanfaat intervensi kesehatan masyarakat. Dalam
untuk pengkajian kesehatan komunitas. Data penelitian ini dikatakan EHRs digunakan
yang didapatkan digunakan sebagai panduan untuk memeriksa tingkat kesehatan dalam
capaian epidemiologi yang bermanfaat bagi populasi, untuk mengetahui epidemiologi
kesehatan komunitas (Comer et al., 2018). dalam populasi. EHRs juga dipergunakan
Hal ini senada dengan penelitian untuk membuat program kesehatan
Klompas (2017) yang membandingakan masyarakat. EHRs dikatakan sangat
EHRs dengan system pengawasan faktor bermanfaat bagi petugas kesehatan di
risiko penyakit, Behavioral Risk Factor masyarakat (Comer et al., 2018).
Surveillance System (BRFSS), didapatkan
hasil bahwa EHRs layak digunakan untuk Kelemahan EHRs
menghasilkan data kesehatan masyarakat. Electronic Health Records (EHRs)
Pemakaian EHRs dikatakan dapat memiliki banyak manfaat tetapi ada faktor
memperoleh data yang lebih rinci, mencegah otonomi dan privasi yang harus dihormati.
keterlambatan dan dapat menggabungkan Schawart (2015) melakukan penelitian
survei dalam beberapa tahun. EHRs terhadap 105 pasien yang didokumentasikan
merupakan sistem elektronik yang memuat dengan menggunakan EHRs. Hasil
data terstruktur dapat dipergunakan untuk penelitian menyatakan bahwa 65 orang tidak
menganalis secara rutin, dan menghasilkan membatasi akses untuk penyedia layanan.
pengawasan yang tepat waktu. EHRs dalam Empat puluh lima pasien memilih
kesehatan komunitas dapat digunakan untuk membatasi akses setidaknya untuk satu
mengetahui potensi penyakit lokal yang penyedia layanan, dan 9 orang membatasi
mungkin muncul, dapat digunakan untuk akses ke beberapa penyedia layanan
intervensi dan melacak kesehatan kesehatan, dan 5 orang memblokir semua
masyarakat (Klompas et al., 2017). akses ke semua dokter, perawat dan staf.
Dalam artikel lain disebutkan bahwa Ketika pasien diberikan kesempatan untuk
penyedia layanan kesehatan di Amerika membatasi akses EHRs ada beberapa pasien
Serikat menggunakan EHRs untuk yang melakukan pembatasan akses. Pasien
melakukan survei kesehatan pada populasi. membutuhkan metode untuk mengontrol
EHRs berbasis komunitas dapat mengukur informasi pribadinya. (Schwartz et al.,
angka kejadian diabetes, hyperlipidemia, 2015).
hipertensi, kebiasaan merokok, kegemukan, Ada suatu metode untuk menjaga
depresi dan vaksinasi. EHRs juga digunakan keamanan data pasien, aksesibilitas data
untuk memantau atau mengawasi kesehatan pasien untuk kontrol akses salah satunya
masyarakat (Perlman et al., 2017). EHRs menggunakan mediTrust. MediTrust
memberikan informasi lebih tepat waktu mengumpulkan data pasien dalam satu
daripada survei tradisional. Tenaga sistem, kemudian kontrol keamanan
kesehatan dapat memasukkan data yang menggunakan chaptcha untuk memastikan
sangat besar dengan format digital. EHRs siapa yang akan menggunakan. Kontrol
memberikan ketepatan waktu dalam selanjutnya menggunakkan kata kunci yang
pengumpulan data sehingga memungkinkan masuk lewat email pasien. Penggunaan
evaluasi intervensi kesehatan masyarakat sistem ini terus diperbaiki untuk
yang cepat dan meningkatkan keberhasilan memudahkan penggunaan (Tembhare, Sibi
(Klompas et al., 2017). Chakkaravarthy, Sangeetha, Vaidehi, &
Tenaga kesehatan menggunakan data Venkata Rathnam, 2019). Ada beberapa
untuk mengidentifikasi kelompok berisiko alasan pasien membatasi akses data

Jurnal Kesehatan, vol. 8, 2019, ISSN: 2301-783X Akademi Keperawatan Ngesti Waluyo
36

kesehatannya. Pasien mengontrol akses data pelayanan yang aman dan efektif karena
untuk data yang berkaitan dengan penyakit dokter dapat melihat pemeriksaan yang telah
infeksi seksual, penggunaan narkoba, dilakukan, catatan perkembangan dan semua
HIV/AIDS, dan penyakit mental. hasil pemeriksaan penunjang dalam satu
Penelitian oleh Tierney (2014) waktu (Weaver et al., 2016). EHRs juga
menunjukkan hasil bahwa 54% penyedia sudah diterapkan di Puskesmas
layanan kesehatan setuju bahwa pasien harus Karanganyar, EHRs merekam catatan
memiliki kendali atas siapa yang melihat kesehatan pasien dan terkoneksi dengan
informasi EHRs mereka, 58% percaya Puskesmas lainnya (Khadarusman, 2015).
bahwa membatasi akses EHRs dapat EHRs dapat meningkatkan komunikasi satu
membahayakan pasien, hubungan penyedia sama lain, sehingga menghasilkan pelayanan
dan pasien memburuk dan 71% merasa yang terintegrasi dan aman bagi pasien
kualitas pelayanan akan buruk. (Capello et al., 2017). Lowry (2014)
Penghambatan akses informasi dapat menyatakan bahwa EHRs meningkatkan
mengganggu hubungan antara dokter dan patient safety. Data terdokumentasi dengan
pasien. Dokter juga kesulitan untuk baik, komunikasi konsultasi dengan dokter
memberikan pelayanan kesehatan yang lain terdokumentasi dengan baik, hasil
terbaik jika akses informasi terbatas. labolatorium terlacak dengan baik.
Prawiradirja (2018) mengembangkan EHRs
Perkembangan EHRs pada poliklinik Gigi di Bali yang memuat
Indonesia sudah menerapkan sistem data pasien mulai dari pendaftaran pasien,
Electronic Health Records (EHRs) di pencatatan rekam medis pasien rawat jalan,
Puskesmas. Erawanti (2012) menerapkan pencatatan data dokter dan pencarian kode
EHRs di Poliklinik Jember. Nilai median ICD 10. Hasil dari sistem informasi ini
waktu pelayanan rekam medis elektronik 12 digunakan untuk membuat laporan dan
menit sedangkan nilai median waktu bermanfaaat untuk pengambilan keputusan.
pelayanan dengan rekam medis manual Basjaruddin (2017) mengembangkan EHRs
hanya 10 menit. Hal ini dimungkinkan menggunakan near field communication
karena dokter, perawat, farmasi dan yang terhubung pada smartphone. Aplikasi
kesehatan masyarakat belum terbiasa dengan ini bermanfat untuk menyajikan data dalam
sistem EHRs. Hal ini sejalan dengan waktu yang lebih singkat, tidak tergantung
penelitian Vehko (2019) bahwa EHRs yang pada akses internet, dan kemudahan dalam
sulit dioperasikan menimbulkan tekanan penyampaian EHRs ke pihak yang
psikologis dan keterbatasan waktu. Oleh membutuhkan (Basjaruddin, Rakhman, &
karena itu diperlukan sistem EHRs yang Renardi, 2018).
mudah digunakan dalam pelayanan Beberapa pemberi layanan kesehatan juga
kesehatan. (Vehko et al., 2019). Erawantini sudah mengembangkan EHRs seperti RSUP
(2013) menyatakan bahwa penggunaan Cipto Mangunkusumo, Eka Hospital, RS
EHRs ini memiliki banyak manfaat, Pondok Indah, RSA UGM, RS Pantirapih,
diantaranya menurunkan biaya administrasi RSUD Margono dan masih masih banyak
dan biaya penyediaan gudang berkas. lagi. EHRs terbukti meningkatkan kualitas,
Penggunaan EHRs memudahkan dokter patient safety, efisiensi, meningkatkan
untuk mengakses informasi pasien sehingga komunikasi dan koordinasi serta menjaga
membantu dalam pengambilan keputusan keamanan informasi data pasien.
(Erawantini, 2013). Demikian pula hasil
penelitian (Weaver et al., 2016) menyatakan
bahwa penggunaan EHRs memberikan

Jurnal Kesehatan, vol. 8, 2019, ISSN: 2301-783X Akademi Keperawatan Ngesti Waluyo
37

Implikasi terhadap Ilmu Keperawatan Comer, K. F., Gibson, P. J., Zou, J.,
Ada banyak contoh penggunaan EHRs di Rosenman, M., & Dixon, B. E. (2018).
negara lain, untuk mendapatkan data dan Electronic Health Record (EHR)-Based
bukti epidemiologi dalam kesehatan Community Health Measures: An
komunitas. Perawat sebagai pemberi Exploratory Assessment of Perceived
pelayanan terdepan diharapkan mampu Usefulness by Local Health
mengembangkan EHRs untuk memudahkan Departments. BMC Public Health,
pencarian data kesehatan yang bertujuan 18(1), 1–10.
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat https://doi.org/10.1186/s12889-018-
terhadap pelayanan kesehatan komunitas. 5550-2
EHRs juga mampu memperkuat kolaborasi Erawantini, F. (2013). Pendahuluan
antar tim kesehatan dalam memberikan Penggunaan rekam medis elektronik
pelayanan kesehatan. berpotensi memberikan manfaat besar
bagi pelayanan kesehatan seperti
KESIMPULAN fasilitas pelayanan dasar maupun
Penting bagi praktisi kesehatan komunitas rujukan ( rumah sakit ). Salah satu
(dokter, perawat, farmasi dan kesehatan manfaat yang dirasakan setalah
masyarakat) untuk mengembangkan EHRs penggunaan rekam medis elektronik
untuk menghadapi informasi yang semakin adalah. Fiki, 1(1), 1–10.
kompleks, pertumbuhan populasi yang Keenan, G. M., Yakel, E., Yao, Y., Xu, D.,
semakin besar dan tuntutan dari masyarakat Szalacha, L., Tschannen, D., … Wilkie,
untuk penerima layanan yang mudah, aman D. J. (2012). Meaningful Use of a Web-
dan berkualitas. EHRs merupakan alternatif based Search terms : Author contact :
layanan yang dapat digunakan sebagai International Journal of Nursing
bentuk pemberian informasi kesehatan yang Knowledge, 23(3), 119–133.
efektif bagi masyarakat ataupun penyedia Khadarusman, R. (2015). Rekam medis
layanan kesehatan. Indonesia memiliki elektronik terintegrasi pada puskesmas
jumlah popolasi masyarakat yang besar. di karanganyar berbasis pemrogaman
Indonesia telah mengembangkan EHRs java. Program Studi Informatika,
untuk mempermudah akses informasi Universitas Muhammadiyah Surakarta,
kesehatan. Pengembangan EHRs ini terus 17, 1–17.
didukung untuk meningkatkan manfaat Klompas, M., Cocoros, N. M., Menchaca, J.
dalam lingkup yang lebih luas. T., Erani, D., Hafer, E., Herrick, B., …
Land, T. (2017). State & local chronic
disease surveillance using electronic
DAFTAR PUSTAKA health record systems. American
Basjaruddin, N. C., Rakhman, E., & Journal of Public Health, 107(9),
Renardi, M. B. (2018). Pengembangan 1406–1412.
Rekam Medis Elektronik Berbasis Near https://doi.org/10.2105/AJPH.2017.303
Field Communication ( NFC ) 874
Developing Electronic Medical Record Larrison, C. R., Xiang, X., Gustafson, M.,
Based on Near Field Communication ( Lardiere, M. R., & Jordan, N. (2018).
NFC ). Unikom, 53–58. Implementation of Electronic Health
Capello, F., Rinaldi, G., & Gatti, G. (2017). Records Among Community Mental
New Perspectives in Medical Records. Health Agencies. Journal of Behavioral
https://doi.org/10.1007/978-3-319- Health Services and Research, 45(1),
28661-7 133–142.

Jurnal Kesehatan, vol. 8, 2019, ISSN: 2301-783X Akademi Keperawatan Ngesti Waluyo
38

https://doi.org/10.1007/s11414-017- https://doi.org/10.1007/978-981-13-
9556-9 3459-7_2
Lowry, S. Z., Ramaiah, M., Patterson, E. S., Tembhare, A., Sibi Chakkaravarthy, S.,
Brick, D., Gurses, A. P., Ozok, A., … Sangeetha, D., Vaidehi, V., & Venkata
Gibbons, M. C. (2014). Integrating Rathnam, M. (2019). Role-based policy
Electronic Health Records into Clinical to maintain privacy of patient health
Workflow. Proceedings of the records in cloud. Journal of
International Symposium on Human Supercomputing, 5866–5881.
Factors and Ergonomics in Health https://doi.org/10.1007/s11227-019-
Care, 3(1), 170–177. 02887-6
https://doi.org/10.1177/2327857914031 Vehko, T., Hyppönen, H., Puttonen, S.,
028 Kujala, S., Ketola, E., Tuukkanen, J.,
Perlman, S. E., McVeigh, K. H., Thorpe, L. … Heponiemi, T. (2019). Experienced
E., Jacobson, L., Greene, C. M., & time pressure and stress: electronic
Gwynn, R. C. (2017). Innovations in health records usability and information
population health surveillance: Using technology competence play a role.
electronic health records for chronic BMC Medical Informatics and Decision
disease surveillance. American Journal Making, 19(1), 1–9.
of Public Health, 107(6), 853–857. https://doi.org/10.1186/s12911-019-
https://doi.org/10.2105/AJPH.2017.303 0891-z
813 Weaver, C. A., Ball, M. J., Kim, G. R., &
Prawiradirjo, D. (2018). Elektronik Rawat Editors, J. M. K. (2016). The Evolution
Jalan Berbasis Web. Jurnal Teknologi of EHRs.
Informasi Dan Komputer, 4(1), 31–41. https://doi.org/10.1007/s11356-014-
Schwartz, P. H., Caine, K., Alpert, S. A., 3859-7
Meslin, E. M., Carroll, A. E., &
Tierney, W. M. (2015). Patient
Preferences in Controlling Access to
Their Electronic Health Records: a
Prospective Cohort Study in Primary
Care. Journal of General Internal
Medicine, 30(1), 25–30.
https://doi.org/10.1007/s11606-014-
3054-z
Silva, B. N., Diyan, M., & Han, K. (2019).
Big Data Analytics. In SpringerBriefs
in Computer Science.

Jurnal Kesehatan, vol. 8, 2019, ISSN: 2301-783X Akademi Keperawatan Ngesti Waluyo

Anda mungkin juga menyukai