Anda di halaman 1dari 2

PENGGERAKKAN (ACTUATING)

Aspek penggerakkan (actuating) merupakan bagian dari manajemen, hendaknya


diperkirakan juga apakah dalam manajemen proyek maupun manajemen implementasi bisnis,
kelak dapat berjalan baik, sehingga ia dapat dinyatakan layak. Menyusun agar penggerakan
ini dapat berjalan dengan baik. Hendaknya dibagi dari beberapa sisi, seperti: fungsi
penggerakan yang harus terpenuhi serta sikap dan perilaku seorang pemimpin yang
hendaknya memenuhi kriteria yang sesuai dan baik.

1. Fungsi Penggerakkan
a) Mempengaruhi seseorang (orang-orang) supaya bersedia menjadi pengikut.
b) Melakukan daya tolak pada seseorang (orang-orang).
c) Membuat seseorang atau orang-orang suka mengerjakan tugas dengan baik.
d) Mendapat, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas dan organisasi
tempat mereka bekerja.
e) Menanamkan, memelihara, dan memupuk rasa tanggung jawab seseorang atau orang-
orang terhadap Tuhannya, Negara, dan masyarakat.
2. Kepemimpinan
Untuk menggerakan karyawan, hendaknya seseorang penggerak (dalam hal ini seorang
pemimpin) memiliki jiwa kepemimpinan. Kepemimpinan diartikan sebagai suatu proses
mengenai pengarahan dan usaha untuk mempengaruhi kegiatan yang berhubungan
dengan anggota kelompok. Dari pengertian diatas, dapat penulis jelaskan hal-hal sebagai
berikut:
 Kepemimpinan harus melibatkan orang lain. Dengan kesediaan mereka menerima
pengarahan dari pemimpin, maka para anggota kelompok membantu menentukan
status pemimpinnya dan memungkinkan terjadinya proses kepemimpinan.
 Kepemimpinan melibatkan distribusi yang tidak merata atas kekuasaan antara
pemimpin dan yang dipimpin. Pemimpin mempunyai wewenang mengarahkan
bawahan, tetapi tidak sebaliknya.
 Kepemimpinan secara sah dapat memberikan hak kepada pemimpin tidak saja
berupa pengarahan akan tetapi juga pengaruh. Artinya, pemimpin tidak hanya dapat
menyatakan apa yang harus dikerjakan bawahan akan tetapi juga mempengaruhi
bagaimana bawahan melaksanakan perintah terebut.
Kepemimpinan yang efektif tergantung dari landasan manajerial yang kokoh. Ada lima
landasan kepemimpinan yang kokoh adalah sebagai berikut:
 Cara berkomunikasi.
 Pemberian motivasi.
 Kemampuan memimpin.
 Pengambilan keputusan.
 Kekuasaan yang positif.1

1
Hussen Umar, Studi Kelayakan Bisnis cetakan kesepuluh , (Jakarta: PT Gramedia Utama, 2009), hlm. 72
Gaya kepemimpinan :
a) Otokratis. Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan
dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. Jadi kekuasaan lah
yang sangat dominan diterapkan.
b) Demokrasi. Gaya ini ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya
menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah
kepemimpinan demokratis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama,
mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.
c) Gaya kepemimpinan kendali bebas. Pemimpin memberikan kekuasan penuh
terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif.
Ciri-Ciri Pemimpin yang Baik :
Adapun untuk menjadi seorang pemimpin deperlukan beberapa ciri pendukung, yang
mana menjad seorang pemmpin tidak hanya banyak bicara, sedikit bekerja. Ciri-ciri
pemimpin yang baik tersebut adalah sebagai berkut :
a) Kembangkan setiap karyawan, Setiap pemimpin yang bak selalu mengembangkan
karyawannya. Dengan SDM yang kuat, tujuan yang akan dicapai perusahaan pun
akan lebih mudah dicapai. Sebab itulah pemimpin yang hebat selalu
mengembangkan karyawannya.
b) Sikap positif yang menginspirasi, Pemimpin harus selalu memilki sikap positf. Ini
penting agar dalam sebuah tim tetap termotivasi. Menciptakan suasana positif juga
sangat baik untuk meningkatkan produktivitas dalam sebuah tim.
c) Mampu mendelegasi, deligas merupakan tugas yang sangat penting bagi pemimpin.
Pemimpin harus bisa mendelegasikan tuganya pada orang yang tepat. agar
pemimpin belajar untuk ,mempercayai timnya. Selain itu agar pemimpin bisa fokus
mengerjakan tugas yang lebih penting.
d) Komunikasi, kemampuan komunikasi sangat penting bagi seorang pemimpin.
Sehingga pesan yang disampaikan bisa jelas. Kemampuan komunkasi yang jelas ini
juga penting agar pemimpin bisa menyelaraskan semua anggota timnya menuju
tujuan yang diinginkan.
e) Cepat menangani masalah, ketika muncul masalah segera seorang pemimpin
mencari jalan pemecahannya. Agar masalah itu cepat tertangani dan mendapat
solusinya. Sehigga masalah yang muncul tak sampai berlarut-larut.
f) Humoris, seorang pemimpin yang hebat itu biasanya juga dilengkapi dengan sense
of humor yang baik. Mereka bisa membuat timnya tetap tertawa sekalipun sedang
dilanda masalah. Ini penting agar masalah yang timbul tidak menjadi beban, namun
tetap diselesaikan dengan hati tenang.
g) Percaya diri, pemimpin yang baik itu punya rasa percaya diri yang baik. Disaat
genting sekalipun, seorang pemimpin dapat mengangkat moral timnya sehingga
masalah yang muncul dapat diatasi dengan baik.2

2
Fuad Husnan dan Sumarsono, Studi Kelayakan Bisnis (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2010), hlm. 90

Anda mungkin juga menyukai